You are on page 1of 12

A Chaedar Alwasilah

Universitas Pendidikan Indonesia

PEMERTAHANAN BAHASA IBU DAN PENDIDIKAN NASIONAL

MENGAPA BAHASA IBU?


UNESCO:

Bahasa ibu harus dijadikan bahasa pendidikan. Bahasa sebagai alat berpikir: semakin banyak bahasa yang dikuasai semakin banyak alat untuk berpikir. Keterampilan berbahasa (keberaksaraan) dapat ditransfer dari satu bahasa ke bahasa lain. Bahasa ibu (Sunda dan Jawa) berperan dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Bahasa ibubila diberdayakanmampu berperan sebagai bahasa ilmu agama, kebudayaan, dan ipteks.

14/05/2009
Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

BAHASA IBU DALAM KEPUNGAN BAHASA LAIN

Bahasa Sunda termasuk lima besar bahasa daerah di Indonesia (Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Bali, Bugis, Banjar). Publikasi modern dalam Bahasa Sunda lebih banyak daripada dalam BD lainnya. Minat untuk studi (pendidikan) bahasa Sunda lebih besar daripada BD lainnya. UU tentang Guru dan Dosen telah mendorong terselenggara Program Profesi Guru (Bahasa Sunda) dan Program S-2 Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda di UPI. Penutur Sunda lebih toleran dalam berbahasa dibandingkan dengan bahasa Jawa.

14/05/2009
Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

FAKTA (PENELITIAN)
14/05/2009

Globalisasi memarjinalkan sastra daerah. 100% dari responden (mahasiswa sastra Inggris) lebih mengenal sastra Inggris daripada sastra Sunda. Pada umumnya sastra daerah kurang mendapat penghargaan di jurusan Bahasa Asing. Perlu dilakukan revitalisasi budaya: Sastra daerah dan sastra Inggris (asing) lintas kurikulum

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

LANGKAH-LANGKAH REVITALISASI
14/05/2009

Revitalisasi budaya: proses identifikasi, sosialisasi, reinterpretasi, dan aplikasi nilai-nilai budaya. Revitalisasi difasilitasi oleh pendidikan dan tidak hanya dalam konteks pendidikan formal. Identifikasi: misalnya puisi dan fiksi Sunda. Sosialisasi: misalnya kurikulum perkuliahan menulis. Reinterpretasi: kritik sastra. Aplikasi di jurusan sastra asing: kurikulum perkuliahan menulis berbasis sastra daerah.

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

MEMBERDAYAKAN KEARIFAN LOKAL


14/05/2009

Menemukan kembali kearifan lokal Apresiasi terhadap budaya sendiri dibandingkan dengan budaya asing. Bersikap kritis terhadap budaya sendiri. Menawarkan alternatif mengajarkan menulis Pendekatan proses terhadap pengajaran menulis: (1) kompetensi ada dalam proses menuju produk atau portofolio, (2) menulis sebagai tindakan kreatif membuat makna. Teori yang mendasari: Reader response.

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

STRATEGI PENDIDIKAN BAHASA


14/05/2009

Redefinisi kebijakan bahasa (etnis, Indonesia, dan asing). Mahasiswa jurusan bahasa asing melakukan penelitian ihwal sastra daerah Topik sastra etnis sebagai bagian dari kurikulum jurusan bahasa asing dan silabus perkuliahan menulis. Pendidikan nasional didesain ulang untuk bergeser dari kultur lisan ke kultur literasi. MKDU Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dedesain secara kolaboratif untuk mengembangkan program WAC (writing across the curriculum).

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

PEMERTAHANAN
Adanya

BAHASA DAN BUDAYA ETNIK:

KASUS SUNDA

Perda tentang pemeliharaan bahasa dan budaya daerah (Sunda). Bahasa ibu adalah perekam kekayaan budaya. Sudah terbit: ENSIKLOPEDI SUNDA, dan Kamus Sunda-Inggris. Penerbitan untuk khazanah sastra budaya semakin banyak, tetapi itu saja belum cukup. Perlu ada revitalisasi bahasa Sunda.

14/05/2009
Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

REVITALISASI BAHASA DAERAH


interpretasi, dan sosialisasi. Penggunaan BD dalam ranah-ranah selain komunikasi lisan dan kebudaayaan. Penggunaan BD sebagai bahasa tulis ilmiah. Penerjemahan karya sastra (budaya) Sunda ke dalam BI dan asing. Penerjemahan karya sastra asing ke dalam BD.
Dokumentasi,
14/05/2009

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

MASYARAKAT MODERNISME
gagasan baru dan berani menguji coba metode dan teknik baru. Kesiapan menyatakan pendapat. Berorientasi pada masa kini dan mendatang daripada masa silam. Menghargai ketepatan waktu. Melakukan perencanaan, organisasi, dan efisiensi. Melihat dunia sebagai hal yang dapat dikalkulasi. Percaya akan sains dan teknologi. Melihat pentingnya pemerataan keadilan (Inkeles, 1966). Software of success: meritocracy, peace, and honesty (Kishore Mahbubani, 2004: 41-2)
Menyetujui
14/05/2009

10

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

5 ASPEK BUDAYA PENGHAMBAT KEMAJUAN


14/05/2009

pasif terhadap kehidupan. Kecenderungan kurang menghargai kualitas dan prestasi. Menghargai keharmonisan dengan alam, bukan menguasainya. Tidak berorientasi ke masa depan. Terlampau menghormati gotong royong (Koentjaraningrat, 1971)

Sikap

11

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

STRATEGI KEBUDAYAAN
14/05/2009

antara sains dan seni. Disusun dengan menggabungkan kekuatan politik, psikologis, dankebudayaan . Bukan kekuatan perorangan, tetapi akumulasi dan kekuatan (suku) bangsa. Sepasukan SDM yang dimobilisasi untuk mencapai tujuan yang jelas. Dibangun, dikembangkan, dan dikaji ulang sepanjang masa.

Sinerji

12

Hari Internasional Bahasa Ibu/Sabuga/Alwasilah

You might also like