You are on page 1of 30

BAB II PROFIL INDUSTRI A. Sejarah PT. Krakatau Steel PT.

Krakatau Steel yang berlokasi di Cilegon merupakan industri pengolah baja terbesar di Indonesia. Pabrik ini merupakan permulaan proyek baja dari pemerintah yang mulai berdiri pada bulan Mei 1962. Pada mulanya proyek tersebut dikenal dengan nama proyek pabrik baja TRIKORA yang mendapat bantuan dari pemerintah Rusia. Akibat adanya pemberontakan G30S PKI, proyek pembangunan dari tahun 1966 sampai sekitar tahun 1972 dapat dikatakan terhenti sama sekali, kesulitan utamanya adalah pembiayaan pembangunan pabrik. Akhirnya, berdasarkan peraturan pmerintah No 35 Tahun 1970 proyek pabrik baja TRIKORA menjadi PT. Krakatau Steel yang disahkan dengan ditandatangani akte notaris No. 35 pada tanggal 23 Oktober 1971, yaitu Pabrik Besi Beton telah dapat diselesaikan dan dapat mulai dioperasikan secara komersil sejak tahun 1977. Pabrik Besi Siku yang berada di dalam satu gedung dengan Pabrik Besi Beton, selesai pembangunannya pada bulan Juli 1977. Dengan selesainya pbrik besi siku tersebut, maka seluruh pembangunan pabrik baja yang mulanya merupakan proyek bantuan Rusia sudah dapat diselesaikan. Selanjutnya PT. Krakatau Steel melaksanakan pembangunan pabrik-pabrik baru sebagai perluasan usaha. Sebagai tujuan pendirian PT. Krakatau Steel, maka pabrik-pabrik yang dibangun adalah yang terpadu yaitu dapat mengolah biji besi sampai produk-produk jadi dari baja. B. Visi Dan Misi PT. Krakatau Steel Sebagai acuan dalam proses pengembangan kualitas dan kuantitas produksi PT. Krakatau Steel memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi Tahun 2008 : Cost Competitive Global Steel Provide Penyedia baja dunia dengan biaya kompetitif.

I 4

Tahun 2013 : Dominant Integral Global Steel Player pemain baja terpadu dunia yang dominan. Tahun 2020 : Leading Global Steel Player pemain baja dunia terkemuka. Misi Kami adalah keluarga masyarakat dunia yang berbudaya, mempunyai komitmen untuk menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat. Values Values : Keterbukaan, disiplin, saling menghargai dan kerjasama. C. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Krakatau Steel secara garis besar organisasinya berbentuk garis dan staff, dimana pada strukturnya direktur utama merupakan eksklusif tertinggi. Direktur utama membawahi kepala direktorat yaitu :

Direktur Utama

Dir. Produksi

Dir. Logistik

Dir. Pemasaran

Dir. SDM & Umum

Dir. Keuangan

Deputi Direktur Proyek Strategis

GM Quality Assurance

GM Perencanaan Logistik

GM Penjualan I

GM HC Planning & Development

GM Akuntansi

GM Corp. Planning & Bussines Development

GM Prod. Pengolahan Besi & Baja

GM Pembelian

GM Penjualan II

GM Maintenance & Admin

GM Corporate Finance

GM Tech. Development & Project

GM Prod. Pengerolan Besi & Baja

GM Security & General Affair

GM Subsidiaries Company

Project Leader BF

GM Pusat Perawatan & Fasilitas

GM Sistem Informasi

Struktur Organisasi PT Krakatau Steel

I.

Direktorat SDM dan Umum Bertugas merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijaksanaan dibidang

personalia, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan kerja serta merencanakan organisasi, hubungan masyarakat dan administrasi pengolahan kawasan serta keselamatan kerja. II. Direktorat Pemasaran Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan di bidang pemasaran produk. III. Direktorat Produksi Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan dibidang pengoperasian dan perawatan sarana produksi, metalurgi dan koordinasi produksi. IV. Direktorat Teknologi Bertugas merencanakan, melaksanakan, mengembangkan dan mengevaluasi usaha, pengolahan data, pengadaan sarana dan prasarana penunjang awasan industri dan masalah konstruksi serta menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan teknologi, baik beraifat jangka panjang, permasalahan sehari-hari yang tidak terselesaikan dan masalah lintasan sektoral. V. Direktorat Keuangan dan Logistik Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan dbidang keuangan dan logistik. Dari direktorat tersebut masih membawahi beberapa divisi salah satunya adalah Divisi Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill). D. Hasil Produksi Produk-produk yang dihasilkan dari PT. Krakatau Steel dengan melalui proses produksi dan pengolahan antara lain :

1. Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant)

Bahan baku pokok pembuatan besi spons adalah bijih besi (pellet) yang masih harus diimport karena dalam produksi memerlukan pellet yang berkualitas tinggi. Pabrik ini terdiri dari 4 buah modul dengan kapasitas terpasang masing-masing 500.000 ton/tahun sehingga kapasitas total 2.000.000 ton/tahun. 2. Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant) SSP merupakan pabrik pengolahan besi spons dan scrap menjadi bahan setengah jadi yaitu baja slab. Pabrik Slab Baja menghasilkan slab baja dengan ukuran tebal 200 mm, lebar 850 1480 mm, panjang maksimum 12.000 mm, dan berat maksimum 30 ton. 3. Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant) Pabrik Billet menghasilkan baja lempengan (Billet). Bahan baku utama yang digunakan yaitu besi spons, scrap dan batu kapur yang semuanya dilebur dalam dapur listrik (Electric Arc Furnace) kemudian dicetak. Hasil dari Billet Steel Plant mempunyai spesifikasi ukuran panjang 6 m, 10 m dan 12 m, penampang : 110 x 110 mm, 100 x 100 mm, 120 x 120 mm. 4. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (HSM) merupakan pabrik yang menghasilkan baja lembaran tipis dengan proses pemanasan sampai dengan 12500C, yang merupakan proses lanjutan dari baja lembaran yang dihasilkan oleh pabrik slab baja. Hasil produksi dalam bentuk gulungan atau coil.

5. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau Cold Rolling Mil (CRM) merupakan pabrik yang menghasilkan baja lembaran tipis dengan proses tarik dan tekan, yang merupakan proses lanjutan dari lembaran baja yang dihasilkan oleh pabrik baja lembaran panas. Hasil produksi dalam bentuk gulungan atau coil yang lebih tipis dari pabrik HSM. Kapasitas dari pabrik CRM yaitu 650 ribu ton/tahun.

6. Pabrik Batang Kawat (Wire Rod)

Pabrik Batang Kawat atau Wire Rod merupakan pabrik yang memproduksi batang kawat baja. Pabrik Batang Kawat memproduksi 200 ribu ton/tahun batang kawat baja dengan variasi produk : Batang kawat karbon rendah, Batang kawat untuk elektroda las, Batang kawat untuk cold heading. E. PROFIL DIVISI HOT STRIP MILL (HSM)

1.

Sejarah Singkat Divisi HSM (Hot Strip Mill) Pabrik HSM merupakan salah satu unit produksi PT. Krakatau Steel dalam usaha

perluasan pabrik baja terbesar di Indonesia. Pabrik ini mulai dibangun pada tanggal 15 September 1979, kemudian diperluas pada tahun 1982 serta diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 oleh Presiden Soeharto yang sekaligus mulai dioperasikannya pabrik ini dengan kapasitas satu juta ton/tahun. Divisi HSM merupakan unit produksi PT. Krakatau Steel yang paling baru dan moderen karena sebagian besar kontrolnya menggunakan komputerisasi. Pabrik Div. HSM ini menghasilkan baja lembaran panas yang berbentuk coil, plate dan sheet dengan ketebalan 1,8 hingga 25 mm dari hasil pemanasan slab yang dilanjutkan dengan pengerolan. Mesin yang digunakan dalam proses pembentukan baja lembaran panas di divisi ini adalah : Reheating Furnace Sizing Press Roughing Mill Finishing Mill Measuring House Down Coiler Selama proses, selain mesin-mesin utama juga digunakan peralatan penunjang seperti : Mekanik, lubrikasi, hidraulic, pneumatic, water discaler, crane dan peralatan yang lain. Untuk bahan bakunya diperoleh dari produksi slab steel plant (SSP) serta mengimpor bahan sebanyak 30 50 % dari negara lain seperti Korea, India dan Meksiko. Pada tahun 1984 Divisi HSM sudah berhasil membuat pipa grade API L X 25 yang digunakan untuk pipa minyak bawah air yang kemudian mendapat sertifikat ISO 9002, ISO 14000 untuk lingkungan dan Iioyd Certificate untuk pengakuan internasional terhadap

kualitas produksi plat kapal. Pada tahun 1984 Divisi HSM telah melampaui batas produksi shift (Design Capaciti Shift). 2. Struktur Organisasi Divisi HSM (Hot Strip Mill) Untuk memperlancar proses produksi pada Divisi HSM maka divisi ini dibagi menjadi dua yang masing-masing bertnggung jawab kepada sub direktorat produksi. Divisi Perawatan PPBLP dan BK (PPIII) Divisi ini bertugas menangani masalah perawatan mesin, peralatan dan instalasi yang ada di Divisi HSM. Pada divisi ini terdapat : 1. Dinas perencanaan dan pengendalian perawatan 2. Dinas perawatan mekanik 3. Dinas perawatan listrik 4. Dinas perawatan komputer proses dan instrumen 5. Dinas utiliti dan sharing line

3.

Proses Produksi Pabrik Proses produksi di HSM dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Bahan baku Dimensi slab baja yang diproduksi untuk bahan baku pengerolan adalah : a. b. c. d. Panjang : 4500-12000 mm Lebar Tebal Berat : 600-208 mm : 150-250 mm : maximal 30 ton

2. Reheating Furnace Furnace atau disebut dapur pemanas memiliki fungsi sebagai pemanas slab sebelum proses pengerolan. 3. Sizing Press

Alat ini berfungsi untuk mereduksi atau mengurangi lebar slab yang akan diroll dengan cara memberikan tekanan. Bagian-bagian utama dari Sizing Press adalah : a. b. c. d. e. f. Entry roller table Delivery roller table Pengangkat dan penurun entry table Side guides Center holding down roll Pemukul atau die

4. Roughing Mill Roughing mill terdiri dari beberapa bagian utama : a. b. c. d. e. f. g. h. Work roll Back up roll Vertical edger roll Screw down Side guides Water discaller Cable pusher Thermo panel

5. Finishing Mill Bagian-bagian utama dari finishing mill adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Work roll Back up roll Looper system Screw down Crop sheaar Side guide Water discaller Alat pengukur strip Laminar cooling

10

6. Down Coiler Bagian-bagian utama dari down coiler adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Side guide Pinch roll Switch roller Pinch roller table Wrapper roll Mandrel Support mandrel Coil car Coil tilter

7. Shearing Line Shearing Line di HSM ini ada dua buah, yaitu : Shearing Line I Untuk pemotongan baja lembaran (plat) yang mempunyai ketebalan 4 sampai 25 mm. Shearing Line II Fungsi : o Memotong plat yang mempunyai ketebalan 1,8-10 mm o Untuk pembelahan (slitting) o Untuk pemotongan sisi/tepi strip (triming) o Untuk penggulungan ulang Proses singkat pembuatan baja lembaran panas sebagai berikut : Slab dibersihkan dahulu dari scale menggunakan cooler discaller yang kemudian melalui cold roller table slab dibawa ke reheating furnace untuk dipanaskan sampai temperatur 12600C. Setelah mencapai temperatur tersebut, slab dikeluarkan menggunakan ekstraktor pada RF1 dan walkinbeem pada RF II, selanjutnya dikirim ke sizing press melalui hot roller table. Sebelum memasuki sizing press, slab dibersihkan dahulu menggunakan water 11

discaller dengan tekanan 180 bar untuk menghilangkan kerak pada slab. Setelah dibersihkan, slab direduksi kelebarannya di sizing press pada suhu 11600C. Selanjutnya oleh roll table slab akan dibawa ke roughing mill dilakukan minimal tiga kali gerakan pass untuk selanjutnya dilanjutkan pengerolan di finishing mill menggunakan delay roll table. Selama perjalanan, vorband/transfer bar (slab hasil pengerolan di roughing mill) dilewatkan pada thermo panel untuk menjaga temperaturnya. Di finishing mill, transfer bar akan diroll secara bertahap menggunakan enam buah stand finishing mill sampai mencapai ketebalan yang diperlukan. Setelah keluar dari stand finishing mill, transfer bar yang telah menjadi strip disensor tebal dan lebarnya menggunakan sinar laser pada measuring house. Selanjutya strip didinginkan menggunakan laminar cooling. Strip yang sudah sesuai dengan program kemudian dibawa ke down coiler untuk digulung menjadi coil. Suhu kerja di down coiler sekitar 6500C agar strip dapat digulung menjadi coil maka diadakan pemotongan sample strip untuk diteliti dan dicek pada bagian kualiti control.

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Didalam konsep dasar ini terdapat beberapa pendekatan sistem yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan pada elemen - elemen atau komponennya. Adapun teori yang digunakan untuk konsep dasar sistem adalah: 3.1.2 Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan,

12

berkumpul sama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen dan elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut, sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi diatas adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Memperkenalkan sistem sebenarnya bukan membahas hal yang baru, sebenarnya sesuatu itu sudah lama ada atau terjadi. Yang dimaksud unsur atau komponen pembentuk organisasi di sini bukan hanya bagian - bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal - hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual. Teori sistem melahirkan konsep-konsep mutu fisik, antara lain yang terkenal adalah konsep Sibernetika (Cyberneties). Konsep lain yang terkandung di dalam definisi tentang sistem adalah konsep sinergi. Konsep ini mengandalkan, bahwa di dalam suatu sistem output dari suatu organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual atau masing - masing bagian. 3.1.2 Karakteristik sistem

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Komponen Sistem ( Component ) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen - komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai subsistem yang lebih besar yang disebut suprasistem.

13

b. Batasan Sistem ( Boundary ) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope ) dari suatu sistem. c. Lingkungan Luar Sistem ( Environment ) Bentuk apapun yang ada di luar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan, sehingga tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung Sistem ( Interface ) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya, disebut dengan penghubung sistem atau interface. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem ( Input ) Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan ( maintenance input ) dan sinyal ( signal input ). Sebagai contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance

14

input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f. Keluaran sistem ( output ) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lainnya. g. Pengolahan sistem ( Process ) suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. h. Sasaran Sistem ( Objective ) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka oprasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. 3.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dan yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandangan, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat

terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini, yaitu sebagai berikut: a. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa tentang pemikiran hubungan antara manusia dangan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang nampak secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan , sistem administrasi personalia dan lain sebagainya. b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dapat dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer adalah contoh dari human machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. c. Sistem deterministic dan sistem probabilistic Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilistic. d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

BAB IV

ANALISA SISTEM RANCANGAN DISTRIBUSI BARANG

4.1

Pengenalan Microsoft Access Microsoft Acces adalah sebuah program aplikasi data dengan model relational.

Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine dan juga menggunakan tampilan grafis yang intutif sehingga memudahkan pengguna. HIRARKI PADA ACCESS

DATABASE

TABEL

RECORD

FIELD

CHARACTER

4.1.1

DATABASE Database adalah salah satu dari cabang ilmu computer yang mengenai

perorganisasian data. Dalam dunia kita yang sangat fisik ini terdapat obyek obyek dalam jumlah yang sangat besar. Untuk pengenalan obyek diperlukan data data pendukungnya. Dengan adanya data yang mewakili obyek ini maka akan sangat memudahkan kita untuk mengenali bahkan melakukan rancangan penanganan obyek tersebut. Ruang lingkup beserta sistem pengaturan data inilah yang kemudian dikenal sebagai database. Database dikelola menurut struktur tertentu, yaitu desain yang menentukan karakter tiap unit data beserta relasi antar unit. Jika data yang dikelola berjumlah kecil mungkin hal ini tidak perlu dilakukan, namun ditimbulkanya. Dasar pengelolaan data ini adalah dengan pengelompokan menurut karakter tertentu menurut menjadi unit unit yang lebih kecil yang disebut tabel. Karena unit unit yang terbentuk itu sebenarnya merupakan kesatuaan maka diperlukan relasi diantaranya. Disinilah pentingnya peran struktur dalam suatu database. Struktur yang dihasilkan dalam Microsoft Access disimpan sekaligus dalam beberapa susunan, yaitu, database, form, report, query, macro, dan modul. Kemampuan ini merupakan kelebihan Microsoft Access disbanding produk database lainya. 4.1.2 TABEL Tabel merupakan satuan satuan yang dibentuk dari pemecahan data yang ada menurut aturan tertentu. Dalam bentuk fisiknya tabel terdiri atas dua unsure, yaitu kolom dan baris. Kolom mewakili field dan baris mewakili record. Kedua unsure tersebut mempunyai kaitan yang erat. 4.1.3 PRIMARY KEY Dalam suatu hubungan antar tabel ini, hal yang paling penting adalah topik pengait, dalam hal ini adalah field. Sebuah field yang berugas sebagai pengait disebut dengan primary key. 4.1.4 RELATIONSHIP

Hubungan satu tabel dengan tabel lainnya disebut Relationship, yang berfungsi untuk mengatur operasi terhadap Database. Hubungan yang terbentuk bisa berupa seperti berikut : 1. One-to-one ( 1- -1 ) Hubungan ini mempunyai arti bahwa setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel kedua. 2. One-to-many ( 1 - - ) Pada relasi ini setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua. 3. Many-to-Many ( - - ) Jenis ini berarti satu baris atau lebih data pada tabel pertama bias dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua. 4.2 Landasan Teori Rancangan Sistem Distribusi Barang 4.2.1 Prosedur Sistem Analisis rancangan Sistem rancangan distribusi barang ini terdiri dari 7 tabel yang dimana masing masing tabel memiliki peran tersendiri. Tabel merupakan satuan satuan yang dibentuk dari pemecahan data yang ada menurut aturan tertentu. Dalam bentuk fisiknya tabel terdiri atas dua unsure, yaitu kolom dan baris. Kolom mewakili field dan baris mewakili record. Kedua unsure tersebut mempunyai kaitan yang erat. Dibawah ini adalah contoh tabel tersebut. :

1. Kontrak Header

2. Table Barang

3. Detail Kontrak

4. Table Penempatan Detail

5. Table Penempatan Header

6. Supplier

7. User

4.2.2

Relationship Setelah tabel dikerjakan baru lah kita hubungkan tabel tabel tersebut

menjadi satu kesatuan dengan prosedur dan ketentuan tersendiri, bahwa tabel tabel tersebut tidak sembarang disambungkan, harus melihat jenis dan kebutuhan, dan dimata letak primary key itu berada. yang berfungsi untuk mengatur operasi terhadap Database. Hubungan yang terbentuk bisa berupa seperti berikut :

4.2.2

Landasan Teori Yang Dihasilkan

Setelah relationship sudah terhubung, barulah kita bisa melihat apakah sistem itu berjalan apa tidak, dan bila sistem itu sudah selesai kita bisa langsung mengisi record nya, seperti gambar dibawah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Judul Penelitian

: Sistem Rancangan Distribusi Komputer Pada PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO)

PT. Krakatau STEEL ( PERSERO ) Program Studi Sistem Informasi STTIKOM INSAN UNGGUL

Oleh

: ANNESTA DISTIA DEBISEPTI

NIM

: 2008.12.006

Ilmu Komputer SIU 2008

1.2 Bidang Ilmu Sistem Informasi

1.3 Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah

Seiring perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan kerja praktik di perusahaan hanya ditentukan oleh factor instruktur/pembimbing, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses kerja praktik harus berpusat pada peserta praktik, instruktur bukan sebagai satu-satunya sumber praktik atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamistator, dan motivator dalam pembelajaran. b. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi antara lain : optimaliasasi tanya jawab dengan instruktur, pemanfaatan ruangan bila sedang praktik dan interaktif antar rekan dengan instruktur lapangan, atau pembimbing di kampus dan fasilitas fasilitas yang telah tersedia oleh suatu intansi atau perusahaan.

c.

Batasan Masalah

Meskipun banyak permasalahan di suatu perusahaan PT. Krakatau Steel yang berkaitan dengan memproduksi suatu barang ke distributor yang akan menghendel suatu barang barang yang telah siap sedia di pergunakan dan di perjual belikan kepada customer ( konsumen)

d.

Rumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah mahasiswa dapat menjalankan kegiatan kerja praktik di suatu perusahaan? 2. Alasan apa yang memotivasi mahasiswa dalam menjalankan kerja praktik di perusahaan? 3. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa menjalankan kegiatan kerja praktik di suatu perusahaan atau intansi? e. Tujuan Praktik Kerja

Praktik Kerja ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana bila Praktik Kerja dilaksanakan di suatu perusahaan atau instasi

2. Untuk menambah wawasan dan kreatifitas seorang mahasiswa dan bagaimana bila langsung
terjut kedalam kedalamnya

3. Untuk menambah ilmu pengetahuan yang saat ini masih dalam proses pembelajaran.

f.

Manfaat Praktik Kerja

Praktik Kerja ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Mempelajari beragam ilmu yang telah di ajarakan, dari yang sederhana hingga ketahap yang lebih sulit.
2. Mempelajari bagaimana bersosialisasi dan berinteraksi kepada karyawan pada saat

kita sedang bertemu di kantor ataupun dijalan.


3. Mempelajari etika apabila kita berada di sebuah perusahaan atau instasi.

DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................................ v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 2 1.4 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 2 1.5 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 3 BAB II GAMBARAN UMUM DAN DASAR TEORI ....................................................... 5 2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................... 5 2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................ 5

2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................................... 5 2.1.3 Hasil Produksi ................................................................................................. 7 2.1.4 Profil Divisi Hot Strip Mill (HSM)..................................................................... 8 BAB III LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9 2.2.2 Konsep Dasar Sistem ............................................................................................. 9 2.2.1 Sistem ............................................................................................................. 9 2.2.1.1 Pengertian Sistem ................................................................................. 9 2.2.1.2 Karakteristik Sistem............................................................................. 10 2.2.1.3 Klasifikasi Sistem ................................................................................. 11 2.2.1.4 Sistem Informasi.................................................................................. 11 BAB IV ANALISA RANCANGAN DISTRIBUSI BARANG ............................................. 12 2.2.3 Pengenalan Microsoft Access ....................................................................... 12 2.2.4 Pengertian Database .................................................................................... 13 2.2.5 Pengertian Table........................................................................................... 13 2.2.6 Pengertian Primary Key ................................................................................ 15 2.2.7 Pengertian Relationship ............................................................................... 15 2.2.7.1 Landasan Teori Rancangan Distribusi Barang ..................................... 15 2.2.7.2 Table .................................................................................................... 18 2.2.7.3 Primary Key ......................................................................................... 18

2.2.7.4 Relationship......................................................................................... 18 2.2.7.5 Landasan Teori Yang Dihasilkan .......................................................... 18 2.2.7.6 Penutup ............................................................................................... 18 2.2.7.7 Daftar Pustaka ..................................................................................... 18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Halaman Judul Lampiran 2 Contoh Halaman Laporan Pengesahan Lampiran 3 Contoh Halaman Penguji Lampiran 4 Contoh Daftar Isi Lampiran 5 Contoh Daftar Gambar Lampiran 6 Contoh Daftar Tabel Lampiran 7 Contoh Daftar Lampiran Lampiran 8 Contoh Formulir Kegiatan Harian Lampiran 9 Contoh Formulir Penilaian Praktik Kerja Pembimbing lapangan Lampiran 10 Contoh Formulir Penilaian Praktik Kerja Dosen Pembimbing Lampiran 11 Contoh Formulir Penilaian Ujian Lampiran 12 Contoh Formulir Rekapitulasi Penilaian Ujian Lampiran 13 Contoh Form Tanda Terima Lampiran 14 Contoh Form Lembar Pernyat

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah robbil alamin segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat rahmat kepada hamba yang telah membantu mengsukseskan kegiatan praktik kerja yang telah di jalani pada tanggal 12 September s/d 12 Oktober 2011. Sehingga Laporan Kerja Praktik yang berjudul Sistem Rancangan Distribusi Barang Pada PT.Krakatau Steel Cilegon ini dapat diselesaikan. Laporan Kerja Praktik ini merupakan salah satu syarat syarat untuk membuat Tugas Akhir pada Program Studi S-1Sistem informasi. Laporan Kerja Praktik ini disusun berdasarkan Riset/KP dan dukungan dari semua pihak, karena kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis sangat terbatas. Oleh karena itu penulis menerima semua kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke depan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Wahyudin S.Kom selaku Ketua STTIKOM INSAN UNGGUL 2. Bapak Slamet Gunandi S.Kom selaku pembimbing lapangan 3. Ibu Suryati,S.S selaku Dosen Wali Program Studi Sistem Informasi STTIKOM Insan Unggul Cilegon. 4. Bapak Subandi, S.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi STTIKOM Insan Unggul Cilegon. 5. Bapak Slamet Gunadi, S.Kom selaku Staff BE/IT/IS Plann & Contrl stngkt Mgr dan Pembimbing Lapangan di PT. Krakatau Steel Cilegon. 6. Kepada para Staff BE/IT/IS yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk bekerja sama menyelesaikan tugas yang ada. 7. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril dan materil kepada ananda penulis. 8. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat menyebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas segala bantuan yang telah diberikan dengan berlipat ganda. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis berharap Laporan

Kerja Praktik ini bermanfaat bagi yang membaca dan yang menerapkannya. Cilegon, 30 Oktober 2011 Penulis

(ANNESTA DISTIA DEBISEPTI)

LAPORAN PENELITIAN
KERJA PRAKTEK

ANALISIS RANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI KOMPUTER PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

Di susun oleh :

NIM
NAMA JURUSAN

: 2008.12.006
: ANNESTA DISTIA DEBISEPTI : SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ILMU KOMPUTER INSAN UNGGUL CILEGON 2011

LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTIK

Oleh :

ANNESTA DISTIA SEBISEPTI NIM. 2008.12.006

Training Coordinator

Pembimbing Lapangan

BUDI UTOMO Divisi IT / IS P&C

SLAMET GUNADI
TR & Educ.Admin & Infrastructure

OTTE . D . A Kadiv / Kadis

BAKAT TYA MAYA YOGHA Superintendent

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR LAPORAN INDIVIDU PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO)

Oleh :

ANNESTA DISTIA DEBISEPTI NIM . 2008.12.006

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Cilegon, 5 Oktober 2011 Pembimbing Lapangan

Syaifulloh, S.Kom

Slamet Gunadi, ST.MM

Mengetahui, Ketua Program Studi

Subandi, S.Si

You might also like