Professional Documents
Culture Documents
Ada
perasaan bahagia, sedih, haru menyatu melepas kepergiannya.
Banyak kejadian dan hikmah yang bisa kita petik didalamnya. Semoga,
dengan penggodokan bulan Ramadhan kita bisa lebih mengenal
makna dan tujuan hidup. Sehingga kita lebih bersungguh-sungguh
dalam mempersiapkan perbekalan untuk meniti jalan menuju tujuan.
Kita berharap dan berdo’a, Allah masih memberikan kesempatan
kepada kita untuk kembali bertemu dengannya di tahun esok
Segenap tim Majalah Fatawa mengucapkan “Taqobbalallahu
minna wa minkum”, semoga semua amal dan ibadah yang kita
lakukan Allah catatkan sebagai amalan yang shalih di sisi-Nya, amin.
Kami berupaya sekuat tenaga betapapun padatnya kesibukan para
tim pengasuh di bulan Ramadhan, untuk bisa menghadirkan Fatawa
tepat waktu kepada pembaca.
Terakhir, kami mengharap masukan, baik saran dan koreksi dari
pembaca, sehingga dapat tampil sebaik mungkin demi tegaknya Dienul
Islam yang mulia ini.
redaksi
Penerbit: Pustaka At-Turots Al-Islamy Yogyakarta Pemimpin Umum: Abu Nida’ Ch.
Shofwan Tim Pengasuh: Abu Humaid Arif Syarifuddin, Abu Mush’ab, Abu Husam M.
Nurhuda, Abu Isa, Abu Nida’ Ch. Shofwan Pemimpin Redaksi/Usaha: Tri Madiyono
Sekretaris: Syafaruddin Staf Redaksi: Abu Athifah, Husain Sunding, Mubarok
Pemasaran & Sirkulasi: Siswanto JH (0812 279 7463) Setting-Layout: Masrinto
Keuangan: Indra Rekening: Rek.Giro: 801.20173001 BNI Syari’ah Cab. Yogyakarta,
a/n Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta Alamat Redaksi: Islamic Center
Bin Baaz, Jl. Wonosari Km 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul- Yogyakarta Telp/Faks
(0274)522964
FatawaVol.
Fatawa Vol.
01/02/I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 1
Tauhid Hadits
4 Bumi dan Langit Berlapis 15 Kewajiban Menghadirkan dan
Tujuh Mengikhlaskan Niat dalam
5 Proses Penciptaan Manusia Amal dan Ibadah (bagian II)
6 Mengapa Dinamai Islam?
6 Hakikat Islam Fiqih
7 Makna Kalimat Syahadat
8 Makna Penghambaan dalam 21 Bab Thaharah (Bersuci)
Islam 23 Bab Aniyah (Bejana-Bejana)
9 Penulisan Lafal Allah dan
Muhammad Keluarga
27 Membina Rumah Tangga yang
Fatwa Bahagia (bagian II) - Hak Suami
10 Mengqadha Puasa Ramadhan Terhadap Istri
Setelah Puasa Syawwal
11 Hukum Ucapan Selamat Hari Manhaj
Natal
34 As Sunnah, Wahyu Kedua
13 Hari Ulang Tahun
Setelah Al Qur’an
14 Menggunakan Kalender Masehi
Aktual
40 Ghuluw, Melampaui Batas
dalam Beragama
Akhlaq
46 Akhlaq Bertetangga
Firaq
51 Ajaran Kejawen Sapto Darmo
dalam Pandangan Islam
(Bagian II)
Profil
58 Al Hasan Al Bashri
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Langsung saja. Ana ikut gembira dan bersyukur dengan terbitnya majalah islam Fatawa.
Insyaallah menambah semarak syi’ar dakwah di bumi Indonesia yang memang lagi butuh-
butuhnya. Mungkin sedikit masukan dari ana sebagai pembaca. Kalau bisa, bagian dalam
dibuat lebih menarik yah bisa dengan sedikit warna-warna gitu biar matanya tidak jenuh. Terus
ana juga mau tanya Fatawa terbit berapa bulan sekali sih? Ini saja dulu, semoga Fatawa selalu
tepat waktu.
Abul Khair
Red: Fatawa terbit Insya Allah sebulan sekali. Untuk tahap awal kami harus melakukan
minimalisasi biaya, sehingga halaman dalam belum bisa tampil berwarna. Insya Allah kalau
cash flow-nya sudah baik.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saya sangat gembira dan bersyukur tatkala mengikuti Daurah Ramadhan di Yogya
mendapatkan majalah Fatawa. Semoga pemahaman Ahlus Sunnah semakin melekat di hati
masyarakat.
Omong punya omong, saya usul bagaimana kalau :
1. Cover-nya jangan terlalu lugu karena orang tertarik isi berawal dari tertarik kenampakan
luar.
2. Bagaimana kalau diadakan rubrik Bahasa Arab secara bersambung?
Luqman AMM, Samarinda-Kaltim
Red: Insya Allah akan kami pertimbangkan, untuk rubrik Bahasa Arab akan kami
musyawarahkan dengan Tim Pengasuh.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 3
2
Tauhid
Rubrik Tauhid yang akan hadir secara rutin dalam yang telah Ia ciptakan berlapis tujuh.
Fatawa ini disajikan dalam format tanya-jawab. Sebagai Berfirman Allah :
rujukan utamanya adalah fatwa-fatwa dari Lajnah Da
imah yang merupakan lembaga majelis ulama-ulama
besar Kerajaan Saudi yang didirikan oleh pemerintah
Saudi Arabia (SK. No:1/137 tanggal 8/7/1391H/
1993M), dalam rangka memberikan fatwa-fatwa yang
berkenaan dengan perkara-perkara agama seperti
aqidah, ibadah dan muamalah. Yang pada mulanya
beranggotakan Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin
Ibrahim Alu Syaikh (Ketua), Syaikh Abdurrazzaak Afifi
Atiyyah (Wakil Ketua), Syaikh Abdullah bin
Abdurrahman al Ghadyan (Anggota), Syaikh Abdullah
bin Sulaiman bin Muni’ (Anggota). Pada akhir tahun
1395H/1997M, Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin “Allahlah yang menciptakan tujuh langit; dan
Ibrahim Alu Syaikh digantikan oleh Syaikh Abdul Aziz seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
bin Abdullah bin Baaz. Fatwa-fatwa yang dinukilkan padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya
adalah fatwa yang dikeluarkan pada masa mereka;
ditambah fatwa para ulama salaf lain yang tidak Allah maha berkuasa atas segala sesuatu,
terangkum kedalam kitab Majmu Fatawa Lil Lajnah Da dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-
imah. benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-
Diasuh oleh: Abu Nida Ch. Shofwan
Thalaq:12)
Di dalam hadits shahih disebutkan bahwa
Bumi dan Langit bumi berlapis tujuh, sebagaimana yang
Berlapis Tujuh diriwayatkan oleh Bukhari1 dan Muslim2
dari Sa’id bin Zaid , bahwasanya
Pertanyaan: Rasulullah bersabda:
Apakah di dalam Al-Qur’an Al-Karim atau
dalam hadits Nabi terdapat
(keterangan) bahwa bumi berlapis tujuh,
karena selama ini kami berbeda pendapat
dalam masalah tersebut. Kalau ada, “Barangsiapa mengambil sejengkal tanah
tolong sebutkan dalam surat apa atau (orang lain) secara zhalim, maka kelak Allah
hadits Nabi mana keterangan tersebut himpitkan kepadanya pada hari kiamat
terdapat! Atas jawabannya kami ucapkan (dengan) tujuh lapis bumi.”
jazakumullah khairan katsira.
Di dalam kitab shahihain3 juga tercantum
Jawab: hadits serupa itu dari Aisyah secara
Di dalam Al-Qur’an Al-Karim disebutkan marfu’.4
bahwasanya Allah menciptakan bumi Semoga shalawat tercurah kepada Nabi,
berlapis tujuh, sebagaimana juga langit keluarganya dan sahabat-sahabatnya .
1
Hadits no.2320.
2
Hadits no.1610.
3
Kitab Bukhari No.2321,3023 dan Muslim No.1612.
4
Fatawa li Al Lajnah Da’imah 1/63, Fatwa no.8805; disusun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad
Duwaisy, Darul ’Asimah - Riyadh.
Proses Penciptaan
Manusia
Pertanyaan:
Ruh ditiupkan ke dalam janin setelah
berumur empat bulan. Apakah dari
pernyataan tersebut bisa dipahami
bahwa sperma yang telah bersatu
dengan indung telur wanita dan menjadi
bakal janin sebelumnya tidak memiliki
ruh?
Jawab: Allah berfirman :
Setiap sperma dan indung telur wanita
(memiliki) kehidupan yang sesuai dengan
tabiatnya, tentu jika selamat dari
penyakit. Keduanya, (yaitu sperma dan
indung telur) telah dipersiapkan dan
ditakdirkan oleh Allah untuk saling
menyatu, lalu menjadi zigot; dan zigot “Allah mengetahui apa yang dikandung oleh
ini juga hidup dengan kehidupan yang setiap perempuan, dan kandungan rahim
sesuai dengan tabiatnya pada masa yang kurang sempurna dan yang bertambah.
perkembangan dan perubahan dalam Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada
waktu yang telah tertentu; kemudian jika ukurannya. Dialah Yang Maha Mengetahui
telah ditiupkan ruh ke dalamnya akan perkara yang ghaib maupun yang nampak,
berlangsunglah kehidupan yang baru Maha Besar lagi Maha Tinggi.” (Q.S. Ar-
dengan izin Allah yang Maha Lembut lagi Ra’d: 8-9)
Maha Mengetahui. Dan betapapun
manusia mengerahkan seluruh dan firmannya :
upayanya, sekalipun seorang dokter yang
ahli maka tidak akan dapat meliputi
pengetahuan tentang rahasia kandungan,
sebab-sebab dan perkembangannya;
jikapun ada (sedikit) pengetahuan “Sesungguhnya hanya ada pada-Nya sajalah
mereka tentang (kandungan) itupun pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah
setelah diberi pengetahuan (sebelumnya), yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa
(melakukan) penelitian dan percobaan yang ada dalam rahim.” (Q.S. Luqman: 34) 5
sebagian a’radh (teori-teori) dan Semoga shalawat tercurah kepada Nabi,
keadaan-keadaan. keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
5
Fatawa li Al Lajnah Da-imah I/70, pertanyaan keenam dari fatwa no. 2612; disusun oleh Syaikh
Ahmad Abdurrazzak Ad Duwaisy, Darul ’Asimah – Riyadh.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 5
4
Tauhid
Mengapa Dinamai Islam?
Pertanyaan:
Mengapa agama yang kita anut ini
dinamakan Islam?
Jawab:
“(Ingatlah) tatkala Tuhannya berfirman
Karena siapa yang masuk ke dalamnya
kepadanya, “Tunduk patuhlah kamu!,”
harus menyerahkan diri kepada Allah
Ibrahim menjawab, “Aku hanya tunduk patuh
serta tunduk dan patuh dengan hukum-
kepada Tuhan semesta alam”.” (Q.S. Al-
hukum yang ditetapkan Allah dan
Baqarah: 131),
Rasulullah . Allah berfirman:
dan berfirman :
Hakikat Islam
Pertanyaan: “Islam adalah kamu bersaksi bahwa tidak
Apa sebenarnya hakikat islam? ada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
Jawab:
berpuasa di bulan Ramadhan dan pergi haji
Hakikat islam adalah sebagaimana
jika kamu mampu.”7
terdapat dalam jawaban Nabi kepada
Jibril ketika ditanya tentang islam, di
mana beliau berkata: Islam juga mencakup beriman kepada
Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan beriman
kepada takdir Allah yang baik maupun
buruk. Islam juga mencakup ihsan, yaitu
beribadah kepada Allah seakan-akan
kamu melihat-Nya; dan jika kamu tidak
bisa melihatnya (dan memang tidak akan
bisa, Pen) maka yakinlah bahwa Dia
6
Fatawa li Al Lajnah Da-imah I/70-71, pertanyaan pertama, kedua dan ketiga dari fatwa no.788;
disusun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad Duwaisy, Darul ’Asimah - Riyadh.
7
Bukhari hadits no. 50 dan 4499; Muslim hadits no.9 dan 10; Ibnu Majah hadits no. 64; dan Ahmad I/
27 dan 51.
8
Fatawa li Al Lajnah Da-imah 1/83, pertanyaan pertama dari fatwa no. 1988; disusun oleh Syaikh
Ahmad Abdurrazzak Ad Duwaisy, Darul ’Asimah – Riyadh.
9
Fatawa li Al Lajnah Da-imah I/81-82, pertanyaan ketiga dari fatwa no. 6149; disusun oleh Syaikh
Ahmad Abdurrazzak Ad Duwaisy, Darul ’Asimah – Riyadh.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 7
6
Tauhid
Makna Penghambaan dalam Islam
10
Seorang suami mengatakan kepada isterinya, “Engkau seperti punggung ibuku (menyerupakan/
menganggap isterinya sebagai ibunya).
11
Fatawa li Al Lajnah Da-imah I/87, pertanyaan pertama dari fatwa no. 7150; disusun oleh Syaikh
Ahmad Abdurrazzak Ad Duwaisy, Darul ’Asimah-Riyadh.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 9
8
Diasuh oleh: Abu Humaid Arif Syarifuddin
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 11
10
Fatwa
berarti dia telah ikut serta dalam acara
tersebut.
Kaum muslimin diharamkan juga
tasyabbuh (meniru-niru) orang-orang kafir
“Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk dengan mengadakan acara-acara
kalian agama kalian dan telah Kucukupkan perayaan hari natal, saling memberi hadiah
kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Aku atau parcel, meliburkan kerja, dan yang
ridhai Islam menjadi agama kalian.” (Q.S. semisalnya berdasarkan sabda Nabi :
Al-Maidah:3)
Memberi ucapan selamat kepada orang-
orang kafir dalam hal-hal semacam itu “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka
adalah haram, baik mereka adalah dia termasuk golongan mereka.” 3
partnernya (rekannya) dalam suatu
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam
pekerjaan atau bukan.
kitabnya Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim
Kemudian, jika mereka memberi ucapan Mukhalafah Ash-hab al-Jahim menulis,
selamat kepada kita pada hari-hari raya “Tindakan menyerupai mereka (orang-
mereka, maka kita tidak boleh menjawab- orang kafir) dalam berhari raya
nya, karena hari-hari itu bukanlah hari- mengakibatkan mereka bangga dengan
hari raya agama kita. Juga, karena Allah kebatilan yang selama ini mereka
tidak rela dengan hari-hari raya itu. lakukan. Dan hal itu akan mendorong
Karena bisa jadi hari raya itu bid‘ah mereka lebih bersemangat memanfaat-
buatan mereka atau memang disyariat- kan segala kesempatan yang ada dan
kan dalam agama mereka, akan tetapi merendahkan orang-orang lemah.”
telah dihapus dengan datangnya agama Jadi, barangsiapa melakukan hal-hal
Islam yang diturunkan oleh Allah kepada tersebut berarti dia telah berdosa, baik
Muhammad untuk seluruh manusia. Allah kelakuannya itu dengan alasan basa-basi,
berfirman tentang agama Islam: tenggang rasa, sungkan, maupun karena
alasan-alasan lainnya. Karena semua itu
termasuk sikap mudahanah4 dalam agama
dan termasuk di antara sebab-sebab
yang menguatkan dan menumbuhkan
kebanggaan orang-orang kafir dengan
“Barangsiapa mencari agama selain Islam,
agama mereka.
maka sekali-kali tidak akan diterima darinya;
dan di akhirat kelak dia termasuk orang- Allah-lah yang kita mintai pertolongan-
orang yang rugi.” (Q.S. Ali Imran:85) Nya untuk memuliakan kaum muslimin,
menganugerahkan kekokohan dalam
Memenuhi undangan acara perayaan
beragama, dan menolong mereka
natal yang mereka selenggarakan adalah
menghadapi musuh. Sesungguhnya Dia
haram hukumnya karena hal itu lebih
Mahakuat lagi Mahaperkasa. Wallahu
parah daripada sekadar mengucapkan
a’lam bish shawab.
selamat natal kepada mereka, karena
3
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya (II/50, 92)
4
mengorbankan agama untuk kepentingan dunia. -Pent
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 13
12
Fatwa
mungkar, dan tidak ada asalnya dalam Maksud beliau dengan menanyakan siapa
syariat, di dalamnya juga terkandung (ketika menjawab pertanyaan sahabat di
sikap tasyabbuh dengan orang-orang atas) adalah bahwa memang merekalah
Yahudi dan Nashrani yang biasa yang dimaksud dalam peringatan beliau
merayakan hari ulang tahun mereka. itu.
Nabi telah memperingat-kan Begitu pula sabda beliau :
(umatnya) untuk tidak mengikuti sunnah
dan kebiasaan mereka dengan bersabda, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka
“Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan dia termasuk golongan mereka.” (H.R.
orang-orang sebelum kalian sedikit demi Imam Ahmad)6
sedikit, sampai seandainya mereka masuk ke Dan hadits-hadits yang semakna dengan
dalam lubang Dhob (hewan sejenis biawak) hadits ini banyak jumlahnya.
niscaya kalian akan mengikutinya.” Para
sahabat bertanya, “Yang engkau maksud Semoga Allah memberi taufiq kepada
orang Yahudi dan Nasrani, wahai orang yang diridhainya.
Rasulullah?” Nabi bersabda, “(Kalau
bukan mereka, lalu) siapa lagi?!”
6
Musnad Ahmad (II/50, 92)
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 15
14
Hadits
tidak pernah mengucapkan niat dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
lisan, karena niat memang tempatnya di “Kalau para hamba dibebani untuk
hati. Allah mengetahui apa yang ada mengerjakan suatu amalan tanpa niat,
dalam hati; tidak ada sesuatu pun yang berarti mereka dibebani dengan sesuatu
tersembunyi bagi-Nya,” sebagaimana yang tidak mereka sanggupi.”4
yang difirmankan oleh Allah dalam ayat 4. Kewajiban Menghadirkan dan
yang dibawakan oleh pengarang (yakni Mengikhlaskan Niat, dan
Imam Nawawi): Tercelanya Riya’
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Dan
wajib atas seseorang mengikhlaskan niat
kepada Allah dalam seluruh ibadahnya
dan hendaklah meniatkan ibadahnya
“Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan
semata-mata untuk mengharap wajah
sesuatu yang ada dalam hatimu atau kamu
Allah dan negeri akhirat. Inilah yang
menampakkannya, pasti Allah mengetahui.’”
diperintahkan oleh Allah dalam firman-
(Q.S. Ali Imran:29)1
Nya:
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata, “Sebagian pengikut Imam Syafi’i
telah salah memahami perkataan Imam “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
Syafi’i ketika beliau menyebutkan menyembah Allah dengan memurnikan
perbedaan antara Shalat dan Ihram. ketaatan kepada-Nya.” (Q.S. Al-Bayyinah:5)
Dalam penjelasannya itu Imam Syafi’i Yakni, mengikhlaskan niat setiap
mengatakan, “… Shalat permulaannya amalan hanya kepada-Nya. Dan hendaknya
adalah ucapan.” Sebagian pengikutnya kita menghadirkan niat dalam semua
itu memahami bahwa yang beliau ibadah, misalnya ketika wudhu kita
maksudkan adalah mengucapkan niat, niatkan berwudhu karena Allah dan
padahal yang beliau maksudkan tidak lain untuk melaksanakan perintah Allah .
adalah takbiratul ihram.” 2 Tiga perkara berikut (yang harus
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Setiap dihadirkan dalam niat): (1) berniat untuk
amalan yang dikerjakan oleh seorang beribadah, (2) berniat beribadah tersebut
manusia yang berakal dan memiliki karena Allah semata, dan (3) berniat
kemampuan berikhtiar (memilih dan bahwa ia menunaikannya demi melaksana-
menentukan) amalannya mesti kan perintah Allah.” 5
bersumber dari niat; tidak mungkin orang Al-Fudhail bin ‘Iyadh menafsirkan
yang berakal lagi memiliki kemampuan firman Allah :
berikhtiar mengerjakan suatu amalan
tanpa niat.” 3
1
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/9-10.
2
Kitab Majmu’ Al-Fatawa XVIII/362.
3
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/12.
4
Kitab Majmu’ Al-Fatawa XVIII/262
5
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/10.
6
Kitab Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam I/36.
7
Kitab Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam 1/36
8
Kitab Majmu’ Al-Fatawa XVIII/257.
9
Kitab Min Akhlaq As-Salaf karya Ahmad Farid, hal.9.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 17
16
Hadits
mampu. Dan suatu negeri dikatakan wajib bila seorang muslim tidak bisa
sebagai negeri kafir, negeri iman, atau secara leluasa mengamalkan agamanya.
negeri fasik bukanlah karena zat negeri Adapun apabila dia bisa secara leluasa
tersebut, namun bergantung kepada mengamalkan agamanya dan tidak ada
keadaan penduduknya. Suatu negeri yang menentang bila dia melaksanakan
yang pada waktu tertentu penduduknya syiar-syiar Islam, maka tidak wajib
orang-orang beriman dan bertakwa berhijrah baginya, tetapi hanya
berarti negeri tersebut adalah negeri dianjurkan saja.11
iman, negeri para kekasih Allah pada saat Kedua, hijrah atau meninggalkan
tersebut. Suatu negeri yang penduduk- perbuatan. Yaitu seseorang
nya orang-orang kafir berarti negeri meninggalkan kemaksiatan dan kefasikan
tersebut dinamakan negeri kafir pada yang dilarang oleh Allah, sebagaimana
saat itu. Begitu juga, suatu negeri yang yang disabdakan oleh Nabi :
penduduknya orang-orang fasik, maka
berarti negeri tersebut dinamakan negeri
fasik pada saat itu. Kemudian jika yang
menempati negeri tersebut adalah selain
yang kami sebutkan dan penduduknya “Muslim hakiki adalah yang orang-orang
berganti dengan selain mereka, maka muslim lainnya bisa selamat dari keburukan
negeri tersebut adalah negeri lidah dan tangannya. Muhajir (orang yang
(sebagaimana masyarakat yang berhijrah) hakiki adalah orang yang
menghuninya).”10 meninggalkan apa-apa yang Allah larang.”12
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, Ketiga, hijrah atau meninggalkan
“Berhijrah itu bisa terhadap perbuatan, pelaku perbuatan. Seseorang yang
pelaku suatu perbuatan, atau terhadap melakukan suatu perbuatan (yakni
tempat. kemaksiatan) terkadang wajib
Pertama, hijrah atau meninggalkan ditinggalkan. Kata para ulama, misalnya
tempat. Yaitu, seseorang berpindah dari seseorang yang suka berbuat maksiat;
suatu tempat yang banyak kemaksiatan bila kita pandang ada manfaat dan
dan kefasikan di dalamnya; bisa dari faedah maka kita disyari’atkan
negeri kafir menuju ke negeri (tempat) meninggalkannya. Faedah dan
yang tidak ada hal seperti itu, (meskipun kemaslahatan dimaksud adalah, setelah
bukan negeri Islam); namun yang paling kita tinggalkan kita perkirakan dia akan
utama adalah berhijrah dari negeri kafir tahu kondisi dirinya, lalu sadar terhadap
ke negeri Islam. Para ulama telah kemaksiatan yang selama ini
menyebutkan bahwa berhijrah dari dilakukannya, lalu meninggalkan
negeri kafir ke negeri Islam hukumnya kemaksiatan tersebut.” 13
10
Kitab Majmu’ Al-Fatawa XVIII/281-282.
11
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/15-16.
12
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/19-20.
13
idem 1/20.
14
Kitab Syarah Riyadhus Shalihin I/14-15.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 19
18
Hadits
5. Ikhlas dalam beribadah adalah wajib 3. Tahdzib Al Kamal Fi Asma’ Ar-Rijal, karya Al-
karena ia merupakan tujuan dicipta- Hafizh Al-Mizzi (654-742 H.), kopian
kannya manusia, diturunkannya manuskrip dari Dar Al-Kutub Al-Mishriyyah,
kitab-kitab dan diutusnya para rasul. cet. Dar Al-Ma’mun Lit-Turats, Beirut.
Ibadah tidak akan diterima kecuali
4. Al-Ishabah Fi Tamyiz Ash-Shahabah, karya
bila dilakukan dengan ikhlas dan
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (773-652
sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
H.), Tahqiq Syaikh ‘Adil Ahmad Abdul Maujud
6. Riya’ termasuk salah satu pembatal dan Syaikh Ali Muhammad Mu’awwadh, Cet.
amalan seseorang. ke-1 Th. 1415 H./1995 M., Dar Al-Kutub Al-
7. Hijrah secara bahasa artinya ’Ilmiyyah, Beirut – Lebanon.
meninggalkan, adapun secara syar’i
5. Majmu’ Al-Fatawa, karya Syaikhul Islam Ibnu
ada tiga macam:
Taimiyah (661-728 H.), dikumpulkan dan
i. Hijrah terhadap tempat, seperti disusun oleh Syaikh Abdurrahman bin
hijrah dari negeri kafir ke negeri Muhammad bin Qasim An-Najdi dibantu oleh
Islam, hukumnya wajib bagi yang anaknya, Muhammad.
mampu dan tidak bisa leluasa
melaksanakan agamanya, adapun 6. Jami’ Al ‘Ulum Wal Hikam, karya Al-Hafizh
selain itu hukumnya sunnah. Ibnu Rajab (736-395 H.), Tahqiq Syaikh Thariq
bin ‘Awadhullah bin Muhammad, cet. ke-1 Th.
ii. Hijrah terhadap amal, seperti hijrah
1415 H./1995 M., Dar Ibnul Jauzi, Dammam
dari kemaksiatan kepada ketaatan.
– KSA.
iii. Hijrah dari pelaku perbuatan,
seperti meninggalkan teman yang 7. Bahjah Qulub Al Abrar karya Syaikh
buruk lalu mendekati dan bergaul Abdurrahman Nashir As-Sa’di (1307-1376
dengan teman yang baik lagi saleh, H.), cet. ke-3 Th. 1408 H./1987 M., Maktabah
hukumnya bisa wajib atau sunnah As-Sundus, Kuwait.
sesuai kondisinya. 8. Syarah Riyadhus Shalihin, karya Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, cet. ke-1
Referensi Th. 1415 H./1995 M., Dar Al-Wathan, Riyadh
– KSA.
9. Ar-Rahiq Al Makhtum, karya Syaikh
1. Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari, karya
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, cet. ke-6 Th.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773-852 H.),
1411 H./1991 M., Dar Al-Qiblah Lits-Tsaqafah
cet. ke-2 Th. 1407 H./1987 M., Dar Ar-Rayyan
Al-Islamiyyah, Jeddah – KSA.
Lit-Turats, Kairo.
10. Min Akhlaq As-Salaf, karya Ahmad Farid, cet.
2. Syarah Shahih Muslim, karya Imam An-
Th. 1412 H./1991 M., Dar Al-‘Aqidah Lit-
Nawawi (607 H.), cet. ke-1 Th. 1415 H./1995
Turats, Iskandariyyah.
M., Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut -
Lebanon.
1
Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Lima periwayat’, kecuali An-Nasa’i.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 21
20
Fiqih
Soal: Umamah Al-Bahili , dia berkata,
Apa yang dimaksud dengan air “Rasulullah telah bersabda:
suci? Tolong jelaskan dengan
menyebutkan dalilnya!
Jawab:
Air suci adalah air yang suci zatnya dan
“Sesungguhnya air itu tidak bisa dinajiskan
bisa digunakan untuk menyucikan.
oleh apapun, kecuali oleh benda yang
Adapun dalilnya adalah firman Allah
mengubah bau, rasa, dan warnanya.”3
dalam surat Al-Anfal ayat 11:
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah
dan dinyatakan dha’if (lemah) oleh Abu
Hatim.
Al-Baihaqi meriwayatkan hadits ini
“… dan Allah menurunkan kepadamu hujan
dengan lafazh:
dari langit untuk menyucikan kamu …”
Begitu pula firman Allah dalam surat
Al-Furqan ayat 48:
2
Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Empat periwayat’, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Khuzaimah, dan At-Tirmidzi.
Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad juga meriwayatkannya. Lafazh di atas adalah lafazh yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah.
3
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dinyatakan dha’if (lemah) oleh Abu Hatim.
4
Hadits yang bersambung sanadnya sampai Nabi .
5
Hadits di atas muttafaqun ‘alaih.
6
Hadits di atas muttafaqun ‘alaih.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 23
22
Fiqih
Muhammad telah retak, maka di Soal:
tempat retaknya itu beliau pasang Bagaimana hukum kulit bangkai
penyambung dari perak. 7 hewan -yang halal dimakan
dagingnya jika disembelih- setelah
Soal: disamak! Tolong jelaskan dengan
Bagaimana hukum menggunakan menyebutkan dalilnya!
bejana dan pakaian milik orang-
Jawab:
orang kafir? Sebutkan dalil tentang
Kulit bangkai dapat disucikan dengan
hal itu!
proses penyamakan berdasarkan hadits
Jawab: riwayat Ibnu Abbas , ia berkata:
Memakai bejana dan pakaian milik orang-
orang kafir dibolehkan, selama tidak
diketahui (bahwa bejana atau pakaian
tersebut mengandung najis atau
didapatkan dengan cara yang haram,
karena asal segala sesuatu itu suci). Allah
telah berfirman:
7
Hadits di atas diriwayatkan oleh Al Bukhari.
8
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim.
9
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud.
10
Bekas budak wanita yang mengabdi kepada tuannya setelah dibebaskan.
11
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i.
12
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, An Nasai, dan Al Bukhari.
13
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan At Tirmidzi.
14
seperti ulat atau belatung yang keluar dari dalam buah
15
dikatakan bangkai karena hewan tersebut mati dalam keadaan belum disembelih sesuai syari’at.
16
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At Tirmidzi.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 25
24
Fiqih
babi dan sejenisnya, maka semua melepaskan ikatan tempat air, tidak mampu
potongannya adalah najis, baik matinya membuka pintu, dan tidak mampu membuka
karena disembelih ataupun tidak; tidak tutup bejana. Kalau salah seorang di antara
ada pengecualian sama sekali. Wallahu kamu tidak mendapatkan (sesuatu untuk
a’lam. Washallallahu a’la Muhammad. menutup bejana) kecuali hanya mendapatkan
sepotong lidi, maka tutupkanlah dan
Soal: hendaklah dengan menyebut nama Allah.
Jelaskan tentang hukum menutup Karena sesungguhnya tikus itu (bisa)
bejana, hukum mengikat wadah air membakar rumah (yang lampu lenteranya
yang terbuat dari kulit, dan hukum tidak dimatikan), yaitu dengan menabrak
mematikan api ketika menjelang lampu itu lalu menumpahkan minyak yang
tidur! Tolong sebutkan pula dalil- ada di dalamnya sehingga terbakarlah
dalilnya masing-masing! rumah itu.” 17
Jawab: Adapun dalil tentang perintah mematikan
Menutup bejana, mengikat wadah air api (lampu lentera) ketika akan tidur
yang terbuat dari kulit, dan mematikan terdapat dalam sebuah hadits yang
api ketika menjelang tidur hukumnya diriwayatkan dari Abdullah bin Umar
mustahab (sunnah) berdasarkan hadits dari Nabi , beliau bersabda:
dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah
, beliau bersabda:
“Janganlah kalian meninggalkan api di
dalam rumah kalian ketika kalian akan
tidur.”18
Dan hadits dari Abu Musa Al-Asy‘ari ,
dia berkata, “Pada suatu malam sebuah
rumah di Madinah terbakar yang
menimpa pemiliknya. Lalu ketika kabar
peristiwa tersebut sampai kepada
Rasulullah , beliau bersabda:
“Tutuplah bejana, ikatlah tempat air yang “Sesungguhnya api ini adalah musuhmu.
terbuat dari kulit, kancinglah pintu-pintu, dan Maka apabila kalian akan tidur, matikanlah
matikanlah lampu lentera, karena terlebih dahulu api tersebut.” 19
sesungguhnya syetan tidak mampu <ed>
17
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.
18
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.
19
Hadits ini Muttafaqun ‘alaih.
Bagian Kedua
Hak Suami Terhadap Istri
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Oleh: Abu Husam M. Nurhuda
Sungguh hak suami terhadap isteri sangatlah agung. Suami dan istri
Nabi menjelaskan betapa besar keagungan hak adalah sepasang insan
tersebut dengan bersabda: yang pada masing-
masingnya telah
Allah tetapkan hak
dan kewajiban.
“Hak suami terhadap isteri adalah seandainya ada padanya Setelah jelas bagi
luka bernanah kemudian isteri menjilatinya, maka hal itu pembaca hak istri
belum cukup menunaikan hak suaminya.”1 dan kewajiban
suami, maka perlu
Seorang wanita yang berakal dan cerdas, akan selalu
pula diketahui “hak
mengagungkan apa yang diagungkan oleh Allah dan
suami terhadap
Rasul-Nya, menghargai suaminya dengan sebenar-
isteri”, sehingga
benarnya, dan bersungguh-sungguh patuh kepadanya,
akan tumbuh
karena ketaatan kepada suami merupakan salah satu
hubungan timbal
penyebab seorang isteri masuk ke dalam surga.
balik yang akan
Rasulullah bersabda:
menguatkan dan
mempererat tali
yang telah
terjalin,
berikutnya akan
membuahkan
“Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa di bulan ketentraman dan
Ramadhan, dan menjaga kemaluannya, serta mentaati kebahagiaan (Red).
suaminya, dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga
dari pintu mana saja yang engkau sukai.’”2
Maka renungkanlah wahai wanita muslimah,
bagaimana Rasulullah memberitakan bahwa ketaatan
1
Hadits shahih riwayat Ahmad (XVI/227/247). Lihat Shahih Jami’ Ash-Shaghir no. 3148.
2
Hadits shahih riwayat Ahmad (XVI/228/250). Lihat Shahih Jami’ Ash-Shaghir no. 660.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 27
26
Keluarga
kepada suami menjadi penyebab keluar rumah, karena dia senang dan
masuknya kalian ke dalam surga, setara ingin membanggakan kecantikan Anda
shalat dan puasa. Oleh karenanya taatilah di hadapan orang lain. Sungguh
suamimu, dan jauhilah perbuatan Rasulullah telah melarang dengan
durhaka kepada suami karena durhaka bersabda:
kepadanya menyebabkan kemurkaan
Allah . Nabi bersabda:
3
Hadist riwayat Bukhari (VIII/630/4886 ).
4
Hadist riwayat Muslim no. 2128.
“Hindarkanlah dirimu dari masuk menemui “Dan wanita sebagai penanggung jawab
wanita -yang bukan mahramnya-.” Seorang rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan
shahabat Anshar bertanya, “Wahai dimintai pertanggungjawaban tentangnya.”7
Rasulullah , bagaimana kalau ipar?”
2. Kewajiban seorang isteri adalah
Rasulullah menjawab, “Ipar itu kematian
berhias dan mempercantik dirinya di
-lebih mengkhawatirkan-.”6
hadapan suaminya, senantiasa
Oleh karenanya, kiaskanlah semua ini tersenyum, tidak cemberut, dan tidak
dengan segala apa yang menyelisihii menampakkan raut muka yang tidak
ketentuan Tuhanmu, dan jangan tertipu, disenangi oleh suaminya. Sebagaimana
karena terkadang, sesuatu itu engkau hadits Nabi :
5
Hadits shahih riwayat Tirmidzi (I/90/135). Lihat Kitab Adab Az-Zifaf h. 31 karya Syaikh al-Albany.
6
HR Bukhari dan Muslim.
7
Shahih, lihat Kitab Sahih Ibnu Maajah : 4534.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 29
28
Keluarga
8
Sahih, lihat Kitab Sahih Ibni Maajah : 3299.
9
Al-Ahzab : 33.
10
H.R. Bukhari (4/218,217/1975).
11
Hasan, lihat lihat Kitab Sahih Ibni Maajah : 1859.
12
Hasan dengan beberapa jalan yang saling menguatkan, lihat Kitab As-Sahihah : 1859.
13
HR. Bukhari (9/295/5195).
14
Al-Baqarah : 263.
15
At-Talaq : 7.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 31
30
Keluarga
8. Kewajiban seorang isteri mendidik “Apabila seorang isteri tidur dengan
anak-anak suaminya dengan baik serta meninggalkan ranjang suaminya -karena
penuh kesabaran dan tidak memarahi tidak mau disetubuhi-, para Malaikat
mereka didepan suami, tidak mendo’akan melaknatinya sampai dia bangun dari
kejelekan atas mereka, dan tidak memaki tidurnya di waktu pagi.”17
mereka, karena semua itu menyakitkan
hati suami. Rasulullah bersabda: 11. Kewajiban isteri menutupi rahasia
suami dan rumahnya dengan tidak
menyebarkannya kepada orang lain
sedikitpun. Dan rahasia yang paling vital
dan kebanyakan wanita terlalu
meremehkannya adalah rahasia yang
terkait dengan masalah ranjang yang
terjadi antara mereka berdua. Rasulullah
telah melarang hal tersebut dengan
“Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya sabdanya:
di dunia, melainkan isterinya (yang Allah
persiapkan) di surga berupa Bidadari Surga
yang bermata jeli berkata, “ Jangan sakiti
dia, nanti Allah melaknatimu. Sesungguhnya
dia sementara bersamamu, sudah hampir
datang waktunya meninggalkanmu menuju
kami.”16
9. Kewajiban isteri berbuat baik kepada
kedua orang tua suami serta kerabat
dekatnya. Tidaklah seorang isteri
dikatakan telah berbuat baik kepada
suaminya bila hubungannya dengan
mertua atau keluarga dekat suaminya “Barangkali seorang laki-laki menceritakan
tidak baik. apa yang dilakukannya dengan isterinya, dan
wanita juga menceritakan apa yang
10. Kewajiban isteri untuk tidak menolak dilakukannya dengan suaminya.” maka
keinginan suami –sepanjang tidak ada orang-orangpun terdiam, kemudian aku
alasan syar’i-, jika suami hendak berkata, “benar, demi Allah, laki-laki berbuat
menggaulinya. Nabi Muhammad : seperti itu, demikian juga wanita.” maka
Rasulullah bersabda, “janganlah kalian
berlaku seperti itu, yang demikian itu seperti
syaitan laki-laki bertemu dengan syaitan
16
Hasan H.R. Tirmidzi (2/320/1184)
17
H.R. Bukhari (9/294/5194), Muslim (2/1060/1436).
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 33
32
Manhaj
Manhaj
1
Lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fil Aqaid wa al Ahkam karya As-Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani, hal. 11.
2
Abu Dawud (no.4604), juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV/130.
3
Surat Al-Baqarah ayat 129.
4
Lihat Al-Madkhal Li Dirasah Al Aqidah Al-Islamiyah hal. 24
5
Kelompok pengikut Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiani yang mengaku sebagai nabi, yang muncul di
negeri India pada masa penjajahan Inggris.
6
Kelompok yang mengingkari As-Sunnah, dan hanya berpegang pada Al-Qur’an.
7
Dari sini nampak sekali kebodohan mereka akan Al Qur’an, seandainya mereka benar mengimani
Al Qur’an sudah pasti mereka akan mengimani As-Sunnah, karena betapa banyak ayat Al Qur’an
yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah e yang sudah barang tentu menunjukkan perintah
untuk mengikuti As-Sunnah.
8
Lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi Al Aqaid wal Ahkam hal. 16.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 35
34
Manhaj
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menemukan bukti adanya penjagaan
agama yang dibawa oleh Muhammad As-Sunnah. Diantaranya sebagai
ini pasti terjaga. Allah sendirilah yang berikut11:
bertanggung jawab menjaganya; dan
a. Perintah Nabi kepada para
itu akan terus berlangsung hingga akhir
sahabatnya agar menjalankan As-
kehidupan dunia ini.9
Sunnah.
9
Lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin Al-
Albani hal. 16-17.
10
Lihat Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi fi al Aqaid wa Al Ahkam, karya Muhammad Nashiruddin Al-
Albani hal. 19-20.
11
Lihat Al Madkhal li Ad Dirasah Al Aqidah Al Islamiyah, hal. 25.
12
Ilmu yang membahas penilaian para ahli hadits terhadap para periwayat hadits, baik berkaitan
dengan pujian maupun celaan. (Pen.)
36
36 Fatawa Vol.
Fatawa Vol. 02/
01/ II // Syawwal
Ramadhan1423 HH
1423 - 2002 MM
- 2002
Manhaj
merupakan sumber kedua dalam Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia telah
syari’at Islam di semua sisi kehidupan nyata-nyata sesat.” (Q.S. Al Ahzab: 36)
manusia, baik dalam perkara ghaib
yang berupa aqidah dan keyakinan, 2. Firman Allah :
maupun dalam urusan hukum, politik,
pendidikan dan lainnya. Tidak boleh
seorang pun melawan As-Sunnah
dengan pendapat, ijtihad maupun
qiyas. Imam Syafi’i rahimahullah di akhir “Wahai orang-orang beriman, janganlah
kitabnya, Ar-Risalah berkata, “Tidak kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan
halal menggunakan qiyas tatkala ada bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
hadi ts (shahih).” Kaidah Ushul Allah Maha Mendengar lagi Maha
menyatakan, “Apabila ada hadits Mengetahui.” (Q.S. Hujurat:1)
(shahih) maka gugurlah pendapat”, dan
juga kaidah “Tidak ada ijtihad apabila 3. Firman Allah :
ada nash yang (shahih)”. Dan
perkataan-perkataan di atas jelas
bersandar kepada Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
“Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-
Perintah Al-Qur‘an agar berhukum Nya! Jika kamu berpaling, maka
dengan As-Sunnah sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang kafir.” (Q.S. Ali Imran: 32)
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat
yang memerintahkan kita untuk 4. Firman Allah :
berhukum dengan As-Sunnah,
diantaranya:
1. Firman Allah :
Fatawa
Fatawa Vol.
Vol. 01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 36
37
Manhaj
yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab,
“Barangsiapa mentaatiku akan masuk
Surga dan barangsiapa yang
mendurhakaiku dialah yang enggan”.
(HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham)13.
2. Abu Rafi’ mengatakan bahwa
Rasulullah bersabda :
13
Hadits no. 6851.
14
HR Imam Ahmad VI/8 , Abu Dawud (no. 4605), Tirmidzi (no. 2663), Ibnu Majah (no. 12), At-Thahawi
IV/209.
15
Sebuah telaga di surga. (Pen.)
16
Tidak menyebutkan perawi sahabat dalam sanad.
17
Sanadnya bersambung dan sampai kepada Rasulullah .
18
Imam Malik dalam al-Muwaththa’ (no. 1594), dan Al-Hakim dalam al-Mustadrak (I/172).
19
Lihat Al-Hadits Hujjatun bi nafsihi fil Aqaid wa Al Ahkam oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
hal. 21-30.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 39
38
Aktual
1
Kitab Dzahir al-Ghuluww fi ad Dien, hal.76.
40 Fatawa Vol.
Vol. 01/
02/ I / Ramadhan
Syawwal 1423
1423H H- 2002
- 2002M M
Aktual
Dan akhirnya berkembang, orang
yang berbuat dosa besar dihukumi kafir
“Terserah Allah dan engkau.”
keluar dari agama Islam (murtad),
Rasulullah memberi teguran keras boleh dibunuh dan di akhirat masuk
dengan mengatakan, “Apakah kamu nereka selama-lamanya.3
hendak menjadikan aku sebagai tandingan
Allah? Katakanlah: Al-Khawarij
Asy-Syahrastaniy berkata ketika
2
“Terserah Allah saja.” Dan masih menjelaskan pengertian Khawarij,
banyak lagi contoh yang lain. “Semua orang yang keluar dari hukum
yang benar yang telah disepakati oleh
jama’ah dinamakan Kharijiyan, baik
Ghuluw yang Terjadi pada keluarnya pada zaman sahabat atau
Zaman Sahabat (Khulafa ar- zaman tabi’in atau imam-imam
Rasyidin) setelahnya.”4
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 41
40
Aktual
5
Dzahiratu al Ghuluw hal.112-119 Lebih lengkapnya lihat Firaq wal Adyan al-Muatsirah.
6
Fathu al-Bari XII/287.
7
idem hal.337.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 43
42
Aktual
muslimin, termasuk munculnya Begitulah penyakit Khawarij di
kemaksiatan-kemaksiatan yang seolah- masyarakat Islam.
olah dilegalkan oleh pemerintah.--dalam Pada kesempatan ini kami ingin
hal ini kami menghimbau kepada para mencoba meluruskan pemahaman dan
pejabat pemerintah diposnya masing- sikap mereka, tentu dengan merujuk
masing, agar memperhatikan Islam dan kepada pemahaman ulama salaf.
kaum muslimin karena mereka ini
Wahai para pemuda, mari kita lihat
mayoritas di negeri ini. Insya Allah kalau
bagaimana para ulama salaf menghadapi
itu dilakukan, penyakit ghuluw tersebut
masalah yang menimpa diri mereka. Mari
tidak akan muncul. Yang diharapkan
kita lihat perjalanan hidup Imam Ahlu
adalah kemaslahatan (kebaikan) bagi
Sunnah, Imam Ahmad bin Hanbal ,
semua. Semoga Allah membimbing kita,
yang pada waktu itu pemerintahan
amin.
didominasi oleh orang-orang Mu’tazilah-
Situasi seperti itulah salah satu Jahmiyah, yang meyakini bahwa Al-
penyebab munculnya perilaku Khawarij; Qur’an adalah makhluk dan berkeyakinan
apalagi bila orang yang terkena paham bahwa Allah tidak memiliki sifat.
Khawarij tersebut sempat ditangkap, di Bagaimana sikap Imam Ahmad dalam
penjara dengan disertai siksaan, kondisi yang semacam itu? Beliau tetap
intimidasi dan sebagainya. Mereka akan mengeluarkan fatwa, “Barangsiapa
trauma dan bila mereka ditanya, mengatakan Al-Qur’an adalah
“Bagaimana hukum orang-orang yang makhluk, maka ia kafir.” Apa reaksi
terlibat dalam pemerintahan yang tidak yang timbul dengan fatwanya itu? Para
berhukum dengan hukum Islam?” ulama salaf ditangkap, dibunuh,
Niscaya mereka akan menjawab: dipenjara, diusir, diberhentikan dari
Haram!!. Bahkan, mereka akan pekerjaannya; bahkan, siapa saja yang
mengatakan bahwa setiap pegawai atau tidak mengatakan Al-Qur’an adalah
orang-orang yang terlibat di dalam makhluk dihukumi kafir oleh pemerintah
pemerintahan tersebut adalah Thagut;8 pada saat itu. Memang hal itu sangatlah
dan melawan pemerintah yang semacam wajar, karena yang menjadi hakim dan
ini menurut anggapan mereka adalah qadhi pada waktu itu adalah orang
benar dan termasuk perjuangan suci Jahmiah-Mu’tazilah.
(jihad)” .
Sekalipun seperti itu keadaannya,
Sikap Khawarij yang menonjol adalah lihatlah bagaimana sikap Imam Ahmad
suka gegabah mengkafirkan orang lain pada saat itu. Beliau tidak
dan suka berprasangka buruk terhadap mengkafirkan khalifah (penguasa) dan
sesama kaum muslimin. Hal itu biasanya orang-orang yang menjadi aparatnya.
terjadi apabila keyakinan mereka tidak Beliau tetap mendoakan khalifah dan
sejalan dengan keyakinan orang lain. aparat-aparatnya itu, sekalipun beliau
dipenjara bersama dengan para
sahabatnya demi mempertahankan
8
tandingan Allah. kebenaran, bahkan beliau hampir
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 45
44
Akhlaq
1
Orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan. -Pen
2
Q.S. An-Nisa’ : 36.
3
Kitab Syarah Riydhush Shalihin : V/204-205.
4
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim.
5
Diriwayatkan oleh Al Bukhari no: 6016 dalam Kitab Al Adab.
6
Diriwayatkan oleh Muslim no: 47 dalam Kitab Al Iman
7
Kitab Syarah Riyadhush Shalihin : V/205-207.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 47
46
Akhlaq
Dalam hadits yang diriwayatkan Sikap Abu Hurairah di atas sama
oleh Abu Hurairah disebutkan dengan sikap Amirul Mu’minin Umar bin
bahwasanya Nabi bersabda: “Tidak Al-Khaththab ketika terjadi
boleh seseorang melarang tetangganya persengketaan antara Muhammad bin
menancapkan kayu ke dinding rumahnya.” Maslamah dan tetangganya.
Maksud hadits ini, apabila tetanggamu Persengketaan timbul tatkala
ingin mengatapi rumahnya dan Muhammad bin Maslamah yang ingin
menumpangkan kayu pada dinding mengalirkan air ke kebunnya terhalang
(rumah kita), maka kita tidak boleh oleh kebun tetangganya. Tetangganya
melarangnya. Karena meletakkan kayu itu melarang Muhammad bin Maslamah
pada dinding tidak merugikan; bahkan mengalirkan air melalui kebunnya. Lalu
menambah kekuatan dinding tersebut keduanya melapor kepada Umar .
dan menghalangi tumpahan hujan; Umar berkata: ‘Demi Allah, jika kamu
terlebih lagi jika dinding tersebut dari melarang dia mengalirkan air melalui
tanah, karena kayu (untuk atap) kebunmu, niscaya aku akan
tersebut menghalangi dan menjaga mengalirkan air tersebut melalui
curahan air hujan ke dinding kita, perutmu.’
sehingga dinding kita menjadi tetap
awet. Jadi dalam hal ini saling Pada kasus di atas, Umar
menguntungkan; tetangga untung dan memaksanya untuk mengalirkan air
kita juga diuntungkan. |Jadi, tidak tersebut, karena aliran air tersebut
boleh seseorang melarang tetangganya tidaklah merugikan. Kebun yang
untuk menancapkan kayu (untuk atap) ditanami tanaman apabila dilewati
pada dindingnya. Apabila dia aliran air tentu air tersebut akan
melarangnya, maka dipaksa untuk bermanfaat bagi tanah dan bagi
membolehkan peletakan kayu tersebut tanaman miliknya. Berbeda halnya bila
di atas dindingnya. tetangga itu ingin membangun sebuah
bangunan di kebunnya, lalu dia
Oleh karena itu, Abu Hurairah berkata: ‘Aku tidak mau kebunku
pernah berkata, ‘Aku melihat kalian dilewati aliran air,’ maka kita tidak boleh
tidak mau mematuhi sunnah ini. Demi memaksanya. Namun apabila kebunnya
Allah, bila demikian, aku akan itu hendak dia tanami, maka aliran air
menancapkannya ke bahu kalian!’. yang lewat kebunnya itu tentu
Maksudnya, orang yang tidak menambah kebaikan baginya. Jadi,
membolehkan tetangganya meletakkan tidak ada alasan dia melarangnya.
kayu untuk atap di atas dinding
miliknya, maka kami akan Kita wajib menjaga hak-hak tetangga
menancapkan kayu tersebut di dan berbuat baik kepada mereka sesuai
bahunya. Ini adalah perkataan Abu dengan kemampuan; dan haram
Hurairah tatkala dia menjadi gubernur hukumnya memusuhi mereka dengan
di Madinah pada masa pemerintahan model dan bentuk apapun. Dalam
Marwan bin Al-Hakam. sebuah hadits Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah mengetahui bahwa saya adalah orang
dan hari akhir, maka hendaknya dia muhsin (yang berbuat baik)?” Beliau
berbuat baik pada tetangganya.”8 9 menjawab, “Tanyalah tetanggamu, jika
mereka mengatakan kamu adalah orang
Ibnu Umar pernah mempunyai
yang baik, maka kamu adalah orang yang
tetangga seorang Yahudi. Apabila
baik; sebaliknya jika mereka mengatakan
menyembelih kambing beliau berkata,
engkau adalah orang yang jelek maka
“Berilah tetangga kita yang Yahudi itu
engkau adalah orang yang jelek.”10
dagingnya.”
Rasulul lah pernah bersabda:
Diriwayatkan bahwa tetangga yang
“Barangsiapa yang terpaksa menutup pintu
miskin itu akan bertemu dengan
dari tetangganya khawatir akan
tetangganya yang kaya pada hari
keselamatan keluarga dan hartanya, maka
kiamat. Kelak tetangga yang miskin itu
tetangganya itu bukanlah orang yang
akan mengadu kepada Allah: ‘Wahai
beriman. Dan bukanlah orang yang
Allah, tanyalah tetanggaku ini kenapa dia
beriman orang yang tetangganya tidak
menolak berbuat baik kepadaku dan
merasa aman dari gangguannya.”
menutup pintunya untuk aku masuki.’
Diriwayatkan pula, “Seorang lelaki
Memang sudah selayaknya kita
berzina dengan sepuluh perempuan lebih
menahan diri dari perbuatan menyakiti
ringan daripada dia berzina dengan istri
tetangga. Tidak menyakiti tetangga
tetangganya; dan seorang lelaki mencuri
sudah termasuk berbuat baik
di sepuluh rumah lebih ringan daripada dia
kepadanya.
mencuri di rumah tetangganya.”
Pernah ada seorang lelaki datang
Abu Hurairah berkata: “Pernah
menemui Rasulullah , lalu berkata,
ada seorang lelaki datang kepada
“Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku
Rasulullah mengadukan perilaku
suatu amalan yang apabila aku
tetangganya. Maka, Rasulullah
mengerjakannya akan memasukkanku
berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’
ke dalam surga.” Beliaupun berkata,
Orang itu mendatangi Rasulullah dua
“Jadilah engkau orang yang muhsin (selalu
atau tiga kali. Pada kali berikutnya,
berbuat baik).” Dia bertanya, “Wahai
beliau berkata, ‘Pulang dan lemparkan
Rasulullah, bagaimana saya
8
Diriwayatkan oleh Imam Muslim no: 48 dalam Kitab Al Iman
9
Kitab Syarah Riyadhush Shalihin V/207-208.
10
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari Abu Hurairah.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 49
48
Akhlaq
perabotanmu di jalan.’ Kemudian orang seketika itu dia berkata, “Hah, apa yang
itu melaksanakan nasehat Rasulullah , aku lihat ini?” Berkatalah Sahl, “Ini
sehingga orang-orang melewati sudah berlangsung sejak lama. Kotoran
ceceran perabotannya dan menanyakan ini jatuh dari rumahmu masuk ke
sebab-musababnya. Lalu, dia pun rumahku ini, dan aku menampungnya
menceritakan kelakuan tetangganya di siang hari kemudian aku buang di
terhadapnya kepada orang-orang yang waktu malam. Kalaulah bukan karena
lewat itu. Mereka melaknat sudah dekat kematianku, dan kalaulah
tetangganya itu dengan berkata, aku tidak takut sepeninggalku nanti
“Semoga Allah memperlakukan dia orang-orang tidak bisa sabar dengan
setimpal dengan apa yang telah dia kejadian ini, niscaya tidak akan aku
perbuat!” Mereka pun mendo’akan jelek khabarkan hal ini kepadamu dan akan
kepadanya. Sejak kejadian itu, tetap aku biarkan hal ini terus terjadi.”
tetangga tadi datang kepadanya dan Berkatalah orang majusi itu, “Wahai
berkata: “Wahai saudaraku, kembalilah Syaikh, engkau bersikap kepadaku
ke rumahmu, karena engkau tidak akan semacam ini dalam waktu yang lama
lagi menemukan sesuatu yang engkau sementara aku tetap di atas
benci selamanya.” kekufuranku. Ulurkan tanganmu,
karena aku sekarang bersaksi bahwa
Hendaknya seorang muslim
tidak ada tuhan yang berhak disembah
bersabar dari gangguan tetangganya,
kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa
walaupun tetangganya itu nonmuslim.
Muhammad adalah utusan Allah.” Tidak
Diriwayatkan dari Sahl bin Abdullah At-
berselang lama setelah kejadian itu Sahl
Tastari bahwa dia mempunyai seorang
pun meninggal dunia.
tetangga nonmuslim. Tetangganya itu
mempunyai jamban yang telah penuh Kita berdoa kepada Allah semoga
sehingga kotorannya meluap ke Dia berkenan membimbing kita
rumahnya. Sedangkan Sahl setiap sehingga kita mempunyai akhlak yang
harus meletakkan bejana untuk baik, baik perkataan maupun
menampung luapan kotoran dari pebuatan; dan semoga membaguskan
jamban orang majusi itu. Dan di malam akhir kesudahan hidup kita.
harinya dia membuang kotoran Sesungguhnya Allah Mahamulia dan
tersebut agar tidak ada orang yang Mahapemurah.
melihatnya. Beliau hidup dalam
keadaan seperti ini dalam waktu yang
lama sampai menjelang kematiannya. Rujukan:
Suatu hari dia memanggil tetangganya
1. Kitab Al-Kabair karya Imam Adz-Dzahabi
itu dan berkata, “Masuklah ke rumah
dan lihatlah apa yang ada di dalamnya!’ 2. Kitab Syarah Riyadhush Shalihin karya
Lalu, masuklah tetangganya dan Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin.
melihat tumpahan kotoran dari
rumahnya jatuh ke dalam bejana dan
1
Fiqih As Sunnah oleh Syaikh Sayid Sabiq, Jilid I, hal. 92-93, terbitan Dar Al-Kitab Al-‘Arabi.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 51
50
Firaq
Pertama, dari Jabir bahwa Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (H.R.
Rasulullah bersabda, Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban;
sanadnya Jayyid)
Ibnul Qayyim rahimahullah
“Pembatas seseorang dengan kekafiran berkata, “Orang yang tidak memelihara
adalah meninggalkan shalat.” (H.R. Ahmad, shalat –umumnya- dilalaikan oleh harta,
Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan kekuasaan, jabatan, atau bisnis.
Ibnu Majah). Barangsiapa yang lalai karena harta maka
Kedua, dari Buraidah bahwa ia akan bersama dengan Qarun;
Rasulullah bersabda, barangsiapa yang lalai karena kekuasaan
maka ia akan bersama dengan Fir’aun;
barangsiapa yang lalai karena jabatan
maka ia akan bersama dengan Haman;
dan barangsiapa yang lalai karena bisnis
“Sesungguhnya pengikat antara kami dan
maka ia akan bersama dengan Ubay bin
mereka adalah shalat; maka barangsiapa
Khalaf. …”
meninggalkan shalat berarti telah kafir.”
(H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan) Persoalan lain di samping menolak
shalat adalah mereka juga memiliki
Ketiga, dari Abdullah bin Amru bin al-
sistem peribadatan tersendiri. Dengan
Ash dari Nabi , bahwa suatu hari ia
memiliki sistem peribadatan tersendiri,
berbicara tentang masalah shalat, maka
mereka itu selain telah merampas hak
Rasulullah bersabda:
Allah, juga terjerumus ke dalam
perbuatan syirik, yaitu Syirik Uluhiyah.
Mengenai hal itu, terdapat riwayat dari
Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa
Muadz bin Jabal berkata, “Aku membonceng
Nabi mengendarai himar lalu Nabi bertanya
kepadaku, “Tahukah kamu apa hak Allah
atas hamba dan hak hamba atas Allah ?”
Saya jawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui.” Kemudian Rasulullah
menjelaskan, “Hak Allah atas hamba adalah
“Barangsiapa memelihara shalat maka mereka menyembah Allah dan tidak
baginya cahaya, petunjuk, dan keselamatan menyekutukan dengan sesuatupun,
di Hari Kiamat. Dan barangsiapa tidak sedangkan hak hamba atas Allah adalah
memelihara shalat maka tidak akan bahwa Allah tidak akan mengadzabnya
mendapatkan cahaya, petunjuk, dan sepanjang ia tidak menyekutukan Allah
keselamatan di Hari Kiamat; dan kelak dia dengan sesuatu…”.”2
akan dikumpulkan dengan Qarun, Fir’aun,
2
Fath Al Majid Syarah Kitab At-Tauhid, oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu As-Syaikh, hal.30,
Terbitan Darul Fikr.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 53
52
Firaq
Telaah: bahwa al-Mi‘raj adalah hak, dan sungguh
Ajaran racut sebagaimana diajarkan Nabi telah di-isra’-kan dan di-mi‘raj-kan
oleh Sapto Darmo tidak dikenal dalam dengan jasadnya dalam keadaan sadar
Islam. Terpisahnya ruh dari jasad hanya (terjaga) ke langit, kemudian ke tempat
ada pada saat manusia meninggal dunia. yang dikehendaki oleh Allah.”4
Karena persoalan ruh adalah persoalan Dalam syarahnya, Al-Allamah Abil
ghaib, maka manusia tidak akan dapat Izziy mengatakan bahwa, “kata al-mi‘raj
mengetahuinya kecuali Allah dan orang- dari wazan mif’alun berasal dari kata al-
orang yang diberitahu oleh Allah lewat ‘uruj artinya alat untuk naik, yang berada
wahyu; itupun hanya sedikit. Allah di suatu tempat yang aman, akan tetapi
berfirman, tidak diketahui tentang bagaimananya,
sedang hukumnya sama seperti hukum
perkara-perkara ghaib yang lain dimana
kita mengimani tanpa mempertanyakan
bagaimananya.”5 Terhadap pandangan
“Dan mereka bertanya tentang ruh 3 ; yang mengatakan bahwa Nabi isra’ dan
katakanlah, “Ruh itu urusan Tuhanku dan mi‘raj lewat mimpi atau hanya ruhnya
tidaklah kalian diberitahu akan hal itu kecuali saja, beliau menjelaskan, “Dari hadits
hanya sedikit” (Q.S. Al-Isra’:85) isra’ diketahui bahwa Nabi melakukan
Sebagian dari mereka berdalih bahwa isra’ dan mi‘raj dengan jasadnya dan
ajaran yang demikian ada dalam Islam dalam keadaan sadar (terjaga) dari
dan didasarkan dari peristiwa mi‘raj (naik) Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dengan
Nabi dalam peristiwa isra’ mi‘raj. Mereka mengendarai Buraq6 Lalu naik ke Langit
beranggapan Nabi dalam mi‘raj hanya kesatu sampai ke Langit ketujuh, lalu naik
ruh-nya saja, tidak disertai jasadnya. ke Sidratul Muntaha, kemudian naik lagi
Dalam hal ini Ahlus Sunnah meyakini ke Baitul Ma’mur. Kemudian naik
bahwa dalam peristiwa isra’ mi‘raj, Nabi menghadap Allah untuk menerima
melakukannya baik dengan ruh maupun perintah shalat 50 waktu yang akhirnya
jasadnya. Imam Thahawiy menjelaskan menjadi shalat lima waktu.”7
3
Yang mereka tanyakan adalah “asal, dzat dan hakekat ruh”. Lihat Zubdah At Tafsir min Fath al
Qadir, oleh Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, hal. 376.
4
Syarah Thahawiyah, idem, halaman 126.
5
Idem.
6
Buraq adalah kendaraan Nabi saat isra’ yang kecepatannya seperti kilat dan tidak diketahui tentang
bagaimananya. Orang yang suka klenik menggambarkan buraq itu semacam kuda berkepala wanita
cantik jelita. Gambaran itu jelas salah dan bertujuan jahat untuk menghina Nabi seolah-olah Nabi
Muhammad suka berkendaraan seperti itu di waktu malam. Di samping itu, gambaran seperti itu
terinspirasi dari cerita Hindu (pewayangan). Dikisahkan tatkala Resi Durna tidak mendapati
kendaraan untuk menyeberang lautan, datanglah Bethari (perempuan) menyamar seekor kuda
terbang lalu menawarkan jasa penyeberangan dengan imbalan “menaiki” selama perjalanan. Hasilnya
hamil lalu lahirlah ksatria jahat yang sakti bernama Bambang Haswotomo. (Pen.).
7
Syarah Thahawiyah, idem, halaman 127-128.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 55
54
Firaq
3. Mereka memiliki ‘kitab suci’ sendiri Katholik, Protestan, Hindu dan
dan tidak beriman kepada al-Qur’an. Budha. Aliran Kebatinan yang tidak
4. Mereka memiliki sistem peribadatan sedikit jumlahnya itu dalam sensus
sendiri. penduduk dan pembuatan KTP
dimasukkan ke dalam Islam. Baru setelah
5. Mereka tidak membedakan antara
ada TAP MPR yang memberikan legalitas
wahyu dengan bisikan syetan.
adanya wadah resmi bagi penganut aliran
6. Ajaran mereka banyak bersumber kepercayaan, sebagian mereka keluar
dari ajaran Hindu. dari kelompok Islam, sehingga penduduk
Anggapan masyarakat bahwa ajaran yang beragama Islam berkurang (tinggal
Kejawen Sapto Darmo merupakan sekte 90%).
atau bagian dari Islam dengan Kejawen Sapto Darmo adalah bukan
memberikan label Islam Kejawen ajaran Islam dan justru bertentangan
adalah anggapan yang sesat dan dengan ajaran Islam. Akan lebih tepat
menyesatkan. Anggapan tersebut banyak dikatakan bahwa Kejawen Sapto Darmo
didasarkan pada ‘klaim politik’ yang termasuk salah satu sekte dari ajaran
menyatakan bahwa agama penduduk Hindu, persisnya Hindu Jawa.
Indonesia itu adalah 98 % Islam. Islam
di sini maksudnya adalah selain Wallahu A’lam bis Shawab
1
Siar A’lam an-Nubala al hasan al Basri IV/563.
2
Sebuah daerah yang luas antara kota Bashrah dan Wasith, yang dikenal subur dengan
pepohonan kurma dan memiliki banyak desa. (Lihat Mu’jam al-Buldan V/242).
3
Ada pula yang mengatakan maula Zaid bin Tsabit al-Anshari atau maula Abu al-Yasr Ka’ab bin
Amr as-Sulami.
4
Pembantu perempuan yang diambil dari budak yang telah ia bebaskan sendiri.
5
Sebagian yang lain mengatakan maulah dari Jamil bin Quthbah.
6
Adapun dari para sahabat yang lainnya beliau meriwayatkannya secara mursal.
7
Generasi setelah Rasulullah dan sahabat.
8
Tafsir Qurtuby I/36
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 59
58
Profil
maka ia menulisnya dan mengirimkannya Ketika kami singkap ternyata berisi roti
pada Sa’id bin Musayyib untuk dan buah-buahan. Kami memakan apa
menanyakannya; dan tidaklah aku duduk yang ada dari isi keranjang tersebut. Al-
di majelis orang yang faqih melainkan Hasan terjaga dan memandangi kami. Ia
aku dapatkan kelebihan dari al-Hasan.” tersenyum dan membaca ayat:
Sekalipun ia bukan seorang sahabat
tetapi dengan ketinggian ilmunya “Atau sahabat kalian maka tidak ada dosa
menjadikannya sebagai tempat bertanya atas kalian.”
dan belajar. Sampai-sampai dikatakan
salah seorang muridnya Auf, “Aku tidak Al-Hasan al-Bashri adalah ulama yang
melihat seorangpun yang lebih tahu jalan selalu mengisi hari harinya dengan
menuju syurga dari pada al Hasan.” ibadah, beliau biasa berpuasa baidh9,
puasa pada bulan-bulan haram dan
Al-Hasan al-Bashri dikenal sebagai berpuasa setiap hari senin dan kamis.
ulama yang tawadhu dan qana’ah Berkata Qotadah, mengomentari
sebagaimana yang nampak dari salah kefaqihan al-Hasan al-Bashri, “Ia adalah
satu perkataannya yang diriwayatkan termasuk orang yang paling mengerti
oleh Hausyab, “Wahai anak adam, jika masalah halal dan haram”
kalian membaca Al-Qur’an kemudian
kalian mengimani isinya, niscaya kalian
Majelis al Hasan al Bashri
akan merasakan kesedihan yang
berkepanjangan di dunia; kalian akan Al-Hasan al-Bashri memiliki majelis
merasakan ketakutan yang sangat, serta ta’lim di rumahnya yang ia khususkan
akan banyak menangis.” untuk membicarakan permasalahan
zuhud10, akhlak dan ilmu kejiwaan, yang
Al-Hasan al-Bashri juga dikenal
hampir-hampir tidak membicarakan
dengan kedalaman ilmunya sehingga
masalah lainnya selain masalah tersebut.
salah satu muridnya Abu Salamah al-
Jika ada seseorang bertanya tentang
Tabuzaki mengatakan “Aku hafal dari al-
masalah lainnya, ia tidak akan
Hasan 8.000 masalah (agama).”
menjawabnya.
Ada sebuah kisah yang menunjukkan
Al Hasan Al Bashri juga memiliki
kebesaran hati dan kefaqihan al-Hasan
majelis ta’ lim di masjid yang
al-Bashri yang di sampaikan oleh Ibnu
membicarakan masalah hadits, fiqih, ilmu
al-Mubarak, dari Ma’mar, dari Qatadah,
Al Qur’an, bahasa dan ilmu-ilmu yang
ia berkata, “Kami pernah datang kepada
lain. Terkadang jika ia ditanya tentang
al-Hasan. Ketika itu ia sedang tidur. Dan
yang lain11, ia akan menjawabnya.
terdapat keranjang di dekat kepalanya.
9
Puasa tiga hari pada tiap pertengahan bulan.
10
Tidak tamak terhadap apa yang ada pada orang lain dari kelebihan harta dunia yang Allah
berikan untuknya. Tetapi bukan berarti tidak peduli dengan kebutuhan duniawi secara mutlak.
11
Maksudnya adalah hal-hal yang menyangkut perilaku akhlak dan kejiwaan, seperti zuhud, rendah
hati, sopan santun, murah hati dan semisalnya.
12
Yaitu bahwa beliau pernah terjatuh dalam satu kesalahan mengenai qadar (takdir), beliau pernah
mengatakan bahwa kebaikan itu ditakdirkan oleh Allah, dan keburukan (kejahatan) tidak. Namun al-
Hasan telah rujuk dari kesalahannya tersebut sebagaimana yang dikatakan oleh Sulaiman at-Taimi.
Dan itu dibuktikan berdasarkan kabar dari Humaid yang mendengar bahwa al-Hasan mengatakan,
“Allah menciptakan syetan, menciptakan kebaikan, dan menciptakan keburukan (kejahatan).”
13
Disusul wafatnya Muhammad bin Sirrin yang juga merupakan ulama pada saat itu. setelah seratus
hari kamatiannya. Wafat menyusul kepergian al-Hasan al-Bashri.
14
Al-Jarh wa At-Ta’dil III/40 oleh Abu Abdurrahman Ar-Razi At-Taimi. Imam Ahmad bin Hanbal
berkata, “Riwayat ini tidak Mustafid.”
15
Yaitu tidak menyebutkan perantara dalam periwayatan hadits, padahal ada.
16
Jami’ at-Tahshil I/162. Nasa’i dan lainnya menisbatkan kepada Al-Hasan sifat Tadlis Isnad. Lihat
kitab Thabaqat al-Mudallis I/29 dan kitab Taqrib at-Tahdzib I/60.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 61
60
Profil
rawi yang banyak mentadlis dan Yahya bin Sa’id Al Qaththan berkata,
periwayatannya banyak yang mursal para “Hadits yang disampaikan oleh al-Hasan
ulama tetap menilai kehujahannya. adalah apa yang disabdakan Rasulullah
Sebagaimana yang dikatakan para , dan kita mendapatkan asalnya, selain
ulama, seperti Ibnu Hajar menilai al- satu atau dua hadits.”
Hasan al-Bashri sebagai seorang
Ibnu Taimiyah berkata, “Mungkin
periwayat yang tsiqah, faqih, fadhil, dan
yang dimaksud ketiga orang alim diatas
masyhur.17 Ia merupakan periwayat
adalah apa yang diriwayatkan oleh al-
terbaik di antara periwayat-periwayat
Hasan dengan ungkapan yang Jazm19.”
hadits pada Thabakhat (tingkatan) ketiga
dalam sanad. Sulaiman bin Musa berkata, “Jika ilmu
datang dari arah Jazirah (negeri Arab)
Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al Kasyif
yaitu dari Maimunah bin Mihran kami
mengatakan bahwa Al-Hasan meriwayatkan
menerimanya; jika datang dari arah
hadits dari Imran bin Husain, Abu Musa,
Bashrah yaitu dari al-Hasan al-Bashri kami
Ibnu Abbas, dan Jundub. Adapun yang
menerimanya; jika datang dari arah Hijaz
meriwayatkan hadits darinya adalah Ibnu
yaitu dari Az-Zuhri kami menerimanya;
Aun, Yunus dan lainnya. Beliau adalah
begitu juga jika datang dari arah Syam
orang besar, terkenal, dan yang menjadi
yaitu dari Mak-hul kami pun menerimanya.
ujung tombak ilmu dan amal pada
Mereka berempat adalah ulama pada
zamannya.
zaman Hisyam.20
Muhammad bin Sa’id berkata, “Setiap
hadits yang disandarkan kepadanya atau
diriwayatkan oleh orang yang mendengar Sebagian Untaian Hikmah
darinya derajatnya adalah hasan dan Al-Hasan Al-Bashri
menjadi hujjah; sedang hadits yang Al-Hasan pernah berkata, “Wahai
diriwayatkan secara mursal darinya tidak anak Adam, sesungguhnya sebab
boleh dijadikan hujjah.18 lemahnya keyakinanmu adalah karena
Berkata Ibnul Madini, “Hadits-hadits engkau lebih percaya dengan yang ada
mursal yang diriwayatkan oleh Al-Hasan ditanganmu daripada apa yang ada di
al-Bashri berderajat tsiqah shahih; hanya tangan Allah.”
sedikit yang Yaskut (diabaikan). Bahwa al-Hasan pernah berkata,
Abu Zur’ah berkata, “Segala sesuatu “Demi Allah, sungguh ghibah
yang dikatakan oleh al-Hasan dengan (menggunjing) itu lebih cepat
ungkapan “Rasulullah bersabda” aku (memakan) agama seorang mukmin
menemukan ada asal yang shahih, daripada ulat-ulat yang memakan
kecuali empat hadits.” tubuhnya.”
17
Taqrib at-Tahdzib I/60.
18
Tadrib ar-Rawi I/204,287.
19
Yaitu dengan menggunakan kata kerja aktif.
20
Tadrib ar-Rawi I/204,287.
Referensi:
1. Siyar A’lam an-Nubala, karya Imam ad-
Wahai anak Adam, Dzahabi (673-748 H), juz IV dari
hal.563, Muassat ar-Risalah, Beirut, cet.
sesungguhnya sebab IX/1413, tahkik Syu’aib al-Arna’uth.
lemahnya 2. At-Thabaqat al-Kubra, karya Ibnu Sa’ad
(168-230 H), juz VII dari hal. 156, Dar
keyakinanmu adalah Beirut, Beirut, th.1398 H.
karena engkau lebih 3. Al-Jarhu wa at-Ta’dil, karya Ibnu Abi
Hatim ar-Razi (327 H), juz 3 dari hal.
percaya dengan yang 40, Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, Beirut,
ada ditanganmu cet. I/1271 H.
4. Jami’ at-Tahsil, karya Abu Sa’id al-‘Ala’i
daripada apa yang (694-761 H), juz I dari hal. 162, ‘Alam
ada di tangan Allah al-Kutub, Beirut, cet II/1407 H, tahkik
as-Syaikh Hamdi as-Salafi.
5. Tahdzib al-Kamal, karya al-Hafizh al-
Mizzi (654-742 H), juz VI dari hal. 95,
Beliau pernah berkata, “Wahai anak Muassat ar-Risalah, Beirut, cet. I/1400,
Adam, juallah duniamu dengan tahkik Dr. Basysyar ‘Awad Ma’ruf. Atau
akhiratmu niscaya kamu akan copian manuskrip Dar al-Kutub al-
memperoleh keduanya, dan jangan kamu Mishriyyah, cet. II/1413 H, Dar al-
jual akhiratmu dengan duniamu karena Ma’mun lit Turats, Damaskus – Beirut.
kamu akan kehilangan keduanya.”
6. Tahdzib at-Tahdzib, karya al-Hafizh Ibnu
Malik bin Dinar pernah bertanya Hajar (773-852 H), juz II dari hal. 231,
kepada al-Hasan, “Apa akibatnya bila Dar al-Fikr, Beirut, cet.I/1404 H.
seorang alim mencintai dunia?” Beliau 7. Al-Kasyif, karya Imam ad-Dzahabi (673-
menjawab, “Hatinya akan mati, karena 748 H), juz I dari hal. 322, Dar al-Qiblah,
bila dia mencintai dunia dia akan Jeddah, cet. I/1413 H, tahkik
mencarinya dengan (mengorbankan) Muhammad ‘Awwamah.
amal akhirat, disaat itulah berkah ilmunya
8. Tadzkiratul Huffazh, karya Ibnu Thahir
akan sirna, dan yang tertinggal hanyalah
al-Qaysarani (448-507 H), juz I dari hal.
bekasnya saja.”
71, Dar ash-Shumai’I, Riyadh, cet. I/
Masih banyak lagi untaian-untaian 1415 H, tahkik as-Syaikh Hamdi as-
hikmah al-Hasan yang tidak Salafi.
memungkinkan untuk menyampaikannya 9. al-Bidayah wa an-Nihayah, karya Ibnu
disini. Semoga kita bisa mengambil Katsir (774 H), juz IX hal. 224 dan 226-
pelajaran darinya. 230, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut,
—Wallu a’lam bi as-Shawab— cet. I/1415 H.
Fatawa Vol.
Fatawa Vol.
01/02/
I / IRamadhan
/ Syawwal 1423 H - 2002 M 63
62
Islamic Center Bin Baaz Pondok Pesantren Jamilurrahman Balai Pengobatan dan Rumah
Sakit Bersalin Pembinaan Dakwah di Kampus , Masjid-Masjid, Daerah Terpencil, dan lain-lain
Jumlah Rp 50.748.000,-