You are on page 1of 19

Sistem Bilangan dan Kesalahan

Sistim Bilangan

Metode Numerik

Penyajian Bilangan Bulat


Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan bulat dalam sistem bilangan desimal yang didefinisikan sbb:
N = (an an 1an 2 ...a0 )
= an10 n + an 110 n 1 + an 210 n 2 + ... + a010 0

Sistim Bilangan

Metode Numerik

Contoh : 267310 = 2*103 + 6*102 +7*101 + 3*100

Bilangan bulat dengan bilangan dasar c didefinisikan sebagai :


N = (an an 1an 2 ...a0 )c

= an c n + an 1c n 1 + an 2 c c 2 + ... + a0 c 0

Sistim Bilangan

Metode Numerik

ALGORITMA KONVERSI BILANGAN


Bila diketahui koefisien-koefisien a1, a2, a3, , an dari polinomial

p( x) = a n x n + a n1 x n1 + a n2 x n2 + ... + a0
dan suatu bilangan Maka dapat dihitung bn,bn-1,..,b0 dari sebagai berikut :
bn = an bn 1 = an 1 + bn bn 2 = an 2 + bn 1 ............................... b0 = a0 + b1 Numerik Metode

Algoritma 1.1

Sistim Bilangan

Contoh:
Bilangan biner (1101)2 dapat dihitung sebagai :
b3 = a3 = 1 b2 = a2 + b3 = 1 + 1.2 = 3 b1 = a1 + b2 = 0 + 3.2 = 6 b0 = a0 + b1 = 1 + 6.2 = 13

sehingga (1101)2 = 13

Sistim Bilangan

Metode Numerik

Penyajian Bilangan Pecahan


Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam sistem bilangan desimal didefinisikan :

x = (a1a2a3...an ) = a1101 + a2102 + a3103 +...+ an10n


Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan bilangan dasar k didefinisikan :

(a1a 2 a3 ...a n )k = ai k i
i =1
Sistim Bilangan Metode Numerik 6

Contoh:
a) 0,62510 = 6*10-1+2*10-2+5*10-3 b) (0,101)2 = 1*2-1+0*2-2+1*2-3 = 0,5 + 0,125 = 0,625

Sistim Bilangan

Metode Numerik

Algoritma 1.2 Jika diketahui x di antara 0 dan 1 sebuah bilangan yang lebih besar dari 1. Carilah b1, b2, b3,
c0 = x

b1 = ( c0 )I
b2 = (c1 )I

c1 = (c0 )F

c2 = ( c1 )F

.. Maka :
x = (b1b2b3 ...) = bk k
k =1

Sistim Bilangan

Metode Numerik

Contoh:
Jika x = (0,101)2, dengan = 10 (atau 10102), carilah b1,b2,b3

c0 = x = 0,1012 c0 = (1010)(0,101) 2 = (110,010) 2 sehingga b1 = (110)2 c1 = (0,01)2

c1 = (1010 )( 0,01) 2 = (10,10 ) 2


c2 = (1010)(0,1) 2 = (101,0) 2

sehingga b2 = (10 )2 sehingga b3 = (101)2

c2 = (0,1)2
c1 = (0,01)2

Karena bk dst sama dengan nol, dan b1 = 6, b2 = 2, b3 = 5 Maka :


x = (an an 1...a0 , b1b2b3 ...) 2

x = (an an 1...a0 , b1b2b3 ...)10

x = (0,101)2 = (0,625)10
Sistim Bilangan Metode Numerik 9

Nilai Signifikan / Angka Penting


Nilai signifikan suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak. Terdiri dari digit 1,2 3,4,5,6,7,8,9 dan 0
untuk 0 tidak termasuk angka signifikan jika digunakan untuk menentukan titik desimal atau untuk mengisi tempat2 dari digit yang tidak diketahui/dibuang.
Sistim Bilangan Metode Numerik 10

Perhatikan nilai pada penggaris

40 50 60 70

40

50

60

70

Dengan nilai signifikan = 1, maka nilai adalah 53 atau 54 Dengan nilai signifikan = 0,1, maka nilai adalah 53 atau 53,5
Sistim Bilangan Metode Numerik 11

Akurasi dan Presisi

a)

b)

(a) (b) (c) (d)


Sistim Bilangan

menunjukkan hasil yang akurat dan presisi. menunjukkan hasil yang presisi tetapi tidak akurat. menunjukkan hasil yang sebenarnya akurat tetapi tidak presisi. menunjukkan hasil yang tidak akurat dan tidak presisi.
Metode Numerik 12

c)

d)

Akurasi dan Presisi


Nilai presisi mengacu pada jumlah angka signifikan yang digunakan dan sebaran bacaan berulang pada alat ukur. Pemakaian alat ukur penggaris dan jangka sorong akan mempunyai perbedaan nilai presisi.Pemakaian jangka sorong mempunyai presisi yang lebih tinggi. Nilai akurat atau akurasi mengacu pada dekatnya nilai pendekatan yang dihasilkan dengan nilai acuan atau nilai eksak. Misalkan nilai eksak diketahui , sedangkan hasil pendekatan adalah 0.500001 maka hasil ini dikatakan akurat bila torelansinya =10-4.

Sistim Bilangan

Metode Numerik

13

Aturan Pembulatan
1. Jika bilangan yang dibuang kurang dari satuan dari tempat yang ke n, maka angka yang ke-n tetap tidak dirubah 2. Jika bilangan yang dibuang lebih dari satuan dari tempat yang ke n, maka angka yang ke-n ditambah dengan 1 3. Jika bilangan yang dibuang tepat satuan dalam tempat yang ke-n, maka angka yang ke-n tidak dirubah, jika angka yang ke-n adalah genap atau angka yang ke-n ditambah dengan 1 (satu) jika angka yang ke-n gasal, dengan kata lain perkataan membulatkan sedemikian hingga angka yang ke-n adalah genap. Jika suatu bilangan sudah dibulatkan menurut aturan di atas bilangan itu dikatakan betul (correct) sampai n angka yang Sistim Bilangan Metode Numerik 14 berarti

Pendekatan dan Kesalahan


Kesalahan dalam Metode Numerik :
Kesalahan pembulatan ( round of error) Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang disebabkan oleh pembulatan. Contoh : 0,4 0 0,5 1 Kesalahan pemotongan ( truncation error ) Kesalahan yang ditimbulkan pada saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan. Contoh : 0,4123568 0,41236
(7 angka signifikan) (5 angka signifikan)

Sistim Bilangan

Metode Numerik

15

Kesalahan dari perhitungan Numerik kesalahan yang timbul karena adanya proses pendekatan. Hubungan kesalahan dan penyelesaian adalah :

x = x+e
dimana:
x = nilai yang sebenarnya ( nilai eksak )

x = nilai pendekatan yang dihasilkan dari metode numerik e = kesalahan numerik.

Sistim Bilangan

Metode Numerik

16

Kesalahan fraksional adalah prosentase antara kesalahan dan nilai sebenarnya. e


= x100% x

Kesalahan fraksional berdasarkan nilai pendekatan yang diperoleh: dimana e pada waktu ke n adalah selisih nilai pendekatan ke n dan ke n-1 x x
=
n n 1

xn

100%

Perhitungan kesalahan semacam ini dilakukan untuk mencapai keadaan konvergensi pada suatu proses iterasi.

Sistim Bilangan

Metode Numerik

17

Konvergensi
Definisi Konvergensi.
Suatu barisan a1 , a 2 ,... dikatakan konvergen ke jika dan hanya jika untuk semua e>0 terdapat bilangan bulat .
0

( )

Sedemikian hingga untuk semua n 0

terdapat |

n | <

Sehingga penyelesaian dalam metode numerik dicari berdasarkan selisih hasil saat ini dengan hasil sebelumnya. Kriteria konvergensi ini dapat dipakai untuk mengurangi jumlah iterasi yang besar tetapi terkadang tidak akurat

Sistim Bilangan

Metode Numerik

18

Latihan soal :
1. Konversikan pecahan biner berikut ini menjadi pecahan desimal : (0,110101)2 (0,111111)2 2. Konversikan pecahan desimal berikut in imenjadi pecahan oktal (0,1)10 (0,86)10 3. Carilah angka biner yang mendekati

sampai 10-3

Sistim Bilangan

Metode Numerik

19

You might also like