Professional Documents
Culture Documents
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atas kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Pasal 1 angka 11 UU No. 10 tahun 1998).
KREDIT = CREDERE
UU NO 10/1998 : PEMBIAYAAN
PSL 1754
PERJANJIAN KREDIT
KUUHPERD
Suatu perjanjian utang piutang atau perjanjian kredit mengatur hubungan hukum antara kreditor (siberpiutang) dan Debitor (siberutang), antara lain termasuk jumlah pinjaman (pinjaman pokok dan bunganya), jangka waktu berlangsungnya utang/kredit jaminan pelunasan utang.
Lisan
Tertulis
Di bawah tangan
Otentik
UNSUR-UNSUR KREDIT:
1. 2. 3. 4. 5. KEPERCAYAAN KESEPAKATAN WAKTU RISIKO PRESTASI
Salah satu asas pokok dalam pemberian kredit adalah tersedianya benda yang dijadikan pelunasan utang atau jaminan kelayakan usaha dari (calon) debitor. Tanpa adanya jaminan pelunasan utang, Bank tidak akan bersedia memberikan kredit.
Jaminan pelunasan utang sifatnya accessoir (mengikuti) terhadap perjanjian pokok yaitu perjanjian utang piutang.
Accessoir berarti jaminan pelunasan utang atau benda tersebut dengan disertai pemberian hak jaminan utang tertentu akan selalu mengikuti perjanjian pokoknya sampai saat utangnya dilunasi. Berarti kalau perjanjian pokoknya berakhir maka berakhirlah perjanjian jaminan.
ISTILAH DAN PENGERTIAN JAMINAN Jaminan menurut Bahasa Belanda: Zekerheid Pasal 1 angka 23 UU No. 10/1998 tentang Perbankan: Agunan adalah jaminan tambahan diserahkan nasabah debitor kepada bank dalam rangka mendapatkan fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah
Dalam salah satu Seminar di BPHN, disimpulkan bahwa jaminan adalah menjamin dipenuhinya kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum. Menurut Hartono Hadisoeprapto dan M Bahsan: Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditor untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitor akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan.
a. Untuk menghindari terjadinya wanprestasi oleh pihak debitor (penerima kredit); b. Untuk menghindari resiko rugi yang akan dialami oleh pihak kreditor (pemberi kredit); c. Kegunaan dari barang/benda jaminan kredit: i. Untuk memberikan hak dan kekuasaan kepada kreditor/ pemberi kredit (umumnya pihak bank) untuk mendapatkan pelunasan dengan benda jaminan bilamana debitor/penerima kredit melakukan wanprestasi atau cidera janji, yaitu tidak membayar kembali utangnya pada waktu yang ditetapkan dalam
betul-betul menjalankan usaha yang dibiayai dengan kredit itu, karena bila hal tersebut diabaikan, maka resikonya hak atas tanah yang dijaminkan akan hilang.
betul-betul memenuhi ketentuanketentuan yang tercantum dalam perjanjian kredit.
mendahulukan
kepada
Memberikan kepastian kepada kreditur dalam arti bahwa yaitu bila perlu mudah diuangkan untuk melunasi utangnya si debitur
JAMINAN HUTANG
Jaminan Umum
Pelaksanaan ketentuan undang-undang (by the operation of law)
Jaminan Khusus
Lahir dari perjanjian tertentu (kontraktual)
ii. Hypotek
iii. Gadai iv. Fidusia
Debitur wanprestasi, Kreditur dapat mengajukan sita terhadap benda-benda milik Debitur
Garansi cair menjadi tagihan Guarantor kepada debitur dengan jaminan yang bersifat umum dan/atau khusus
-lanjutan-
Pasal 1131 KUUHPerdata: Semua harta benda miliknya debitor, baik benda bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi pelunasan utang debitor kepada kreditor/para kreditor. Pasal 1132 KUUHPerdata: Para kreditor mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh seluruh piutangnya dari kreditor. Artinya, jika Debitor berhutang kepada lebih dari satu Kreditor, maka kedudukan para Kreditor adalah sama : KREDITOR KONKUREN (KREDITOR BIASA) Jika harta benda debitor tidak mencukupi pengembalian utangnya kepada para debitor, maka pengembalian tersebut dilakukan secara berimbang.
Perj.Kredit
DIJADIKAN JAMINAN BAGI SELURUH HUTANG DEBITUR KEPADA KREDITUR/PARA KREDITUR DEBITUR WANPRESTASI
BENDA BERGERAK
EKSEKUSI
250 jt 150 jt
K1 K2
K1, K2, K3 = KREDITOR KONKUREN Dari seluruh harta benda D, tidak ada satupun yg ditunjuk secara khusus oleh D, utk menjamin utang D kpd K.
D wan prestasi, maka K1,K2,K3 mengajukan gugatan (psl. 1131) KUUHPerd. Karena HB tidak cukup, penyelesaian menggunakan psl .1132 KUUHPerd.
K3
Harta benda Debitor Mobil, perhiasan, deposito, tanah HGB Seluruhnya bernilai 250 juta
K1 = 100/500 x 250 = 50 juta K2 = 250/500 X 250 = 125 juta K3 = 150/500 x 250 = 75 juta
BENDA BERGERAK (PERSONAL PROPERTY) : 1. BENDA BERGERAK BERTUBUH 2. BENDA BERGERAK TIDAK BERTUBUH BENDA TIDAK BERGERAK (REAL PROPERTY)
APAKAH SETIAP BENDA TANPA KECUALI DAPAT DIJADIKAN JAMINAN PELUNASAN UTANG?
SYARAT UMUM Mempunyai nilai ekonomis Mudah diperjualbelikan menurut hukumnya SYARAT KHUSUS Tanah sudah bersertipikat (terdaftar) Ditunjuk oleh Undang Undang
JAMINAN KHUSUS
100 jt
250 jt 150 jt
K1 K2
K3
Harta benda Debitor Mobil, perhiasan, deposito, tanah HGB Seluruhnya bernilai 250 juta
Dari seluruh harta benda D, D menunjuk secara khusus MOBILnya sebagai jaminan pelunasan utang kepada K3. MOBIL tsb dibebani Fidusia. K3=KREDITOR PREFERENCE
D wan prestasi, maka K3 dapat mengeksekusi langsung MOBIL, sementara itu K1, K2 mengajukan gugatan, untuk eksekusi harta benda lainnya.
Irene Eka Sihombing
Apa akibatnya terhadap : 1. Kreditur ? 2. Benda (tanah) yang dijadikan jaminan utang?
sebagai
PREFERENCE
Terhadap tanah
DROIT DE SUITE
Penggolongan dari Lembaga-lembaga Jaminan yang dikenal dalam Tata Hukum Indonesia
A. Jaminan yang lahir karena ditentukan oleh Undang-undang dan jaminan yang lahir karena perjanjian B. Jaminan yang tergolong Jaminan Umum dan Jaminan Khusus C. Jaminan yang bersifat kebendaan dan jaminan yang bersifat perorangan D. Jaminan yang mempunyai obyek benda bergerak dan jaminan atas benda tidak bergerak E. Jaminan yang menguasai bendanya dan jaminan tanpa menguasai bendanya
Jaminan Umum
Jaminan Umum timbulnya dari Undangundang tanpa adanya perjanjian yang diadakan oleh para pihak terlebih dahulu. Para Kreditor Konkuren semuanya secara bersama memperoleh Jaminan Umum yang diberikan oleh Undang-undang itu. (Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata)
Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan.
Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya; pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan, yaitu menurut besarkecilnya piutang masing-masing, kecuali apabila di antara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan.
Kreditor yang kedudukannya sama berhak (Kreditor Bersama) dan tak ada yang harus didahulukan dalam pemenuhan piutangnya disebut Kreditor Konkuren.
Jaminan Khusus
Jaminan Khusus timbul karena adanya perjanjian yang khusus diadakan antara Kreditor dan Debitor yang dapat berupa jaminan yang bersifat kebendaan ataupun jaminan yang bersifat perorangan. Jaminan yang bersifat kebendaan ialah adanya benda tertentu yang dipakai sebagai jaminan sedangkan jaminan yang bersifat perorangan ialah adanya orang tertentu yang sanggup membayar/ memenuhi prestasi manakala Debitor wanprestasi.
Jaminan yang bersifat perorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap Debitor tertentu, terhadap kekayaan Debitor seumumnya. (contoh: Borgtocht)
Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu benda yang mempunyai ciri-ciri: mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari Debitor, dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya (droit de suite) dan dapat dialihkan
Jika benda jaminan itu berupa benda bergerak, maka dapat digunakan lembaga jaminan yang berbentuk Gadai, Fidusia dan Hak Jaminan Atas Resi Gudang .
Jika benda jaminan itu berbentuk benda tetap, maka lembaga jaminan dapat dipasang Hak Tanggungan, Hipotek (Pesawat udara dan Kapal laut)