Professional Documents
Culture Documents
1. 1 Peta Konsep
Nama dan lambang Unsur senyawa, mineral dan campuran Unsur-unsur kimia Sifat fisis dan kimia kegunaan Dampak bahaya
Sistem periodik
periode
golongan
Sifat unsur
logam
Golongan utama
Golongan transisi
IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
VIII A
1. 2 Abstrak
The reactive nonmetals that are in Group 7 of the periodic table. All of these elements are electronegative. The halogens show a number of trends when moving down the group - for instance, decreasing electronegativity and reactivity, increasing melting and boiling point. Members of the Halogen group; Fluorine, Chlorine, Bromine, Iodine and Astatine. The name "halogen" means "salt former"; halogens react with metals to form binary ionic compounds. At room temperature and pressure, fluorine and chlorine are gases, bromine is a liquid and iodine and astatine are solids; Group 7 is therefore the only periodic table group exhibiting all three states of matter. Halogens are highly reactive, and as such can be harmful or lethal to biological organisms in sufficient quantities. This high reactivity is due to their atoms being one electron short of a full outer shell of electrons. They can gain this electron by reacting with atoms of other elements. Fluorine is the most reactive element in existence, attacking such inert materials as glass, and forming compounds with the heavier noble gases. It is a corrosive and highly toxic gas. The reactivity of fluorine is such that, if used or stored in laboratory glassware, it can react with glass in the presence of small amounts of water to form SiF4. Thus fluorine must be handled with substances such as Teflon, extremely dry glass, or metals such as copper or steel which form a protective layer of fluoride on their surface. Both chlorine and bromine are used as disinfectants for drinking water, swimming pools, fresh wounds, dishes, and surfaces. They kill bacteria and other potentially harmful microorganisms through a process known as sterilization. Their reactivity is also put to use in bleaching. Chlorine is the active ingredient of most fabric bleaches and is used in the production of most paper products.
unsur unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur unsur kimia dan pengotornya. Mineral mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halide, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia dan mineral mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Melting Point: 53.53K (-219.62C) Critical temperature: 144K (-129C) Density: 1.7g/l Chlorine [Cl] CAS-ID: 7782-50-5 An: 17 N: 18 Am: 35.453 g/mol Group No: 17 Group Name: Halogen Block: p-block Period: 3 State: gas at 298 K Colour: yellowish green Classification: Non-metallic Boiling Point: 239.11K (-34.04C) Melting Point: 171.6K (-101.5C) Critical temperature: 417K (144C) Density: 3.2g/l Bromine [Br] CAS-ID: 7726-95-6 An: 35 N: 45 Am: 79.904 g/mol Group No: 17 Group Name: Halogen Block: p-block Period: 4 State: liquid Colour: red-brown, metallic lustre when solid Classification: Non-metallic Boiling Point: 332K (59C) Melting Point: 265.8K (-7.3C) Critical temperature: 586K (313C) Density: (liquid) 3.1028g/cm3
Iodine [I] CAS-ID: 7553-56-2 An: 53 N: 74 Am: 126.90447 (3) g/mol Group No: 17 Group Name: Halogen Block: p-block Period: 5 State: solid at 298 K
Colour: Violet-dark grey, lustrous Classification: Non-metallic Boiling Point: 457.4K (184.3C) Melting Point: 386.85K (113.7C) Critical temperature: 819K (546C) Density: 4.933g/cm3
Astatine [At] CAS-ID: 7440-68-8 An: 85 N: 125 Am: [210] g/mol Group No: 17 Group Name: Halogen Block: p-block Period: 6 State: solid at 298 K Colour: metallic Classification: Semi-metallic Boiling Point: 610K (337C) Melting Point: 575K (302C) Density: unknown
BAB II ISI
II. 1 Sifat Sifat Unsur Halogen
a. Sifat Fisik Unsur Halogen
Sifat fisik Wujud zat Warna Fluorin Gas Kuning muda Titik didih Titik beku Kerapatan (g/cm3) Kelarutan dalam air (g/Lair)
Bereaksi
20
42
Flourin dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebabtitik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu ruangan (25oC).
Bromin memiliki titik didih lebih tinggi dari suhu ruangan, sedangkan titik lelehnya lebih rendah sehingga berwujud cair.
Iodin dan Astatin berwujud padat karena titik didih dan titik bekunya lebih tinggi.
Kelarutan halogen dalam air dalam satu golongan dari atas kebawah kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa atom relatif. Tetapi, flourin tidak larut tetapi bereaksi: 2F2 + 2H2O 4HF + O2
Sedangkan bromin kelarutannya paling besar karena berwujud cair (paling mudah larut). Iodin sukar larut dalam air. Agar iodin larut dengan baik, ditambahkan garam KI. Reaksi: I2 + KI KI3.
Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam tabel periodik semakin bertambah karena jumlah kulit terisi elektron semakin banyak.
Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari atom karena akan menerima elektron sehingga kulitnya terisi penuh.
Elektronegatifitas dari F sampai At semakin kecil karena jari-jarinya semakin besar sehingga akan terletak jauh terhadap inti maka elektron akan sulit untuk diterima.
Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena jika jari-jari atom kecil, lebih dekat dengan inti, energi ionisasinya semakin kuat/besar.
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2 Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi. Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi. Pengurutan titik didih asam halida: HF > Hi > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat ikatan hydrogen sehingga titik didihnya paling tinggi. c. Asam Oksihalida Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk Cl,Br,I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya : XO + HO 2HXO X2O3 + H2O 2HXO X2O5 + H2O 2HXO3 X2O7 + H2O 2HXO4
Biloks Oksida Asam Asam Asam Asam Penamaan
+1
X2O
HXO
HclO
HBrO
HIO
Asam hipohalit
+3 +5 +7
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
10
HClO > HBrO > HIO asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).
3) Manfaat Brom (Br) Mengekstraksi KCl dan MgCl dari karnalit yang mengandung 0,2% MgBr. MgBr yang diperoleh direaksikan dengan klor diperoleh : MgBr + Cl MgCl + Br
11
Penggunaan : Membuat senyawa 1,2-dibromometana yang bila dicampur bensin berfungsi sebagai anti knok. KBr dan NaBr merupakan obat penenang AgBr untuk fotografi
4) Manfaat Yodium (I) Pembuatan dalam industry : Dari garam cili : 2NaIO + 4HO + 5SO Dari ganggang laut (jodida) 2I + Cl Penggunaan : Untuk obat-obatan Pembuatan zat warna NHI untuk Polaroid AgI untuk fotografi Bagi tubuh untuk pembentukan hormone kelenjar gondok 2Cl + I NaSO + 4HSO + I
12
udara, misalnya untuk memutihkan bubur kayu. Selalu dibuat bila diperlukan oleh reaksi 2NaClO + SO + HSO 2ClO + 2NaHSO
Ion pentoksida dibuat dengan memanaskan asam iodidat, dimana ia merupakan anhidratnya. 2HIO c. Asam Hipohalit Pada dasarnya ion hipohalit dapat dihasilkan dengan melarutkan halogen dalam basa menurut reaksi umum X + 2OH XO + X + HO IO + HO
Meskipun demikian, ion hipohalit cenderung untuk berdisproporsionasi dalam larutan basa menghasilkan ion halat : 3XO d. Asam Halit Satu-satunya asam yang pasti adalah asam klorit, HClO, zat ini diperoleh dalam larutan air dengan memperlakukan suspensi barium klorit dengan HSO, lalu menyaring BaSO-nya. Ia merupakan asam yang relative lemah (Ka = 10) dan tidak dapat diisolasi. Klorit, HClO, diperoleh dengan reaksi ClO dan larutan basa : 2ClO + 2OH ClO + ClO + HO 2X + XO
Klorit digunakan sebagai zat pemutih. Dalam larutan basa ClO cukup stabil walaupun didihkan. Dalam larutan asam, dekomposisinya cepat dan dikatalisasi oleh Cl : 5HClO 4ClO + Cl + H + 2HO
13
e. Asam Halat Asam halat adalah asam kuat dan zat pengoksidasi kuat. Ionnya XO adalah pyramidal. Walaupun diproporsionisasi ClO secara termodinamik sangat menunjang, 4ClO Cl + 3ClO
14
15
III. 1 KESIMPULAN
Dari hasil makalah yang saya buat ini, saya menyimpulkan bahwa unsur halogen memiliki keelektronegatifitas yang terbesar dari seluruh golongan yang ada pada tabel sistem periodic unsur, Unsur halogen sangat berbahaya, percobaan yang menggunakan unsur maupun senyawa halogen yang bersifat pekat maupun yang sedang pekatnya harus dilakukan di lemari asam guna menjaga keselamatan praktikan, dan unsur halogen juga memiliki banyak manfaat.
III. 2 SARAN
Masih banyak hal hal yang menarik mengenai unsur maupun senyawa halogen yang belum dituangkan penulis di dalam makalah ini, semoga pembaca maupun pembuat makalah selanjutnya memuatkan hal hal yang lebih menarik dari unsur maupun senyawa halogen di dalam makalahnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi bahan pegangan buat makalah selanjutnya yang berhubngan dengan unsur unsur dan senyawa halogen.
16
DAFTAR PUSTAKA
Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UIpress Siti Jahro, Iis. 2010. Kimia Anorganik I. Medan: FMIPA-UNIMED Tim Kimia Anorganik. 2004. Kimia Anorganik I. Medan : FMIPA UNIMED http://www.chem-is-try.org http://www.freshney.org http://www.googlerumah kimia.blogspot.com http://www.wikipedia.free encyclopedia.org http://www.wikipedia.halogen.org
17