You are on page 1of 11

( BSNP ) Badan Standar Nasional Pendidikan

A. Latar Belakang BSNP Secara Filosofis proses pendidikan adalah proses mengembangkan potensi siswa menjadi kemampuan dan keterampilan. Secara yuridis Tahun 2003 lahirnya UU no.20 undang-undang system pendidikan Nasional Tahun 2005 lahirnya Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Dalam UU no 20/2003 pasal 35 ayat 3 dan peraturan pemerintah tahun 2005 pasal 73 sampai pasal 77 bahwa standarisasi, penjaminan dan pengendalian Mutu pendidikan dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP). Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Nurulhudayati, 2011). B. Fungsi dan Tujuan Standar Pendidikan Nasional Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. C. Bidang Garapan BSNP Standar nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005) 1. Standar Isi ( Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2007 ) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Beban belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kalender Pendidikan/Akademik 2. Standar Proses Proses pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas No. 41 Tahun 2007) 3. Standar Kompetensi Lulusan ( Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2006) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan 4. Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Permendiknas No. 12,13,16,18 Tahun 2007) 5. Standar Sarana dan Prasarana Persyaratan minimal tentang: Sarana : perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, BHP Prasarana: R.kelas, R.pimpinan satuan pendidikan, R.pendidik, R.tata usaha, R.perpustakaan, R.laboratorium, R.bengkel kerja, R.unit produksi, R.kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi (Permendiknas No. 24 Tahun 2007)

6. Standar Pengelolaan ( Peraturan Pemerintah No. 24 ) Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah: DIKDASMEN : menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas DIKTI : menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian

7. Standar Pembiayaan Persyaratan minimal tentang: Biaya Investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap Biaya Personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan Biaya Operasi meliputi:(1) gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; (2) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan (3) biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya 8. Standar Penilaian ( Peraturan Pemerintah no.20 tahun 2007 ) Standar Penilaian Pendidikan merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik

D. Standar Penilaian dalam BSNP Penilaian Oleh Pendidik Bertujuan memantau proses, kemajuan dan perbaikan pembelajaran Penilaian oleh Satuan Pendidikan Bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua MP sebagai bebtuk transparansi, professional dan akuntabel lembaga Penilaian oleh Pemerintah Bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program, dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik, pembinaan dan pemberian bantuan kepada sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

E. Konsep Penilaian BSNP Penilaian adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu pengambilan keputusan terhadap ketuntasan belajar siswa dan efektivitas proses pembelajaran dengan alat pengukuran maupun non pengukuran Hasil proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu ini disebut asesmen Hasil pengukuran akan selalu berupa angka-angka atau data numerik, sedangkan data hasil non pengukuran akan berupa data kualitatif. Informasi tersebut dapat digunakan oleh pendidik untuk berbagai keperluan pembelajaran diantaranya: 1. Menilai kompetensi peserta didik 2. Bahan penyusunan laporan hasil belajar 3. Dan landasan memperbaiki proses pembelajaran Evaluasi dalam Undang-undang no.60 Tahun 2003 Pasal 57 ayat 1 evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal uuntuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan Pasal 58 ayat 1 dijelaskan bahwa evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses kemajuan dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan Ayat 2 menjelaskan secara lebih jauh bahwa evaluasi peserta didik, satuan pendidikan dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan dan sistemik untuk mencapai standar nasional pendidikan. Ayat 3 penilaian akhir sebagaimana dimaksudkan pada ayat 2 mempertimbangkan hasil penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat 64

Ayat 4 Penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada mata pelajaran kelompok, mata pelajaran ilmu dan teknologi dilakukan melalui Ujian Sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Ayat 5 untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika serta kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan. Penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada kelompok mata pelajaran ilmu dan teknologi dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional yang dilakukan secara Obyektif berkeadilan dan akuntabel serta diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun. F. Prinsip Penilaian Mendidik artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik ( dapat memberikan umpan balik dan motivasi ) Terbuka atau transparan, artinya bahwa prosedur penilaian, criteria penilaian ataupun dasar pengambilan keputusanharus disampaikan secara transparan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait secara obyektif Menyeluruh, artinya penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang akan dinilai yang terdiri dari ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap dan nilai efektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Terpadu dengan pembelajaran, artinya bahwa dalam melakukan penilaian kegiatan pembelajaran harus mempertimbangkan kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan setelah siswa menyelesaikan pokok bahasan tertentu tetapi juga dalam proses pembelajaran. Obyektif, artinya penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruhpengaruh atau pertimbangan subyektif dari penilai

Sistematis, yaitu penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta berkelanjutan untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa. Berkesinambungan, yaitu evaluasi harus dilakukan secara terus menerus sepanjang rentang waktu pembelajaran. Adil, mengandung pengertian bahwa dalam proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial ekonomi, agama, budaya, bahasa, suku bangsa, warna kulit dan gender. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan criteria yaitu menggunakan criteria tertentu dalam menentukan kelulusan yang telah ditetapkan sebelumnya. G. Standar Penilaian Pendidik Standar umum Standar perencanaan Standar pelaksanaan penilaian Standar pengolahan dan penyajian hasil penilaian Tindak lanjutnya 1. Standar Umum Adalah aturan dari aspek-aspek umum dari pelaksanaan penilaian Pemilihan teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran srta jenis informasi yang ingin diperoleh Informasi yang dihimpun mencakup ranah-ranah yang sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi kelulusan Pencarian informasi dilakukan berkala pada kelompok mata pelajaran masing0masing Pencatatan perilaku siswa yang menonjol baik yang bersipat positif maupun negative dalam catatan perilaku Melakukan ulangan harian minimal 3 kali menjelang ulangan tengah semester dan tiga kali menjelang Ulangan akhir semester Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan Memeriksa dan member balikan kepada peserta didik atas hasil kerjanya sebelum memberikan tugas lanjutan

Memiliki catatan komulatif yang komperehensip tentang hasil penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi siswa. Melakukan ulangan tengah dan akhir semester sesuai standar kompetensi dan standar lulusan Catatan pengmbangan diri harus dilaporkan kepada wali kelas untuk dicatat pada buku laporan pendidikan Menjaga kerahasiaan pribadi siswa 2. Standar Perencanaan Penilaian oleh pendidik Membuat rencana penilaian secara terpadu dengan silabus dan rencana pembelajarannya, mencakup komponen yang akan dinilai teknik yang akan digunakan serta criteria pencapaian kompetensi. Pendidik harus mengembangkan criteria pencapaian kompetensi dasar sebagai dasar untuk penilaian Pendidik menentukan teknik penilaian dan instrument penilaiannya sesuai indicator pencapaian Pendidik harus mengimformasikan seawall mungkin kepada peserta didik tentang aspek-aspek yang dinilai dan criteria pencapaiannya. Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian kedalam kisi-kisi penilaian Pendidik membuat instrument berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan dilengkapi dengan pedoman penskoran digunakan Pendidik menggunakan acuan criteria dalam menentukan nilai siswa 3. Standar Pengolahan dan pelaporan hasil penilaian Meliputi : Pemberian skor untuk setiap pemberian komponen yang dinilai Penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai tehnik dengan bobot tertentu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Penetuan satu nilai dalam bentuk angka untuk setiap mata pelajaran serta menyampaikan kepada wali kelas untuk ditulis dalam buku laporan pendidikan masing-masing siswa sesuai dengan teknik penilaian yang

Pendidik menulis deskripsi naratif naratif tentang ahlak mulia, kepribadian dan potensi peserta didik yang disampaikan kepada wali kelas Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya dalam rapat dewan guru untuk menetukan kenaikan kelas Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian kepada rapat dewan guru untuk menentukan kelululusan peserta didik pada akhir satuan pendidikan dengan mengacu pada persyaratan kelulusan satuan pendidikan. Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada orang tua/wali murid 4. Standar Pemanfaatan hasil Penilaian Ada lima standar pemanfaatan hasil penilaian yaitu: Pendidik mengklasifikasikan siswa berdasarkan tingkat ketuntasan pencapain standar kompetensi ( SK ) dan kompetensi dasar ( KD ) Pendidik menyampaikan balikan kepada peserta didik tentang tingkat capaian hasil belajar pada setiap KD disertai dengan rekomendasi tindak lanjut yang harus dilakukan Bagi siswa yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik harus melakukan pembelajaran rimedial agar setiap siswa dapat mencapai sesuai standar yang dipersyaratkan Kepada siswa yang telah mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik dapat memberikan layanan pengayaan Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan pembelajaran dan merencanakan berbagai upaya tindak lanjut

H. Ujian Nasional sebagai Standar Penilaian

Evaluasi yang dilakukan pemerintah dapat digunakan untuk : 1. Pemetaan mutu, program dan satuan pendidikan 2. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya 3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan

4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan Tujuan penyelenggaraan UAN adalah : Untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa Mengukur tingkat pendidikan pada tingkat nasional, kabupaten/kota dan sekolah Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan, ditingkat nasional,

provinsi, kabupaten/kota dan sekolah kepada masyarakat Fungsi UAN Alat pengendali mutu pendidikan secara nasional dengan diselenggarakan nya UAN ini diharapkan mutu pendidikan secara nasional dapat dikendalikan Mendorong peningkatan mutu pendidikan Bahan pertimbangan untuk menentukan tamat belajar dan predikat prestasi siswa Soal-soal UAN memiliki daya pembeda yang baik Kecaman terhadap UAN UAN dianggap bertentangan dengan UU no.20 Tahun 2003 pasal 58 UAN dianggap tidak bermanfaat dan hanya menghambur-hamburkan biaya Konversi skor yang digunakan dalam pelaksanaan UAN dianggap membodohi masyarakat, karena memotong skor anak yang pandai dan diberikan pada siswa yang kurang Penyempurnaan UAN Dalam penyelenggaraan UAN hendaknya: Mengikut sertakan daerah dalam penyusunan soal Biaya ujian sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Peningkatan kualitas soal Peningkatan obyektivitas system scoring Peningkatan keamanan soal

Pengamanan dan koreksi silang antar sekolah yang setingkat pengiriman hasil uang sesegera mungkin Pemenuhan fasilitas minimum dalam penyelenggaraan UAN

DAFTAR PUSTAKA Standar Nasional Pendidikan (http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=61 ) (diakses 08 Oktober 2011) Suryantara. 2011. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://suryantara.wordpress.com/2011/09/13/undang-undangnomor-20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional/) (diakses 08 Oktober 2011) Nurulhudayati.2011.BSNP.http://nurulhudayati.files.wordpress.com/2011/05/bsnp1.ppt (diakses 08 Oktober 2011)

You might also like