Professional Documents
Culture Documents
begitu harum namanya menyemangati kaum hawa di seluruh nusantara untuk ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa Indonesia Kartini. Lihatlah kaummu yang sekarang survive Mulai dari guru sampai capres Mulai dari dapur sampai Istana Semua kini bisa berkarya Walaupun terkadang masih direndahkan walau terkadang masih dilecehkan Tapi. Mereka kini bisa berkarya Tidak hanya sekedar meminta Dan sekedar menerima Lihatlah ibu.. Betapa agung perjuanganmu Kini aku bisa ikut berbangga Melihat hasil perjuanganmu para kartini muda buktikan bahwa engkau pun bisa Janganlah sekedar menerima
semua aturan yang dibuat dunia tapi tunjukkanlah pada mereka bahwa wanita pun bisa berkarya.
Puisi Kartini Kamis, 19 Juni 2008 00:00 KARTINI Herafi Saskia, 21 April 2008 Ketika kami kini berdiri disini Ketika kami wanita Indonesia yang berpendidikan, berkarya dan berkeluarga berbahagia dalam memilih , melangkah dan memutuskan masa depan dan cita-citanya . Kodratnya sebagai wanita dan rasa hormat pada budaya dan kuajibannya, Memperindah wanita Indonesia ini dalam menjalankan tanggung jawabnya Sebagai wanita, sebagai isteri , sebagai ibu dan sebagai dirinya sendiri yang menjaga martabatnya. Kini kami adalah banyak Dari hanya beberapa pahlawan pendidikan dan pejuang untuk wanita Indonesia pendahulunya Wanita-wanita pendahulu yang tangguh , santun dalam bermasyarakat dan bertutur ,menapakkan kaki-kakinya pada jalan-jalan yang masih berbatu dan terjal, mengulurkan tangannya membagi pengetahuan dan adabnya, kepada anak serta cucu , buyut dan canggah wanitanyaseraya berkata : Cah Ayu, Neng Geulis, Nak Daro nan elok, Nona Manis, seraplah ilmu sebanyak-banyaknya, amalkan sebaik-baiknya , raihlah cita-citamu, sesuai dengan fitrahmu Kartini adalah salah satu dari beberapa pahlawan pendidikan untuk wanita Indonesia Putri bangsawan yang tahu betul menggunakan kesempatannya sebagai anak bupati Jepara yang berbahasa internasional , merambah dunia manca untuk bertukar pendapat , menyerap, memilah dan menyaring pengetahuan yang baik dari kawan-kawan pena Belandanya nya, yang dikemudian hari menjadi kuntum bunga pendidikan keputrian Indonesia, memanjangkan masa sekolah wanita Indonesia sampai setinggi yang mereka mau. Kartini..pendekar pendidikan keputrian Indonesia, pendekar yang patut dipanut wanita Indonesia, dimana kita tidak perlu bertanya pada jaman mana wanita Indonesia sebaiknya hidup, jaman Kartini kah atau jaman sekarang kah?
Karena kedua jaman itu mempunyai arti yang sama baiknya bagi wanita Indonesia, yang terdahulu adalah yang yang membentuk adab wanita Indonesia dan yang sekarang adalah yang membentuk keseimbangan jiwa dan kehidupan wanita Indonesia sehingga mereka selalu berbahagia dalam batin dan lahirnya (terima kasih untuk Kartini, Dewi Sartika, Martha Tiahahu, Cut Nya Dien)