You are on page 1of 6

MEMBANGUN PERGAULAN MEDIA ELEKTRONIK DALAM ISLAM Pada umumnya media dapat diibaratkan seperti pedang bermata dua.

Ia merupakan alat ampuh dalam memberikan manfaat yang semaksimal mungkin kepada masyarakat sesuai dengan ketepatan dan besarnya pengarahan. Khususnya siaran agama merupakan media yang dapat mendorong dan membina generasi untuk berakhlak mulia. Para penanggung jawab di bidang siaran agama ini terlebih dahulu berkewajiban memperbaiki akhlaknya sebelum ia mendisain materi yang akan ditayangkan. Artinya akhlak karimah melalui siaran agama akan sangat efektif apabila pengelolanya memang telah memiliki akhlak tersebut. Selanjutnya materi yang akan ditayangkan hendaknya dikemas semenarik mungkin, hal ini membutuhkan suatu kreatifitas sehingga program tersebut mampu menarik hati pemirsa/pendengar. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah tokoh yang akan ditampilkan hendaknya menggambarkan citra akhlak yang baik. Televisi dan radio merupakan media elektronik yang memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai media informasi, sebagai media pendidikan dan sebagai media hiburan (information, education and entertainment), Sesuai dengan fungsinya tentu saja sangat memungkinkan media elektronik ini dimanfaatkan sebagai media pendidikan dan pembinaan akhlak, sebab ia dapat memberikan pengaruh dan rangsangan bagi seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Sebagaimana pandangan Fahmi Alatas dalam makalahnya Potensi Siaran Televisi Untuk Pendidikan Sumber Daya Manusia yang menyebutkan bahwa kekuatan media elektronik bisa memiliki potensi penetratif untuk mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi dan motivasi masyarakat. Media televisi yang memiliki kemampuan menyajikan informasi dalam bentuk visual dan suara, dinilai sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang disampaikan Dwyer (1978:11) bahwa sebagaian besar materi pendidikan atau pembelajaran 83% diserap oleh peserta didik melalui indera penglihatan, 11% nya melalui indera pendengaran dan sisanya 6% melalui indera pengecapan, penciuman dan rabaan. Persoalannya adalah bagaimana mengemas program-program pendidikan budi pekerti (akhlak) melalui media elektronik menjadi sebuah media yang dapat menghibur dan sekaligus memberikan pesan-pesan moral yang bermanfaat bagi para pemirsa. Membuat program yang demikian tentu dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak serta ketelitian dan kejelian dalam mengangkat tema-tema aktual yang menarik, yang kemudian dikaitkan dengan pesan-pesan pendidikan budi pekerti yang ingin disampaikan atau ditayangkan oleh stasiun media elektronik. Perkembangan tatanan kehidupan masyarakat yang semakin komplek dan pertumbuhan semakin pesat sebagai dampak kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informatika menuntut adanya perimbangan pembinaan keagamaan sebagai pondasi kehidupan melalui media elektronik berupa siaran keagamaan yang lebih bermutu dan profesional sesuai dengan tuntutan era globalisasi. Dalam perekmbangan Islam, embrio globalisasi sebenarnya sudah ada sejak abad ke enam di saat bangsa Quraisy di Makkah menjadi penghubung dua simbol perdagangan dunia yaitu Syam dan Yaman. Dari Syam berkembang jaringan perdagangan ke arah Utara dan Barat seperti Romawi,

Perancis, Spanyol, Portugal, Balkan, Persia dan Asia Barat Daya. Dari Yaman perkembang jaringan ke Selatan dan Timur seperti ke Etiopia, Madagaskar, Afrika Selatan, Gujarat (India), Tiongkok, Malaka, Indonesia, dan Brunei. Di abad ke 20 globalisasi mengalami percepatan dengan dikembangnya teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi, teknologi industri dan teknologi transportasi. Keunggulan teknologi industri telah mencapai efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga mampu mengahsilkan alat-alat informasi, komunikasi dan transportasi sedemikian murahnya dan dalam waktu yang singkat. Tak mengherankan kalau dunia entertaiment berkembang dengan pesat, memberikan hiburan secara live atau recorded, on-stage maupun broadcasted, cetak atau elektronik diginal.Oleh karena itu, tugas kita semakin berat, bukan saja siaran itu dapat membimbing umat Islam dalam pengamalan agama, tetapi juga memberikan motivasi kepada umat dan berupaya menggerakkannya agar meningkatkan partisipasinya secara maksimal dalam mensukseskan program-program pembinaan keagamaan. Oleh sebab itu, para pelaku dan pemilik program siaran keagamaan harus terlebih dahulu mengetahui strategi dan sasarannya, serta juga harus mengetahui bagaimana melaksanakan program dengan sebaik-baiknya? Tentu saja harus mengetahui pula dengan baik kelompokkelompok yang menjadi sasarannya dan menguasai dengan baik materi-materi siaran agama yang disampaikan. Kemudian, pengelola siaran agama, baik dipusat maupun didaerah, seharusnya menguasai medan dengan baik, sehingga dengan demikian mereka dapat menyusun program-program siaran agama yang sesuai dengan kenyataan, problem dan sasaran yang tepat. Agama adalah bagian kehidupan manusia dan merupakan hubungan ketundukan yang diambil manusia sebagai makhluk bebas dalam kaitannya dengan Dzat Yang Maha Tinggi. Agama bagi makhluk bukan terletak dalam substansinya sendiri melainkan dalam kondisinya sebagai objek usaha manusia yang merdeka. Sebab, agama adalah posisi keyakinan manusia pada konsep wujud untuk memperoleh petunjuk dalam mengetahui dan mengenal Allah. Maka agama merupakan unsur pertama dan utama dalam kehidupan perorangan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kehidupan bangsa Indonesia yang relijius perlu dibina dan dikembangkan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan. Kegiatan masyarakat dalam kehidupan keagamaan sangat besar pengaruhnya dan sudah tercermin dalam peran serta umat Islam dalam pembangunan tempat-tempat ibadah, lembaga-lembaga pendidikan, lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lain-lain. Karena agama menduduki tempat tersendiri, untuk itulah penghayatan dan pengamalan agama perlu dibina dan dikembangkan sehingga umat beragama mampu membangun dirinya, membangun bangsa dan negara serta agamanya. Agama Islam, adalah agama yang mempunyai motivasi yang kuat dalam usaha mewujudkan dan membina masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual. Islam tidak memisahkan antara kehidupan beragama dan bernegara, oleh karena itu motivasi agama merupakan alat yang ampuh dalam menggelorakan semangat masyarakat dalam kehidupannya. Agama dapat memberi bentuk kepada arti dan kualitas hidup, sebab kalau tidak demikian, maka kita akan kehilangan tujuan, keindahan dan keberkahan hidup. Tujuan ini harus ditanamkan dan disosialisasikan melalui berbagai cara dan kegiatan seperti melalui media elektronik.

Program siaran keagamaan melalui media televisi dan radio dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta dapat menembus ruang dan waktu tanpa batas, ini perlu dikemas dengan baik bagaimana suatu siaran keagamaan atau dakwah menjadi panutan dan diterima masyarakat secara lugas dan menyenangkan, memiliki daya tarik dan berhasil guna bagi audiens. Media elektronika mempunyai peranan yang besar dan luas sekali sebagai alat penyampai informasi maupun sebagai alat komunikasi. Peranannya yang besar dan luas ini menempatkan posisinya begitu penting dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Bahkan dalam perkembangannya di Indonesia, media elektronika sudah bukan merupakan kebutuhan sekunder melainkan sudah menjadi kebutuhan primer. TV dan radio hampir tersebar merata keseluruh nusantara, dipelosok pedesaan dan wilayah terpencil. Melalui kedua media ini maka informasi dalam sekejap sudah merata dan diterima dalam waktu singkat. Fungsi dan peran media Islam yang sangat penting bagi suatu masyarakat, mereka harus menyediakan umum dengan pengetahuan Islam melalui program-program informatif tentang agama mereka dapat mendidik rakyat serta mampu menghilangkan semua kesalahpahaman tentang Islam. The most important role of Islamic media is to promote religious sectarian harmony among public by showing programmes and by calling Renowned Religious Scholars for educating the public. Yang paling penting media Islam adalah untuk mempromosikan kerukunan antar sektarian keagamaan publik dengan menunjukkan program dan dengan memanggil Terkenal Cendekiawan Agama untuk mendidik publik. Secondly they have to play an important role in character building of the public. Kedua mereka harus memainkan peran penting dalam pembangunan karakter masyarakat. They have to transmit true Islamic values among the public related to religion. Mereka harus mengirimkan nilai-nilai Islam sejati di antara masyarakat yang berkaitan dengan agama. They have to create a positive image of Islam in the western world that Islam means Peace and Muslims are not terrorists. Mereka harus menciptakan citra positif Islam di dunia barat bahwa Islam berarti Perdamaian Sisi lain dari peran elektronik adalah efektif dan efisien, terutama dalam hal biaya, tenaga dan waktu. Seorang mubaligh cukup berbicara di TV, radio atau menulis di website dalam waktu seketika informasi tersebut sudah dapat dipantau oleh sekian puluh juta orang. Begitu pula suatu ide atau gagasan yang hendak disampaikan kepada kelompok masyarakat tertentu bahkan yang jauh dipelosok, tidak diperlukan lagi biaya besar untuk mendatangi kelompok-kelompok tersebut melainkan cukup disampaikan melalui media baik TV, radio maupun media lainnya. Untuk lebih meningkatkan peranan siaran agama dalam dakwah, umat Islam sekurang kurangnya memiliki tiga kewajiban pokok; 1. Umat Islam berkewajiban menyelamatkan Islam dan umatnya dari segala ancaman dan tindakan. 2. Umat Islam berkewajiban meningkatkan kualitas umat Islam baik secara individu maupun kelompok. 3. Umat Islam berkewajiban melakukan dakwah Islamiyah sesuai ajaran tuntunan agama Islam.

Melaksanakan dakwah melalui media elektronik adalah salah satu tugas suci yang diperintahkan Allah dalam Alquran dan hadist, telah diatur garisgaris besar tentang teknik dan metodenya. Sekurang-kurangnya ada tiga macam pendekatan yang harus dilakukan dalam menyampaikan siaran keagamaan agar mencapai hasil yang baik, yaitu; 1. 2. 3. Pendekatan hikmah (filusuf) dan aqliyah (rasional). Pendekatan Mauizhah (pengajaran). Pendekatan Mujadalah (diskusi, bertukar fikiran)

Semua itu, berpulang kepada kita semua, terutama pemerintah dalam hal ini Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Departemen Agama yang menangani siaran keagamaan Islam melalui TV dan Radio Media elektronika mempunyai peranan yang besar dan luas sekali sebagai alat penyampai/ informasi maupun sebagai alat komunikasi. Peranannya yang besar dan luas ini menempatkan posisinya begitu penting dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Bahkan dalam perkembangannya di Indonesia, media elektronika sudah bukan merupakan kebutuhan sekunder melainkan kebutuhan primer. TV dan radio hampir tersebar merata keseluruh nusantara, dipelosok pedesaan dan wilayah terpencil. Melalui kedua media ini, informasi dalam sekejap sudah merata dan diterima dalam waktu singkat. Sisi lain dari peran elektronik adalah efektif dan efisien, terutama dalam hal biaya, tenaga dan waktu. Seorang mubaligh cukup berbicara dai radio/ TV di Jakarta dalam waktu seketika informasi yang disampaikan sudah dapat dinikmati oleh sekian puluh juta orang. Begitu pula suatu ide atau gagasan yang hendak disampaikan kepada kelompok masyarakat tertentu bahkan yang jauh dipelosok, tidak diperlukan lagi biaya besar untuk mendatangi kelompok tersebut melainkan cukup disampaikan melalui media baik TV dan radio. Dewasa ini, baik karena daya beli masyarakat yang semakin meningkat atau karena jumlahnya yang semakin banyak dengan harga lebih murah, maka hampir dapat dipastikan bahwa untuk memiliki alat elektronik akan lebih mudah. Bukan itu saja, dalam perkembangannya alat ini cenderung lebih praktis dan mudah untuk dibawa kemana-mana, juga efisien dalam hal waktu dan tempat. Melihat berbagai kelebihan dan karakteristik media elektronik maka dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, pilihan masyarakat akan tetap beralih bahkan bargantung kepada media informasi dan komunikasi. Informasi apa yang diperlukan dan dengan siapa akan berkomunikasi. Seorang petani mungkin tidak tertarik terhadap informasi melalui warta berita, tetapi ia akan tertarik pada informasi-informasi pertanian, iklan tentang produk-produk alat pertanian dan lain sebagainya. Oleh karena itu selain peranan sebagaimana telah dijelaskan, maka media elektronik juga berperan sebagai propaganda dan edukatif. Hal ini sangat erat hubungannya dengan bagaimana cara menyampaikan informasi tersebut. Bukan saja dalam hal materi/isi melainkan juga metode, penampilan dan atau suara. Mungkin saja informasi yang akan disampaikan itu penting tetapi karena tidak menarik, orang tidak memperhatikan bahkan tidak mau mendengar sama sekali atau

sebaliknya informasi tertentu dan tidak terlalu penting tetapi justru disampaikan dengan materi yang baik, metode yang tepat, suara yang enak didengar atau penampilan yang rapi orang lantas tekun mendengarnya Peranan lain dari elektronika, yaitu secara Pshycologis mempengaruhi sikap mental dan perbuatan seseorang, juga dampaknya akan semakin besar terhadap menyebaran nilai-nilai baru dan goyahnya nilai-nilai yang selama ini dianggap baku terhadap nilai-nilai agama. Baik karena terpengaruh maupun dalam pengertian ikut-ikutan atau dalam pengertian positif yakni bernilai pendidikan. Masa depan dan menunjukkan saluran Islam sangat cerah karena sekarang ini orang yang tertarik mengetahui lebih dalam tentang agama mereka dan dengan bantuan yang lebih dan lebih berdedikasi saluran Islam dan program mereka akan memperoleh lebih banyak kesadaran tentang hal yang akan membantu mereka tidak hanya menjadi Muslim yang baik tetapi juga warga negara yang baik. But the most important thing needed is that the programmes related to religion should be design very carefully correct and accurate information should be given to the people on the topic of Islam due to these Islamic channels and programmes those who dont have the complete awareness regarding religion will be able to educate themselves by watching these programmes and by doing this, the media can play a significant role for the betterment of the society. Tapi yang paling penting yang dibutuhkan adalah bahwa program-program yang berkaitan dengan desain agama harus sangat hati-hati informasi yang benar dan akurat harus diberikan kepada orang-orang di topik Islam karena Islam ini saluran dan program-program mereka yang tidak memiliki kesadaran yang lengkap mengenai agama akan dapat mendidik diri sendiri dengan menonton program ini dan dengan melakukan hal ini, media dapat memainkan peran penting untuk kemajuan dari masyarakat. Islam datang ke dunia untuk menyebarluaskan ajaran dan panggilan Allah dan membawa kabar gembira bagi seluruh penghuni bumi ini rahmatan lil alamin. Terkait dengan penyebarluasan ajaran agama Islam yang terkadang disebut mengajak (dakwah) adalah suatu kegiatan agama dalam rangka mengajak dan menyerukan manusia dari suatu kondisi tertentu kepada kondisi yang lebih baik. Secara khusus dakwah mempunyai pengertian menyampaikan ayat-ayat Allah dan anjuran Rasulullah SAW dengan hikmah dan bijaksana baik melalui lisan, tulisan maupun perbuatan. Dakwah juga bermakna menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat berfungsi dan bertujuan menyerukan, mengajak umat beragama pada jalan yang benar dan memperkokoh persatuan dan kesatuan guna meningkatkan amal dalam usaha bersama membangun masyarakat. Sebagaimana telah dijelaskan dalam pengertian siaran agama atau dakwah, pada prinsipnya dapat dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan dan perbuatan. Dalam perkembangan ketiga cara dakwah ini dapat dilakukan melalui media elektronik. Hanya saja perlu pula diperhatikan bahwa sasaran dakwah yang dihadapi sesuai jangkauan alat elektronika adalah sangat heterogen (beragam). Oleh karena itu diperlukan persiapan matang dan memadai. Ada tiga jenis penyiaran agama melalui media elektronik yaitu : 1. Pelajaran agama (teaching).

Pelajaran agama melalui siaran media elektronik dapat disamakan dengan pelajaran bahasa, pelajaran menyanyi dan seterusnya. Tujuannya ialah memberikan pelajaran tentang ilmu agama kepada semua pendengar dengan tidak membedakan kepercayaan. Dengan mengikuti pelajaran tersebut, pendengar atau pirsawan merasa tertarik untuk percaya dan beriman yang diakhir dengan memeluknya dengan penuh keyakinan. 2. Penyebaran agama (speading).

Penyebaran agama melalui siaran media eletronik dapat diartikan sebagai propaganda untuk menarik perhatian pendengar di luar lingkungannya yang bersifat informatif edukatif. Hal ini dapat digambarkan bahwa agama yang dibawakan adalah yang paling baik dan paripurna tanpa harus menjelak-jelekkan agama lain. Kesempurnaan agama tersebut harus dapat dibuktikan bahwa agama tersebut dapat menjamin kebenaran. Pada dasarnya usaha tersebut terutama ditujukan kepada mereka para pendengar yang belum memeluk suatu agama. Tetapi karena sifat audience media elektronik yang nonselective siaran-siaran tersebut dapat didengar oleh orangorang yang sudah beragama. Jika terdapat pendengar atau pirsawan yang telah memeluk suatu agama kemudian ia tertarik dan pindah kepercayaannya, adalah merupakan ekses dari usaha tersebut dan tidak ada yang harus disalahkan. 3. Tuntunan agama (evangelion).

Tuntunan agama melalui siaran media elektronik adalah merupakan suatu usaha yang paling diharapkan oleh masyarakat. Usaha ini terdapat bersifat pelajaran atau pendidikan bahkan bersifat propaganda. Tetapi tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan bekal hidup beragama bagi pemeluk-pemeluk agamanya sendiri. Adakalanya bagi agama tertentu, mungkin tuntunan itu hanya sebatas sampai soal-soal peribadatan saja, sedangkan agama lain (Islam) lebih luas dan meliputi segala aspek kehidupan manusia.

You might also like