You are on page 1of 8

Unit Aritmetik – Logika

Unit aritmetik dan logika (arithmetic-logic


units,disingkat ALU) merupakan bagian Penjumlahan bersifat komutatif.artinya
pengolah bilangan dari sebuah kita dapat mengubah urutan bilangan
computer.ini berarti bagian tersebut yang jumlahnya dari kasus 2 dengan
bukan hanya melakukan operasi-operasi hasil
aritmetik,tetapi juga melaksanakan
operasi logika (OR,AND,NOT,dan 0 + kosong = 0
sebagainya).pada bab ini akan kita
pelajari bagaiman ALU melakukan atau
operasi penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan-bilangan biner.operasi- 1+0=1
operasi logika akan dibahas dalam bab
berikutnya. kasus 4

6-1 PENJUMLAHAN BINER selanjutnya, sebuah batu kerikil


menghasilkan dua buah batu kerikil :
ALU tidak memprosesbilangan
desimal,melainkan bilangan 0 + 0 = 00
biner.sebelum pembaca dapat memahami
rangkaian-rangkaian didalam sebuah dalam bentuk persamaan biner
ALU,anda harus mempelajari bagaimana
penjumlahan bilangan biner itu 1 + 1 = 10
dilaksanakan.ada lima kasus dasar yang untuk menghindari kekacauan dengan
harus dimengerti sebelum kita bilangan desimal,cara membaca
melangkah lebih lanjut. persamaan tersebut adalah sebagai
berikut: “ satu ditambah satu sama
Kasus 1 dengan satu-nol”.dapat pula dibaca
seperti ini : “ satu ditambah satu sama
Bila nol buah batu-kerikil ditambah dengan nol,menyimpan (carry) satu”.
dengan nol buah batu kerikil,hasil
penjumlahannya adalah nol buah batu Kasus 5
kerikil.dalam bentuk persamaan kata ini
ditulis sebagai berikut Sebuah batu kerikil ditambah dengan
sebuah batu kerikil ditambah dengan
Kosong + kosong = kosong sebuah batu kerikil memberikan jumlah
sebanyak tiga buah batu kerikil:
Degan bilangan biner,persamaan ini
menjadi 0 + 0 + 0 = 000

0+0=0 persamaan binernya berbentuk

kasus 2 1 + 1 + 1 = 11

jika nol buah batu kerikil ditambah persamaan ini dibaca “ satu plus satu
dengan sebuah batu kerikil, jumlah plus satu sama dengan satu, pindah
totalnya menjadi sebuah batu kerikil: satu.”

kosong + 0 = 0

Dalam bilangan biner,


0+1=1
kasus 3
Aturan yang harus diingat 11100
+ 11010
Kasus-kasus yang telah dibahas 0110
merupakan seluruh landasan yang perlu
diketahui untuk melakukan semua seperti kita lihat, 1 + 1 sama dengan 0
penjumlahan biner yang lebih dengan pindahan 1.
kompleks.oleh sebab itu, ingatlah selalu Akhirnya, kolom kelima memberikan:
lima aturan penumlahan berikut ini:
11100
0+0=0 (6-1) + 11010
0+1=1 (6-2)
1+0=1 (6-3) disini, 1 + 1 + 1 ( carry ) menghasilkan
1 + 1 = 10 (6-4) 11,ditulis sebagai 1 dengan sebuah
1 +1 + 1 = 11 (6-5) pindahan pada kolom berikutnya.

bilangan biner yang lebih besar 6-2 PENGURANGAN BINER

sebagaimana halnya dalam bilangan untuk mengurangkan bilangan-bilangan


desimal,penjumlahan bilangan biner juga biner,diperlukan pemahaman empat
dilaksanakan kolom-demi-kolom.sebagai kasus berikut:
contoh,andaikan anda menghadapi
masalah penjumlahan bilangan biner kasus 1 : 0- 0=0
sebagai berikut; kasus 2 : 1+0=1
kasus 3 : 1- 1=0
11100 kasus 4 : 10 - 1 = 1
+11010
? kasus terakhir mengungkapkan
persamaan :
kita mulai dari kolom yang paling tak
penting ( least significant column),yang 00 – 0 = 0
menghasilkan 0 pada kolom sama:
yang mudah dimengerti.
11100 Pengurangan bilangan-bilangan
+11010 biner yang lebih besar,dapat
0 dilaksanakan kolom-demi-kolom dan
dengan meminjam bit dari kolom lebih
disini,0 + 0 menghasilkan 0. berarti bilamana perlu.misalnya, dalam
pengurangan 101 terhadap 111,
Berikutnya,jumlahkan bit-bit kolom prosesnya adalah sebagai berikut:
kedua sebagai berikut:
7 111
11100 - 5 - 101
+11010 2 010
10
dari kolom paling kanan, 1 – 1
pada tahap ini, 1 + 0 memberikan hasil 1 memberikan 0, kemudian 1 – 0
kolom ketiga memberikan hasil menghasilkan 1; dan akhirnya, 1 – 1
sama dengan 0.
11100 Contoh lain,kurangkan 1010 dari 1101
+11010
110 13 1101
- 10 - 1010
dalam hal ini, 1 + 0 sama dengan 1 kolom 3 0011
keempat menghasilkan :
Dalam kolom paling tak penting (paling
kanan)1 – 0 sama dengan 1.pada kolom
kedua,kita harus “meminjam”dari kolom
berikutnya yang lebih berarti,lalu 10 – 1
menghasilkan 1.pada kolom ketiga, 0
( setelah “dipinjam”) – 0 sama dengan
0.dan pada kolom keempat, 1 – 1 = 0
Pengerangan langsung seperti
pada contoh diatas telah ditetapkan Yang terbatas.apa yang kita butuhkan
dalam operasi computer; namun adalah rangkaian yang dapat
pengurangan dapat pula dilakukan menjumlahkan 3 bit sekaligus.
dengan cara yang berbeda.pasal
selanjutnya dari bab ini akan membahas TABEL 6-1.PENJUMLAH – BINER
cara tersebut. A B CARRY SUM
0 0 0 0
0 1 0 1
6-3 PENJUMLAH PARUH 1 0 0 1
1 1 1 0
Gambar 6-1 memperlihatkan sebuah
penjumlah-paruh( half- 6-4 PENJUMLAH – BINER
adder),sebuah rangkaian logika yang
menjumlahkan 2 bit perhatikan Gambar 6-2 melukiskan sebuah
penjumlah –penuh (full – adder),yaitu
keluaran-keluarannya: SUM (jumlah)
rangkaian logika yang dapat
dan carry (pindahan).persamaan – menjumlahkan 3 bit.pada rangkaian ini
persamaan boole untuk keluaran ini juga terdapat duakeluaran,SUM dan
adalah CARRY.persamaan boole masing-masing
berbentuk.
SUM = A + B (6-6)
CARRY = AB (6-7) SUM = A + B + C (6-8)
CARRY = AB + AC + BC (6-9)
Keluaran SUM adalah A XOR B; dan
keluaran CARRY adalah A AND B.Dengan
ini,SUM = 1 jika A dan B berbeda;
CARRY=1 jika A dan B masing-masing
sama dengan 1.
Operasi ini dirangkumkan dalam
tabel 6-1.bila A dan B 0,SUM = 0dan
CARRY = 0.bila A = 0dan B = 1,SUM = 1
dan CARRY = 0.bila A = 1 dan B = 0, maka
SUM = 1 dengan CARRY = 1
Rangkaian logika dari gambar 6-1
melaksanakan secara elektronik proses
penjumlahan 2 bit tersebut.penjumlah –
paruh ini mempunyai aplikasi
A3A2A1A0
+ B3B2B1B0
Dalam hal ini,SUM sama dengan A XOR B
XOR C;dan keluaran CARRY sama C4S3S2S1S0
dengan AB OR AC OR BC.jadi keluaran Sebagai contoh,misalkan A = 1100 dan
SUM akan menjadi jika masukan angka 1 B=1001. soal yang harus kita jawab
berjumlah ganjil; keluaran CARRY = 1 adalah :
jika dua atau lebih dari dua
masukannyabernilai 1 1100
Operasi rangkaian dirinci pada tabel 6- + 1001
2.A,B,dan C adalah bit-bit yang ?
dijumlahkan.jika anda memeriksa setiap
langkah fungsi logika dari rangkaian Gambar 6-4 memperlihatkan penjumlah
ini,anda akan mendapatkan bahwa biner dengan masukan sama seperti
rangkaian ini menjumlahkan 3 bit contoh diatas,1100 dan 1001.penjumlah
sekaligus dengan hasil yang benar. paruh menghasilkan jumlahan 1 dan
pindahan 0,penjumlah penuh pertama
TABEL 6-2 PENJUMLAH – PENUH mmberikan hasil 0 dan pindahan
A B C CARRY SUM 0,penjumlah penuh kedua memberi hasil
0 0 0 0 0 1 dan pindahan 0,penjumlah penuh
0 0 1 0 1 ketiga menghasilkan jumlah 0 dan
0 1 0 0 1 pindahan 1.keluaran keseluruhan adalah
0 1 1 1 0 10101;jawaban yang sama akan
1 0 0 0 1 diperoleh dengan menggunakan pensil
1 0 1 1 0 dan kertas.
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1

Hal yang pokok di bagian ini adalah


bahwa rangkaian Gambar 6-2
melaksanakan secara elektronis,
penjumlahan 3 bit yang dilakukan dalam
kepala kita.penjumlah – penuh dapat
digabungkan dalam suatu kaskade untuk
menjumlahkan bilangan biner yang lebih
besar. Pasal berikutnya akan
menjelaskan hal ini.
penjumlahan biner bagi bilangan yang
6-5 PENJUMLAH BINER seberapapun panjangnya dapat dibangun
dengan menggunakan penjumlah –penuh
Pada Gambar 6-3 dapat kita saksikan yang lebih banyak.misalnya,untuk
sebuah penjumlah-biner (binary menjumlahkan bilangan 16 bit
adder),yaitu rangkaian logika yang dapat dibutuhkan 15 buah penjumlahan-
menjumlahkan dua bilangan biner.kotak penuh.mulai saat ini,penjumlah biner
sebelah kanan (bertanda HA) mewakili bagi bilangan yang berapapun
sebuah penjumlah paruh.bagian ini panjangnya akan diberi lambang(symbol)
memiliki masukan A0 dan B0,dan seperti gambar 6-5.perhatiaan bahwa
keluaran S0 (SUM) dan C1(CARRY).kotak- tanda panah besar menyatakan cara
kotak yang lain merupakan penjumlah – baku untuk menunjukkan kata-kata
penuh (disingkat FA).setiap penjumlah dalam proses gerak(perpindahan).dalam
penuh dilengkapi dengan tiga masukan gambar 6-5.kata-kata A dan B
(An,Bn,dan Cn)dan dua keluaran. dijumlahkan untuk menghasilkan jumlah
Rangkaian ini menjumlahkan dua S dan sebuah CARRY akhir
bilangan biner sebagai berikut :
tinggi dari sebuah inverter terkendali
akan menghasilkan komplemen angka 1
Misalnya,jika:

A = 0111 ( 6- 10a)

Komplemen -1 dari keadaan ini adalah

A = 1000 ( 6- 10b)

6-6 BILANGAN BINER BERTANDA Komplemen -2 didefenisikan sebagai


kata baru yang diperoleh dengan
Bilangan-bilangan desimal negative menambahkan 1 kepada komplemen -1 :
adalah angka-angka – 1, – 2, – 3,dan
sebagainya.suatu cara untuk menyatakan A’ = A + 1 ( 6-11)
bilangan semacam itu sebagai bilangan
biner adalah dengan mengubah Dimana A’ = komplemen-2 dan
magnitudo (1,2,3,…)nya kedalam biner A=komplemen-1 berikut ini adalah
yangekivalen dan menuliskan tandanya bberapa contoh penentuan kompleme-
didepan bilangan yang 2.misalnya,komplemen-1 nya adalah
bersangkutan.atas dasar pendekatan
ini,bilangan desimal – 1 – 2 – 3 menjadi A = 1000
bilangan biner – 001 – 010 dan –
011.biasanya,angka 0 dipakai untuk Dan komplemen-2 adalah
menggantikan tanda + dan angka 1
sebagai pengganti tanda – .jadi– 001–010 A = 1001
dan – 011 dapat dituliskan kembali
sebagai 1001,1010,dan 1011. Dalam odometer biner,komplemen-2
Bilangan-bilangan di atas memiliki bit merupakan hasil pembacaan berikutnya
tanda yang diikuti oleh bit-bit setelah komplemen-1
magnitudonya.bilangan dalam bentuk Sebagai contoh lain,misalkan
demikian disebut bilangan biner bertanda
atau bilangan tanda-magnitudo.bagi A = 0000 1000
bilangan desimal yang lebih besar
tentunya diperlukan lebih dari 4 bit Maka,
biner.akan tetapi gagasan pokoknya
masih tetap sama;yaitu bit permulaan A = 1111 01111
menyatakan tanda dan bit-bit sisanya
mengungkapkan magnitudonya. Dan

A’ = 1111 1000
6-7 KOMPLEMEN – 2
Komplemen ganda
Bilangan biner bertanda memang mudah
dimengerti,akan tetapi bentuk bilangan Jika kita melakukan komplemen-2 Dari
ini memerlukan perangkat keras yang suatu bilangan secara berturut-turut
terlampau banyak untuk operasi sebanyak dua kali,maka kita akan
penjumlahan dan peroleh kembali bilangan
pengurangannya.kekurangan ini telah semula.misalkan,jika
mendorong pemakaian komplemen
secara luas dalam ilmu hitung biner. A = 0111

Defenisi Komplemen-2 yang bersangkutan

Marilah segarkan kembali ingatan kita A’ = 1001


bahwa sinyal masukan INVERT yang
Jika kita mencari komplemen-2 dari garis bilangan seperti yang dipelajari
A’,didapat : dalam ilmu aljabar dasar.tempat
berangka 0 pada garis bilangan
A” = 0111 menandai titik pangkal; bilangan desimal
positif diwakili oleh titik-titik disebelah
Yang sama dengan kata semula. kanan,dan bilangan desimal negative
Secara umum,ini berakhir : diwakili oleh titik-titik disebelah kiri dati
titik pangkal itu.bilangan yang
A” = A ditunjukkan oleh odometer merupakan
bilangan biner yang ekivalen dengan
Persamaan ini menyatakan bahwa “ bilangan desimal positif dan
komplemen ganda dari A sama dengan negative.bilangan-bilangan
A”.karena sifat ini,komplemen-2 dari 1101,1110,1111,0000,0001,0010,dan 0011
bilangan biner adalah ekivalen dengan masing-masing ekivalen dengan–3,–2,–
angka negatif dalam bilangan desimal 1,0,+1,+2,dan +3.
dasar pemikiran ini akan diterangkan
dalam pembahasan berikut. 1101 1110 1111 0000 0001 0010 0011

Kembali Kepada Odometer


-3 -2 -1 -0 +1 +2 +3
Dalam Bab 1 Telah digunakan sebuah
odometer dalam memperkenalkan penunjukan odometer pada gambar 6-6
pengertian bilangan biner.pembahasan memperagakan cara bagaimana bilangan
itu hanyalah menyangkut bilangan- positif dan negative disimpan dalam
bilangan positif.akan tetapi,pembacaan mikrokomputer yang standar.bilangan
odometer dapat pula menunjukkan desimal positif diungkapkan dalm bentuk
bilangan-bilangan negatif.betikut ini tanda-magnitudo,akan tetapi bilangan
merupakan penjelasan akan hal tersebut. desimal negative dinyatakan sebagai
Bila sebuah mobil dilengkapi komplemen-2 sebagaimana telah
dengan sebuah odometer biner,seluruh disebutkan,bilangan positif memiliki bit
bit-bit yang ada pada akhirnya akan tanda berharga 0,sedangkan bit tanda
mengalami reset ke 0.beberapa dari bilangan negative adalah 1.
penunjukan bilangan sebelumnya dan
sesudah suatu reset lengkap dari Komplemen-2 Sama Dengan Perubahan
odometer akan tampak sebagai berikut: tanda desimal

1101 Penentuan komplemen-2 dari suatu


1110 bilangan biner adalah sama dengan
1111 perubahan tanda pada bilangan desimal
0000 (RESET) yang ekivalen. Sebagai contoh,jika:
0001
0010 A = 0001 ( + 1 dalam gambar 6-6 )
0011
Maka operasi komplemen-2 memberikan
1101 adalah penunjukan odometer 3 mil
sebelum reset,penunjukan 1110 terjadi 2 A’ = 1111 ( - 1 dalam gambar 6-6 )
mil sebelum reset,dan 1111menunjukkan
jarak 1mil sebelum reset.kemudian,0001 Dengan cara serupa,untuk :
adalah sajian odometer pada jarak 1 mil
sesudah reset,penunjukan 0010 terjadi A = 0010 ( + 2 dalam gambar 6-6 )
pada 2 mil sesudah reset,dan 0011
menunjukkan jarak 3 mil sesudah reset. Komplemen-2 nya adalah
“sebelum”dan “sesudah”dalam
kasus ini sama artinya dengan A’ = 1110 ( - 2 dalam gambar 6-6 )
“negative”dan “positif”.gambar 6-6
menjelaskan gagasan ini dalam bentuk Sekali lagi bila
A = 0011 ( + 3 dalam gambar 6-6 )

Komplemen-2 yang bersangkutan adalah

A = 1101 ( - 3 dalam gambar 6-6 )

Prinsip yang sama dapat diterapkan pada


bilangan biner yang berapapun Penjumlahan
panjangnya.pokoknya,pengambilan
komplemen-2 dari bilangan biner sama Gambar 6-7 memperlihatkan sebuah
dengan perubahan tanda pada bilangan penjumlah-pengurang komplemen-2;
desimal yang ekivalen.akan ditunjuk yaitu rangkaian logika yang dapat
pada bagian selanjutnya bahwa sifat ini menjumlahkan atau mengurangkan
memungkinkan penggunaan sebuah bilangan-bilangan biner,cara kerja
penjumlah biner baik untuk operasi rangkaian adalah sebagai berikut.ketika
penjumlahan maupun untuk SUB rendah bit-bit B akan melewati
pengurangan. inverter terkendali tanpa mengalami
inversi.dalam keadaan ini,penjumlah
Ikhtisar penuh menghasilkan keluaran:

Hal-hal pokok yang perlu diingat tentang S=A+B (6-13)


representasi komplemen-2 adalah:
Gambar 6-7 menunjukkan bahwa
1. Bit terdepan merupakan bit tanda; keluaran CARRY akhir tidak
dengan 0 untuk plus,dan 1 untuk minus. dipakai.dalam hal ini,S3 merupakan bit
2. bilangan desimal positif dinyatakan tanda dan S2 sampai S0 adalahbit-bit
dalam bentuk tanda-magnitudo numeriknya.karena itu CARRY akhir tidak
3. bilangan desimal negative berfungsi.
diungkapkan dalam representasi
komplemen-2 Pengurang

6-8 PENJUMLAHAN PENGURANGAN Bila SUB tinggi,inverter terkendali


KOMPLEMEN-2 menghasilkan komplemen-
1.selanjutnya,keadaan SUB yang tinggi
Komputer-komputer terdahulu akan menambahkan angka 1 kepada
menggunakan bilangan biner bertanda penjumlah penuh pertama.penjumlahan 1
baik untuk bilangan positif maupun dengan komplemen-1 menghasilkan
bilangan negative.representasi ini komplemen-2 dari B.dengan kata
menghasilkan rangkaian aritmetik yang lain,inverter terkendali menghasilkan
rumit.kemudian para ahli rekayasa B,dan menambahkan 1 akan
( insinyur ) menemukan bahwa mengubahnya menjadi B’.
representasi komplemen-2 sangat Dengan ini keluaran penjumlah-penuh
berhasil dalam menyederhanakan adalah :
perangkat-keras aritmetik tersebut.oleh
sebab itu,penjumlah-pengurang S = A + B’ ( 6-14 )
komplemen-2 kini digunakan secara luas
sebagai rangkaian aritmetik. Yang ekivalen dengan :

S=A–B ( 6-15 )
Karena komplemen-2 ekivalen dengan
suatu perubahan tanda.

You might also like