You are on page 1of 8

PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS

OLEH : DENNY RN

PENDAHULUAN
Dalam membuat suatu karya desain grafis, ada beberapa kaidah atau prinsip yang harus diterapkan agar karya desain tersebut memiliki nilai estetika yang baik sehingga memberikan ketertarikan. Adapun prinsip-prinsip desain itu adalah :
1. 2. 3. 4. 5.

Keselarasan (Harmoni) Kesebandingan Ritme Keseimbangan Emphasis

KESELARASAN (HARMONI)

Harmoni dalam desain, merupakan pembentukan unsurunsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang. Tercapainya keharmonisan tersebut dikarenakan pada unsur-unsur yang ditampilkan terdapat hubungan dalam ukuran dan irama. Keselarasan akan mudah terbentuk dan dapat dicapai bila menghadirkan banyak kesamaan atau kemiripan.

KESEBANDINGAN (PROPORSI)

1. 2. 3.

Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: Suatu elemen dengan elemen yang lain, Elemen bidang/ ruang dengan dimensi ruang bidang/ ruangnya, Dimensi bidang/ruang itu sendiri.

IRAMA (RITME)

Ritme berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan. Ritme terjadi adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan perasaan kita terjaga adanya pergerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain Irama terjadi karena adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata melihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya.

KESEIMBANGAN (BALANCE)

Untuk mencapai kepuasan, secara fakta manusia membutuhkan dan menikmati komposisi yang seimbang Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran elemen pada luasnya bidang. Keseimbangan akan terjadi bila elemenelemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya.

KESEIMBANGAN ADA 2 MACAM : Keseimbangan Formal Keseimbangan Non Formal

Lanjutan ...
Keseimbangan Formal : Keseimbangan dicapai dengan meletakkan unsur yang mempunyai bobot visual yang sama atau hampir sama pada jarak titik pusat imajener (simetris). Kesimbangan Informal : Pencapaian susunan unsu-runsur yang tidak sama bobot visualnya disekitar suatu titik pusat. Garis, warna, atau obyek punya kekuatan berbeda yang ditata tidak mengikuti aturan simetris, maka susunan tersebut dikatakan asimetri.

PENEKANAN (EMPHASIS)

Tujuan utama dalam pemberian emphasis adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dengan memberi kasat mata. diperlukan adanya penonjolan/kelainan elemen yang ada, seperti warna, bentuk, pengaturan bidang, dan sebagainya yang dianggap bisa mewakili dari keseluruhan informasi yang disampaikan.

You might also like