You are on page 1of 25

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL
DECIBEL a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat: 1. Menuliskan rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah Amplifier secara logaritmis. 2. Menuliskan rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah Amplifier secara logaritmis. 3. Menghitung besarnya penguatan daya sebuah Amplifier dalam satuan desibel jika daya input dan daya output diketahui. 4. Menghitung besarnya penguatan tegangan sebuah Amplifier dalam satuan desibel jika tegangan input dan tegangan output diketahui.

b. Uraian materi
1. Decibel Misalkan sebuah penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 100 mW,

kemudian daya itu kita naikkan menjadi 1 Watt. Berarti ada penambahan daya 900 mW. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu. Misalkan lagi bahwa penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 1 Watt.

Kemudian daya itu kita naikkan menjadi 10 Watt. Berarti ada penambahan daya 9 Watt. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita juga bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

Ternyata bahwa telinga orang mengindera kenaikkan yang sama dari dua peristiwa diatas, sebab yang diindera bukanlah penambahan daya, melainkan yang diindera adalah perbandingan antara daya-daya bunyi. Dalam kedua peristiwa tersebut perbandingan kuat bunyi adalah sama yaitu 10. Tetapi telinga kita merasakan seakan-akan kuat bunyi dinaikkan bukan 10 kali, melainkan log10 10 = 1 kali. Berdasarkan pengalaman dari peristiwa diatas, maka jikalau dalam teknik komunikasi (juga dalam teknik

Audio

),

kita dan

hendak

menyatakan arus

perbandingan

daya,

perbandingan

tegangan

perbandingan

sebaiknya secara logaritma. Satuan yang dipakai untuk menyatakan perbandingan secara logaritma adalah Bel.

Contoh: Daya D2 = 100 W dan daya D1 = 0,1 W berapa Bel-kah D2 lebih besar dari D1?

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

Penyelesaian: log10 D2/D1 = log10 100/0,1 = log10 1000 = 3 Bel Untuk keperluan praktek satuan Bel ternyata terlampau besar, maka dipakailah satuan yang 1/10 nya, yaitu decibel. 1 Bel = 10 decibel, disingkat = 10 dB.

Jika daya input pada suatu rangkaian ataupun pada suatu sistem adalah Di dan daya outputnya adalah Do, maka bandingan daya itu ada: dB = 10 log10 Do/Di Contoh: Daya input Di = 1 mW daya output Do = 40 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut. Penyelesaian: Bandingan daya = 10 log10 Do/Di (dB) = 10 log10 40/0,001 = 10 log10 40000 = 46 dB Jika daya input Di sama dengan daya output Do, maka dalam hal ini tidak terjadi penguatan. Jadi penguatan dayanya Do/Di = 1 atau kalau dijadikan dB = 10 log10 Di/Do = 10 log10 1 = 0 dB.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

0 dB adalah sesuai dengan bandingan daya 1:1 Jika terjadi pelemahan, dalam hal ini Do<Di, maka akan memperoleh bandingan yang berbalikan dari bandingan untuk penguatan. Contoh: Daya input Di = 2 W daya output Do = 1 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut. Penyelesaian: Bandingan daya = 10 log10 Di/Do (dB) = 10 log10 2/1 = 10 log10 2 = 3 dB Tetapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tanda (negatif). Jadi penguatannya ada3 dB. Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan input maupun tegangan output, bandingan daya dalam harga-harga tegangan adalah:

Vi

Ri

Vo

Ro

Di = Vi2/Ri

Do = Vo2/Ro

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL
Vo2/Ro ------------Vi2/Ri

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

dB = 10 log10 Di/Do = 10 log10 dB = 10 log10 (Vo2/Ro x Ri/Vi2)

Karena Ro = Ri, maka persamaan menjadi dB = 10 log10 (Vo2/ Vi2) dB = 10 log10 (Vo/ Vi)2

dB = = 20 log10 Vo/ Vi dB 20 log10 (Vo/ Vi) Contoh: Tegangan sinyal input Vi = 5 mV, tegangan sinyal output Vo = 5 V. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB. Penyelesaian: Penguatan tegangan (Av) = 20 log10 (Vo/ Vi) = 20 log10 (5/ 0,005 ) = 20 log10 1000 = 20 x 3 = 60 Db

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

c. Rangkuman
1. Rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah Amplifier secara logaritmis adalah dB = 10 log10 Do/Di. 2. Rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah Amplifier secara logaritmis adalah dB = 20 log10 Vo/Vi.

d. Tugas
Ukurlah besarnya penguatan tegangan sinyal Audio dalam satuan dB sebuah pre-amp penguat Audio yang diberi sinyal input 100 mVpp frekuensi 1000 Hz dari AFG.

e. Tes Formatif
1. Tuliskan rumus penguatan daya sinyal Audio sebuah Amplifier dalam satuan dB 2. Tuliskan rumus penguatan tegangan sinyal Audio satuan dB 3. Sebuah pre-Amplifier auido diberi sinyal input dari AFG 100 mVpp dengan frekuensi 1000 Hz. Pada outputnya terukur tegangan sinyal sebesar 4 Vpp. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB. 4. Sebuah Power Amplifier Audio menghasilkan daya output pada loud speaker 100 W. Penguatan dayanya 10 dB. Hitunglah besarnya daya inputnya. sebuah Amplifier dalam

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

f. Kunci Jawaban
1. 2. 3. Av= 20 log10 Vo/Vi (dB) AD = 10 log10 Do/Di (dB) Diketahui : Vi = 100 mVpp, Vo = 4 Vpp Av= 20 log10 Vo/Vi Av= 20 log10 40 Av = 20. 1,6 4. Diketahui: Do = 100 W AD = 10 dB AD = 10 log10 Do/Di 10/10 = log10 100/Di 100/Di = anti log10 1 Di = 10 W 10 = 10 log10 100 /Di 1 = log10 100/Di 100/Di = 10 Di = 100/10 Av = 20 log10 (4 Vpp/0,1 Vpp) Av = 32 dB

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

10

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

g. Lembar Kerja
Judul: Mengukur Penguatan Tegangan Alat dan Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Catu daya DC 0 12 volt Audio Frekuensi Generator (AFG) Osiloskop (CRO) Multimeter Kabel jumper Rangkaian pre-amp = = = = = = 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah secukupnya 1 buah

Keselamatan Kerja: 1. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar 2. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar 3. Hati-hati dalam menggunakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan kerja rangkaian pre-amp 4. Jangan meletakkan alat-alat ukur Multimeter (Ohm meter), Osiloskop, AFG dan catu daya ditepi meja agar tidak jatuh. Langkah kerja: 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Nyalakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan rangkaian pre-amp (misalnya 12 volt). Hubungkan kutub positip (+) dan kutub negatip (-) catu daya pada kutub positip (+) dan kutub negatip (-) rangkaian pre-amp. 3. Nyalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya. Hubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

11

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

4. Nyalakan AFG, tepatkan frekuensinya pada 1000 Hz gelombang sinus dengan tegangan output 100 mVpp. Hubungkan output AFG pada input rangkaian pre-amp seperti gambar blok dibawah ini:

5. Amati bentuk gelombang yang ada pada osiloskop, aturlah tombol-tombol yang ada di osiloskop untuk menampilkan bentuk gelombang yang diam. 6. Aturlah potensio volume pre-amp agar didapat bentuk gelombang output preamp yang maksimum tanpa cacat. Catatlah: Vomaks = ..... Vpp 7. Ukurlah tegangan sinyal input pre-amp dengan menggunakan osiloskop. Catatlah: Vi = .... mVpp. 8. Dari hasil pengukuran pada langkah 6 dan 7, hitunglah penguatan tegangan rangkaian pre-amp dalam satuan dB. 9. Buat kesimpulan dari hasil praktik Saudara.

10. Kembalikan semua alat dan bahan.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

12

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

EVALUASI
A. Tes Tertulis
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Soal nomor 1 sampai nomor 5 berdasarkan ranah Afektif (Sikap) 1. Jika teman Anda hendak mengukur tegangan AC dengan menggunakan multimeter tetapi salah dalam meletakkan selektor yaitu pada Ohm, maka sikap Anda ialah: a. Mendiamkan saja agar multimeternya rusak b. Masa bodoh c. Pura-pura tidak tahu d. Memperingatkan pada teman kalau salah dalam meletakkan selektor 2. Jika anda hendak mengukur arus DC, tetapi oleh guru Pembimbing diberi volt meter DC, maka sikap Anda sebaiknya: a. Diamkan saja karena kelalaian guru pembimbing b. Masa bodoh c. Pura-pura tidak tahu d. Minta ganti alat ukur karena yang diberikan salah 3. Anda tahu bahwa pada saat teman Anda membawa alat ukur elektronik secara ditumpuk sampai empat buah, maka sebaiknya Anda: a. Memperingatkan jangan sampai diulangi lagi dan membantu membawakan beberapa buah b. Masa bodoh c. Pura-pura tidak tahu d. Diamkan saja biar jatuh

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

13

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

4. Jika Anda sedang melaksanakan praktik pengukuran, sebaiknya dilakukan sambil: a. Berdiri b. Duduk c. Duduk diatas meja d. Jongkok diatas kursi 5. Untuk mendapatkan hasil ukur yang tepat, maka Anda harus: a. Memilih asal saja tanpa diteliti dulu b. Langsung melaksanakan pengukuran c. Memilih alat ukur yang baik dan sesuai kegunaannya d. Memilih alat ukur yang bagus bentuknya Soal nomor 6 sampai nomor 25 berdasarkan ranah Koknitif (Pengetahuan) 6. Rumus hukum Ohm yang benar adalah: a. U = I x R b. U = I/R c. U = R/I d. I = U x R 7. Rumus daya listrik yang ada pada resistor yang dilalui arus adalah: a. P = I x R b. P = I2 x R c. P = I2/R d. P = I x R2 8. Tegangan yang ada pada sebuah resistor 1000 Ohm adalah 30 volt, maka besarnya arus yang mengalir adalah:

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

14

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

a. b. c. d.

mA 30 mA 300 mA 3000 mA

9. Gelombang sinus mempunyai frekuensi 1000 Hz, maka waktu satu getarnya adalah: a. 0,001 detik b. 0,01 detik c. 0,1 detik d. 1 detik 10. Gelombang sinus mempunyai frekuensi 3 MHz, maka panjang gelombangnya adalah: a. 1 meter b. 10 meter c. 100 meter d. 1000 meter 11. Tegangan bolak-balik yang terukur diosiloskop sebesar 100 Vpp, maka besarnya tegangan efektip adalah: a. 141,4 Veff b. 70,7 Veff c. 35,35 Veff d. 14,14 Veff 12. Tegangan rata-rata dari tegangan bolak-balik 220 V, maka tegangan maksimumnya adalah: a. 127,4 Vmaks b. 227,2 Vmaks

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

15

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

c. 330,6 Vmaks d. 349,2 Vmaks 13. Arus bolak-balik yang mengalir pada induktor 100 mH berfrekuensi 1000 Hz, maka akan menghasilkan reaktansi induktif sebesar: a. 314 Ohm b. 628 Ohm c. 1000 Ohm d. 10000 Ohm 14. Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensator 100 F berfrekuensi 1000 Hz, maka akan menghasilkan reaktansi kapaitif sebesar: a. 159 Ohm b. 15,9 Ohm c. 1,59 Ohm d. 0,159 Ohm 15. Sebuah induktor 10 mH diparallel engan kondensator 10 F, maka akan beresonansi pada frekuensi: a. 503,52 Hz b. 5035,2 Hz c. 50352 Hz d. 503520 Hz 16. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah resistor akan: a. Sefasa dengan tegangannya b. Tertinggal 90o terhadap tegangannya c. Mendahului 90o terhadap tegangannya d. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

16

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

17. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor akan: a. Sefasa dengan tegangannya b. Tertinggal 90o terhadap tegangannya c. Mendahului 90o terhadap tegangannya d. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya 18. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah kondensator akan: a. Sefasa dengan tegangannya b. Tertinggal 90o terhadap tegangannya c. Mendahului 90o terhadap tegangannya d. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya 19. Bilangan biner (1100)2 sama dengan bilangan dasan: a. 9 b. 10 c. 11 d. 12 20. Bilangan dasan (63)10 sama dengan bilangan biner: a. (111111)2 b. (110111)2 c. (101111)2 d. (111110)2 21. Bilangan oktal (123)8 sama dengan bilangan dasan: a. 64 b. 83 c. 94 d. 105 22. Bilangan dasan (105)10 sama dengan bilangan oktal:

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

17

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

a. b. c. d.

(102)8 (103)8 (151)8 (183)8

23. Bilangan oktal (94)8 sama dengan bilangan biner: a. (10010100)2 b. (10101010)2 c. (11101100)2 d. (11111001)2 24. Bilangan hexadesimal (4C)16 sama dengan bilangan dasan: a. 44 b. 64 c. 76 d. 86 25. Sebuah penguat Audio diberi sinyal input 100 mVpp, outputnya mengeluarkan sinyal 4 Vpp. Besarnya penguatan tegangannya adalah: a. 40 dB b. 32 dB c. 20 dB d. 16 dB Soal nomor 26 sampai nomor 30 berdasarkan ranah Psikomotor (Keterampilan) 26. Pemancar AM mengudara dengan panjang gelombang 60 meter. Hitunglah frekuensi pancarannya.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

18

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

27. Sebuah induktor 1 mH dipasang pada sumber sinyal AC berfrekuensi 10000 Hz. Hitunglah nilai reaktansi induktifnya. 28. Rangkaian penentu frekuensi sebuah osilator terdiri dari L dan C yang diparallel. Jika nilai C = 100 pF dan frekuensi resonansinya 1 MHz. Hitunglah nilai L nya. 29. Rubahlah bilangan oktal (234)8 menjadi bilangan biner (......)2. 30. Jumlahkan bilangan biner (110)2 + (1110)2 = (.....)2

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

19

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

B. Tes Praktik
Ukurlah tegangan puncak-kepuncak dari tegangan bolak-balik yang

dikeluarkan oleh lilitan sekunder sebuah trafo daya 220 V/30 V dengan memakai osiloskop. Konversikan hasil pengukuran tersebut kedalam tegangan efektip dan tegangan rata-ratanya. Setelah itu ukurlah tegangan sekunder trafo tersebut menggunakan volt meter digital. Apakah hasilnya sama dengan hasil konversi tegangan efektip.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

20

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
No. Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Jawaban
D D A B C A B B A C C D B C A A B C D A B C A C

Perolehan Skor Skor Maksimum


2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

21

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

No. Soal 25. 26. 27. 28.

Jawaban
B F = 300000000/ F = 300000000/60 F = 5000000 Hz F = 5 MHz XL = 2 f L XL = 2x3,14x10000x1.10-3 XL = 62,8 Ohm fr = 1/(2 L C) 1.106= 1/(2x3,14 Lx100.10-12) 1.106= 1/(6,28x10.10-6 L) 1.106= 1/(62,8x10-6 L) 1.106x62,8x10-6 L = 1 =1 L = 1/62,8
2

Skor Perolehan Maksimum Skor


2 10 10 10

62,8 x L

L = 0,0159

29. 30.

L = (0,0159) L = 0,000253 L = 253 x L = 253 H 10-6 H (234)8 = (010011100)2 (110)2 + (1110)2 = (10100)2 Jumlah

10 10 100

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

22

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

B. Lembar Penilaian Tes Praktik


Nama Peserta No. Induk Program Keahlian : . : . : .

Nama Jenis Pekerjaan : .

PEDOMAN PENILAIAN
No.
1

Aspek Penilaian
2

Skor Maks.
3

Skor Perolehan
4

Keterangan
5

1.

Perencanaan 2.1. Persiapan alat dan bahan 2.2. Menganalisa jenis pekerjaan

5 5

2.

3.

Sub total Kebenaran Pengukuran 2.3. Ketepatan pembacaan hasil pengukuran 2.4. Ketepatan menghitung Sub total Keselamatan Kerja Mentaati ketentuan keselamatan kerja Sub total Ketepatan Waktu

10 25 15 40 10

10 20 20

4. Sub total

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

23

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

5.

6.

Sikap/Etos Kerja Tanggung jawab Ketelitian Inisiatif Kemandirian Sub total Laporan Sistimatika penyusunan laporan Kelengkapan bukti fisik Sub total Total

2 3 3 2 10 4 6 10 100

KRITERIA PENILAIAN

No. 1.

Aspek Penilaian Perencanaan 1.1 Persiapan alat dan bahan

Kriteria Penilaian

Skor

Alat dan bahan disiapkan


sesuai kebutuhan Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai kebutuhan 5 1

1.2

Menganalisa jenis pekerjaan

Merencanakan

sesuai

rangkaian Tidak merencanakan sesuai dengan rangkaian

5 1

2.

Kebenaran Pengukuran Ketepatan pembacaan hasil pengukuran

Pengukuran tepat Pengukuran kurang tepat Menghitung tepat Menghitung kurang tepat

25 10

Ketepatan menghitung

15 5

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

24

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

No. 3.

Aspek Penilaian Keselamatan Kerja Mentaati ketentuan keselamatan kerja Ketepatan Waktu

Kriteria Penilaian Mentaati keselamatan kerja Kurang mentaati keselamatan kerja Waktu yang dipergunakan kurang dari yang disediakan Waktu yang dipergunakan tepat dari yang disediakan Waktu yang dipergunakan lebih dari yang disediakan

Skor 10 5 20 15 5

4.

5.

Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab

Membereskan kembali alat dan


bahan yang dipergunakan Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan 2 1

5.2. Ketelitian

Tidak banyak melakukan


kesalahan kerja Banyak melakukan kesalahan kerja Memiliki inisiatif bekerja Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja

3 1 3 1 2 1

5.3. Inisiatif

5.4. Kemandirian

Bekerja tanpa banyak


diperintah Bekerja dengan banyak diperintah

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

25

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

Lembar Penilaian Akhir: Untuk mendapatkan nilai akhir (NA), maka nilai teori dan nilai praktik dibobot yaitu nilai teori 30% dan nilai praktik 70%. NILAI (N) Praktik Bobot (NP) (70%xNP)

Teori (NT)

Bobot (30%xNT)

Nilai Akhir (NA) = (30%xNt) + (70% x NP)

Kesimpulan: Berdasarkan perolehan nilai akhir (NA) yang diperoleh Siswa 7,00/< 7,00 *), maka Siswa tersebut dapat/belum dapat *) melanjutkan mempelajari modul berikutnya.

Padang , .................. 2011 Pembimbing

Mardanus, S.Pd NIP. 19660409 199103 1 009


*) Coret salah satu

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

26

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada Pengajar/Instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

27

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DECIBEL

Kelas: X-TAV
No. : 06-B/DLE/2011

DAFTAR PUSTAKA
Dedy Rusmadi, 2000, Seri Elektronika: DIGITAL DAN RANGKAIAN, Penerbit CV. PIONIR JAYA, Bandung

Wasito S, 1980, Pelajaran Elektronika, Penguat Frekuensi Tinggi, Jilid 2a, Penerbit Karya Utama, Jakarta

Wasito S, 1979, Pelajaran Elektronika, Tehnik Transmisi, Jilid 2B, Penerbit Karya Utama, Jakarta

M. Afandi dan Agus Ponidjo, 1978, Ilmu Listrik 2, Proyek Pengadaan Buku/Diktat Pendidikan Menengah Teknologi. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

28

You might also like