You are on page 1of 1

HUKUM JAMINAN Penggolongan jenis-jenis lembaga jaminan yang dikenal dalam tata hukum Indonesia, ada: a.

Jaminan yang lahir karena ditentukan oleh UU dan jaminan yang lahir karena perjanjian; Jaminan yang lahir dari UU Diatur dalam Pasal 1131, Pasal 1132, Pasal 1134, Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUHPerdata. b. Jaminan yang tergolong dalam jaminan umum dan jaminan khusus; Jaminan umum, jaminan yang ditujukan kepada semua kreditor mengenai semua harta benda debitor, benda jaminan tidak ditunjuk secara khusus sedangkan hasil penjualan benda itu dibagikan diantara para kreditor secara seimbang sesuai dengan piutang masing-masing. Contohnya: pemegang hak tanggungan (hipotik), hak gadai, hak fidusia & privilege. Jaminan khusus, karena adanya perjanjian khusus yang dibuat oleh kreditor & debitor, dapt berupa jaminan kebendaan ataupun jaminan perorangan. c. Jaminan yang bersifat kebendaan dan jaminan yang bersifat perorangan; Jaminan bersifat kebendaan, jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu yang mempunyai cirri-ciri khusus, yaitu: - Hubungan langsung atas benda tertentu dari debitor; - Dapat dipertahankan terhadap siapapun; - Selali mengikuti bendanya (droit de suite); - Dapat dialihkan. Diatur dalam Pasal 56 UU Kepailitan dan Pasal 21 UUHT (UU No. 4 tahun 1996). Jaminan perorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, yang hanya dapat dipertahankan terhadap debitor tertentu, terhadap harata kekayaan debitor secara umum (contohnya: bortocht). Dikenal adanya asas kesamaan (Pasal 1132 KUHPerdata). d. Jaminan yang mempunyai objek benda bergerak dan tidak bergerak; e. Jaminan yang menguasai bendanya dan jaminan tanpa menguasai bendanya.

You might also like