You are on page 1of 15

Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara

A. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Negara Harus Dibela tujuan negara

Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, disebutkan bahwa

Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Sebagai bukti bahwa negara melindungi warganya, antara lain dengan dibentuknya peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945, UU HAM, dan lain-lain. Adanya aparat negara, adanya lembaga bantuan hukum (LBH), dan lain-lain menunjukkan bahwa negara berupaya untuk melindungi warganya. Negara ini bisa saja menjadi tidak nyaman dan tidak aman apabila warganya tidak menjaganya dari berbagai ancaman dan gangguan baik dari luar maupun dari dalam. Oleh karena itu, seluruh warga negar wajib turut berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara.

Pengertian, Fungsi, dan Unsur Negara


a. Pengertian Negara Istilah negara, berasal dari bahasa latin, yaitu status atau statum, yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri. George Jellinek dan Logemann sama-sama memandang negara sebagai organisasi kekuasaan . Menurut Logemann, negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakat melalui kekuasaannya. Dengan, demikian melalui kekuasaannya negara dapat memaksakan kehendaknya. Jadi, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak semua organisasi bisa disebut negara, karena organisasi tersebut tidak memiliki kekuasaan. Dengan kata lain, negara adalah suatu organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas dengan memiliki rakyat yang tinggal dan menetap dalam wilayah tertentu. b. Fungsi Negara Fungsi Negara adalah sebagai pengatur kehidupan dalam negara demi tercapainya tujuan suatu negara. Indonesia memiliki empat tujuan yang tercantum dalam UUD 1945 alinea ke empat, yaitu: 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 3

2) Memajukan kesejahteraan umum 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa 4) Ikut melaksanakan ketertibaban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu ;
a) Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah

bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban.


b) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai negara yang sejahtera dan

makmur, maka diperlukan campur tangan negara dan peran aktif dari negara. c) Fungsi pertahanan yaitu, negara harus dilengkapi dengan alat-alat menjaga kemungkinan serangan dari luar . d) Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan peradilan . c. Unsur-Unsur Negara Secara garis besar unsur-unsur negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur yang bersifat konstitutif dan bersufat deklaratif, (a) Unsur kontitutif, yaitu unsur-unsur negara yang bersifat mutlak. Artinya negara kita dianggap ada apabila memilik unsur-unsur: -Adanya rakyat -Adanya wilayah
- Adanya pemerintah yang berdaulat

pertahanan

untuk

(b) Unsur deklaratif, yaitu adanya pengakuan dari negara lain.

Pengertian Usaha Pembelaan Negara


Bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya, melalui perjalanan yang panjang dan mengobarkan segenap jiwa. Dengan tekad bulat, akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Namun perjuangan tidak berhenti sampai di sini. Salah satu perjuangan bangsa Indonesia saat ini adalah menjaga wilayah NKRI.

Dalam UUD 1945 memang tidak dijelaskan tentang pengertian usaha pembelaan negara. Untuk mengatahui hal tersebut kita dapat melihat dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam penjelasannya ditegaskan, bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup dalam bangsa dan negara. Sedangkan menurut Chaidir Basrie yang dimaksud pembelaan negara ialah, tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi rasa kecintaannya terhadap tanah air. Adapun prinsip-prinsip bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan pertahananan: (1) Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. (2) Pembelaan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Dalam prinsip ini terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. (3) Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatannya. (4) Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif. (5) Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan. (6) Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, HAM, kesejahteraan umum, ligkungan hidup, ketentuan hukum nasional.

Latar Belakang Usaha Pembelaan Negara


(1) Latar belakang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia memperoleh kemerdekaan melalui proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan diraih melalui proses perjuangan yang panjang. Proklamasi kemerdekaan menjadi titik awal perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa. Di sinilah

pentingnya bela negara diterapkan. Upaya bela negara bukanlah hanya tugas pemerintah semata, melainkan tugas bagi setiap warga negara Indonesia. (2) Kedudukan geografis dan geostrategis negara Indonesia Posisi Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra meyebabkan secara geografis mempunyai kedudukan yang strategis dalam hubungan antarbangsa. Untuk itu bangsa Indonesia dituntut untuk mempunya konsep bela negara yang tepat agar keuntungan geografis Indonesia tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. (3) Kondisi demografis bangsa Indonesia Jumlah penduduk Indonesia adalah terbesar kelima di dunia, kondisi demografis yang demikian memerlukan kewaspadaan terhadap keamanan. Penduduk Indonesia juga beraneka ragam suku bangsa, adat budaya, bahasa, dan agama. Untuk memperkecil potensi perpecahan, dibutuhkan sikap cinta tanah air, serta menumbuhkan sikap bela negara. (4) Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Wilayah Indonesia sangat kaya dengan potensi kekayaan alamnya. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mengamankan dan mempergunakan segala kekayaan alam tersebut bagi kesejahteraan rakyat,

sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) (5) Perkembangan IPTEK Perkembangan iptek yang demikian pesat telah membawa perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam hal peralatan perang. Untuk itu, sudah sewajarnya jika rakyat juga dipersiapkan untuk terliabt dalam menghadapi kemungkinan perang secara modern

Arti penting usaha pembelaan negara


Beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara, diantaranya yaitu: - Untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman - Untuk menjaga keutuhan wilayah negara - Merupakan panggilan sejarah 6

- Merupakan kewajiban setiap warga negara

Landasan Hukum tentang Kewajiban Membela Negara


- UUD 1945 pasal 27 ayat (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara - UUD 1945 pasal 30 ayat (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung - UUD 1945 pasal 30 ayat (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. - UU RI Nomor 3 tahun 2002 pasal 9 ayat (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaran pertahanan negara - UU RI Nomor 3 taun 2002 bagian (c) Dalam penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. - UU RI Nomor 3 tahun 2002 pasal 1 ayat (1) Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keuruhan bangsa dan negara.

B. Bentuk-Bentuk Usaha Pembelaan Negara

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta

dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara : 1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional. 2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. 3. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI. 4. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI. 5. Amandemen UUD 1945 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3. 6. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti : 1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling) 2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri 3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara : 1. Terorisme Internasional dan Nasional. 2. Aksi kekerasan yang berbau SARA. 3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa. 4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru. 5. Kejahatan dan gangguan lintas negara. 8

6. Pengrusakan lingkungan. Pada dasarnya segala yang ada di bumi Indonesia dapat dimanfaatkan untuk turut serta dalam usaha pembelaan Negara, baik dalam suasana damai terlebih dalam suasana perang/tidak aman. Seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara bahwa system pertahanan Negara dalam menghadapi militer ada tiga kompenen, yaitu: a. Komponen utama. b. Komponen cadangan. c. Komponen pendukung. Ketiga komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

Komponen Utama Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. Ketetapan MPR RI. No. VII/MPR/2000, tetang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyatakan bahwa TNI merupakan bagian dari rakyat, lahir dan berjuang bersama rakyat demi membela kepentingan Negara (Pasal 1 ayat 1). TNI berperan sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan Negara (ayat 2). TNI yang terdiri dari Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, merupakan kekuatan inti dan merupakan pembinaan dari kekuatan-kekuatan yang lain. Tugas TNI dalam rangka pertahanan Negara adalah sebagai berikut: 1) Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah NKRI yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2) Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa. 3) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman

dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. 4) Melaksanakan operasi militer selain perang. 5) Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah alat Negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hokum, memberi pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan perannya, Polri wajib memiliki 9

keterampilan secara professional. Polri dalam tugasnya dibantu oleh Keamanan Rakyat (Kamra). Kamra menjalankan tugas pembinaan dan pemeliharaan Kamtibnas (Keamanan Ketertiban Masyarakat). TNI dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Perlawanan Rakyat (Wanra) yang tugas membantu operasi militer, baik untuk pertahanan maupun untuk operasi keamanan dalam negeri.

Komponen Cadangan
Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. Komponen ini terdiri dari warga Negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sarana serta prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama.

Komponen Pendukung
Komponen pendukung merupakan sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama juga komponen cadangan. Komponen ini terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Sumber daya nasional terdiri dari: a) Sumber daya alam, seperti potensi yang terkandung di dalam bumi, air, dirgantara, yang didayagunakan untuk kepentingan pertahanan Negara. b) Sumber daya buatan, yaitu sumber daya alam yang telah ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan Negara. Seperti kita ketahui bahwa wilayah nusantara merupakan satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Artinya bahwa ancaman terhadap sebagaian wilayah merupakan ancaman terhadap seluruh wilayah dan mejadi tanggung jawab segenap bangsa Indonesia. Jika Negara memiliki budaya yang tertib, warganyapun merasa aman karena keamanan menjamin timbulnya ketenteraman. Masyarakat yang tertib, damai, aman, dan tenteram dapat 10

menimbulkan rasa bahagia bagi penduduk. Kita bagian dari masyarakat, wajib membantu menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, kita dapat membantu dengan pikira, sikap, tingkah laku, serta perbuatan. Kita harus sadar bahwa keamanan dan ketentraman tidak datang dengan sendirinya. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga lingkungannya, misalnya melalui kegiatan sistem keamanan lingkungan, menanggulangi bencana alam, mengatasi kerusuhan, da lain-lain. Pada masa lalu, ada sebuah organisasi yang berhubungan dengan keselamatan masyarakat, yaitu Perlindungan Masyarakat (Linmas). Pada masa reformasi seperti sekarang, sekalipun organisasi semacam itu tidak secara eksplisit ada, namun kita dapat berperan serta sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing, misalnya yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat, warga masyarakat giat dan rajin mengadakan ronda malam dan siskamling yang merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat, di samping untuk menjaga keamanan dalam masyarakat, juga dapat digunakan sebagai sarana mempertahankan sikap gotong royong, saling bahu-membahu demi keutuhan dan keamanan lingkungan. Dalam kehidupan bernegara, marilah kita jaga dan kita bela Negara kita agar tetap jaya.

C. Peran Serta Dalam Usaha Pembelaan Negara


Pembelaan Negara menjadi hak,kewajiban,sekaligus kehormatan sekaligus kehormatan bagi seluruh rakyat Indonesia.Berikut akan di uraikan mengenai hak dan kewajiban warga Negara dalam bela Negara,dan bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara.

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara Jika kita amati perundang-undangan Indonesia,kita akan menemukan UUD pasal 30 ayat 1 dan 2 dan jika pahami,di dalam pasal tersebut kita akan menemukan beberapa hal yang penting mengenai bela Negara yaitu: a) Keikutsertaan warga Negara dalam mempertahankan dan mengamankan NKRI adalah hak dan kewajiban. b) Pertahanan dan keamanan Negara menggunakan system pertahanan dan keamanan rakyat semesta. c) Kekuatan utama dalam pertahanan adalah TNI, kekuatan utama sistem keamanan adlah polri. 11

d) Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung. Dalam UU no.3 tahun 2002 pasal 9 ayat 1 berbunyi,Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang di wujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara. Hak yang di maksud diatas adalah dimana rakyat boleh ikut serta dalam ,bahkan juga merupakan kehormatan bagi warga Negara. Kewjiban yang dimaksud adalah dalam keadaan tertentu warga Negara dapat dipaksakan oleh Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara. Pada dasarnya,tahukah kamu apa yang dimaksud bela Negara? Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai rasa cinta terhadap NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Menurut UU no.3 tahun 2002 pasal 9 ayat 2,keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela Negara dapat di selenggarakan melalui: a) Pendidikan Kewarganegaraan Pada saat SD para siswa sudah di beri pendidikan kewarganegaraan. Hal ini bertujuan agar sejak kecil siswa sudah memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

b) Pelatihan Dasar Kemiliteran Sasaran dalam peltihan dasar kemiliteran adalah para siswa yang tergabung dalam Organisasi Resimen Mahasiswa (menwa).

c) Pengabdian sebagai Prajurit TNI TNI memiliki berbagai macam tugas,yaitu: Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa Melaksanakan operasi militer selain perang Ikut serta dalam tugas pemeliharaan regional dan internasional

Dalam menjalankan tugasny,TNI sering mangalami ancaman Militer atau Nonmiliter. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan senjata yang lebih terorganisasi. Ancaman militer menurut UU no.3 tahun 2002 adalah:

Agresi oleh negara lain 12

Pelanggaran wilayah oleh Negara lain Spionase Sabotase Pemberontakan bersenjata Teroris,dll

d) Pengabdian Sesuai Profesi Yang dimaksud diatas adalah profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara.

Tindakan yang Menunjukan Upaya Pembelaan Negara Seperti halnya sebuah rumah,keselamatan penghuni itu sangat tergantung pada penghuni itu sendiri.jika seluruh penghuni rumah memiliki rasa tanggung jawab maka keamanan dan keselamatan para penghni rumah akan terjamin. Membala Negara merupakan hak,kewajiban bahkan kehormatan semua

komponen bangsa.TNI merupakan pembela tanah air yang paling jelas dari sejak perang untuk memerdekakan Indonesia hingga sekarang. Beberapa contoh tindakan nyata menghadapi: Ancaman agresi Belanda Ancaman gerakan separatis dan federalis (APRA,RSM,dll) Pemberontakn G30 S/PKI Gerakan Aceh merdeka yang dilakukan polri,antara lain dalam yang dilakukan TNI,antara lain dalam

Beberapa contoh tindakan nyata menghadapi: Kerusuhan Penyalahgunakan narkotika Konflik komunal

13

Selain TNI dan polri,upaya membela Negara juga sudah dilakukan oleh warga Negara,terbukti dengan terbentuknya: Kelaskaran dan barisan cadangan pada masa perang kemerdekaan I Pasukan Gerilya Desa pada masa perang II Perwira Cadangan pada tahun 1963,dan masih banyak lagi

Sikap dan perilaku nasionalisme dan patriotisme setiap individu dalam kehidupan seharti-hari juga merupakan bentuk tindakan upaya bela Negara.

Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Siskanhamtara) Di dalam pasal 2 UU RI no.3 tahun 2002 disebutkan bahwa hakikat pertahanan Negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya di dasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. a) Sifat Siskanhamtara antara lain: Kerakyatan, keikutsertaan warga Negara sesuai dengan kemampuan dan keahliannya dalam komponen kekuatan pertahanan keamanan Negara Kesemestaan, seluruh daya bangsa dan Negara mampu memobilisasikan diri guna menanggulangi setiap bentuk ancaman dari luar Kewilayahan, seluruh wilayah Negara merupakan tumpuan perlawanan dan segenap lingkungan yang didayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan b) Wujud Siskanhamtara antara lain: Mempersenjatai rakyat secara psikis dengan ideollogi pancasila dan secara fisik dengan ketermpilan bela Negara yang diselenggarakan oleh pemerintahan Mendayagunakan kemanunggalan TNI termasuk anggota cadangan TNI dalam dinas aktif sebagai kekuatan pertahanan keamanan Negara dengan seluruh rakyat Indonesia sebagai sumber kekuatan.

14

BAB 3 PENUTUP

Demikian materi PKn tentang Partisipasi Dalam Usaha Pembelaan Negara yang dapat penulis tulis. Terimakasih atas perhatian dan saran-saran Bapak Ibu Guru serta teman-teman kelas 9C, apabila terdapat kesalahan penulisan ataupun materi yang penulis sampaikan , kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar materi yang penulis sampaikan menjadi sempurna. 15

DAFTAR PUSTAKA
Ngadilah, 2007. Pendidikan dan Kewarganegaraan, penerbit: Sinar Grafika Cerah, Pendidikan Kewarganegaraan, penerbit: Cv Teguh Karya http://sinungduta.files.wordpress.com/2010/07/upaya-bela-negara http://ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab-18.pdf A.T Sugeng Priyanto, 2008. BSE Pendidikan Kewarganegaraan, penerbit: Aneka Ilmu

16

17

You might also like