You are on page 1of 37

TUGAS MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI STRUKTUR ORGAN DAN FUNGSINYA

DISUSUN OLEH : METTA KUSUMA DEWI (5515101688) AHMAD RIZKY SETIAWAN (5515102759) ALFRED NOBEL (5515102746) LAILATI ISNAINI (5515102753) ALVIANI KHARISMA (5515102738)

PENDIDIKAN TATA BOGA S1 REGULER 2010 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur Organ Manusia dan Fungsinya ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat mengetahui bagian bagian dan bentuk organ tubuh manusia beserta fungsinya dan juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian dalam kuliah anatomi fisiologi. Kemudian penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil, penulis tidak akan mampu menyesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua penulis yang telah banyak membantu baik moril maupun materil. 2. Dra. Ari Istiany selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi. 3. Teman teman penulis yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfat bagi siapa saja yang memerlukan dan bagi siapa saja yang membacanya. Jakarta, 27 September 2011

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia memiliki struktur yang sangat kompleks. Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ dan sistem organ. Sebagai contoh sederhana adalah jantung. Apa penyusun jantung? Bagaimana jantung bekerja? Jantung terdiri dari berjuta-juta sel sejenis yang berbentuk jaringan. Jaringan tersebut berkumpul membentuk organ jantung yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh untuk membawa zat makanan, mineral, dan oksigen. Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh adalah kulit, mata, telinga dan hidung.

1.2 Perumusan Masalah Dengan melihat beberapa latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Apakah yang dimaksud dengan organ? 2. Bagian tubuh mana sajakah pada manusia yang termasuk kedalam organ? 3. Bagaimana bentuk dan struktur organ manusia? 4. Apakah fungsi organ tubuh bagi manusia?

1.3 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat mengetahui bagian bagian dan bentuk organ tubuh manusia beserta fungsinya dan juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian dalam kuliah anatomi fisiologi.

1.4 Metode Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menggunakan metode studi kepustakaan. Pada metode ini, penulis membaca buku buku dan literature yang berhubungan dengan anatomi manusia khususnya buku buku yang berisi mengenai bagian bagian organ tubuh manusia

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organ Organ merupakan suatu tempat yang terdiri dari satu jaringan atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan yang sama, misalnya untuk pencernaan atau gerakan struktur gabungan. Contoh organ yang berhubungan dengan pencernaan dan gerakan masing masing, ialah lambung dan tungkai. Lambung tersusun atas beberapa jenis jaringan termasuk otot polos, jaringan endotel, jaringan glandular , jaringan saraf. Yang mana semua organ tersebut memiliki suplai darah. Organ dideskripsikan sebagai struktur tubular atau padat ( kompakta ). Organ tubular memiliki gambaran yang sama. Organ ini berisi suatu ruang yang disebut lumen dan struktur pada struktur tubular secara luas dapat dibagi menjadi tiga lapisan yaitu lapisan epitel luar, lapisan tengah yang berisi otot, dan lapisan endotel bagian dalam. Apabila tidak ada dua organ tubular yang sama strukturnya, gambaran ini dapat terlihat pada berbagai organ, seperti jantung, yang memompa darah mengelilingi system sirkulasi dan usus kecil, yang mentranspor makanan dari lambung ke usus besar. Selain itu, setiap organ memiliki lapisan yang unik. 1. Mulut Mulut adalah rongga yang diikat secara eksternal oleh bibir dan pipi dan mengarah ke dalam faring. Bagian atasnya dibentuk oleh palantum durum dan mole dan dua pertiga bagian anterior lidah mengisi dasar mulut. Dindingnya dibentuk oleh otot otot pipi. Membran mukosa yang membatasi mulut berlanjut dengan kulit bibir dan dengan lapisan mukosa faring.

Bibir menutup otot oris orbikularis yang mempertahankan mulut tertutup. Palantum durum dibentuk oleh bagian tulang palatin dan maksila; permukaan atasnya membentuk dasar rongga nasal. Palantum mole terbentuk dari batas posterior palantum durum dan meluas ke bawah diantara bagian nasal dan oral faring. Batas bawahnya menggantung seperti tirai antara mulut dan faring dan suatu prosesus konis kecil, yang disebut uvula,menggantung ke bawah dari prosesus tersebut. Dua lipatan melengkung pada membrane mukosa keluar ke samping dan ke bawah dari masing masing sisi dasar uvula, yang disebut arkus palatoglosal dan palatofaring, di antaranya ada masa jaringan limfoid yang disebut tonsil palatin.

Mulut sebagai organ memiliki batas batas, adapun batas batas dari mulut adalah sebagai berikut : Atas : palatum durum dan molle Bawah : mandibula, lidah dan struktur lain pada dasar mulut Lateral : pipi Depan : bibir Belakang : lubang menuju faring

Selain itu mulut merupakan permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dari 2 bagian yaitu: 1. bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi , gigi, bibir, dan pipi. 2. Bagian rongga mulut / bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris palantum dan mandibuiaris disebelah belakang bersambung dengan faring. 1.1 Bibir

Berada disebelah luar mulut yang ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lender. 1.2 Pipi Dilapisi dari dalam oleh nukosa yang mengandung papilla , otot yang terdapat pada pipi adalah otot baksimal.

1.3

Gigi

Manusia memiliki dua set gigi yang membuat manusia tampak berbeda pada periode kehidupan yang berbeda. Set pertama adalah gigi desidua atau gigi primer, yang muncul dari gusi selama tahun pertama dan tahun kedua kehidupan. Set kedua mulai mengganti yang pertama pada sekitar tahun ke enam dan proses ini biasanya selesai pada tahun ke 25. Karena gigi tidak dapat digantikan dan dipertahannkan sampai usia tua, gigi ini disebut gigi permanen. Dalam rongga mulut terdapat ; 1. Geligi ada dua macam : a. Gigi sulung , mulai tumbuh pada anak ank umur 6 7 bulan. Lengkapnya pada umur 2,5 tahun jumlahnya 20 buah. Gigi ini disebut juga dengan gigi susu yang terdiri dari 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring dan 8 buah gigi geraham. b. Gigi tetap tumbuh pada umur 6 18 tahun jumlahnya 32 buah yang terdiri dari 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham (molare) , 12 buah gigi geraham (premolare).

Fungsi gigi terdiri dari gigi seri berfungsi untuk memotong makanan. Gigi taring berfungsi untuk memutuskan makanan yang keras dan liat. Dan gigi graham berfungsi untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong potong. 1.4 Lidah Lidah adalah organ muscular yang melekat pada tulang hyoid dan mandibula. Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, system kerja otot pada lidah dapt digerakkan keseluruh arah. Lidah terbagi atas 3 bagian : a) Radiks lingua ( pangkal lidah ) b) Dorsum lingua ( punggung lidah ) c) Apeks lingua ( ujung lidah ) Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglods yang berfungsi menutup jaringan napas pada waktu kita menelan makanan, yang bertujuan supaya makanan tidak masuk ke jalan napas. Punggung lidah terdapat putting putting pengecap atau unjung syaraf pengecap.Frenulum lingua,merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira kira ditengah tengah jika lidah digerakkanj ke atas akan Nampak selaput lendir.Flika sublingual terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua di sini terdapat pula lipatan selaput lendir. Lidah memiliki beberapa fungsi lidah penting seperti : 1. 2. 3. 4. Lidah adalah organ pengecap Lidah membantu dalam mengunyah makanan dan mengaduk makanan Lidah membantu dalam menelan Lidah membantu bicara

1.5 Faring Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esophagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi Secara deskriptif faring dibagi kedalam tiga segmen yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring

Bagian paling atas (superior) adalah nasofaring, yang terletak dibelakang rongga nasal. Lalu pada dinding posterior nasofaring terdapat tonsil. . Tonsil merupakan persimpangan antara jalannya nafas dengan jalan nya makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang.Nasofaring dalah bagian yang hanya dilewati oleh udara, tetapi pada bagian faring lainnya dapat dilalui baik oleh udara maupun makanan, namun tidak keduanya pada saat yang bersamaan. Orofaring terletak dibelakang mulut , mukosa orofaring adalah epitel skuamosa bertingkat, dilanjutkan dengan epitel yang terdapat pada rongga mulut. Laringofaring merupakan bagian yang paling inferior dari faring. Leringofaring membuka kea rah anterior ke dalam laring dan laringofaring merupakan bagian dari reflex menelan. 1.6 Esophagus Esophagus merupakan sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima sentimenter, diatas yang dimualai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung bawah. Terletak dibelakang trakea dan disepan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung. Esophagus memiliki dinding sebanyak empat lapis yaitu lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal.

2. Lambung Lambung merupakan bagian yang paling lebar dari saluran pencernaan, mulai dari esophagus sampai duodenum . lambung terdiri dari bagian atas fundus arteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma di depan prankeas dan limpa yang menempel di sebelah kiri fundus uteri. Namun letak dan bentuk lambung sebenernya bergantung pada berbagai keadaan, seperti isi dan tingkat pencernaan, keadaan alat alat sekitarnya, bentuk tipe morfologi individu serta pernafasan dan letak tubuh.

Umumnya lambung berbentuk J pars pyloric sedikit naik ke atas pylorus; bentuk ini umumnya ditemui pada orang orang yang memiliki badan yang kurus. Bentuk tegak L terbalik biasanya terdapat dapa lambung yang memiliki otot tonus yang lebih kuat. Lambung berfungsi sebagai tempat penampungan makanan untuk di cerna menjadi chyme dan mengatur hasil pencernaan itu ke usus kecil. Kapasitas lambung kurang lebih 1,5 liter, namun dapat dilebarkan hingga 2 3 liter. Sedangkan pada bayi kapasitas lambung hanya sekitar 30 cc.

2.1 Bagian bagian lambung Lambung mempunyai dua lubang (ostinum cardiacum dan pylorus), dua lengkungan ( curvature major dan minor ), dan dua permukaan ( facies anterior posterior ). Lambung sendiri terdiri atas dari lima bagian yaitu : 1. Cardia, merupakan daerah tempat masuknya esophagus ke dalam lambung. 2. Fundus vetrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri ostinum cardianum dan biasanya penuh dengan gas. 3. Corpus gastricum, merupakan bagian utama , terletak kurang lebih vertical ( sedikit kea rah depan kanan) antara fundus dan incisura angularis beralih menjadi pars pyloric. 4. Pars pyloric, terdiri atas antrum pyloricum yang lebar disebelah poximalis dan canalis pyloricus yang lebih sempit disebelah distalis dan berakhir pada pylorus. 5. Pylorus, merupakan daerah yang terdapat penyempitan berupa sphincter yang umumnya berada dalam kontraksi tonik. Sphincter pylori

mempunyai otot circularis tebal yang berfungsi mengontrol aliran isi lambung ke duodenum. 2.3 Lapisan lambung Lambung memiliki lapisan lapisan yang tersusun dari dalam keluar. Adapun lapisan lapisan tersebut terdiri dari : 1. Lapisan selaput lendir , apabila lambung ini kosongkan maka lapisan ini akan berlipat lipat yang disebut rungue. 2. Lapisan otot melingkar ( muskulus aurikularis ) 3. Lapisan otot miring ( muskulus obliqus ) 4. Lapisan otot panjang ( muskulus longitudinal ) 5. Lapisan jaringan ikat ( peritoneum )

2.4 Fungsi lambung Lambung sebagai organ tubuh memiliki berbagai fungsi. Adapun fungsi dari lambung adalah sebagai berikut : 1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh paeristaltik lambung dan getah lambung. 2. Lambung memiliki getah yang membantu dalam proses pencernaan seperti: a) Pepsin fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino. b) Asam garam fungsinya mengasamkan makanan, sebagai anti septic dan disinfektan serta membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin. c) Rennin berfungsi sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen.

3. Hepar ( Hati) Hepar merupakan kelenjar paling besar dari tubuh. Pada orang dewasa beratnya mencapai 1, 5 kg atau 2 2,5 % dari berat tubuh sedangkan pada anak anak umumnya beratnya lebih berat yaitu sekitar 5 % dari berat tubuh. Hepar terletak dibawah diaphragma pada regio hypochondriaca kanan, bagian atas region epigastrica dan dapat mencapi hypochondriaca kiri. Hepar memiliki konsitensi yang lunak seperti selai namun pada cadaver bentuknya relative tetap karena dibungkus oleh capsula glisson, yang merupakan dari jaringan ikat yang kuat.

Hepar berbentuk seperti piramida, dengan alasnya disebelah kanan dan puncaknya di ujung kiri. Fungsi hepar 1. Mengubah zat makanan yang diabsorsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakaian pada jaringan. 2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk disekresi dalam empedu dan urine. 3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen. 4. Sekresi empedu , garam empedu dibuat di hati dalam system retikulo endothelium dialirkan ke empedu. 5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin. 6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan akhir asam karbonat dan air.

4. Mata Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari organ okuli assesoria (alat bantu mata) dan oculus (bola mata). Saraf indera penglihatan, saraf optikus (urat saraf cranial kedua), tibul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus. 4.2 Alis Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan. 4.3 Kelopak Mata Terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, fungsinya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup dan membuka mata). 4.4 Organ Okuli Assesoria (Alat pembantu mata), terdapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari; Kavum Orbita. Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah ke depan, dan ke dalam. Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang: 1) Os frontalis 2) Os zigomatikum 3) Os stenoidal 4) Os etmoidal 5) Os palatum 6) Os lakrimal Rongga mata memiliki beberapa celah yang menghubungkan rongga mata dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan sebagainya. Rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh darah dan apparatus lakrimalis.

Supersilium (Alis mata) Merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan. Palpebra (Kelopak mata) Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus okuli, kelopak mata atas lebih lebar dar kelopak mata bawah. Kelopak mata atas lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus levator palpebra superior. Pada pinggiran kelopak mata terdapat silia (bulu mata). Tarsus merupakan bagian dari kelopak mata yang berlipat-lipat. Pada kedua tarsus terdapat beberapa kelenjar yaitu kelenjar tarsalia, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Fungsi kelopak mata sebagai pelindung bola mata terhadap gangguan pada bola mata. Aparatus Lakrimalis (Air mata) Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva, melalui bagian depan bola mata terus kesudut tengah bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrimalis terus ke meatus nasalis inferior. Muskulus okuli (otot mata) Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari 7 buah otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.

1. Muskulus levator palpebralis superior inferior. Fungsinya mengangkat kelopak mata. 2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata. Fungsinya untuk menutup mata. 3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya untuk menutup mata. 4. Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan mata dalam (bola mata). 5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah dank e dalam. 6. Muskulus obliques superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah, dan keluar.

7. Muskulus rektus okuli berorigo pada annulus tendineus komunis, yang merupakan sarung fibrosus yang menyelubungi nervus optikus. 4.5 Okulus (MATA) Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus: optikus saraf otak II, merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting dari pada organ visus. Tunika Okuli, terdiri dari: 1. Kornea, merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membrane pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sclera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 subtansi propia, 4 lamina elastika posterior dan 5 endotelium. 2. Sklera, Merupakan lapisan fibrous yang elastic yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata, bagian depan sclera tertutup oleh kantong konjungtiva. Tunika vaskulosa okuli Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan ini menurut letanya terbagi atas 3 bagian yaitu; 1. Koroid berfungsi memberikan nutrisi pada tunika. 2. Korpus siliaris memiliki fungsi untuk terjadinya akomodasi, pada proses melihat muskulus siliaris harus berkontraksi. 3. Iris. Tunika Nervosa Merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina, retina dibagi atas 3 bagian; 1. Pars Optika Retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata. 2. Pars Siliaris. Merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar. 3. Pars Iridika melapisi bagian permukaan belakang iris. Retina, terdapat dibagian belakang melanjut sampai ke nervus optikus, secara histologist retina terdiri dari 10 lapisan. 4.6 Fungsi Mata Sebagai indra penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkan bayangan yang letaknya difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea lensa badan eques dan vitrous, lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan. 4.7 Kelenjar Air Mata Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita, kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran kelenjar lakrimalis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola mata, sebagian besar cairan ini mnguap sebagian lagi masuk ke hidung melalui cairan nasolakrimalis.

5. Telinga Merupakan salah satu alat panca indera untuk mendengar. Anatomi telinga terdiri dari; 5.1 TELINGA BAGIAN LUAR (Auris Eksterna) Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga. Meatus Akustikus Eksterna (liang telinga) Saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani panjangnya 2,5 cm terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan secret-sekret berbentuk serum. Membran Timpani Antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang disebut membrane timpani.

5.2 TELINGA BAGIAN TENGAH (Auris Media) Kavum Timpani Rongga di dalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membran timpani dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis. Antrum Timpani Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani, Antrum Timpani dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini berhubungan berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat di belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis. Dan adanya hubungan ini dapat mengakibatkan menjalarnya proses radang. Tuba Auditiva Eustaki Saluran tulang rawan yang panjangnya 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.

5.3 TELINGA BAGIAN DALAM (Auris Interna) Terletak pada bagian tulang keras pylorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran dan alat pendengar ini disebut labirin. Labirintus Osseous Serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe. A. Vestibulum B. Koklea C. Kanalis semi sirkularis Labirintus Membranosus terdiri dari; A. Utrikulus B. Sakulus C. Duktus semi sirkularis D. Duktus Koklearis

PROSES PENDENGARAN Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara dimana kecepatan dan volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar (auris eksterna) yang menyebabkan membrane timpani bergetar, getaran-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membrane itu. Karena getaran yang timbul pada setiap tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan melalui membrane menuju endolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak. Perasaan pendengaran dirafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak enak, gelombang suara menimbulkan bunyi. a. Tingkatan suara biasa 80-90 desible. b. Tingkatan maksimum kegaduhan 130 ddesible. Bagi orang secara terus-menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik diberikan perlengkapan pelindung telinga.

KESEIMBANGAN Nervus yang terbesar dalam kanalis semi sirkulasi menghantarkan impulsimpuls menuju otak. Impuls-impuls ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi, karena adanya perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini mepunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan. Apabila seseoran didorong kesalah satu sisi aka kepalanya cenderung miring kea rah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong) guna mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan. Perubahan kedudukan cairan dalam saluran semi sirkuler inilah yang merangsang impuls, respon badan berupa gerak reflek, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan kesetimbangan. SARAF PENDENGARAN Nervus auditori mengumpulkan sensibilitas dan bagian vestibuler rongga telingan dalam yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata terus bergerak menuju serebelum.

6. Hidung Alat pencium ada dari dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lender hidung dikenal sebagai olfaktori. Nervus olfaktorius dilapisi oleh ssel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus terjalin dengan serabutserabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil, saraf olfaktorius terletak diatas lempeng tulang etmoidalis. PROSES PENCIUMAN Bau yang masuk ke dalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dari bulbus olfktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan akan rasa tersebut mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup lama. KONKA NASALIS Terdiri dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat sarafsaraf pembau, kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu di udara, udara yang kita hisap melalui bagian atas dari rongga hidung. Pada konka nasalis terdapat 3 pasang karang hidung. a. Konka nasalis superior b. Konka nasalis media c. Konka nasalis inferior Di sekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus para nasalis yang terdiri dari; a. Sinus Maksilaris = rongga tulang hidung b. Sinus sfenoidalis = rongga tulang baji c. Sinus frontalis = rongga nasalis inferior Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lender-lendir dari sinus para nasalis akan keluar. Jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi sinusitis.

PANKREAS Pankreas merupakan suatu organ pada system pencernaan berupa kelenjar dengan panjang kira-kira 12 cm dan tebal + 2 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari) sampai ke limpa. A. Anatomi Pankreas Pankreas dapat dibagi ke dalam: a. Kepala pankreas / kaput pankreas (caput pancreatic) Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya. b. Badan pankreas / korpus pankreas (corpus pancreatic) Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam duodenum : - Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. - Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik. Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas : o Asini berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum. o Pulau Langerhans Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan

darah dari pulau Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. B. Fisiologi Pankreas Pankreas berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsitersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda. a. Fungsi Eksokrin Pankreas Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin (asini). Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama yaitu protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum. Getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalu duktus pankreatikus. Duktus ini bermuara pada papilla vateri yang terletak pada dinding duodenum. b. Fungsi Endokrin Pankreas Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau kecil/ kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin. Endokrin, menghasilkan hormon insulin, glukagon, somatostatin, dan polipeptida pankreas. 1. Insulin Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. 2. Glukagon Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29n residu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah.

3. Somatostatin Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulaupulau pankreas. 4. Polipeptida pankreas Polipeptida pankreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang dibentuk oleh sel F pulau langerhans. Hormon ini berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran cerna; dan neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.

Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava inteferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri atas lobules dari sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai sambungan saluran-saluran kecil dari lobules yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan memalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobules lain dan kemuadian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktud wirsungi.

GINJAL Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. A. Anatomi Ginjal Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Struktur detail Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdapat lapisan korteks (subtansi kotekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla(subtansi medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal pyramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut

papilla renalis. Masing-masing pyramid saling dilapisi oleh kolumna renalis. Dan jumlah renalis berjumlah 15-16 buah. Garis-garis yang terlihat pada pyramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang teriri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa Hente, tubulus distal (tubuli kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1 juta nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat da pyramid renal masing-masing membentuk simpul san kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh afren yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior. Persarafan ginjal. Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur darah yang masuk ke dalam ginjal. Saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormone yaitu hormon adrenalin (dihasilkan oleh medulla) dan hormon kortison.

B. Fisiologi Ginjal Ginjal berfungsi sebagai berikut: 1. Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh. Kelebihan air dalam tubuh akan dieksresikan oleh ginajal sebagai urine 9kemih) yang encer dalam jumlah besar. Sedangkan kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang dieksredikan berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relative normal. 2. Mengatur keseimbangan osmotil dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi pemasukan atau pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan atau penyakit perdarahan

(diare, muntaber), ginjal akan meningkatkan eksresi ion-ion penting (misalnya Na, K, CI, Ca, dan Fosfat). 3. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan. Campuran makan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH kurang dari 6, ini disebabkan hasil akhir metabolisme protein. Apabila banyak makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8 8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah. 4. Ekskresi sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil metabolisme hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida). 5. Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormone rennin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (system rennin angio-tensin aldesteron) membentuk eritropoiesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis). 6. Disamping itu, ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.

JANTUNG Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. A. Anatomi Jantung

Bentuk jantung menyerupai jantung pisang bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) disebut basis kordis. Di sebelah bawahnya agak meruncing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavummediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan kosta VI dua jari di bawah papilla mame. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar

jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi & bilik. Struktur Jantung 1. Katup jantung Katup jangtung adalah membran atau selaput jantung yang berperan dalam pengaturan aliran darah di dalam jantung. Kerja katup jantung bersifat otomatis, yaitu katup hanya akan terbuka dalam arah tertentu (searah aliran darah) dan tertutup dalam arah lain. 2. Myocardium (oto jantung) Otot jantung adalah jaringan otot yang mengeliling jantung dan membentuk dinding jantung. 3. Pericardium Pericardium yaitu kantung jantung yang mempunyai dua lapisan. Lapisan pertama pada bagian dalam disebut epicardium, yaitu bagian yang bersentuhan langsung dengan otot jantung. Sementara, lapisan luar pericardium merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan tulang dada dan struktur lain dalam rongga dada. Lapisan ini berfungsi menjaga jantung agar tetap pada tempatnya. 4. Endocardium Endocardium merupakan selaput tipis berupa jaringan putih mengkilat yang melindungi bagian dalam rongga jantung. Ini berperan membantu darah mengalir dengan lancar dan mencegah penempelan darah pada dinding jantung. 5. Arteri koroner Arteri koroner merupakan pembuluh darah arteri yang berperan menyuplai / mengirim darah ke oto-otot jantung. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. B. Fisiologi Jantung Dalam system peredaran darah, jantung tidak hanya sekedar bertugas memompa darah darah ke seluruh tubuh, tetapi lebih dari itu, jantung juga dapat memberikan respon terhadap kadar oksigen di dalam darah. Sistem peredaran darah manusia yang melibatkan aktivitas jantung merupakan system peredaran darah rangkap, hal ini karena darah melewati jantung sebanyak dua kali. Adapun peredaran darah tersebut dibagi menjadi dua, yaitu, peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup.

Organ Reproduksi
1. Organ Reproduksi Pria 1.1 Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. a. Testis Testis atau gonad jantan berbentuk oval dan terletak di dalam skrotum atau kantung pelir. Testis berjumlah sepasang (testes=jamak). Testes terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testosteron. Testis mengandung pintalan tubulus semineferus. Dinding tubulus semineferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epithelium germinal atau jaringan epithelium benih. Jaringan epithelium germinal berfungsi pada saat spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. b. Saluran Pengeluaran Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. Epididimis Merupakan saluran berkelok-kelok didalam skrotum yang keluar dari testis. Oleh karenanya, epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. Vas Deferens Vas deferens atau saluran sperma merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen (kantung mani) atau vesika seminalis. Saluran Ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agak masuk kedalam uretra. Uretra Merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat didalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. c. Kelenjar Asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah dari kelenjar asesoris berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.

Vesika Seminalis
Vesika seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak dibelakang kantung kemih. Dinding vesika seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan makanan bagi sperma. Kelenjar Prostat Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar Cowper Kelenjar cowper atau kelenjar bulbouretra merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

1.2 Organ Reproduksi Luar


Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum. a. Penis Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak dibagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum. Korpus spongiosum membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

b. Skrotum Merupakan kantung yang didalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kiri dan kanan. Diantara skrotum kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. Otot polos tersebut dikenal dengan sebutan otot dartos. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga terdapat serat-serat otot yang dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma atau spermatogenesis membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.

2. Organ Reproduksi Wanita 2.1 Organ Reproduksi Dalam


Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Ovarium atau indung telur berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm. Ovarium berada didalam rongga badan, didaerah pinggang. Ovarium secara bergantian untuk menghasilkan ovum (sel telur). Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovarium juga menghasilkan hormone estrogen dan progesterone. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Saluran reproduksi wanita terdiri dari oviduk, uterus dan vagina. a. Oviduk Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (dikiri dan dikanan ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovarium yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. b. Uterus Uterus atau rahim (kantung peranakan) merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks atau leher rahim. Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. c. Vagina Merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot, dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membrane mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastic yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.

2.2 Organ Reproduksi Luar


Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis atau mons veneris merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor atau bibir besar yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor atau bibir kecil yang juga berjumlah sepasang. Kedua labium ini berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang disamakan dengan penis pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis pada pria, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat hymen atau selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

Organ Kulit
Kulit merupakan organ terbesar yang terdapat diseluruh permukaan tubuh dan terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat. Berdasarkan strukturnya kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. 1. Epidermis (Lapisan Luar) Epidermis terdiri dari stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi (kehilangan sisik) secara terus-menerus pada permukaannya. Sel-sel yang kehilangan sisik tersebut mengalami pembaharuan selama proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin). Dibawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir melanin (pigmen hitam pada kulit) yang dihasilkan oleh melanosit. Di bawahnya lagi terdapat stratum spinosum dan stratum basale, merupakan daerah tempat terjadinya proliferasi sel dan awal terjadinya kreatinisasi. 2. Dermis (Lapisan Dalam) Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar terdiri dari serat kolagen ,retikuler, dan elastin. Pada dermis terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat dan syaraf. Kelenjar keringat tersebar luas pada sebagian besar permukaan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Asih, Niluh Gede Yasmin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medika Bedah : Klien Dengan Gangguan Siste Pernafasan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Watson, Roger.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : Buku kedokteran EGC. Pearce, Evelyn C.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Aryulina, Diah. 2006. Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.

You might also like