You are on page 1of 19

LAPORAN

ORIENTASI UNIT KERJA DI REGIONAL KALIMANTAN

OPTIMALISASI MAINTENANCE SITE


AREA KALIMANTAN BARAT

Disusun oleh

M DEDY ARIFNUR B
79086093

DIKDAS III – XXIII


P.T. INDOSAT, Tbk
REGIONAL KALIMANTAN
2008
BAB I
LATAR BELAKANG

Program OUK (Orientasi Unit Kerja) merupakan salah satu program wajib yang harus
dijalankan oleh siswa setelah melalui program Pendidikan Dasar (DIKDAS) di Jatiluhur.
Tujuan dari OUK adalah memberi gambaran real kondisi dunia kerja, tugas dan tanggung
jawab pekerjaan setiap divisi di lingkungan P.T. Indosat, Tbk,
Program OUK angkatan 23 dilaksanakan dari tanggal 21 mei 2008 - 20 Juni 2008.
Dalam program OUK, para siswa diharapkan mampu memahami struktur organisasi P.T.
Indosat, Tbk, fungsi setiap divisi, alur kerja, dan jalur koordinasi antar-divisi, sehingga
setelah program OUK selesai siswa dapat memberikan kontribusi yang baik dan melaksanan
pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusaan. Selain itu, para siswa juga
dituntut untuk mampu menerapkan nilai-nilai insan gemilang selama pelaksanaan OUK serta
siap dengan segala keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan. Siswa juga diharapkan
menemukan suatu permasalahan dan dapat memaparkan ide untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Pada program OUK ini peserta diwajibkan untuk mengunjungi beberapa unit kerja di
regional Kalimantan, yaitu Divisi Technical Operation, Divisi Business Operation Support,
Divisi Marketing & Sales Support, dan Balikpapan Branch.
.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
1
BAB II
KONDISI EKSISTING REGIONAL KALIMANTAN

Regional Kalimantan membawahi lima cabang yaitu Balikpapan Branch (George


Franklin), Samarinda Branch (Maulana Hendani), Pontianak Branch (Christoforus
Dewabrata), Banjarmasin Branch (Syamsul Bactiar), dan Sampit Branch (Wulang Prabowo
Edi). Tugas Utama dari Regional Kalimantan adalah sebagai sarana penghubung informasi
program-program perusahaan baik dari HQ (Head Quarter) maupun yang dibuat oleh
Regional sendiri ke kantor-kantor cabang untuk dilaksanakan, dan merencanakan program -
program khusus, serta menangani permasalahan yang terjadi di daerah Region Kalimantan.
Adapun divisi yang terkait untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut yaitu Divisi
Marketing & Sales Support (Bapak Djoko Poerwadianto), Divisi Technical Operation (Bapak
Kadek A.M), Divisi Finance (Bapak Bona F Tobing), Divisi Bussines Operation Support
(Bapak Supriyanto) dan Divisi Internal Audit yang merupakan divisi dibawah Group Head
Internal Audit di Headquarter (HQ).

2.1 Divisi Technical Operation


Divisi Technical Operation dipimpin oleh seorang Division Head yaitu Bapak Kadek
Agus Mahajaya dan membawahi 4 Departemen yaitu :
1. Provisioning & Quality Improvement (P&QI)
P&QI dibawah pimpinan Bapak Aries Winanda di bantu oleh :
a. Administrasi teknik dan logistik (Mai Rissa, Rahmawati).
Menangani administrasi yang berhubungan dengan divisi teknikal
(dokumentasi/pengarsipan, surat PR/PO, budget, dan spare part)
b. Project, Planning and Administration.(Rudiansyah)
melakukan planning/survey teknis kebutuhan dan sarana jaringan, serta mengelola
dan memperbarui data jaringan.
c. Civil Mechanical Electrical (Darwani).
Bertanggung jawab terhadap pengawasan pelaksanaan project, sarana penghubung
implementasi project roll out dengan project HQ, melakukan Pemeliharaan dan
perbaikan peralatan CME misal: maintenance genset, melakukan ATP (Acceptance
Test Procedure) CME dengan pihak vendor.
d. Network Quality & Improvement (Mustapa, Mauliddin)
Bagian ini berkaitan dengan monitoring performansi jaringan dan melakukan
analisa kapasitas jaringan

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
2
2. NSS O&M (Network Switching Subsystem)
Dipimpin oleh Bapak Nurwahyudi Widhiyanta dibantu oleh Bapak Eddy Wahyudi
dan Bapak Sakpono, Bapak Arif dan Bapak Hilman. Departemen ini bertanggung
jawab atas seluruh perangkat core network misal VAS, IN, MSC, HLR, dan transmisi
VSAT yang berada di Balikpapan serta saling koordinasi dengan pihak NSS yang
berada di Pontianak dan Banjarmasin. Tugas NSS yaitu meningkatkan kinerja circuit
& signaling, performansi location update, support aktifitas project (bila ada
penambahan peralatan dalam eleman NSS), support aktifitas pelayanan (CS) bila ada
pelanggan yang complain tentang call handling, masalah yang berhubungan dengan
jaringan 3G maupun CDMA starone.

3. BSS O&M (Base Station Subsystem)


Department ini di pimpin oleh Bapak Syaiful Asmawan, bertanggung jawab untuk
melakukan ATP, Preventive maintenance, corrective maintenance, dan
troubleshooting BTS, Transmisi dan support facility. Staf di BSS regional yaitu
Bapak Hari Nurcahyanto, Bapak Suryanto, Jumali, Gusti Redha

4. Local Network O&M (LNOM)


Dipimpin oleh Bapak Bagus Hambali, di dukung oleh Vicky Firdaus (Provisioning),
Muhammad Yusuf (OM), Aman Karta Triano (Project), Dakrun (Administration).
LNOM menangani layanan jasa telekomunikasi Global Corporate Solution Indosat
seperti:
a. Indosat World Link g. Indosat TV Link
b. Indosat Direct Link h. Indosat Network Provider
c. Indosat National Link i. VSAT
d. Indosat Frame Net j. Indosat Transponder
e. ATM k. Disaster Recovery Center
f. Indosat Protokol VPN l. Metro Ethernet (MPLS)

Yang menjadi tanggung jawab local O&M adalah semua perangkat yang
mendukung layanan-layanan tersebut untuk perangkat transmisi yang digunakan
seperti modem radio, modem Fiber Optic, Modem Satelite,dan router.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
3
2.2. Divisi Marketing & Sales Support
Divisi ini dipimpin Bapak Djoko Poerwadianto dan membawahi 4 departemen yatu :
1. Marketing Program & Market Analysis
Departemen ini ditangani oleh Ahda Inayati, betanggung jawab melakukan rencana
dan evaluasi kegiatan marketing, riset pasar dengan mengolah data tentang
performansi pelanggan, melakukan marketing intelligence untuk mengetahui
kekuatan para kompetitor, dan melakukan survey untuk mengetahui bagaimana
persepsi yang ada pada masyarakat Kalimantan tentang produk yang dipasarkan
(biasanya diadakan setiap ada event atau pada akhir/awal tahun). Departemen ini juga
mengolah data tentang performansi cabang-cabang dan kantor representatif yang
berada pada regional Kalimantan secara berkala (mingguan atau bulanan).

2. Product & Solution Support


Departemen ini ditangani oleh Ibu Yuslilawati, bertanggung jawab melakukan
kebijakan marketing yang berdasarkan HQ (HeadQuarter), melakukan evaluasi
keluhan pelanggan, dan memonitor value added services (VAS).

3. Channel Management
Departemen ini ditangani oleh Bapak Taufan DJ, dimana tugasnya yaitu :
1. Membuat dan mengembangkan program marketing support seperti KISS
(Kalimantan Integrated Support System) yaitu program yang memungkinkan
dealer-dealer mengetahui performansi masing-masing dealer, yang ditangani oleh
Dedi Rifani.
2. Bertanggung jawab terhadap distribusi dan pengelolaan Voucher serta Starter
Pack (Perbiaya) ke dealer yang telah ditunjuk, serta menjaga kestabilan harganya.
Alokasi Starter Pack dan Voucher yang ditangani oleh Ardiansyah.
3. Management untuk FMC (Frontliner Mentari Club) dan menetapkan dan
memenuhi kebutuhan meterial promotion untuk dealer dan sub-dealer yang juga
ditangani oleh Ardiansyah.

4. Retention Management
Departemen ini ditangani oleh Ibu Yuslilawati, yang bertanggung jawab untuk
menjaga pengguna layanan postpaid maupun prepaid agar tetap setia (loyal)
menggunakan produk Indosat, yang diwujudkan dalam program-program retensi
Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat
M Dedy Arifnur B (79086093)
4
seperti Poin Plus Plus yang bersifat nasional, dan program lainnya yang sifatnya agar
pengguna layanan Indosat tetap loyal (misal : kerjasama dengan Departement Store,
dimana pengguna layanan Indosat mendapatkan discount dengan menunjukkan
handset mereka). Departemen ini juga bertanggung jawab untuk menyediakan data
pengguna prepaid dan postpaid yang nantinya akan digunakan untuk evaluasi retensi
dan melakukan monitoring budget yang telah dianggarkan oleh HQ.

5. VAS Sales Management


Department ini di tangani oleh Bapak Isman Saladin, bertanggung jawab sebagai
sarana penghubung ke cabang dalam mensosialisasikan program VAS baik dari HQ
maupun program VAS dari regional dalam rangka meningkatkan sales dan revenue.

2.3. Divisi Business Operation Support


Divisi ini dipimpin oleh Bapak Supriyanto dan membawahi 4 departemen yaitu :
1. Human Resource
Human Resources ini merupakan departemen yang memiliki kewenangan untuk
mengatur masalah internal karyawan, seperti uang tunjangan, uang lembur, absensi,
cuti karyawan dan fasilitas kesehatan. Bagian ini di bawah kewenangan ibu Fitri.

2. Property & General Affairs


Property memiliki fungsi untuk melakukan penyewaan atau pembelian gedung/lahan
yang akan dijadikan kantor perusahaan serta menjaga dan merawat gedung tersebut.
SITAC (Site Acquisition) ini merupakan departemen yang memiliki tugas untuk
penyewaan atau pembelian lahan serta melakukan pengakuisisian lahan untuk
membangun site yang baru. Bagian ini ditangani oleh Ibu Putri.

3. IT Support
IT Support yang dikepalai oleh Bapak Bismar menangani :
• Pengoperasian dan pemeliharaan server.
• Pengembangan dan pemeliharaan aplikasi intranet.
• Pengoperasian dan pemeliharaan sistem absensi.
• Dukungan problem solving untuk aplikasi e-mail, intranet, dan internet.
• Pengembangan dan instalasi LAN/WAN di dalam kantor maupun antar kantor.
• Saling koordinasi dan integrasi dengan IT di HQ (Head Quarter).

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
5
• Pengadaan property yang berkaitan dengan IT seperti laptop dan PC
4. Procurement
Menangani proses pengadaan barang atau jasa yang akan digunakan untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaan berdasarkan permintaan dari masing-masing unit
kerja atau cabang maupun regional itu sendiri. Bagian ini ditangani oleh ibu Eko
Soetjiati.

2.4. Balikpapan Branch


Kantor Cabang Balikpapan dikepalai oleh bapak George Franklin. Unit kerja di
Balikpapan Branch dibagi menjadi 5 :
A. Marcomm & VAS (Nuning Setyo Palupi)
Berfungsi untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat luas mengenai program –
program marketing, baik melalui ATL (above the line) atau BTL (below the line).
Juga berfungsi mengembangkan VAS, salah satunya melalui melalui SMS Content.
B. Direct Sales (Hari Tjahjono)
Melakukan Penjualan langsung produk indosat berupa kartu postpaid (Matrix, Star
one dan Matrix broadband 3.5G).
C. Indirect Sales (Wahyu Jatmiko)
Melakukan penjualan produk indosat berupa kartu prepaid (Mentari, IM3, Jagoan)
yang bekerja sama dengan dealer dalam pendistribusiannya.
D. Sales Admin (Helly Helen Y.L)
melakukan proses administrasi dan verifikasi calon pelanggan produk postpaid
indosat.
E. Customer Service (Arfany)
Melakukan fungsi pelayanan dan memberikan informasi produk indosat kepada
pelanggan yang datang ke galeri atau melalui call senter. Juga melakukan fungsi
retensi pelanggan.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
6
BAB III
PERMASALAHAN

III.1. Pendahuluan.
Seiring dengan perjalanan waktu, site akan mengalami perubahan kondisi.
Salah satu bentuk perubahan kondisi adalah site yang kelihatan tidak terawat, kondisi
ini biasanya ditunjukkan oleh :
- Rumput yang meninggi dan menutupi halaman sekitarnya.
- Shelter, tower dan pagar terlihat kotor, berdebu dan berlumut.
- Pintu pagar berkarat, engsel pagar berkarat bahkan patah sehingga menyulitkan akses
masuk.
- Perangkat AC bekerja tidak optimal bahkan bisa rusak, yang mempengaruhi suhu
ruangan menjadi meningkat menjadi panas, sehingga dapat mengganggu kinerja
perangkat utama (RBS, MW, Rectifier).
Guna menghindari hal – hal yang telah dijabarkan di atas, dibutuhkan suatu
aktivitas yang disebut Maintenance Site. Maintenance Site meliputi Perawatan dan
Pemeliharaan Keseluruhan sarana dalam lokasi penempatan peralatan / perangkat GSM
beserta lingkungan di sekitarnya yang meliputi Maintenance Air Conditioner (AC),
Maintenance Ruang BTS / Shelter dan Maintenance Lingkungan Site. Proses
pelaksanaan program ini biasanya dilaksanakan oleh vendor yang telah diseleksi
melalui sistem tender. Pemenang tender ditetapkan berdasarkan harga penawaran yang
dianggap relevan dengan range biaya yang telah dialokasikan oleh P.T. Indosat Tbk.
Maintenance site selama ini cukup efektif untuk mengatasi dampak negatif
perubahan kondisi site dan mampu mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
kondisi site. Namun jika diukur dari sudut finansial, maintenance site yang melibatkan
vendor dengan sistem borongan pekerjaan secara langsung membutuhkan biaya yang
besar karena biaya yang di keluarkan di hitung berdasarkan harga per site. Untuk itu
diperlukan suatu mekanisme maintenance site yang dapat mengoptimalkan biaya tetapi
mampu menghasilkan output pekerjaan yang sama dengan mekanisme maintenance
sebelumnya.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
7
III.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang coba diangkat adalah
bagaimana mengoptimalkan biaya maintenance site dengan output pekerjaan sama
dengan dengan mekanisme maintenance sebelumnya dan memberdayakan sumber
Manusia yang tersedia.

III.3. Pembatasan Masalah


Pada laporan orientasi unit kerja ini, permasalahan yang akan dianalisa dan
dibahas dibatasi pada mekanisme pelaksanaan maintenance site dalam rangka
optimalisasi biaya dan output pekerjaan di area Kalimantan Barat.

III.4. Analisa masalah


Program maintenance site area kalimantan Barat telah berjalan selama tiga
bulan (15 Desember 2007 sampai dengan 15 maret 2008). Perhitungan biaya
maintenance site dihitung berdasarkan harga per site (MMS1). Harga tersebut akan
berbanding lurus dengan jmlah site. Semakin banyak site yang di maintenance,
otomatis biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Kondisi ini mendorong untuk
memperhatikan sisi pencapaian efisiensi biaya, karena merupakan suatu langkah yang
komprehensif untuk menggunakan mekanisme maintenance site yang tepat dengan
tetap mengutamakan sisi kualitas output pekerjaan. Biaya maintenance site
dipengaruhi pola pemeliharaan yang ditetapkan, serta keahlian tim negosiasi dengan
vendor. Pola maintenance site yang ditetapkan juga turut mempengaruhi biaya
pemeliharaan.
Total biaya maintenance site yang harus dikeluarkan dalam satu bulan adalah
Rp. 47,887,400.00. Pada tabel tabel 3.1 berikut ini akan menunjukkan perincian biaya
yang dikeluarkan P.T. Indosat, Tbk selama satu bulan.

Tabel 3.1
Biaya Maintenance Site/bulan
Maintenance Site
No Uraian Jumlah
Harga/site Jumlah
Site
1 Pontianak 346,500.00 66 22,869,000.00
2 Singkawang 385,000.00 33 12,705,000.00
3 Sanggau 424,600.00 29 12,313,400.00
Total 128 47,887,400.00
Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat
M Dedy Arifnur B (79086093)
8
Tabel 3.2
Total Biaya Maintenance Site Per tahun
Bulan Maintenance Site
I 47,887,400.00
III 143,662,200.00
VI 287,324,400.00
XII 574,648,800.00

Biaya yang tercantum pada tabel 3.2 di atas adalah total biaya maintenance
site yang harus dikeluarkan dalam periode satu tahun. Jasa maintenance site yang
diberikan bersifat preventive, corrective dan predictive, spare part lampu neon serta
pelayanan plus yaitu on call setiap hari jika terjadi permasalah yang terjadi di luar jam
kerja dan biaya transportasi serta kendaraan operasional. Target waktu yang harus
tercapai adalah jumlah total site yang telah ditentukan seperti pada tabel 3.1 di atas
setiap bulannya. Biaya sebesar Rp 574,648,800.00 inilah yang akan Kelola
penggunaannya dengan mengoptimalkan output pekerjaan tanpa mengurangi kualitas
dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

III.5. Solusi
Proses alokasi anggaran disusun dengan melakukan estimasi besarnya
kebutuhan pemeliharaan untuk beberapa sistem, prosesnya meliputi sintesis dari hasil
akhir inventorisasi dan definisi tugas pemeliharaan dan standar tugas pemeliharaan.
Estimasi yang dilakukan untuk semua sumber daya meliputi tenaga kerja, material,
peralatan, transportasi, dan management fee.
Langkah yang bisa diambil untuk menemukan solusi atas permasalahan yang
telah dijelaskan di atas adalah dengan merubah mekanisme maintenance site yaitu
dengan mengubah cara menghitung biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan harga
per site menjadi biaya yang harus dikeluarkan untuk per orang. Sistem ini lebih di
kenal dengan penggunaan jasa outsourching sumber daya manusia (MMS2).

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
9
III.5.1. Estimasi Biaya Anggaran dasar Maintenance Site
Estimasi biaya yang diperlukan untuk menjalankan mekanisme maintenance
site dengan menggunakan tenaga outsourching berdasarkan komponen – komponen
yang terdapat pada tabel 3.3 sampai dengan tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.3
Komponen Gaji Maintenance Site
No Uraian Jumlah
1 Gapok 800,000.00
2 Uang Transport 120,000.00
3 Uang makan (15 rb x 20 Hari) 300,000.00
4 Lembur (60 jam) 900,000.00
5 Take Home pay 2,120,000.00
Total satu tahun (13) 27,560,000.00
Rata - rata perbulan 2,296,666.67

Komponen gaji di atas disesuaikan dengan ketentuan UMR 2008 untuk


wilayah Kalimantan Barat yaitu Rp. 645,000,00 dan sesuai dengan undang – undang
ketenagakerjaan no 13 maksimal lembur adalah 40 jam dalam satu minggu. Jumlah
gaji di dalam tabel 3.3 tersebut bernilai di atas UMR dengan pertimbangan bahwa
tenaga outsourching yang digunakan memiliki skill tertentu.
Gaji setiap bulannya yang diterima oleh tenaga outsourching maintenance site
sebesar Rp 2,296,666.00 dengan asumsi hari kerja 20 hari dan lembur 60 jam dalam
satu bulan.
Peralatan pendukung kerja dan mobilitas pendukung digunakan untuk
memperlancar tugas maintenance site. Biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp.
4,100,00.00 detailnya dapat di lihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4
Peralatan Pendukung Kerja
Maintenance Site
No Uraian
Harga/unit
1 Tang Ampere 300,000.00
2 Manifold + Freon 300,000.00
3 Tool set 500,000.00
4 air pump 3,000,000.00
Total 4,100,000.00

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
10
Selanjutnya untuk biaya mobilitas (Tabel 3.5) diperlukan biaya sebesar Rp.
900,000.00 dengan komponen penyewaan satu unit kendaraan bermotor dan BBM
selama satu bulan.

Tabel 3.5
Mobilitas Pendukung
No Uraian Jumlah
1 Motor (660,000) 660,000.00
2 BBM (6000 x 2 L x 20 hari) 240,000.00
Total 900,000.00

Transportasi air digunakan untuk kelancaran maintenance site untuk lokasi


yang tidak terjangkau melalu jalan darat. Alokasi biaya yang disediakan Rp.
200,000.00 pulang dan pergi. Lokasi yang tidak terjangkau dengan jalan darat untuk
maintenance site kurang lebih 7% dari jumlah 128 lokasi site. Sedangkan lokasi site
untuk maintenance genset kurang lebih 9% dari jumlah 84 lokasi site. Untuk
mengantisipasi hal – hal kecil yang tak terduga, maka juga perlu untuk
mengalokasikan biaya tak terduga sebesar Rp. 1,000,000.00. nilai ini di ambil dari
kemungkinan yang sering terjadi di lokasi, seperti biaya tambahan tranportasi dan
biaya, perlengkap kerja (isolasi, lem), dan biaya pungutan liar. Berikut tabel 3.6
memperlihatkan anggaran biaya transportasi air untuk periode satu tahun dan rata -
rata biaya perbulan dan tabel 3.7. menunjukan biaya tak terduga untuk alokasi satu
tahun.

Tabel 3.6
Biaya Transportasi air
No Uraian Biaya Jumlah site PP Periode Jumlah
1 Maintenance Site 100,000.00 8 2 12 19,200,000.00
Biaya rata - rata perbulan 3,000,000.00

Tabel 3.7
Biaya tak terduga
No Uraian Biaya Periode (Bulan) Total
1 Maintenance site 500,000.00 12 6,000,000.00

Biaya rata - rata perbulan 500,000.00

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
11
Biaya lain yang harus dipersiapkan adalah biaya akomodasi. Biaya ini
dikeluarkan untuk memfasilitasi mobilitas ke lokasi site yang jauh dan tidak
memungkinkan untuk kembali ke home base. Untuk biaya akomodasi dialokasikan
sebesar Rp. 60,000.00 per orang beserta uang Hotel sebesar Rp. 100,000.00
permalam. Dalam satu bulan diestimasikan ada sepuluh hari untuk melakukan
perjalanan dinas. Berikut tabel 3.10 estimasi biaya akomodasi.

Tabel 3.8 Akomodasi


Uraian Hari Bulan Harga Jumlah
UHPD 10 12 60,000.00 7,200,000.00
Uang hotel 10 12 100,000.00 12,000,000.00
Total 19,200,000.00

Selain biaya- biaya dasar di atas, alokasi biaya spare penerangan wajib untuk
di hitung. Dengan asumsi site sejumlah 128 masing - masing lampu tiap site padam
satu buah, maka dalam satu bulan di butuhkan lampu sebanyak 128 buah.
Penggantian lampu ini bersifat fleksibel, di mana kemungkinan lampu rusak untuk
setiap site satu lampu disetiap bulannya sangat kecil. Estimasi ini di ambil sebagai
biaya rata - rata, sehingga jika kemungkinan dalam satu site ada kerusakan lampu
lebih dari satu buah dari beberapa site saja dapat ditanggulangi. Sedangkan biaya
untuk Freon disediakan sebanyak 12 buah untuk jangka waktu satu tahun. Satu tabung
Freon r22 dengan kapasitas 1 kg bisa digunakan untuk mengisi 40 unit AC. Berikut
Tabel 3.8 berikut memperlihatkan estimasi biaya yang dibutuhkan selama satu tahun
dan tabel 3.9 biaya estimasi untuk tabung Freon r22.

Tabel 3.9
Spare lampu penerangan Site
Uraian Harga Jumlah site periode (bulan) Jumlah
Lampu 40,000.00 128 6 30,720,000.00
biaya rata - rata / bulan 2,560,000.00

Tabel 3.10 Tabung Freon

Uraian Harga Bulan Total


Freon 300,000.00 12 3,600,000.00
Biaya Rata - rata perbulan 300,000.00

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
12
III.5.2. Estimasi Biaya Anggaran Lanjutan Maintenance site
Setelah biaya anggaran dasar di hitung, estimasi biaya yang dibutuhkan
selama satu tahun kedepan dapat diprediksi secara akurat dengan deviasi 10% dari
total biaya maintenance site MMS2. Biaya anggaran dasar tersebut kemudian di
kalikan dengan jumlah SDM yang dibutuhkan, ditambah dengan biaya operasonal
lainnya.
Dengan melihat jumlah site dan genset pada tabel 3.11, dapat di asumsikan
untuk pekerjaan maintenance site dibutuhkan empat orang tenaga outsourching dan
lima orang tenaga outsourching untuk pekerjaan maintenance genset, dengan target
pekerjaan minimal satu site setiap harinya. Pekerja outsourching lebih di fokuskan ke
pekerjaan utama, sedangkan untuk kebersihan lingkungan sekitar site lebih
ditekankan ke penjaga site.

Tabel 3.11
Kebutuhan Jumlah Tenaga Outsourching
Maintenance Site
No Cluster
Jumlah Site Jumlah OS
1 Pontianak 66 2
2 Singkawang 33 1
3 Sanggau 29 1
Total 128 4

Biaya yang dikeluarkan di Bulan pertama lebih besar dari biaya maintenance
site dengan mekanisme sebelumnya (MMS1). Hal ini desebabkan karena di awal
timbul biaya peralatan pendukung kerja. Berbeda halnya untuk maintenance genset,
meskipun di awal biaya yang keluarkan juga besar, namun tidak melebihi alokasi
biaya maintenance site MMS1. Faktornya adalah biaya peralatan pendukung kerja
maintenance genset tidak memakan biaya yang tinggi. Setelah bulan pertama, biaya
yang dikeluarkan cenderung menurun dari biaya maintenance site MMS1 dan
jumlahnya dominan sama.

III.5.3. Efisiensi Maintenance Site


Kemampuan menghasilkan output yang optimal dengan input yang ada,
adalah merupakan ukuran kerja yang diharapkan. Pengukuran tingkat efisiensi didapat
dengan membandingan harga maintenance site MMS1 dengan harga prediksi
Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat
M Dedy Arifnur B (79086093)
13
maintenance site MMS2. Efisiensi maintenance site di sini tercapai apabila periode
yang dicanangkan selama satu tahun. Pada tabel 3.12 berikut memperlihatkan biaya
rata – rata setiap bulan yang harus dikeluarkan. Biaya - biaya tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan biaya untuk maintenance site MMS1.

Tabel 3.12
Biaya rata- rata Maintenance site Tenaga outsourching
Maintenance
No Uraian
Site
1 SDM 4
2 Gaji 27,560,000.00
3 Akomodasi 19,200,000.00
4 Transportasi 13,560,000.00
5 Tool 4,100,000.00
6 Transportasi Air 19,200,000.00
7 Biaya tak terduga 6,000,000.00
8 Spare lampu (6x128x40rb) 30,720,000.00
9 freon (12x300rb) 3,600,000.00
subTotal 347,440,000.00
Fee Management (12%) 40,713,600.00
pajak (10%) 37,999,360.00
Total/Tahun 462,366,080.00
Rata-rata/bulan 38,530,506.67

Komponen nomor satu sampai dengan nomor tujuh pada tabel 3.12 adalah
komponen yang harus dikeluarkan pihak P.T. Indosat, Tbk kepada perusahaan
penyedia Outsourching SDM, ditambah fee management yang di dapat dari 12 persen
subtotal. Sedangkan biaya yang harus dialokasi untuk biaya maintenance site selama
satu tahun adalah sebesar Rp. 462,366,080,00 yang terdiri dari komponen nomor
delapan dan Sembilan di tambah
Perbandingan efisiensi untuk biaya yang dikeluarkan beserta selisih dapat
dilihat pada grafik pada gambar 3.1. Hasil dari grafik menunjukkan, efisiensi biaya
yang dihasilkan maintenace site mampu mencapai 19,5 %. dengan efisiensi ini, biaya
yang di prediksi adalah biaya dengan tingkat pengeluaran tinggi. Dari perhitungan
tersebut dapat di prediksi bahwa efisiensi yang dihasilkan 19 % sampai dengan
31,5%.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
14
Gambar 3.1
Efisiensi Biaya Maintenance Site

III.6. Solusi Alternatif.


Alternative lain yang bisa digunakan untuk maintenance site adalah dengan
menggunakan sistem maintenance outsourcing borongan pekerjaan seperti yang telah
dilakukan sebelumnya dalam jangka waktu panjang (LSA), namun dengan interval
waktu yang lebih besar, sebelumnya adalah setiap bulan menjadi pertiga bulan.
Dengan sistem ini secara financial memang dapat menurunkan biaya pengeluaran
maintenance site namun harus mengorbankan kuantitas dari pekerjaan tersebut
dengan tetap menjaga kualitas. Berikut estimasi biaya maintenance site yang harus
dikeluarkan dalam jangka satu tahun.

Tabel 3.13
Biaya Maintenance site pertiga bulan
Bulan Maintenance Site
TI 47,887,400.00
T2 47,887,400.00
T3 47,887,400.00
T4 47,887,400.00
Total/thn 191,549,600.00

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
15
Gambar 3.2
Efisiensi total Maintenance Site

Dari tabel 3.13 dan gambar 3.4 di atas terlihat bahwa biaya yang dikeluarkan
dapat berkurang sekitar 66%. Apabila interval maintenance site di lakukan perdua
bulan, maka biaya yang dapat di hemat adalah sebesar 50% atau setengah dari total
biaya maintenance yang di alokasikan selama satu tahun.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan hal – hal
sebagai berikut:
1. Program OUK memberikan wawasan, pemahaman terhadap lingkungan kerja di P.T.
Indosat, Tbk, sarana mempererat tali silaturahmi dengan rekan kerja, serta sarana
untuk memahami procedure kerja, tugas dan tanggung jawab masing masing divisi,
sehingga mengetahui keterkaitanan divisi satu dengan divisi yang lainnya. Dengan
demikian, siswa menjadi siap dan mudah beradaptasi di dalam divisi manapun
ditempatkan.
2. Meskipun setiap divisi memiliki tanggung jawab yang berbeda, namun merupakan
satu kesatuan yang tak terlepas dari tujuan perusahaan, sehingga setiap divisi harus
tetap selalu mensupport program/kegiatan yang dilakukan oleh divisi-divisi lainnya.
3. Maintenance Site adalah program yang bertujuan untuk merawat dan memelihara
keseluruhan sarana dalam lokasi penempatan peralatan / perangkat GSM beserta
lingkungan disekitarnya yang meliputi Maintenance Air Conditioner (AC),
Maintenance Ruang BTS / Shelter dan Maintenance Lingkungan Site. Kegiatan ini
menjadi penting mengingat site adalah aset perusahaan yang berharga.
4. Efisiensi biaya berbeda dengan pemotongan biaya. Efisiensi biaya adalah proses
mengurangi biaya pengeluaran dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas output
pekerjaan, sedangkan pemotongan biaya adalah proses mengurangi biaya dengan
konsekuensi mengurangi kuantitas dan atau kualitas output pekerjaan itu sendiri.
5. Pelaksanaan maintenance site dengan outsourching borongan pekerjaan periode
bulanan mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan system
outsourching penyedia tenaga kerja siap pakai. Dengan system ini, P.T. Indosat,
Tbk mampu menekan biaya maintenance dengan efisiensi biaya sebesar 19%
sampai dengan 30% dari anggaran maintenance site sebelumnya. Di sisi lain
maintenance site dengan sistem outsourching borongan pekerjaan dengan interval
waktu perdua bulan hingga mencapai 50% atau pertiga bulan jauh lebih hemat
hingga mencapai 66%, namun harus mengorbankan dari sisi kuantitas (rutinitas
maintenance site atau kunjungan ke site berkurang, sehingga kemungkinan
kerusakan peralatan lebih besar.
Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat
M Dedy Arifnur B (79086093)
17
6. Alternatif – alternatif yang dilakukan dalam perhitungan di paper ini merupakan
implementasi point ke tiga dari Perioritas utama Direktorat Network 2008, yaitu
bijaksana dalam mengunakan Anggaran.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya dibentuk team dari masing masing perwakilan divisi dalam penyampaian fungsi
dan tugas setiap divisi kepada siswa OUK, sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan
efisien dan tidak menggangu kesibukan aktivitas kerja. Modul - modul kecil pendukung juga
perlu dipersiapkan.
2. Maintenance site harus tetap berjalan mengingat fungsi strategis site, aset perusahaan lebih
terawat dan permasalahan dapat diketahui dan ditanggulangi lebih cepat, sehingga
continueitas kinerja perangkat utama tetap terjaga.
3. Perhitungan biaya lebih lanjut perlu di kaji kembali oleh perusahaan, guna menemukan
formulasi yang tepat, dan mencari alternatif pembiayaan maintenance site yang efisien. Hasil
perhitungan ini dapat menjadi kajian dasar bagi perusahaan untuk merumuskan kebijakan
lebih lanjut terkait dengan maintenance site.
4. Untuk mencapai efisiensi anggaran yang di maksud dalam paper ini, setidaknya program
maintenance site dengan sistem outsourching tenaga kerja harus di jalankan dalam satu
tahun ke depan atau minimal 8 bulan ke depan.
5. Solusi pertama merupakan pilihan bijak untuk diimplimentasikan. Mengingat bahwa pola
maintenance yang tidak dianjurkan adalah Pola maintenance breakdown, yaitu pola
maintenance yang menunggu sarana dan fasilitas yang bersangkutan rusak berat. Pola
maintenance ini jauh akan mengeluarakan biaya yang lebih besar untuk melakukan
perbaikan, dan bahkan sampai dengan mengganti dengan peralatan yang baru. Dengan solusi
pertama, peralatan akan lebih optimal bekerja dan dapat mengantisipasi dari kerusakan fatal
(AC Panas berefek pada suhu ruangan meningkat menjadi panas, akan mengganggu kinerja
peralatan utama seperti BTS, rectifier dan Microwave menjadi hang atau tidak bekerja
sebagaimana mestinya), sehingga life time asset perusahaan akan jauh lebih lama. Jadi
Merawat lebih baik daripada memperbaiki.
6. Perlu di lakukan evaluasi kualitas pekerjaan dan resosialisasi tanggung jawab pekerjaan yang
diberikan kepada penjaga site untuk mendukung program maintenance site dalam hal
kebersihan sekitar lingkungan Shelter atau site. Hal ini dimaksudkan agar tidak adanya biaya
yang terbuang percuma. Dengan demikian perlu dilakukan PKS dengan pihak penjaga site
yang didalamnya terdapat perjanjian tugas dan tanggung jawab, jika diabaikan, penjaga site
mendapat dispensasi dengan pemutusan kerja sama.

Optimalisasi Maintenance Site Area Kalimantan Barat


M Dedy Arifnur B (79086093)
18

You might also like