You are on page 1of 3

Saya ingin kedua orangtua saya bangga terhadap diri saya atas apa yang saya raih nantinya.

Karena seklai lagi saya katakan bahwasanya saya ini adalah anak pertama karena dalam adat istiadat suku Batak anak pertama adalah anak kebanggaan orangtua, apa lagi saya adalah cucu panggoaran (cucu paling besar) yang juga merupakan cucu kebanggaan dari kakek dan nenek saya. Bagi saya hal tersebut bukanlah suatu prestasi melainkan sebuah beban tanggung jawab yang harus saya pikul demi menjaga nama baik keluarga besar saya. Di usia saya yang akan menginjak 24 tahun, saya terus berbenah diri untuk bisa terus melangkah maju didalam menggapai kehidupan yang lebih baik, saya tidak ingin masa lalu saya yang sulit terulang lagi. Hari demi hari saya terus berjuang dan berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa agar diberikan kekuatan dalam mengarungi kerasnya kehidupan ini. Prinsip hidup saya adalah bekerja sambil berdoa (Ora et Labora). Bagi saya, manusia yang termiskin adalah manusia yang sudah tidak bisa bermimpi dan tidak lagi memiliki impian dalam hidupnya, jadi semiskin apapun manusia itu setidaknya mereka harus mempunyai mimpi, itulah mengapa saya sangat bersemangat dalam mengejar impian saya dan itulah filosofi hidup saya. Namun saya juga orang yang realistis artinya saya tidak hanya mau bermimpi saja melainkan saya juga harus berlari. Saya amat bersyukur kepada Tuhan ketika saya diberikan keluarga, sahabat, dan teman yang amat baik di kehidupan saya, mereka semua selalu mendukung saya baik secara dukungan materi maupun dukungan moral. Mereka semua selalu ada ketika saya menghadapi kesulitan dan rela membantu saya dalam hal apapun, serta berbagi kebahagiaan dalam canda dan tawa yang riang. Bagi saya mereka adalah bagian kecil yang amat berharga dalam hidup saya, mereka pun amat berpengaruh dalam perkembangan hidup saya saat ini, apapun alasannya mereka adalah kelurga saya. Dan saya selalu berpikir dan berusaha untuk terus mencari sahabat maupun teman melalui pergaulan didalam hidup saya, karena bagaimanapun saya tak dapat hidup sendiri tanpa bantuan mereka nantinya, syukur-syukur saya bisa mendapatkan teman yang memang satu pikiran dengan saya meskipun tak menutup kemungkinan juga saya berteman dengan orang yang memiliki watak keras. Dalam hal bergaul sendiri saya lebih tertarik ketika membicarakan musik, Karena bagi saya musik adalah hidup dan hidup adalah musik jadi intinya manusia tak dapat hidup tanpa musik. Dan

ketika berbicara musik saya selalu tertarik untuk membahas musik yang bergenre rock dan metal, ya walaupun saya tidak terlalu mahir dalam bidang bermusik, uppsss jangan tanya kenapa ya??? hahaha. Saya juga senang dengan paduan suara (choir) karena memang saya adalah salah seorang anggota paduan suara (choir member) di gereja saya. Jujur kalau untuk bernyanyi saya sudah bisa sejak saya kecil tapi ketika saya bergabung di paduan suara saya merasa tehnik bernyanyi saya lebih

By: Sintong Parulian

Page 1

mumpuni daripada sebelumnya, karena disinilah saya ditempa untuk bernyanyi lebih baik lagi dan dengan tehnik bernyanyi yang lebih bagus. Memang ketika saya bergabung dengan perkumpulan muda-mudi gereja saya bukanlah siapasiapa tetapi saya merasa saya punya kelebihan yang harus saya keluarkan dan itulah yang membuat saya sedikit lebih bahagia karena saya dapat bernyanyi dengan baik dan hal itu dilakukan hanya untuk memuji keagungan Tuhan semata. Dan jujur disinilah titik tolak dalam hal kemajuan hidup saya dimana pikiran saya dapat terbuka luas, perilaku saya dapat berubah lebih baik, dan tidak lagi menganggap bahwa hidup hanyalah rekayasa belaka. Dan dari sinilah saya belajar untuk dapat saling memahami satu sama lain dalam berinteraksi, belajar menghargai pendapat orang lain, dan yang terpenting adalah memiliki rasa saling memiliki satu sama lain, dimana semua hal tersebut belum pernah saya dapat di kehidupan masa lalu saya. Mungkin banyak orang di dunia ini yang ingin melupakan masa lalunya atau mungkin mereka sudah melupakannya sama sekali tetapi tidak bagi saya, entah bagaimana saya dapat melupakan itu semua tetapi pada kenyataanya memang saya tidak ingin dan merasa tidak bisa melupakan masa lalu saya yang bisa dibilang tidak terlalu manis bahkan cenderung agak sedikit pahit. Seperti diawal saya sudah mengutarakan bahwa sejak kecil saya sudah bekerja meskipun hal itu saya lakukan disela-sela liburan sekolah. Saya pernah berjualan air dan menjajakan Koran ketika saya duduk di sekolah dasar dan tingkat menengah pertama, saya juga pernah menjadi seorang sopir angkutan umum dimana hal tersebut saya lakukan ketika saya telah lulus dari SMA, pahit memang tetapi itulah kenyataanya

dan dari hal seperti itulah saya dapat mengerti hidup bagaimana susahnya mencari uang hanya untuk sesuap nasi. Dan saya selalu belajar dari setiap tindakan yang pernah saya lakukan, saya juga bukan manusia yang tanpa cela karena saya pernah terjerembab kedalam lubang dosa dimana ketika itu masa remaja saya selalu saya lalui dengan hal-hal buruk. Tetapi seiring berjalannya waktu semuanya itu telah berubah. Perubahan itulah yang telah membawa saya kearah hidup yang setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Yang terpenting adalah bagaimana saya dapat menjaga dan mempertahankan hidup ini kedepannya, karena banyak hal diluar sana yang dapat menggangu kestabilan hidup saya nantinya. Saya hanya tidak mau hidup saya berubah lagi hanya karena hal-hal negatif yang saya temui diluar sana. Sungguh ironis bukan ketika saya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik tetapi saya malah kembali ke kehidupan yang tidak bermoral. Ohhhhhhhhhh tentu saya tidak mau dicap sebagai orang yang tidak memiliki pendirian. Biarlah apa yang sudah saya dapat hari ini bisa menjadi bekal hidup saya kedepannya. By: Sintong Parulian Page 2

Dan saya tidak akan pernah khawatir dengan kehidupan saya nantinya akan bagaimana dan seperti apa, karena saya punya Tuhan yang selalu melindungi saya dan menyertai saya dimanapun saya berada dan saya juga percaya kalau Tuhan punya rencana yang indah untuk hidup saya. Sebagai seorang manusia biasa saya hanya dituntut untuk terus berusaha dengan diiringi doa serta restu dari orang tua agar apa yang saya impikan tidak menjadi impian belaka tetapi dapat terwujud menjadi nyata. Karena hidup adalah sebuah perjuangan maka dari itu saya berujar kepada para pembaca sekalian perjuangkanlah hidupmu karena itu adalah tugasmu dan janganlah sekali-kali kamu sia-siakan hidupmu itu karena penyesalanmu tak akan berarti apa-apa.

SEKIAN

By: Sintong Parulian

Page 3

You might also like