You are on page 1of 8

ABSTRAK

Semua benda yang berada di atas permukaan bumi selalu mengalami gaya gravitasi yang arahnya menuju pusat bumi. Gaya gravitasi ini
mempengaruhi gerakan benda di permukaan bumi. Dalam percobaan ini yaitu percobaan “Bola Jatuh Bebas” kita berusaha menghitung percepatan
gravitasi bumi dengan gerakan bola yang jatuh dari ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal dan menguji pengaruh massa pada percepatan gravitasi bumi.
Dengan mencatat berbagai ketinggian serta waktu yang diperlukan suatu benda dalam melakukan gerak jatuh bebas dan kemudian mengolah
data-data tersebut maka kita akan mampu menghasilkan suatu perhitungan sebagai hasil pengukuran yaitu besarnya percepatan gravitasi bumi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gaya gravitasi yang dialami suatu benda pada ketinggian yang berbeda akan berbeda dan akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan
benda itu untuk melakukan gerak jatuh bebas hingga sampai di permukaan bumi. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jarak ini maka
ketinggian benda dalam percobaan ini dibuat berlainan.
Dengan percobaan ini kita diharapkan untuk mengetahui secara nyata sampai didapat hasil sesuai dengan penggunaan rumus yang ada dari data
yang diperoleh dari percobaan tersebut sehingga dapat menambah pengetahuan dan dapat menunjang teori-teori lain yang berhubungan dengan
percobaan ini.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besarnya percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan metode bola jatuh bebas. Dalam
laporan ini akan didapat hasil dari pengolahan data yaitu berupa perbedaan pengaruh percepatan gravitasi karena ketinggian dari pusat bumi yang
berbeda. Dari yang ditemukan sebelumnya dan dari data-data hasil percobaan dapat ditemukaan besarnya gaya gravitasi bumi.
1.3 PERMASALAHAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan dan teori dasar yang dipelajari akan dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi
dan dari sana akan dibuat grafik hubungan antara waktu dan ketinggian pada bola jatuh bebas. Dari permasalan yang telah dibahas maka akan
ditarik sebuah kesimpulan dari percobaan ini sesuai dengan data-data yang diperoleh.
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN
Dalam laporan resmi ini akan dipaparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan percobaan gerak jatuh bebas. Bab I akan
memberitahukan mengenai latar belakang, tujuan, masalah, dan sistematika laporan. Dasar teori yang digunakan dalam percobaan dimuat di bab II.
Bab selanjutnya berisi tentang alat-alat yang digunakan serta cara kerja dalam pelaksanaan percobaan ini. Data-data yang diperoleh dari percobaan
ini akan dianalisa dan dibahas dalam bab IV. Selanjutnya kesimpulan dimuat dalam bab V.
BAB II
DASAR TEORI
Suatu benda yang bergerak maka geraknya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu gerak lurus, yang biasa disebut dengan
gerak translasi, dan gerak melingkar, yang biasa disebut gerak rotasi. Gerak translasi dibagi lagi menjadi dua macam yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Perbedaan dari kedua jenis gerak ini (GLB dan GLBB) yaitu terletak pada kecepatan (v) dan percepatannya
(a). Untuk gerak lurus beraturan (GLB) mempunyai kecepatan yang konstan (v=konstan) dan percepatannya sama dengan nol (a=0). Sedangkan untuk
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) mempunyai kecepatan yang berubah-ubah secara teratur dan percepatannya tidak sama dengan nol (a≠0).Gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) masih dibagi lagi menjadi beberapa gerak lagi, yaitu gerak vertikal atas (GVA), gerak vertikal bawah (GVB), dan gerak
jatuh bebas (GJB). Untuk ketiga jenis gerak ini (GVA, GVB, dan GJB), mempunyai arah gerak sejajar sumbu vertikal dan besarnya percepatan merupakan
percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2).
Suatu benda pada ketinggian h dari permukaan bumi dikatakan sebagai benda jatuh babas apabila benda dilepas dari keadaan diam (V o=0).
Untuk benda benda seperti kertas, bulu ayam, kapuk dan sebagainya gerak jatuhnya tidak secepat seperti batu, besi, dan sebagainya. Hal ini terjadi karena
adanya gaya gesek udara. Untuk benda-benda yang ringan maka gaya gesek udaranya semakin besar. Sedangkan untuk benda-benda yang berat maka
gaya geseknya semakin kecil. Jadi massa dari benda berbanding terbalik dengan gaya gesek udaranya. Tetapi jika gaya gesek udara tidak tidak ada maka
semua benda yang jatuh pada ketinggian yang sama ternyata akan mengalami gaya gravitasi yang sama pula dan tidak tergantung pada massa benda.
Peristiwa ini diselidiki oleh Galileo.

Ruang
Hamp

Gambar 2.1
h

Gambar 2.2
Jarak yang ditempuh oleh benda tersebut untuk mencapai permukaan tanah selama selang waktu t detik dengan mendapat pengaruh percepatan gravitasi
sebesar g dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
h = V0.t + ½.g.t2
= 0.t + ½.g.t2
2
= ½.g.t
dimana h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu untuk mencapai tanah (s)
V0 = kecepatan awal benda (m/s)
Kecepatan benda dengan massa yang berbeda tetapi mempunyai ketinggian yang sama akan mempunyai kecepatan yang sama pula untuk mencapai tanah.
Hal ini dapat diketahui dari besarnya t. Apabila diketahui bahwa t1=t2 dan m1≠m2 maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
Vt = V0 + g.t
= 0 + g.t
Vt = g.t
dimana V0 = kecepatan awal benda (m/s)
Vt = kecepatan benda saat menyentuh tanah
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu untuk mencapai tanah (s)
Jadi V1=V2 dan dari persamaan di atas diketahui bahwa kecepatan benda jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh massanya.
Cara lain untuk menentukan besarnya gravitasi di suatu tempat dapat digunakan metode-metode berikut :
A. Bandul Matematis

θ l

m.g

Gambar 2.3

4.π 2 .l
g=
T2

2
dimana g = percepatan gravitasi (m/s2)
l = panjang tali (m)
T = periode ayunan (s)
B. Bandul Fisis

m.g
Gambar 2.4

4.π 2 .I
g=
m.d.T 2
dimana I = momen inersia
m = massa bahan
d = jarak titik pusat massa ke poros putaran
T = periode ayunan
g = percepatan gravitasi
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
III.1 PERALATAN
1. Power supply 1 buah
2. Stop clock (timer) 1 buah
3. Holding magnet 1 buah
4. Bola besi (gotri) 2 buah
5. Stop kontak 1 buah
6. Morsey key dan rollmeter 1 buah
III.2 CARA KERJA
1. Menyusun peralatan seperti pada gambar 3.1.

Holding Stop Clock


Magnet Power Supplay

Stop Kontak

Morse Key
Gambar 3.1
2. Menentukan jarak (S) dengan jalan mengatur ketinggian holding magnet.
3. Menjatuhkan bola besi dengan jalan menekan morsey key dan mencatat waktu yang terbaca pada stop clock.
4. Melakukan langkah 2 – 3 dengan ketinggian yang berbeda (30 cm, 45 cm, 60 cm) masing-masing 5 kali.
5. Melakukan langkah 2 – 4 dengan massa bola yang berbeda.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 ANALISA DATA

3
Dari data-data hasil percobaan akan dihitung ralat mutlak, ralat nisbi, dan keseksamaan. Analisa data inisangat penting untuk mengetahui
presentasi kebenaran dari suatu percobaan yang telah dilakukan.
4.1.1 Bola Kecil
4.1.1.1 h = 30 cm = 0,3 m
T (secon) ) ( t − t )2
0,22 - 0,038 1,444 . 10-3
0,23 - 0,028 0,784 . 10-3
0,27 0,012 0,144 . 10-3
0,29 0,032 1,024 . 10-3
0,28 0,022 0,484 . 10-3
= 0,258 ∑ (t − t )2 = 3,88 . 10-3
Tabel 4.1

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆t =
( n ( n − 1)

−3
3,88.10
= = 0,01
20

∆t
Ralat nisbi :I = × 100 %
t
0,01
= × 100 % = 3,9 %
0,258
Keseksamaan : K = 100 % - I
= 100 % - 3,9 % = 96,1%
4.1.1.2 h = 45 cm = 0,45 m
T (secon)
(t − t) (t − t) 2

-4
0,34 - 0,012 1,44 . 10
0,30 - 0,028 7,84 . 10-4
0,34 0,012 1,44 . 10-4
0,33 0,002 0,04 . 10-4
0,33 0,002 0,04 . 10-4
= 0,328 ∑ (t − t ) 2
= 10,8 . 10-4

Tabel 4.2

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆t =
( n ( n − 1)

=
10,8.10−4 = 0,007
20
∆t
Ralat nisbi : I= × 100 %
t
0,07
= × 100 % = 2,1 %
0.328
Keseksamaan : K= 100 % - I
= 100 % - 2,1 % = 97,9 %
4.1.1.3 h = 60 cm = 0,6 m
t (secon) ) (t − t ) 2

-4
0,39 0,024 5,76 . 10
0,30 - 0,066 43,56 . 10-4
0,40 0,034 11,36 . 10-4
0,35 0,016 2,56 . 10-4
0,39 0,024 5,76 . 10-4
= 0,366 ∑ (t − t ) 2
= 69 . 10-4

4
Tabel 4.3

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆t =
( n ( n − 1)

=
69.10−4 = 0,006
20
∆t
Ralat nisbi :I = × 100 %
t
0,006
= × 100 % = 1,6 %
0,366
Keseksamaan : K = 100 % - I
= 100 % - 1,6 % = 98,4 %
4.1.1 Bola Besar
4.1.2.1 h = 30 cm = 0,3 m
t (secon) ) (t − t ) 2

0,27 0,064 . 10 –3
0,22 - 0,042 1,764 . 10-3
0,31 0,048 2,304 . 10-3
0,26 - 0,002 0,004 . 10-3
0,25 - 0,012 0,144 . 10-3
=0,262 ∑ (t −t) 2
= 4,28 . 10-3

Tabel 4.4

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆t =
( n ( n − 1)

=
4.28.10 −3 = 0,01
20
∆t
Ralat nisbi :I= × 100 %
t
0,01
= × 100 % = 3,8 %
0,262
Keseksamaan : K= 100 % - I
= 100 % - 3,8 % = 96,2%
4.1.2.2 h = 45 cm = 0,45 m
t (secon) ) (t − t ) 2

-4
0,28 - 0,026 6,76 . 10
0,30 - 0,006 0,36 . 10-4
0,31 0,004 0,16 . 10-4
0,30 - 0,006 0,36 . 10-4
0,34 0,034 11,36 . 10-4
= 0,306 ∑ (t − t ) 2
= 19 . 10-4
Tabel 4.5

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆t =
( n ( n − 1)

=
19.10 −4 = 0,01
20
∆t
Ralat nisbi : I = × 100 %
t

5
0,01
= × 100 % = 3,3 %
0,306
Keseksamaan : K = 100 % - I
= 100 % - 3,3 % = 96,7 %
4.1.2.3 h = 60 cm = 0,6 m
t (secon) ) (t − t ) 2

-4
0,36 0,024 5,76 . 10
0,34 - 0,004 0,16 . 10-4
0,37 0,034 11,36 . 10-4
0,31 - 0,026 6,76 . 10-4
0,30 - 0,036 12,96 . 10-4
=0,336 ∑ (t − t ) 2
= 37 . 10-4

Tabel 4.6

∑ ( t − t)
2
Ralat mutlak : ∆ t =
( n ( n − 1)

−4
=
37.10 = 0,01
20

∆t
Ralat nisbi : I = × 100 %
t
0,01
= × 100 % = 1,6 %
0,336
Keseksamaan : K = 100 % - I
= 100 % - 3 % = 97 %
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Bola Kecil
h = 30 cm = 0,3 m

t = 0,258 s
2h
g=
t2
0,6
= = 8,6 m/s2
0,07
h = 45 cm = 0,45 m

t = 0,328 s
2h
g=
t2
0,9
= = 9 m/s2
0,1
h = 60 cm = 0,6 m

2h 1,2
t = 0,366 s g= = = 9,2 m/s2
t2 0,13
8,6 + 9 + 9, 2
Besarnya percepatan gravitasi rata-rata g=
3
= 8,9 m/s2
N X( t 2) Y(h) X.Y X2
1 0,07 0,30 0,021 4,9.10-3
2 0,11 0,45 0,050 12,1.10-3
3 0,13 0,60 0,078 16,9.10-3

6
N=3 ∑X=0,31 ; X = 0,1 ; (∑ ∑Y=1,35 ∑XY=0,149 ∑X2=33,9.10-3

X)2=0,0961
Tabel 4.7
Persamaan garis pada grafik :
Y=mX + C

n ∑ XY − ∑ X ∑ Y
dimana m=
n∑ X − ( ∑ X)
2 2

∑ Y − m.X
C=
n
Dari Persamaan di atas akan dihasilkan persamaan garis sebagai berikut :

3.0,149 − 0,31.1,35
m=
−3
3.33,9.10 − 0,0961
= 5,09

1,35 − 5,09.0,1
C =
3
= 0,25
Maka persamaan garis adalah adalah Y=5,09X+0,25
½ g = B maka g = 2B
g = 2.5,09 = 10,18 m/s2
4.2.2 Bola Besar
h = 30 cm = 0,3 m

2h 0.6
t = 0,262 s g= = = 8,6 m/s2
t2 0,07
h = 45 cm = 0,45 m

2h
t = 0,306 s g=
t2
0,9
= = 10 m/s2
0,09
h = 60 cm = 0,6 m

2h 1,2
t = 0,336 s g= = = 10,9 m/s2
t2 0,11
8,6 + 10 + 10,9
Besarnya percepatan gravitasi rata-rata g=
3
= 9,8 m/s2
N X( t 2) Y(h) X.Y X2
1 0,07 0,30 0,021 4,9.10-3
2 0,09 0,45 0,040 8,1.10-3
3 0,11 0,60 0,066 12,1.10-3
N=3 ∑X=0,27; X =0,09 ; (∑ ∑Y=1,35 ∑XY=0,127 ∑X2=25,1.10-3

X)2=0,0729
Tabel 4.8
Persamaan garis pada grafik : Y=mX + C

n ∑ XY − ∑ X ∑ Y
dimana m=
n∑ X − ( ∑ X)
2 2

∑ Y − m.X
C=
n
Dari Persamaan di atas akan dihasilkan persamaan garis sebagai berikut :

3.0,127 − 0, 27.1,35
m=
−3
3.25,1.10 − 0,0729

7
= 6,86

1,35 − 6,86.0,09
C=
3
= 0,24
Maka persamaan garis adalah adalah Y=6,86X+0,24
½ g = B maka g = 2B
g = 2.6,86 = 13,72 m/s2
Dari data-data yang dihasilkan dapat kita lihat bahwa besarnya percepatan gravitasi hasil percobaan ada yang sesuai dengan rumus yang telah ada
tetapi ada juga yang menyimpang.
Hal-hal yang menjadi kendala adalah :
1. Kemungkinan berbedanya besar gaya gravitasi di tempat dilakukannya percobaan dengan di tempat normal.
2. Pengaturan ketinggian h dan pembacaan stop clock yang kurang tepat.
3. Penunjukkan jarum stop clock yang kurang tepat.
BAB V
KESIMPULAN
1. Gerak jatuh bebas dirumuskan sebagai berikut :

2h
h = V0.t + ½ .g.t2 h = 0.t + ½.g.t2 h = ½.g.t2 g =
2
t
2. Hasil perhitungan besarnya percepatan gravitasi dari tabel adalah sebagai berikut:
2.1 Bola kecil
h = 30 cm; g = 8,6 m/s2
h = 45 cm; g = 9 m/s2
h = 60 cm; g = 9,2 m/s2
Sehingga g = 8,9 m/s2
2.2 Bola besar
h = 30 cm; g = 8,6 m/s2
h = 45 cm; g = 10 m/s2
h = 60 cm; g = 10,9 m/s2 Sehingga g = 9,8 m/s2
3. Hasil perhitungan besarnya percepatan gravitasi dari grafik adalah sebagai berikut
3.1 Bola kecil
g = 10,18 m/s2
3.2 Bola besar g = 13,72 m/s2
4 Percepatan yang dialami oleh sebuah benda yang melakukan gerak jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh massa benda tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fisika, Jilid 2 Edisi Ketiga, Halliday & Resnick, Pantur Silaban Ph.D & Drs. Erwin Sucipto, Penerbit Erlangga.
2. Fisika Universitas 2, Sears & Zemansky.

You might also like