You are on page 1of 4

LAPORAN KIMIA FARMASI

PENETAPAN KADAR SENYAWA OBAT BERDASARKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI


Pembimbing :Pak Hariyadi

Disusunoleh :

IndraPranata R Irena Widelia Irma Ariyanti Kiki Maryam

091431013 091431014 091431015 091431016

Kelompok 4
Tanggalpraktikum Tanggalpenyerahanlaporan : 13 Oktober 2011 : 20 Oktober 2011

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG PROGRAM STUDI ANALIS KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA 2011

Penetapan Kadar SenyawaObatBerdasarkanMetodaSpektrofotometri


Tujuan

Mengetahui dan memahami prinsip dasar penentuan kadar dengan metoda spektrofotometri. Mampu menetapkan kadar senyawa obat berdasarkan metoda spektrofotometri Mengetahui dan memahami bahwa suatu senyawa obat, dapat ditetapkan kadarnya lebih dari satu metoda.

DasarTeori Dalam ilmu kefarmasian, spektrofotometri digunakan untuk menganalisis kadar obat. Spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul obat dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi. Bertujuan untuk menentukan kadar obat secara spektrofotometri serapan pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, Gelombang

dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm (Anonim, 1979). Tetracycline/ tetrasiklin merupakan kelompok antibiotika yang dihasilkan oleh

jamur Streptomyces aureofaciens. Antibiotika ini merupakan derivate dari senyawa hidronaftalen dan berwarna kuning. Dalam kedokteran hewan golongan tetracycline yang sering digunakan adalah khlor tetrasiklin, oksitetrasiklin dan tetrasiklin. Sifat kimiawi Tetrasiklin mudah membentuk garam dengan ion Na+ maupun Cl- . Obat ini dalam bentuk kering bersifat stabil, Tidak demikian halnya bila antibiotika ini berada dalam larutan air. Untuk tetrasiklin sediaan basah perlu ditambahkan buffer. Dalam larutan tetrasiklin yang biasa digunakan untuk injeksi mengandung buffer dengan pelarut propylenglikol pada pH 7,5, Dapat tahan 1 tahun pada suhu kamar sampai 45O C. Bila pH lebih tinggi dari 7,5 maka tingkat kestabilan tetrasiklin akan menurun.

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air danmemiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini.

Alat dan Bahan

Daftar Pustaka
http://www.pojok-vet.com/article/43-obat-dll/124-tetrasiklin.html (diakses tanggal 17 Oktober 2011) http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html tanggal 17 Oktober 2011) http://blogkita.info/spektrofotometri/ (diakses tanggal 17 Oktober 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C (diakses tanggal 17 Oktober 2011) (diakses

You might also like