Professional Documents
Culture Documents
SALURAN TRANSMISI
Jarak Saluran: Jauh-Sedang-Pendek Transformator Kompensator & Pengatur Drop Tegangan
DISTRIBUSI/BEBAN
Pembagian Pusat/Area Beban Jenis Beban
Forecasting Economic Dispatch Analisa Aliran Daya / Load Flow Analysis Analisa Hubung Singkat / SC Analysis Analisa Stabislitas / Stability Analysis
Daya listrik pada rangakaian satu phasa Bentuk kompleks dari besaran tegangan dan arus listrik Aliran daya aktif Aliran daya reaktif Penggunaan kapasitor sebagai kompensator
beban plus rugi-rugi Magnitude tegangan Bus tetap / mendekati nilai nominalnya Sisi pembangkit beroperasi dalam batasan daya aktif dan reaktif Saluran transmisi dan Transformator tidak dalam kondisi overloaded.
sistem pembebanan Pengaruh penambahan komponen/peralatan penaik tegangan (boost voltages) pada sistem pembebanan Optimalisasi kondisi sistem dan distribusi beban Optimalisasi system losses. Optimalisasi rating and tap range dari transformator
input data perameter dari sistem tenaga Input data yang dibutuhkan adalah Data Bus, Sistem Transmisi dan Spesifikasi Trafo Empat (4) variabel yang berhubungan dengan data Bus
Magnitude tegangan Vk Sudur Phasa k Daya Aktif Pk Daya Reaktif Qk
1.
elemen tersebut dikalikan dengan arus yang mengalir melalui elemen tersebut Besar daya sesaat
dan arus
P : daya nyata/aktif
Q : daya semu/reaktif
(var)
positif beban
Q = V I sin
v=V
Re
bentuk gelombang yang sama (sinus) dengan frekuensi yang sama pula, yang membedakan hanya magnitude (harga efektif) dan sudut phasanya. 0 Dalam bentuk kompleks :
(digunakan sebagai referensi)
v =V 0 i = I
i = I
(lagging)
Daya kompleks
S = V I cos + j V I sin S = V I (cos + j sin ) S = V I
S = ( V 2 )( I )
S = VI * P + jQ = VI * S = P 2+ Q 2 = V I P + jQ = VI
*
Re
P jQ = V * I S = P + jQ = VI *
i = I
+
v = V 2
SIS TE M
I cos
+
v = V 2
SISTEM
I cos
Bila I cos mempunyai beda phase 1800 terhadap v, berarti daya diserap (sumber adalah motor), dan arus menuju terminal positif dari sumber.
P = Re (VI * )
mempunyai tanda negatif
P = Re (VI * )
mempunyai tanda positif
+
v = V 2
XL
22 2
I 2X Daya reaktif sebesarL (dengan tanda positif) diberikan pada induktansi atau induktansi menyerap daya reaktif. Arus i terbelakang (lagging) 90 terhadap v *
i = I 22 2 22 2
XC
(dengan tanda negatif) diberikan pada kapasitor atau sumber menerima daya reaktif dari kapasitor. Arus i mendahului (leading) 90 terhadap v *
Contoh
E2 = 22 2 2
Dua sumber tegangan ideal menggambarkan dua buah mesin ac, I dengan
+
Z + E2
E 2 = 22 2 2 2
Z = 2 j2 +
E2 -
JAWAB
I= E2 E 2 22 j 2 (2.2 j 2) 2+ 2 + 2 = = 2 j 2 2 1.222 A 2 .2 = 1 2 2 2 Z j2 E2 * = 222 + j 2 2 = 22 + j 22 I 2( 2 .2) 22 2VA E 2I * = (2.2 j 2)(2 + j 2 2 = 22 j 22 2 + 2 2 .2) 22 2VA I x = (2.2) 2x2 22 22 = 2 var
2
mempunyai nilai negatif dan Q positif, sehingga mesin 1 memakai atau menerima daya nyata sebesar 1000 w dan mengeluarkan daya reaktif sebesar 268 var. Mesin 2 adalah generator, karena P mempunyai nilai negatif dan Q negatif, mesin 2 membangkitkan daya nyata sebesar 1000 w dan mensuplai daya reaktif sebesar 268 var. Daya reaktif yang diberikan oleh kedua mesin adalah 268+268=536 var. Daya
Tegangan
Q1 QC=Q1-Q2
V2 XC = QC
Q2
2 C= X C
Faktor Daya Faktor daya (Cos ) merupakan perbandingan antara daya riil (P:MW) terhadap daya kompleks (S:MVA) pada satu lokasi tertentu.
Faktor Daya
S = P + jQ cos = P / S sin = Q / S
Regulasi Tegangan
Drop tegangan merupakan perbedaan
22Vs Vr ) 2( Vr
dengan: Vs : Tegangan Sisi Kirim (beban nol) Vr : Tegangan Sisi Terima (beban penuh) Regulasi tegangan : nilai nominal 5
Regulasi Tegangan
Losses
Energi listrik yang terbuang dalam bentuk
panas (watt) atau dalam bentuk kebocoran medan magnet dan listrik (var) Sumber-sumber Losses: Losses timbul dalam berbagai bentuk seperti panas di penghantar, rugi-rugi konduktor di trafo, rugi-rugi inti di trafo dan sebagainya
Sumber-sumber Losses
Bersifat Induktif Tegangan Drop Losses naik Faktor Daya Sistem Bersifat Kapasitif Tegangan Naik Losses Naik/Turun
100 kW
70 kW
80 kW
90 kW
100 kVA PF = 1
R + VS I
XL IC XC
+ VR -