You are on page 1of 11

KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA

Oya Suryana, S.E.


Oyasuryana@yahoo.com

Lisensi Dokumen:
Copyright 2008 AkuntansiBiaya.Co.Cc Seluruh dokumen di AkuntansiBiaya.Co.Cc dapat digunakan, dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari AkuntansiBiaya.Co.Cc.

Akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan bertujuan untuk menentukan harga pokok produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan bagi manajemen. Untuk memahami konsep akuntansi biaya terlebih dahulu harus memahami konsep dasar akuntansi biaya yang meliputi : A. Pengertian biaya dan akuntansi biaya B. Hubungan antara akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen C. Penggolongan biaya D. Tujuan akuntansi biaya E. Metode pengumpulan biaya F. Sistematika akuntansi biaya A. Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya 1. Pengertian biaya Secara sempit biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Jumlah yang dikorbankan tersebut secara tidak langsung disebut harga pokok dan dicatat dalam neraca sebagai aktiva. Sedangakan secara luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang baik yang sudah terjadi maupun belum terjadi untuk tujuan tertentu. 2. Pengertian akuntansi biaya Pada perusahaan industri tugas akuntansi selain menyediakan informasi keuangan juga menyediakan informasi biaya produksi untuk kepentingan manajemen. Kegiatan perusahaan industri berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang, dimana didalam perusahaan industri terjadi kegiatan sebagai berikut : a. Membeli bahan baku untuk disimpan sementara b. Memproses bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan tenaga kerja
Akuntansi Biaya 1 1

c. Menyimpan produk jadi untuk sementara d. Menjual produk jadi Proses pengolahan bahan baku tersebut disebut proses produksi, dengan mengeluarkan biaya yang disebut biaya produksi barang jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain yang terjadi di pabrik (Biaya Overhead Pabrik / BOP). Biaya yang terjadi tersebut dikimpulkan untuk menentukan harga pokok produksi melalui proses akuntansi yang disebut akuntansi biaya. Jadi, akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya-biaya pembuatan produk, penjualan produk atau penyerahan jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadap hasilnya. Akuntansi biaya ditujukan untuk pihak intern dan pihak ekstern perusahaan, sedangkan sasaran akuntansi biaya adalah transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya secara umum dan tujuan akuntansi biaya untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan menajemen. B. Hubungan antara akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen Sebelum menjelaskan hubungan antara akuntasi biaya, akuntansi keuangan dan akuntasi manajemen, akan dijelaskan terlebih dahulu perbedaan akuntasi keuangan dengan akuntansi menajamen. Perhatikan tabel dibawah ini :
No 1. Kriteria Pemakai utama Akuntansi Keuangan Manajemen Para manajer puncak Para manajer dan dan pihak luar preusan berbagai jenjang organisasi di dalam perusahaan Perusahaan secara Bagian dari perushaaan keseluruhan Berorientasi ke masa Berorientasi ke masa lalu yang akan datang Kurang fleksibel. Fleksibel, bervariasi, Biasanya mencakup dari harian, mingguan, jangka waktu kuartalan, bulanan bahkan sampai semesteran, dan ada yang 10 tahun sekali tahunan Dibatasi oleh prinsip Tidak ada batasan, yang umum dan diakui / kecuali manfaat yang lazim dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi sosial Laporan berupa Laporan bersifat rinci ringkasan mengenai mengenai bagian dari perusahaan sebagai perusahaan

2. 3. 4.

Lingkup informasi Fokus informasi Rentang waktu

5.

Kriteria bagi akuntansi

informasi

6. 7.

Disiplin ilmu Isi laporan

Akuntansi Biaya 1

8.

Sifat informasi

satu kesatuan / keseluruhan Keteoatan informasi merupakan hal yang penting

Unsur taksiran informasi adalah besar.

Dari tabel diatas secara garis besar akuntasi dibagi menjadi dua yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dari berbagai dimensi. Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pihak ekstern perusahaan, informasi yang disajikan berupa laporan neraca, rugi laba, perubahan modal, arus kas, dan catatan keuangan lainnya. Transaksi yang menjadi objek dalam akuntansi keuangan sifatnya umum menyangkut harta, utang dan modal perusahaan. Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri dari top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar. Selain perbedaan yang ada seperti yang disajikan pada tabel sebelumnya, antara akuntasi keuangan dan akuntansi menajemen memiliki persamaan, yaitu : a. Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan. b. Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntasi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Kalau digambarkan dalam diagram venn, maka antara akuntansi biaya, akuntasi manajemen dan akuntasi keuangan, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan : AK : Ak. Keuangan AB : Ak. Biaya AM : Ak. Manajemen

AK

AB

AM

Akuntansi Biaya 1

C. Penggolongan Biaya Pada umunya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, dalam akuntansi biaya dikenal Different Cost for Different Purpose. Berdasarkan konsep tersebut, maka biaya digolongkan menurut lima hal berikut ini : 1. Menurut Obyek Pengeluaran Yang termasuk biaya menurut kriteria ini misal : a. Untuk membeli bahan baku disebut biaya bahan baku. b. Untuk membayar tenaga kerja disebut biaya tenaga kerja. c. Untuk membayar biaya lain-lain yang terjadi di pabrik disebut biaya overhead pabrik atau dikenal BOP. 2. Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan Pada umumnya pada perusahaan terdapat tiga fungsi pokok yaitu fngsi produksi, fungsi pemasaran serta fungsi administrasi dan umum, maka atas dasar fungsi tersebut biaya digolongkan menjadi : a. Biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk pada saat proses produksi, contoh biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (didalamnya terdiri dari, biaya bahan penolong, biaya upah tak langsung, biaya listrik pabrik, gaji mandor, biaya air dan telepon bagian pabrik, dan lain lain selain biaya tenaga kerja dan bahan baku yang terjadi di dalam pabrik). b. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi sehubungan dengan pengaturan dan koordinasi perusahaan diluar produksi dan pemasaran, misal gaji bagian administrasi dan umum, biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon perusahaan, dan lain-lain. c. Biaya pemasaran dan penjualan, yaitu biaya yang terjadi sehubungan adanya kegiatan penjualan dan pemasaran, misal biaya iklan/promosi, gaji bagian pemasaran, dan lain-lain. Berdasarkan fungsi pokoknya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya primer (primer cost) sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversition cost), untuk jelasnya perhatikan diagram berikut ini :
Biaya Pemasaran Biaya Biaya Adm. & Umum Biaya Komersial (Comercial Cost) BBB BOP BTK Biaya Konversi (Conversition Cost) 4 Biaya Primer (Prime Cost)

Biaya Produksi

Akuntansi Biaya 1

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang dibiayainya a. Biaya Produksi Langsung Biaya produksi langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya ini diperhitungkan dalam harga pokok produksi, biaya ini terdiri dari : Biaya bahan baku langsung Artinya semua bahan baku untuk membentuk barang jadi dan dapat langsung diperhitungkan kedalam harga pokok. Biaya ini sifatnya relatif, artinya bagi perusahaan yang satu merupakan biaya bahan baku langsung tetapi bagi perusahaan yang lain belum tentu biaya bahan baku langsung. Contoh biaya bahan baku langsung : o Kertas pada perusahaan percetakan o Benang pada perusahaan tekstil o Tanah liat pada industri gerabah, dll Biaya tenaga kerja langsung Artinya adalah upah untuk pekerja yang secara langsung membuat produk atau jasa, dapat langsung diperhitungkan kedalam harga pokok produksi. Contoh : o Upah tukang membuat bata o Upah tukang cetak pada perusahaan percetakan b. Biaya Produksi Tak Langsung Biaya ini merupakan biaya yang terjadi selain biaya bahan baku langsung dan upah langsung, biaya ini lazim disebut biaya overhead pabrik. Biaya produksi tak langsung dikelompokan menjadi : Biaya bahan baku penolong Artinya biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk jadi yang nilainya relatif kecil. Contoh : o Benang dan lem pada perusahaan sepatu. o Kancing baju pada perusahaan konfeksi Biaya tenaga kerja tak langsung Artinya upah kerja yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Contohnya o Upah mandor pabrik o Upah penjaga gedung pabrik

Akuntansi Biaya 1

Biaya produksi tak langsung lainnya Contoh : o Biaya penyusutan mesin o Biaya asuransi pabrik o Biaya perlengkapan pabrik o Biaya servis mesin

4. Menurut Tingkah Laku Terhadap Perubahan Volume Produksi a. Biaya Tetap / Fixed Cost Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tetap tidak terpengaruh oleh jumlah / volume produksi. Contoh : Biaya gaji untuk direktur produksi Biaya penyusutan mesin Biaya sewa dan asuransi Bila digambarkan secara grafik, maka kurva biaya tetap / fixed cost adalah sebagai berikut :
P Berapapun jumlah Produksi (Q) apakah mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap

Biaya Tetap Q

b. Biaya Variabel / Variable Cost Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tergantung jumlah produksi yang dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Bila digambarkan secara grafik, maka kurva biaya variabel / variable cost adalah sebagai berikut :
Q Biaya Variable Jika jumlah Produksi (Q) mengalami kenaikan maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya jika mengalami penurunan produksi

c. Biaya Semi Variable / Semi Fixed Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang tetap pada volume produksi tertentu, contoh biaya penelitian, biaya pemeriksaan dan pengawasan produksi

Akuntansi Biaya 1

Apabila kurva biaya tetap dan biaya variabel dihubungkan, maka akan didapat biaya total, sehingga grafiknya sebagai berikut :
Q Biaya Total Biaya Variable

Biaya Tetap P

5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya Atas dasar jangka waktu manfaatnya, maka biaya digolongkan menjadi : a. Pengeluaran Modal / Capital Expenditure Yang tergolong dalam pengeluaran ini, adalah biaya-biaya yang menimbulkan manfaat dan manfaat tersebut dapat dinikmati lebih dari satu periode akuntasi (satu tahun). Pada saat terjadi pengeluaran modal dicata sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan daam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara mengalokasikan sebagian harga pokok aktiva tersebut sebagai penyusutan, amortisasi, atau deflesi. Contoh : biaya refarasi mesin cukup besar pada saat pengeluaran dicatat sebagai tambahn harga pokok mesin. b. Pengeluaran Penghasilan / Revenue Expenditure Yang tergolong dalam pengeluaran ini adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam satu periode akuntansi (satu tahun). Pada saat terjadinya pengeluaran, penghasilan tersebut dibebankan sebagai biaya dan diperhitungkan sebagai penghasilan yang diperoleh didalam periode akuntasi dimana biaya tersebut terjadi. Contoh : Biaya pemeliharaan mesin, baiya gaji bagian penjualan D. Tujuan Akuntansi Biaya Sesuai dengan uraian diatas, bahwa akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan, maka tujuan secara umum adalah menyajikan informasi harga pokok produksi (biaya produksi), sedangkan secara khusus tujuan akuntansi biaya adalah sebagai berikut : a. Menyajikan informasi biaya untuk perhitungan harga pokok produksi. b. Menyajikan informasi biaya untuk pengendalian biaya. c. Menyajikan informasi biaya untuk membantu manajemen dalam pembuatan anggaran dan perencanaan laba. d. Menyajikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi Biaya 1

Tujuan akuntansi biaya menitikberatkan pada masalah bagaimana menentukan harga pokok produk barang yang dibuat secara pesanan untuk menentukan harga pokok penjualan. Lihat Diagram dibawah ini :
Faktur Pembelian Pembelian Persediaan awal By. Angkut Retur Pembelian Persediaan Akhir Akuntansi Keuangan Harga Pokok Penjualan (dicantumkan dalam laporan Rugi Laba) Nilai persediaan awal dan akhir ditentukan dengan menggunakan metode-metode penilaian persediaan

Akuntansi Biaya
Faktur Pembelian Penetuan Bahan Baku dan Bahan Penolong yang terpakai dengan metode-metode persediaan By. Tenaga Kerja Langsung

Daftar Gaji

Penjulan di bandingkan dengan Harga Pokok Penjualan

Laba / Rugi Anggaran BOP BOP : - Menentukan tariff BOP - Menetukan BOP dibebankan Dengan metode-metode alokasi anggaran BOP

Perubahan Modal

Neraca

Barang dalam Proses Harga Pokok Produk Pesanan (dicantumkan dalam laporan ikhtisar Produksi)

Produk jadi

Akuntansi Biaya 1

E. Metode Pengumpulan Biaya Metode pengumoulan biaya ditentukan oleh cara berproduksi, pada dasarnya cara berproduksi dibagi dua yaitu atas dasar pesanan dan masal. 1. Produksi atas dasar pesanan Pada perusahaan yang berproduksi secara pesanan, cara pengumpulan biaya produksinya menggunakan metode harga pokok pesanan (Job Order Cost). Biaya produksi dikumpulkan untuk tiap jenis pesanan dan harga poko per satuan dihitung sebagai berikut : Harga pokok persatuan = Jumlah biaya produksi tiap pesanan Jumlah produk yang dipesan

Contoh : Untuk mengerjakan seratus pesanan pakaian olah raga diperlukan biaya sebagai berikut : Bahan bahan baku Rp 500.000 Bahan penolong Rp 75.000 Tenaga kerja langsung Rp 600.000 Biaya overhead pabrik Rp 125.000 Jumlah biaya produksi Rp 1.300.000 Maka harga pokok satu stel seragam pakaian olah raga dihitung Rp 1.500.000 = 100 = Rp 13.000 per stel 2. Produksi atas dasar produksi massa Perusahaan yang ini berproduksi terus menerus selama ada permintaan pasar,artinya ada pesanan atau tidak selama barang yang mereka produksi maka akan terus diproduksi. Perusahaan yang berproduksi secara massa di dalam mengumpulkan biaya produksi menggunakan harga pokok proses (process cost method). Dalam metode ini biaya produksi dikumpulkan selama periode tertentu, sedangkan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan pada periode tertentu dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Harga pokok persatuan = Jumlah biaya produksi selama periode tertentu Jumlah produk yang dihasilkan selama periode tertenti

Contoh : Perusahan industri yang memproduksi shampo selama bulan janari 2003 telah mengeluarkan biaya produksi sebagai berikut :

Akuntansi Biaya 1

Bahan bahan baku Bahan penolong Tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Jumlah biaya produksi

Rp Rp Rp Rp Rp

1.900.000 1.000.000 2.500.000 600.000 6.000.000

Produk yang dihasilkan selama bulan januari sebanyak 10.000 botol (dianggap tidak ada produk belum selesai), jadi harga pokok per satuan dihitung : Rp 6.000.000 = = Rp 600.000 10.000 F. Sistematika Akuntansi Biaya Sistematikan akuntansi biaya dalam menghitung biaya produksi terdapat dua cara yaitu : Perhitungan biaya sebelum proses produksi Perhitungan biaya setelah proses produksi

Sistematika perhitungan ini dilakukan tujuan utamanya adalah untuk mengukur tingkat efisen dalam pelaksanaan proses produksi.

Akuntansi Biaya 1

10

Oya Suryana, S. E, kuliah S1-Akuntansi. Universitas Kuningan, Menguasai bahasa pemrograman Delphi, PHP, dan saat ini bekerja sebagai admin sistem informasi akademik Universitas Kuningan, juga sebagai tenaga pengajar di SMK N 2 Kuningan. Disela-sela aktifitasnya penulis juga merupakan owner blog http://onlinebisnis.web.id, http://oz.orgfree.com, http://akuntansibiaya.co.cc dan admin dari beberapa milis di dunia maya, serta sebagai penulis buku di beberapa penerbit.

Akuntansi Biaya 1

11

You might also like