Professional Documents
Culture Documents
Gagal ledak adalah istilah yang diberikan kepada bahan peledak yang tidak meledak di dalam kolom lubang ledak. Banyak penyebab tidak mengakibatkan gagalnya peledakan dan biasanya merupakan pekerjaan yang sulit serta berbahaya untuk mengatasinya.
a. Ciri-Ciri Gagal Ledak
Terdapat beberapa ciri awal untuk mengindikasikan bahwa suatu lubang ledak tidak meledak antara lain : Perhatikan dari jauh asap yang keluar dari lubang ledak yang tidak
meledak, biasanya mengalir dengan konstan. Apabila tidak bias maka setelah 15 menit untuk peledakan listrik atau 30 menit untuk peledakan dengan sumbu api, lakukan pemeriksaan pada tumpukan fragmentasi hasil peledakan untuk mengamati sisa asap yang keluar dari lubang Terbentuk banyak bongkah batuan hasil peledakan Bila menggunakan sistem peledakan listrik carilah kawat yang
masih terlihat diantara tumpukan fragmentasi hasil peledakan Bila menggunakan system sumbu ledak carilah sumbu ledak di
sekitar tumpukan fragmentasi. Sumbu ledak tidak akan tersisa apabila betul-betul meledak. Setelah diketahui jumlah yang gagal ledak, kemudian periksa lembaran rencana peledakan atau log peledakan atau charging sheet untuk mendapatkan data jumlah bahan peledak pada setiap lubang yang gagal ledak.
b. Mengatasi Gagal Ledak Dengan mempertimbangkan sistem peladakan yang digunakan dan tingkat kesulitan yang dihadapi, maka cara untuk mengatasi lubang gagal ledak pun
berbeda. Beberapa kemungkinan yang dapt dilakukan untuk mengatasi lubang yang gagal ledak. 1.
-
Sisitem Peledakan Listrik Apabila terlihat kawat utuh dari lubang yang gagal ledak, periksa
sistem listriknya menggunakan galvanometer atau blastometer Apabila masih ada arus berarti detonator masih aktif, maka
sambunglah kawat detonator tersebut dengan kawat utama untuk dihubungkan ke blasting machine Bersihkan lokasi sekitar burden dari batu-batu kecil yang
2. -
Sistem Sumbu Ledak Apabila terlihat sumbu ledak dari lubang yang gagal ledak
ujung detonator menghadap ke dalam lubang ledak Sambunglah kawat detonator tersebut dengan kawat utama untuk
dihubungkan ke balasting machine Bersihkan lokasi sekitar burden dari batu-batu kecil yang
3.
Mengeluarkan Steeming
maka terpaksa harus mengeluarkan steeming dari lubang yang gagal ledak. Pekerjaan ini sangat berbahaya dan melelahkan. Gunakan kompresor alat bor atau kompresor khusus untuk pekerjaan tersebut dan untuk mengeluarkan steeming dari dalam lubang
-
terhembus keluar dengan mudah yang ditandai apabila telah terlihat bahan peledak (ANFO) ikut terhembus, kemudian segera hentikan kompresor
-
listrik sesuai prosedur kemudian masukkan ke dalam lubang hingga benarbenar berada diatas bahan peledak Masukkan kembali steeming dan padatkan seperlunya Sambungkan kawat detonator pada kawat utama. Dan ledakan
4.
-
Menggali Lubang Yang Gagal Ledak Bongkar lubang yang gagal ledak menggunakan shovel, black hoe
atau dragline. Pekerjaan ini sangat berbahaya karena bahan peledak dan primer masih ada di dalamnya. OLeh karena itu cara ini adalah cara yang terakhir ketika tidak ada alternative lain untuk mengatasi gagal ledak Minimal 2 orang bekeraja sama, satu orang untuk mengopersikan
alat dan satu orang lagi untuk mengawasi jalannya pembongkaran Apabila personil yang mengawasi sudah melihat bahan peledak
maka secepatnya memberi tanda kepada operator alat untuk menghentikan pembongkaran (biasanya dengan mengangkat tangan menunjukan tanda STOP)
5.
Bahan peledak ANFO dapat dinetralisir dengan menuangkan air ke dalam lubang gagal ledak. Dengan cara tersebut akan larut dan sifat detonasinya akan hilang. Namun demikian jangan terlalu yakin bahwa ANFO larut sepenuhnya dan mungkin masih meninggalkn sifat detonasinya. Untuk menyakinkanya tuangkan air bertekanan (dipompa) agar meresap dengan cepat ke dalam lubang gagal ledak dan juga dapat menstimulasikan kelarutan ANFO. Bahan peledak emulsi, watergel, slurry dan cartridge (primer) tidak dapat larut. Oleh sebab itu tetap harus dilakukan penggalian atau penyelidikan ulang untuk mengatasi lubang gagal ledak