You are on page 1of 4

Pannavaro Menyadari dan mengatasi timbulnya

keakuan
PENGANTAR: karena dianggap tidak sesuai dengan
Dhamma (Ajaran). Yang "diperlukan"
Berikut adalah sebuah tulisan Bhante cukup perhatian terus-menerus,
Pannyavaro yang saya terima langsung pengawasan secara pasif, terhadap
dari beliau pagi ini. Di kalangan para keakuan setiap kali ia muncul. "Cara
bhikkhu, ulisan ini sangat orisinal; di konvensional" tidak menghabiskan
sini beliau mengontraskan antara "cara keakuan. "Cara vipassana" akan
konvensional" dan "cara vipassana" mengikis habis keakuan dengan
untuk mengatasi si aku. Di dalam "cara menyadari ketidakkekalan keakuan.
vipassana", orang tidak perlu <Hudoyo>
menggunakan konsep 'Anatta' untuk
melawan keakuan, tidak perlu ada
keinginan untuk melenyapkan keakuan

MENYADARI DAN MENGATASI TIMBULNYA KE-AKU-AN

Oleh: Sri Pannyavaro Mahathera

Pikiran, Pemikiran, 'Sankhara' adalah pemikiran itu sendiri, termasuk


juga proses berpikir.
Dalam pandangan agama Buddha, antara
pikiran dan pemikiran tidaklah Pemikiran itu pun bukan juga suatu yang
dibedakan. Pemikiran yang dalam muncul kemudian berhenti, sehingga
pengertian umum adalah hasil dari boleh dianggap sebagai hasil akhir dari
pikiran, sesungguhnya adalah pikiran itu suatu proses bepikir. Satu pemikiran
sendiri. Sama seperti kita melihat rumah. muncul sesaat, kemudian berubah, cepat
Komponen-komponen seperti tiang, sekali, terus begitu tanpa henti.
kasau-kasau, dinding, kerangka atap,
genteng dan lantai; yang disusun Semua yang muncul menjadi pikiran
membentuk rumah, sebenar-benarnya atau pemikiran disebut 'sankhara',
adalah rumah itu sendiri. Sama sekali perpaduan.Disebut perpaduan karena
tidak bisa dikatakan, bahwa "rumah" ini sifat kemunculannya yang tidak mandiri
memiliki tiang seperti ini, dinding tetapi terjadi karena banyak faktor. Dan
seperti ini, atap begini, lantai begitu, dan juga faktor-faktor yang memungkinkan
sebagainya. Rumah yang mana yang timbulnya pikiran itu tidak kekal,
memiliki atau menjadi si pemilik semua berubah terus, maka pikiran yang
itu? Tidak ada! Komponen atau bagian- muncul pun berubah dengan cepat
bagian itu sendiri, yang tersusun seperti
itu, adalah "rumah" itu sendiri. Tidak ada Pengertian Benar
si pemilik atau bagian utama rumah, dan
bagian lainnya adalah bagian yang Bila faktor yang berpengaruh pada
dimiliki atau menjadi pelengkap. Persis pikiran itu benar dan baik, maka pikiran
seperti itu adalah pikiran kita. Pikiran ini pun mendapatkan faktor yang benar dan
baik. Pengaruh baik itu dalam Delapan

Hal 1 dari 4
Pannavaro Menyadari dan mengatasi timbulnya
keakuan
Unsur Jalan Mulia disebut Pengertian mengerti atau faham benar tentang
Benar atau Pandangan Benar. Pengertian pengertian 'Anatta' yang diajarkan oleh
yang benar adalah pengertian yang Guru Agung Buddha Gotama, maka
sesuai dengan Hukum Alam ('niyama sudah tidak ada lagi pikiran keakuan
dhamma') dan membawa keterbebasan padanya. Pikiran keakuan itu tetap saja
dari penderitaan. timbul dengan begitu cepat dan begitu
sering meskipun dia sudah sangat faham
Seluruh ajaran Guru Agung Buddha 'Anatta' dan juga sudah tidak
Gotama atau Dhamma, yang kita pelajari menghendaki pikiran keakuan itu timbul.
dan fahami adalah pengertian benar.
Pengertian benar ini mempengaruhi Bila ia waspada terhadap munculnya
pikiran. Tetapi pikiran tidak selalu pikiran keakuan itu: "Ini kebaikanku. Ini
berada dalam pengaruh atau arahan jasaku. Ini kewajibanku. Ini hasilku,"
pengertian yang benar. Faktor-faktor lain dan masih banyak lagi, lalu dilawanlah
pun masih sering muncul mempengaruhi pikiran keakuan itu dengan
pikiran kita, misalnya keserakahan, pengertiannya tentang 'Anatta' (Tanpa-
kebencian, keakuan, dan berbagai angan- aku) yang sudah diyakini kebenarannya.
angan lainnya. Maka yang sekarang menjadi pikirannya
adalah pikiran atau konsep tentang
Bila pengaruh buruk itu muncul pada 'Anatta' (Tanpa-aku) tersebut. Cara ini
pikiran, lalu seseorang teringat pada bukanlah cara mengatasi atau
pengertian benar bahwa keburukan akan menghabiskan keakuan, melainkan
berakibat keburukan; oleh karenanya melawan konsep (keakuan) dengan
pengaruh buruk jangan diikuti; maka konsep (tanpa-aku).
pikiran buruk tidak akan berlanjut terus.
Untuk memudahkan mengingat, kita
Proses tidak berlanjutnya pikiran buruk berikan saja nama untuk cara ini: cara
itu dapat diterangkan sebagai berikut: konvensional atau cara biasa.
Adanya kewaspadaan yang mengetahui
baha pikiran buruk sedang atau mulai Kewaspadaan atau Perhatian
muncul, kemudian digunakanlah
pengertian atau konsep yang baik untuk Cara menghabiskan pikiran keakuan
menghentikannya. Memang bisa yang sering muncul dan menjadi sumber
berhasil. Meski bisa juga tidak berhasil. keburukan atau penderitaan menurut
Artinya, pikiran yang buruk itu berjalan ajaran Guru Agung Buddha Gotama
terus sampai muncul menjadi ucapan adalah: Perhatikan atau waspadai terus-
atau tindakan yang buruk. Cara ini yang menerus bila pikiran keakuan itu
dilakukan oleh hampir semua umat muncul. Jangan menyesali bila pikiran
beragama. Pengertian benar yang sudah keakuan muncul, tetapi yang sangat
diyakini atau diimani digunakan untuk penting adalah menyadari atau
mengatasi pikiran-pikiran buruk. memperhatikan pikiran itu. Perhatikan
saja! Waspadai saja! Waspadai dengan
Demikian juga, umat Buddha mengenal sikap pasif. Artinya, tidak perlu
pengertian 'Anatta' (tanpa-aku), atau menggunakan konsep 'Anatta' (Tanpa-
'Sunyata' (Tanpa inti yang kekal). Tetapi, aku) untuk menghentikan atau
bukan berarti kalau seseorang sudah melawannya. Tidak menganalisis dari

Hal 2 dari 4
Pannavaro Menyadari dan mengatasi timbulnya
keakuan
mana munculnya pikiran keakuan itu, pikiran buruk. Karena pikiran buruk bisa
dan juga tidak perlu ingin dihentikan, maka perilaku buruk tidak
menghentikannya karena tidak sesuai akan dilakukan. Tetapi cara ini tidak
dengan Dhamma. Tetapi, perhatikan saja banyak mengurangi kelekatan seseorang
terus-menerus, awasi saja terus-menerus. pada kenikmatan dalam melakukan
Mengawasi dengan pasif. Hanya keburukan. Ketagihan pada kenikmatan
mengawasi saja! Maka, pikiran keakuan terhadap keburukan, dan juga
itu akan teratasi, akan berhenti dengan kenikmatan terhadap kebaikan, akan
sendirinya. Inilah cara yang diajarkan memperkuat pikiran keakuan. Keakuan
oleh Dhamma ajaran Guru Agung ini kemudian menyebabkan berbagai
Buddha Gotama sebagai cara untuk keinginan bermunculan.
menghabiskan keakuan. Kita namakan
cara ini: cara 'vipassana' atau cara Cara 'vipassana' atau mengembangkan
pencerahan. pandangan terang akan menumbuhkan
pencerahan mental yang menyadarkan
Memang kita belum mampu mengawasi kita bahwa kondisi pikiran ini adalah
setiap timbulnya pikiran buruk: tidak kekal.
keserakahan, iri hati, kebencian,
kekejaman, kejengkelan, kekecewaan Dalam perhatian penuh atau perhatian
dan keakuan. Tetapi bila kita mengetahui terus-menerus itu kita akan menyadari
atau menyadari bahwa pikiran itu mulai dengan jelas munculnya suatu pikiran,
atau sedang muncul, maka bertahan sebentar, lalu tenggelam.
perhatikanlah, awasilah! Pikiran itu akan Kemudian muncul pikiran yang lain,
berrhenti. Selanjutnya hanya kesadaran bergolak, berkembang, tidak lama juga
murni yang berlangsung. Kesadaran lalu tenggelam. Begitu seterusnya! Arus
murni itu adalah kata lain dari pikiran ini tidak akan pernah berhenti.
kebebasan. Kebebasan dari penderitaan. Pencerahan mental yang timbul dari
Meski hanya dialami sesaat, kesadaran perhatian terus-menerus ('nyana'), bukan
murni adalah kebebasan. Bagi yang logika intelektual, terhadap pikiran kita
belum mencapai kebebasan penuh, sendiri ini akan mengurangi kelekatan
kebebasan itu hanya dialami sesaat. atau kelengketan kita terhadap segala
Mengapa hanya dialami sesaat? Karena kenikmatan sesaat. Kekuatan keakuan
kotoran yang lain dari pikiran masih yang timbul dalam pikiran menjadi
akan muncul lagi. berkurang. Kekuatannya yang
membakar-bakar berbagai keinginan pun
Beda antara manfaat kedua cara berkurang

Apakah perbedaan di antara kedua cara, Kemampuan mengetahui pikiran-pikiran


yakni cara biasa dan cara 'vipassana', yang muncul, utamanya pikiran keakuan,
dalam mengatasi pikiran buruk? Cara dan mengawasi atau memperhatikannya
biasa, yaitu cara melawan konsep buruk terus-menerus sampai pikiran keakuan
atau pikiran buruk dengan pikiran baik itu lenyap adalah latihan dan juga tujuan
yang didasari pengertian benar atau meditasi Buddhis.
keyakinan memang bisa menghentikan

Hal 3 dari 4
Pannavaro Menyadari dan mengatasi timbulnya
keakuan
*****&&&&&&*****

Hal 4 dari 4

You might also like