You are on page 1of 15

SISTEM N PARTIKEL IDENTIK

Sistem N partikel dinyatakan dengan fungsi gelombang: ( x1, x2, ., xN) Keadaan ternormalisasi: dx1 dx2 . dxN ( x1, x2, ., xN)2= 1 ( x1, x2, ., xN)2 dari (x)2 artinya: probabilitas menemukan patikel 1 pada x1, partikel 2 pada x2, dan partikel N pada xN. Hamiltonian sistem N partikel:
H=
i =1 N

adalah generalisasi

Pi 2 2mi

+ V(x1, x2, ., xN)

H= xN)

1 2 - ( 2m x 2 1 1
2

1 2 ++ 2m x 2 N N

) + V(x1, x2, .,

SISTEM IDENTIK

PARTIKEL

Tinjau sistem 2 partikel identik, tidak berinteraksi satu dengan yang lain dinamakan partikel 1 dan partikel 2. e1 e2 inti

Partikel sistem tidak saling berinteraksi, maka fungsi Hamilton total sistem adalah: (1,2) ..(1) = (1)+(2)

Parsamaan Schrodinger sistem 2 partikel: (1,2) (1,2)= (E1 + E2) (2) (1,2)

(1,2) adalah fungsi diri sistem 2 partikel identik.

Ada 4 macam bentuk memenuhi persamaan (2):


1). (1,2) = (1) (2) 2). (1,2) = (2) (1) 3). (1,2)= 4).
1 2 [ 1 (1,2)= 2

(1,2)

yang

(1) (2) + (2) (1)] [ (1) (2) - (2) (1)]

Buktikan apakah ke-4 solusi memenuhi persamaan (2)?

di

atas

(1,2) = (1) (2) (1,2) (1,2) = [( 1 + 2)] (1) (2) = (1) (1) (2) + (2) (1) (2) = (E1 + E2) (1) (2) =(E1 + E2) (1,2) memenuhi pers.
(2)

Buktikan untuk 3 bentuk solusi (1,2) yang lain !!!!

Diantara 4 kemungkinan (1,2) manakah yang merupakan fungsi diri 2 partikel identik? cek dengan operator 12 (penukar partikel 1 dengan 2)
(i)

12

(1,2) (1,2)= (E1 + E2) (1,2) 12 = (E1 + E2) (1,2) 12 (*) 12

(ii)

(1,2) = (1,2) (1,2) = (1,2) (1,2) = (E1 + E2) (1,2) =(E1 + E2) (1,2) =(E1 + E2) (1,2) 12 (**) (1,2)

Dari (*) dan (**): 12 (1,2) = (1,2) 12 [ , (1,2)] = 0

12

KOMUT

Harus dipilih fungsi diri bersama bagi operator dan (1,2) 12

Misal (1,2) adalah fungsi diri dengan 12 nilai diri : (1,2) = (1,2) 12
= . 12 12 2 (1,2) = (1,2) 12 12 12 = (1,2) 12 = (1,2) 12 = 2 (1,2)

2 12

Karena setiap permutasi dua kali harus kembali ke keadaan semula, maka nilai 2 harus sama dengan 1. 2=1 = +1 dan = -1

s (1,2) (simetri)

a (1,2) (antisimetri)

Untuk sistem 2 partikel identik, 1 partikel dalam keadaan , lainnya dalam keadaan , maka fungsi gelombang simetri dan anti simetri yang mungkin adalah:
s (1,2)=
1 2

{ (1) (2) + (2) (1)}

a (1,2)=

1 2

{ (1) (2) - (2) (1)}

1. Sistem yang mengandung partikel identik dengan spin bilangan gasal (spin , 3/2, ) dideskripsikan dengan fungsi gelombang antisimetris Contoh: Elektron, proton dan netron Partikel-partikel tersebut disebut Fermion

Mengikuti statistik Fermi-Dirac 2. Sistem yang mengandung partikel identik dengan spin berupa bilangan bulat (spin 0, 1, 2, ) dideskripsikan dengan fungsi gelombang simetris. Contoh: Foton, partikel Partikel tersebut disebut Boson

Mengikuti statistik Bose Einstein

SISTEM N FERMION IDENTIK Fungsi Gelombangnya adalah antisimetris (terjadi pertuktaran pasangan partikel) Contoh: Fungsi gelombang 3 partikel fermion, berbentuk:
a (1,2,3) =
1 [ (1,2,3) (2,1,3) + (2,3,1) (3,2,1) + (3,1,2) (1,3,2)] 6

Fungsi gelombang 3 partikel boson, berbentuk:


s (1,2,3) =
1 [ (1,2,3) + (2,1,3) + (2,3,1) + (3,2,1) + (3,1,2) + (1,3,2)] 6

Untuk system N fermion yang tidak berinteraksi satu dengan yang lain maka:
H = Hi
i =1 N

P2 H i = i + V ( xi ) 2m

Jika fungsi diri suatu partikel adalah UEk(x), maka:


H kU Ek ( x ) = EkU Ek ( xk )

Untuk N partikel berlaku:


HU E (1,2,..... N ) = E E (1,2,.... N ) U U E (1,2,.... N ) =U E1 ( x1 )U E 2 ( x2 )...... U EN ( xN ) E1 + E2 +...... + E N = E

Untuk 2 partikel fermion:


U a (1,2) = 1 [U E1 ( x1 )U E 2 ( x2 ) U E1 ( x2 )U E 2 ( x1 )] 2

Untuk 3 partikel fermion :

UE1(x1)UE2(x2)UE3(x3) UE1(x2 )UE2(x1)UE3(x3) 1 ) Ua (1,2,3) = + UE1(x2 )UE2(x3)UE3(x1) UE1(x3)UE2 (x2 )UE3(x1 6 + UE1(x3)UE2 (x1)UE3(x2) UE1(x1)UE2(x3)UE3(x2)
Secara umum untuk N partikel:

U E1 ( x1 ) . . .U. E.1.( x. 2 ) . . . . . . . . ..U. E.1.( x. N ) . . . . 1 U E 2 ( x1 ) . . .U. E.2.( x2 ) . . . . . . . . ..U. E.2.( xN ) U a (1,2,3, . .N. ). = N! U E N( x1 ) . . .U. E. .N(.x2 ) . . . . . . . . ..U. E. .N(.xN ) .
(x1), (x2), (xN) UE1, UE2, .UEN posisi partikel fungsi diri

FERMION, PRINSIP ESKLUSI PAULI, ENERGI FERMI FERMION memenuhi statistika Fermi Dirac

Untuk sistem 2 fermion identik, bentuk fungsi gelombang adalah: a (1,2)=


1 2!

1 (1) 1(2) 2 (1) 2(2)

Bila 2 fermion ( elektron ) berada dalam keadaan yang sama dan energi yang sama maka determinan = 0.

Jadi suatu keadaan yang energinya tertentu, dengan momentum sudut sama dan spinnya berbeda, hanya dapat di isi oleh 2 elektron. Di kenal dengan prinsip esklusi Pauli
1.

Tidak terdapat 2 elektron dalam sebuah atom yang dapat berada dalam keadaan kuantum yang sama. Masing masing elektron dalam sebuah atom harus memiliki kumpulan bilangan kuantum n, l, ml dan ms yang berbeda. Elektron pada atom H pada keadaan normal berada pada keadaan kuantum terendah.

2.

Apakah 92 e- pada uranium juga berada dalam keadaan kuantum yang sama?

Tidak Mungkin! Mereka akan berdesakan dalam 1 orbit mengelilingi inti.

Ada perbedaan yang sangat besar terhadap sifat kimia unsur yang hanya memiliki struktur atomik yang berbeda 1 e- saja.

Contoh:
9

F,

10

Ne, gas mulia

11

Na logam

halogen

Jika seluruh e- berada dalam keadaan kuantum yang sama maka akan sulit bagi kita untuk menjelaskan mengapa ada perbedaan sifat ketika jumlah e- berbeda.

Prinsip esklusi Pauli memiliki konsekuensi bahwa: keadaan dasar bagi N elektron dalam suatu medan potensial

sangat berbeda di bandingkan keadaan dasar untuk N boson. Untuk lebih jelasnya tinjau N buah partikel identik dalam sumur potensial tak berhingga:
V(x)

V(x)= ; x<0 = 0 ; 0<x<b = -; x>b Solusi persamaan Schrodinger pada x = 0 dan x = b adalah: n Un = sin ( b ) n = 1,2,3,.

Dengan nilai diri energinya: En = 2mb n


2 2 2 2

n = 1,2,3,.

Jika N partikel identik tersebut adalah BOSON, maka dalam keadaan dasar (n= 1), energinya adalah: E = 2mb N
2 2 2 2 2

Energi per partikel (BOSON): E = 2mb N


2

Jika N partikel identik tersebut adalah FERMION, maka total energinya adalah: E=
N /2 n =1

2 2
2mb 2

n2

2 2 mb 2

N /2 n =1

Setiap state di isi oleh 2 elektron N sehingga state tertinggi n = 2 E

2 2
mb 2

N /2

n =1

dn

2 2 1 3 N / 2 n 1 mb 2 3 N 3 2 2 1 2 2 mb 3

[(

) -12]

2 2 N 3
mb 2 2.4

Energi per partikel ( fermion ): E N N = mb 24


2 2 2 2

Fermion 1 dimensi kerapatan fermion N =b Energi Fermi ( Ef ) N Energi pada saat n = 2

Ef = En ( pada n = Ef = 2mb ( N ) 2
2 2 2

N 2

= =

2 2 N 2 8m b 2
2 2
8m

Tambahan: Perbedaan s dan a : s : kedua partikel 1 dan 2 dapat berada dalam keadaan kuantum yang sama secara serentak ( = ) a : jika = berarti a = 0, artinya kedua partikel tidak dapat berada dalam keadaan kuantum yang sama, sehingga sehingga a 0. Sehingga jika kita bandingkan dengan prinsip esklusi pauli maka berarti sistem electron ( fermion ) harus di berikan oleh

fungsi gelombang antisimetri ( tandanya berlawanan ) jika terjadi pertukaran tiap pasang elektron.

You might also like