You are on page 1of 2

Sepatan, 21 Oktober 2011 Perumusan masalah dan pemecahan masalah, bila WTP Sepatan sudah diserahkan ke PT.

Aetra oleh Degremont. Data : Air baku mengandung Mangan tertinggi sebesar = 1.5 ppm Bila kadar mangan tinggi pada air baku, WTP Sepatan belum bisa mengurangi hingga kadar yang disyaratkan oleh PERMENKES, kadar yang disyaratkan = 0.4 mg/lt

Masalah : Kandungan Mangan yang tinggi pada air baku menyebabkan adanya warna pada air hasil olahan, karena pada air hasil olahan, masih mengandung Mangan di atas 0.4 mg/lt, akibatnya meskipun kekeruhan masih di bawah 5 NTU, tetapi warna pada air hasil olahan sudah melebihi 15 TCU (warna air kekuningan) Pemecahan masalah : Strategi sementara yang digunakan di WTP bila terjadi kenaikan kandungan Mangan di air baku : 1. Pre chlorin di naikkan, Post chlorin dimatikan, alasan : bila kandungan mangan lebih dari 0.6 mg/l di air baku, dan bila sudah masuk reservoir kandungan mangan lebih dari 0.5 mg/lt , bila teroksidasi oleh chlorine menyebabkan terbentuknya mangan dioksida, yang menyebabkan warna air menjadi kuning dan kekeruhan meningkat, oleh karena itu, untuk mengurangi mangan, sebaiknya pre chlorine dinaikkan, dan post chlorine dihentikan untuk sementara. Bila post chlorine tetap dijalankan, warna air di reservoir akan meningkat (warna kekuningan). Secara teoritis : Untuk mengoksidasi 1 mg/lt mangan membutuhkan chlorine sebesar 1.29 mg/lt , tetapi biasanya chlorine yang dibutuhkan lebih besar, karena chlorine juga mengoksidasi senyawa atau unsur yang lain. 2. Adanya pengaturan dosis pada koagulan dan floculant aid dengan dosis di setarakan dengan kadar mangan yang terkandung (jar test). 3. Waktu kontak di perpanjang, baik waktu kontak dengan udara (O) maupun waktu kontak dengan chlorine. Kemungkinan memperpanjang waktu kontak dengan cara mengurangi debit air baku, dikarenakan saat ini pelanggan masih belum penuh. Kemungkinan dengan memperpanjang waktu kontak, bisa menurunkan kadar Mangan. 4. Bila kadar Mangan di filter masih tinggi, lebih dari 0.5 mg/l, sebaiknya over flow di perbesar, sampai kadar mangan menjadi normal, untuk menghindari terjadinya warna pada air di reservoir.

Strategi yang di lakukan di laboratorium : Minta data ke Degremont bagaimana cara menurunkan kadar Mangan, sampai berapa persen WTP sepatan dapat menurunkan kadar mangan yang terkandung pada air baku, langkah langkah apa saja yang akan diambil bila terjadi fluktuasi pada air baku. Melakukan riset menggunakan bahan kimia, riset bagaimana aplikasinya dan waktu kontak disesuaikan dengan kapasitas WTP. Bahan kimia yang akan di riset : chlorine, koagulan (berbagai macam koagulan), floculant, kalium permanganate, carbon active dan zeolite, mencari dosis yang optimum untuk mengurangi kadar Mn yang terlalu besar, sehingga Mn dapat masuk pada range yang disyaratkan. Melakukan monitoring yang lebih ketat untuk parameter Mangan, monitoring dilakukan 2 jam sekali untuk air baku, 4 jam sekali untuk air olahan. Cepat menganalisa hasil analisis perjam dan memberitahu operator bila ada indikasi mangan yang tinggi pada air baku. Menghitung waktu tinggal air baku di masing-masing proses, agar bisa diketahui waktu kontak air baku dengan bahan kimia (waktu tinggal disesuaikan dengan debit air baku).

Ciri-ciri air baku yang mengandung mangan/besi tinggi 1. 2. 3. 4. 5. Air berwarna kuning kemerahan Kekeruhan meningkat Berbau amis logam Kekeruhan meningkat Wadah air meninggalkan kotoran halus berwarna coklat kemerahan

Demikian perumusan masalah ini saya buat, mohon adanya kritik, saran dan tambahan agar kita bisa bersama-sama memecahkan masalah yang terjadi pada saat proses pengolahan air. Best regards,

Novi Hardiyanti

You might also like