You are on page 1of 8

Aplikasi SMS Untuk Monitoring Kehadiran Dosen

Jurusan Teknik Electro, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional Jl. Sawo Manila No. 61 Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520

ABSTRAK - Frekuensi kehadiran dosen menjadi salah satu parameter dalam mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Bilamana frekuensi kehadiran dosen menurun, akan berdampak pada iklim belajar yang kurang baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut , maka dirancangklah sistem monitoring kehadiran dosen dengan media SMS untuk menghemat biaya operasional. Dalam sistem ini, setiap dosen diberi ID number ( nomor identitas ). Pesan SMS dosen kepada mahasiswa akan ditampilkan pada sebuah display hanya jika nomor ID dosen yang bersangkutan sudah terdaftar didalam database.

I. 1.1

PENDAHULUAN Latar belakang


Frekuensi kehadiran dosen sering kali berpengaruh besar terhadap iklim proses belajar mengajar. Ketidakpastian kehadiran dosen pada sesion tertentu menyebakan mahasiswa harus menunggu kehadiran dosen berlama-lama. Hal ini tentu saja tidak menunjang terciptanya suasana akademik yang kondusif.

1.2

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka dibuatlah sistem monitoring kehadiran dosen dengan media SMS (Short Message Service). Dengan demikian dosen dapat memberi pesan-pesan kepada mahasiswa apabila dirinya berhalangan hadir ataukah terlambat dengan biaya yang murah (tarif SMS).

II.

SHORT MESSAGE SERVICE


Short Message Service (SMS) merupakan aplikasi GSM (Gobal Service Mobile) yang menyediakan layanan untuk mengirim dan menerima pesan pendek berupa huruf dan angka. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berupa teks dengan panjang pesan antara 120 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf. SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan pendek ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMSC yang bertindak sebagai sistem simpan dan penyampaian pesan pendek. Jaringan wireless akan menangani pegiriman pesan pendek antara SMSC dan piranti bergerak.
HR L VR L

S E M S E M S S MC S E M S E M

S C M G W S /T /M C

S7 S

MC S

BS S

Gambar 2.1 Arsitektur Dasar Jaringan SMS 1

Dari gambar arsitektur dasar SMS, dapat dilihat SMSC memiliki interkonektivitas dengan SME (Short messaging entity) yang dapat berupa jaringan e-mail, Web dan voice. SMSC inilah yang dapat melakukan manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan antrian SMS, atau penerimaan SMS.

2.1 Format SMS


Di balik tampilan menu Message pada sebuah ponsel sebenarnya terdapat AT command yang bertugas mengirim/menerima data ke/dari SMS-Centre (SMSC). AT Command pada tiap SMS device bisa berbeda-beda, tapi pada dasarnya sama. AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah Prompt pada DOS. Perintah yang dimasukan ke port dimulai dengan kata AT, lalu diikuti dengan karakter lainnya, yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri yang unik.Data yang mengalir ke/dari SMS-Centre harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadecimal yang mencerminkan bahasa I/O yang terdiri dari beberapa header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan yang ditrima dari SMS-Center. Contoh untuk mengirimkan kata hello ke ponsel dengan nomor 628129573337 lewat SMS_Centre Exelcom, tanpa membatasi jangka waktu valid, maka PDU untuk SMS kirim lengkapnya adalah: 07912618485400F901000C912618927533373000005E8329BFD06 Kebanyakan Header pada SMS terima sama seperti pada SMS kirim, kecuali ada beberapa yang berbeda. Berikut ini adalah 8 header yang terdapat pada SMS terima: No SMS-Centre Tipe SMS untuk SMS-terima = 4 04 No ponsel pengirim Bentuk SMS Skema Encoding Tanggal dan waktu SMS di-stamp di SMS-Cetre Diwakili oleh 12 bilangan heksa (6 pasangan) yang berarti: yy/mm/dd hh:mm:ss Contoh: 207022512380 02/07/22 15:32:08 22 Juli 2002 15:32:08 WIB Batas waktu validitas jika tidak dibatasi dilambangkan dengan 00. Isi SMS Contohnya PDU lengkap yang diterima adalah sebagai berikut: 07912658050000F0,04,0C91265816107398,00,00,207022512380,00,05E8329BFD 06 Maka PDU tersebut dapat diartikan sebagai berikut: SMS tersebut dikirim lewat SMS-Centre: 62855000000 SMS tersebut merupakan SMS-Terima SMS tersebut dikirim dari ponsel no. 628561013789 SMS tersebut diterima dalam bentuk SMS

SMS tersebut memiliki skema encoding 7 bit SMS tersebut sampai di SMS-Centre pada tanggal:22-07-02, pukul: 15:32:08 WIB SMS tersebut tidak memiliki batas waktu valid SMS tersebut isinya adalah hello

2.2 Database
Data merupakan kumpulan dari fakta seperti alamat, nomor telepon, dan lainlain. Item data tersebut akan menjadi penting jika berubah atau diolah menjadi sebuah informasi. Database adalah kumpulan informasi. Database sebagai kumpulan dalam satu atau lebih table. Baris dalam tabel berisi satu unit data yang disebut record, sedangkan kolom berisi atribut dari record dan disebut field.

2.2.1

Database Visual Basic


Sejak versi 3, Visual Basic telah menyediakan tool untuk pemograman database yaitu DAO (data access object) dan fitur database ini kemudian ditingkatkan lagi dalam versi 6 dengan ditambahkannya tool dan teknologi baru seperti ADO (activeX data object), OLE-DB (object linking and embedding database) dan Microsoft Data Designer. Dalam manajemen database, aplikasi Visual Basic berperan sebagai front-end terhadap database, artinya aplikasi Visual Basic menyediakan antarmuka antara pengguna dengan database. Aplikasi Visual basic tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena ada dua komponen diantaranya yaitu control data dan engine database.Kontrol data adalah objek Visual Basic yang menghubungkan aplikasi dengan database melalui engine database. Engine database yang merupakan jantung dari system menajemen database Visual Basic adalah program yang mengelola informasi dalam database. Engine database yang digunakan MS Visual Basic dan juga MS Accsess adalah engine JET (Joint Engine Technology).

2.3 Structured Query Language


Structured Query Language (SQL) adalah suatu bahasa manipulasi yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data. SQL bukanlah bahasa pemograman tetapi merupakan sub-language (sub bahasa) yang berisi sekitar 30 pernyataan khusus dengan tugas mengelola database. SQL tidak didasarkan pada bahasa pemograman tertentu, tetapi justru dapat digunakan dalam bahasa pemograman manapun sebagai suatu cara untuk meng-update dan melakukan query dalam basis data. Setiap pernyataan SQL dapat melakukan operasi terhadap satu atau lebih objek basis data (table, kolom, indeks, dan sebagainya). Pernyataan SQL terdiri atas dua kategori, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Yang termasuk DDL adalah sekelompok pernyataan yang dapat digunakan untuk membuat struktur basis data seperti table, fields, indeks, dan sebaginya. Sedangkan DML meliputi semua perintah yang memungkinkan dilakukannya query dan mengubah data dalam basis data, menambah record baru, atau menghapus record yang telah ada. Tabel 2.1 berikut menunjukan tujuh buah perintah SQL yang sering digunakan untuk mengelola sebuah database.

Tabel 2.1 Contoh perintah (command) SQL Perintah CREATE ALTER DROP SELECT INSERT UPDATE DELETE Keterangan Membuat table,fields, atau indeks. Mengubah tabel dengan menambah field atau mengubah definisi field. Men-drop tabel atau indeks. Mendefinisikan data apa yang akan diambil dari database. Dengan sekali operasi menyisipkan banyak record. Mengubah informasi seluruh range dengan memberi parameter. Menghapus record pada suatu tabel.

2.4 Microsoft Data Access Components (MDAC)


Microsoft Data Access Components (MDAC) adalah sekumpulan komponen yang merupakan kunci dari teknologi yang membangun aplikasi database yang besar. Aplikasi database client/server baik itu yang berbasis web ataupun pada suatu LAN dapat menggunakan komponen-komponen ini untuk mengintegrasikan informasi dari berbagai macam sumber data, baik itu yang sifatnya relasional (SQL) maupun data yang tidak relasional. Komponen-komponen dalam MDAC ini diantaranya adalah: Microsoft ActiveX Data Objects (ADO) OLE DB Open Database Connectivity (ODBC) Gambar berikut ini akan menunjukkan secara keseluruhan mengenai arsitektur MDAC dan bagaimana MDAC ini menjadi kunci dalam membangun model UDA (Universal Data Access).

2.4.1

ActiveX Data Objects (ADO)


Microsoft ActiveX Data Objects (ADO) adalah suatu Application Programming Interface (API) strategis yang khusus digunakan dalam pengaksesan data dan informasi. ADO memberikan cara yang konsisten, pengaksesan data dengan performa tinggi yang mendukung berbagai kepentingan untuk membangun

sebuah aplikasi, termasuk dalam pembuatan aplikasi client database dan middle-tier business object yang menggunakan aplikasi, tools, bahasa atau browser internet. ADO didisain sedemikian rupa untuk menjadi satu data interface yang dapat digunakan untuk kepentingan single dan multitier client/server dan aplikasi berbasis web. Keuntungan utama dari ADO adalah kemudahan dalam penggunaan, kecepatan tinggi dan penggunaan memory yang minimal. Kita dapat melihat posisi ADO pada gambar diatas. ADO berada diatas teknologi akses data yang lain dan memberikan dukungan data akses terhadap para developer.ADO memberikan kemudahan interface dalam mengakses OLE DB. ADO menerapkan trafik jaringan secara minimal dan meminimalkan jumlah layer antara fron-end dan sumber data untuk memberikan interface yang ringan tetapi dengan performa yang tinggi. ADO sangat mudah digunakan karena berbasis interface COM automation yang saat ini sudah tersedia pada semua RAD development tools, database tools dan bahasa-bahasa pemrograman di pasaran.

2.4.2

OLE DB
OLE DB adalah interface strategis programming pada level sistem untuk mengakses data. OLE DB adalah suatu spesifikasi terbuka yang didisain atas kesuksesan ODBC dengan memberikan suatu standard terbuka untuk mengakses berbagai macam data. ODBC dibuat untuk mengakses database relasional, sedangkan OLE DB didisain untuk data relasional maupun non-relasional. OLE DB digambarkan sebagai sebuah kumpulan dari COM interface yang meng-encapsulate berbagai macam service database management system. Interface-interface ini memungkinkan pembuatan suatu komponen software yang digunakan oleh berbagai macam service. Komponen OLE DB terdiri dari data provider, yang berisi data; data consumer, yang menggunakan data; dan komponen service, yang memproses dan mengirimkan data (seperti prosesor query dan cursor engine). Interface OLE DB didisain untuk membantu komponen-komponen agar dapat berintegrasi secara mudah sehingga pembuat komponen OLE DB dapat membuat komponen OLE DB bagi pengguna dengan kualitas yang baik dan cepat. Sebagai tambahan, OLE DB menawarkan suatu jembatan kepada ODBC untuk menambah dukungan pada driver database ODBC yang banyak ragamnya saat ini.

2.4.3

Open Database Connectivity (ODBC)


Interface Microsoft Open Database Connectivity (ODBC) adalah suatu standard industri saat ini dan merupakan komponen dari Microsoft Windows Open Services Architecture (WOSA). Interface ODBC membuat aplikasi-aplikasi dapat mengakses data dari berbagai macam database management system (DBMSs). ODBC mengijinkan interoperabilitas secara maksimal terhadap berbagai macam DBMS hanya dengan melalui satu interface. Ini dapat dikatakan bahwa suatu aplikasi akan berjalan secara independen. Pengguna aplikasi dapat menambah suatu software komponen yang dinamakan driver, yang mana menciptakan suatu interface antara suatu aplikasi dan suatu DBMS spesifik.

2.5

OLE Automation 5

OLE (Object Linking and Embedding) adalah suatu protokol yang memungkinkan adanya komunikasi diantara beberapa aplikasi yang berbeda. Bagian dari OLE yang memungkinkan berbagai aplikasi saling berkomunikasi tersebut dikenal sebagai OLE Automation. Ada dua bentuk OLE Automation yaitu OLE Automation Client dan OLE Automation Server. OLE Automation Client dapat mengendalikan aplikasi lain yaitu OLE Automation Server. Dengan kata lain OLE Automation Client adalah suatu aplikasi yang dapat menggunakan berbagai objek beserta fungsi dan prosedurnya yang memang telah disediakan oleh OLE Automation Server. Untuk mengendalikan aplikasi berbentuk OLE Automation Server tersebut. Protokol OLE dirancang berdasarkan arsitektur berbasis komponen yang disebut COM (Component Object Model).

2.7

SMS Gateway
SMS gateway adalah sebuah perangkat pesan SMS yang unik. Fasilitasnya dilengkapi untuk mendukung pesan dua arah melalui jaringan GSM ke/dari aplikasi melalui penggunaan DDE, OLE Automation, SMTP, POP3, HTTP, XML, Command Line Interface (CLI). SMS Gateway dapat digunakan pada system operasi Windows dan Linux. SMS Gateway dikoneksi pada sebuah PC dengan sebuah handset GSM (Mobile terminal/Handphone) mengunakan PCMCIACellular Data Card, kabel data khusus untuk dihubungkan ke COM (serial) Port, dan juga menggunakan Infra Red atau koneksi Wirelles Bluetooth. Melalui koneksi ini semua pesan (sms yang diterima) yang tersimpan dalam mobile terminal (HP) dapat diterima, mengirim pesan baru, dan pesan terbaru yang diterima langsung dikirim ke PC. SMS Gateway hadir dengan kemampuan interaktif fungsi pesan dua arah yang dinamakan SMS Messenger, ini merupakan unjuk kerja kemampuan dari SMS Gateway. Fungsi ini dapat digunakan untuk pesan ad-hoc yang panjang dari sebuah perusahan SMS atau aplikasi accsess database. Untuk pengembangan, SMS Gateway digunakan mengikuti Dynamic Data Exchange (DDE) dan spesifikasi Object Linking and Embedding Automation (OLE Automation) yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan pesan SMS langsung dari aplikasi pendukung lainnya. Aplikasi pendukung DDE & OLE tersebut seperti; Delphi, Paradox , Foxpro, WordPerfect, Exel, Word, Accsess, Visual Basic, dan banyak lagi. SMS gateway juga mendukung pengiriman pesan ke perorangan atau group asal langsung dari Command Line Interface (CLI).

2.8

Antar muka serial RS 232


Antar muka serial RS 232 memberikan ketentuan logic level sebagai berikut: Logic 1 ( Keadaan 1 ) disebut " Mark" terletak antara - 3 Volt hingga -15 Volt Logic 0 (Keadaan 0 ) disebut "Space" terletak antara + 3Volt hingga +15 Volt

Daerah tegangan antara - 3 Volt hingga + 3 Volt adalah Invalid level, yaitu tegangan yang tidak memiliki keadaan logic, sehingga daerah ini harus dihindari. Demikian pulsa selama RS 232 yang mendapat isyarat logic pada daerah negatif dari -15 Volt dan daerah lebih positif dari +15 Volt dapat merusak logic translatornya atau line driver pada saluran RS 232. Sebagai contoh diambil sebuah contoh data serial 8 bit, berupa data 65 H. data 65 H ini tidak lain adalah 01100101 dengan rincian bit:

bit 7 0

Bit 6 1

Bit 5 1

bit 4 0

bit 3 0

bit 2 1

bit 1 0

bit 0 1

Dalam skala waktu maka bit 0 dikirim paling pertama kemudian diikuti bit 2, bit 3 dan seterusnya hingga bit 7. Sebelum mengirim bit 0 harus diawali dengan start bit terlebih dahulu, kemudian baru, mulai mengirim bit 0. Untuk jelasnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

L + 0
Gambar 2.3 Format Pengiriman dan Penerimaan Data Level TTL

+ 1 5 V

Gambar 2.4 Format Pengiriman dan Penerimaan Data Level RS 232 Setelah mengirim bit 7 masih harus diakhiri dengan stop bit. Jumlah stop bit dapat 1 bit, 1 bit atau 2 stop bit. Sebuah data 7 bit atau 8 bit yang dibatasi oleh start + 3 V bit dan bit disebut frame.

III.

PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Setelah proses perancangan dan perakitan selesai dilakukan, tahap 0 V selanjutnya adalah tahap pengujian sistern per blok. Dalam pengujian ini dibagi dalam dua bagian, yaitu pada program yang terdapat pada komputer sebagai pengolah data dan pada rangkaian LCD sebagai tampilan data.

t a r t

i t

3.1

Menghubungkan Komputer dengan Ponsel

-3 V

Dalam simulasi ini digunakan ponsel Siemens S45 dengan sebuah komputer yang dihubungkan dengan sebuah kabel data Siemens. Hubungan dengan komputer dilakukan dengan menghubungkan kabel data ke port 1 pada komputer.

3.2

Mengaktifkan SMS Gateway


Apabila komputer dengan ponsel telah terhubung dengan baik maka langkah selanjutnya adalah mengeksekusi SMS Gateway. Kemudian untuk menghubungkan SMS Gateway dengan ponsel maka perlu dilakukan setting komunikasi pada SMS Gateway. Parameter-parameter penting yang perlu di setting antara lain jenis port yang digunakan, baud rate, jenis device (ponsel) yang digunakan dan nomor service centre. Apabila koneksi dengan SMS Gateway berhasil maka program telah slap untuk menerima SMS yang masuk dengan melakukan poling ke SMS Gateway untuk mengambil SMS dalam antrian pertama. Apabila terdapat data dalam antrian dan diterima oleh program maka program akan otomatis mengirimkan report ke no pengirim bahwa SMS yang dikirim telah diterima.

3.3

Pengujian Proses Sistem Keseluruhan


Berikut ini adalah tampilan untuk setiap proses yang dilakukan oleh program saat menerima sebuah pesan SMS sampai pesan tersebut dikirim ke port serial untuk ditampilkan oleh LCD.

3.3.1

Proses Query Data


Proses pencarian data pada database dilakukan dengan menggunakan perintah SQL. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh data yang diinginkan relatif singkat (kurang dari satu detik) mengingat jumlah data yang digunakan relatif kecil. Apabila proses pencarian berhasil (data ditemukan) maka tampilan program akan terlihat pada gambar 4.4. Teks books untuk masing-masing field akan diisi sesuai dengan hasil query berdasarkan ID dosen dan ID pesan yang diterima oleh program. Untuk nama dosen akan diisi dengan data nama yang terdapat pada database begitu juga untuk mata kuliah (MK), Waktu dan isi pesan akan diisi dengan hasil data masing-masing sesuai yang terdapat pada database.

VI.

DAFTAR PUSTAKA a) Agfianto Eko Putra, Belajar Mikrokontroller A T89C51/52/55 Teori dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta, 2002. b) I. Scott Mac Kenzie, The 8051 Microcontroller, Prentice Hall, New Jersey, 1995. c) Paulus Andi Nalwan, Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroller AT89C51, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003. d) Robert T. Paynter, , Introductory Electronic Devices And Circuits, PrenticeHall Intemational, New Jersey, 1989. e) www.alds.stts.edu. , Datasheet IC of Mikrocontroller AT89C51, ATMEL. f) www.delta.com.. AN-006 Infared Tranceiver,. Delta Electronic Group.

You might also like