You are on page 1of 5

http://www.bmdsyariah.com/simulasi%20pembiayaan.php Pembiayaan Jual Beli Istishna Seorang Nasabah akan merenovasi rumah dengan melalui jasa Kontraktor PT.

PASTI PUAS. Untuk keperluan tersebut Nasabah mengajukan Fasilitas Pembiayaan Istishna kepada Baitulmaal, dengan total biaya Rp. 10.000.000,Setelah dilakukan survey dan analisa, maka disetujui Fasilitas Istishna' oleh Baitulmaal kepada Nasabah, dimana Baitulmaal melakukan : Akad Istishna' I antara Baitulmaal dan Kontraktor PT. PASTI PUAS melalui proyek sebagai berikut : a. Nama Proyek : Renovasi Rumah b. Lokasi dan Spesifikasi Proyek : Terlampir c. Lama Waktu Pengerjaan : 3 bulan d. Total Biaya : Rp. 10.000.000,Setelah kontraktor membuat penyataan Surat Sanggup Mengerjakan Proyek, maka Baitulmaal menawarkan Fasilitas Ishtishna' kepada Nasabah dengan ketentuan sebagai berikut : Akad Istishna' II antara Baitulmaal dan Nasabah, melalui proyek sebagai berikut : a. Nama Proyek : Renovasi Rumah b. Lokasi dan Spesifikasi Proyek : Terlampir c. Lama Waktu Pengerjaan : 3 bulan d. Total Biaya : Rp. 10.000.000,Persyaratan Fasilitas Istishna' adalah sebagai berikut : Harga Beli Proyek Renovasi : Rp. 10.000.000,rumah Harga Jual pada Nasabah (Harga Jual = Harga Beli + : Rp. 16.000.000,Margin) Jangka Waktu Pengerjaan 3 bulan sejak akad pembuatan proyek antara : Proyek Baitulmaal dan Kontraktor Jangka Waktu Angsuran Harga : 2 tahun setelah proyek selesai Jual Besarnya Angsuran/bulan : Rp. 666.700,Biaya Administrasi : Rp. 100.000,-

http://www.syariahmandiri.co.id/?s=istishna&x=10&y=10

Piutang: c. Istishna 68.747.429

Istishna adalah perjanjian untuk mendapatkan barang (obyek istishna) atas nama pihak ketiga, biasanya dilakukan dalam waktu jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dimana harganya dibayarkan dimuka kepada perusahaan manufaktur dan barangnya di produksi dan diserahkan belakangan. Bank juga mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan penyerahan barang. Pembiayaan.

Nasabah (Pembeli)

1. Pesan

Produsen (Pembuat)

3. Jual

Bank (Penjual)

2. Beli

Tabel 4.1 Angsuran Uang Muka Istishna ...........................................................46 Tabel 4.2 Angsuran Uang Muka Istishna dan Piutang Istishna..........................53 Tabel 4.3 Pendapatan Margin Istishna Kas dan Pendapatan Margin Istishna Akrual....................................................................................

Materi Ajar
ISTISHNA
Istishnaadalah:
akad jual beli antara al mustashni (pembeli) dan asshani (prosuden yang juga bertindak sebagai penjual) dimana pembeli menugasi produsen untuk menyediakan al mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati.

Istishna Paralel :
Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna. Syarat Istishna: Ridha dua belah pihak dan tidak ingkar janji Pihak yang berakad cakap hukum dan mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli Pihak yang membuat menyatakan kesanggupan untuk membuat barang itu Mashnu (barang) mempunyai criteria yang jelas seperti jenis, ukuran (tipe), mutu, dan jumlahnya barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang syara (najis, haram) atau menimbulkan maksiat

Syarat Istishna Paralel


1. Akad kedua antara bank dan sub kontraktor terpisah dari akad pertama bank dan pembeli akhir 2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah

Istishna dapat dibatalkan karena :


2. Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya 3. Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad

Hak pembeli untuk memperoleh jaminan dari produsen/penjual :


1. Jumlah yang telah dibayarkan 2. Penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu

Rukun Istishna :
1. Produsen (Shaani) 2. pemesan/pembeli barang (Mustashni) 3. proyek atau usaha barang/jasa yang dipesan (Mashnu) 4. Harga (Tsaman) 5. Shighat (Ijab Qabul)

Materi Ajar
Bank sebagai Produsen/Penjual
1. Pengakuan dan pengukuran biaya istishna adalah sebagai berikut : Biaya istishna terdiri dari a.
beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna b. Biaya pra akad diakui sebagai biaya ditangguhkan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna jika akad yang ditandatangani, tetapi jika akad ditandatangani, maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan; dan c. Biaya istishna yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya
2.

Pengakuan dan pengukuran biaya istishna paralel adalah sebagai berikut : Biaya istishna paralel terdiri dari : biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan subkontraktor kepada bank

biaya tidak langsung yang berhubungan dengan akad (termasuk biaya pra-akad) yang dialokasikan secara obyektif; dan

semua biaya akibat subkontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada; dan Biaya istishna paralel diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari subkontraktor sebesar jumlah tagihan. Sesuai dengan pengertian istishna, maka mekanisme pembayaran transaksi istishna yang harus disepakati dalam akad dan dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :
1.Pembayaran

dimuka secara keseluruhan, yaitu pembayaran dilakukan secara keseluruhan harga barang pada saat akad sebelum aktiva istishna yang dipesan tersebut diserahkan kepada pembeli akhir. 2.Pembayaran secara angsuran selama proses pembuatan,yaitu

pembayaran dilakukan oleh pemesan secara bertahap atau angsuran selama proses pembuatan barang. 3.Pembayaran setelah penyerahan barang, yaitu pembayaran dilakukan oleh pemesan kepada Bank Syariah setelah aktiva istishna yang dipesan kepada pembeli akhir, baik pembayarannya secara keseluruhan atau secara cicilan/angsuran.

You might also like