You are on page 1of 14

Belajar membuat film sablon Tutorial kali ini adalah tutorial dan langkah paling awal dalam pengerjaan

menyablon, yaitu membuat film sablon. Tutorial ber-seri ini khusus untuk sablon diatas objek kaos. Film sablon adalah cetakan gambar dalam bentuk print di atas kertas yang nantinya akan digunakan untuk membentuk afdruk di screen atau kain saring. Nah, kertas inilah yang disebut film sablon. Banyaknya cetakan kertas film sablon ini tergantung dari banyaknya warna dari gambar yang akan kita sablon, misalnya gambar di bawah ini : Gambar untuk di sablon Maka banyak cetakan film sablon adalah 3 buah, karena warna desain terdiri dari 3 warna. yaitu Hitam, Putih dan merah (Asumsi warna dasar kaos adalah Biru muda). Ok, langsung saja kita belajar mempraktekkan bagaimana cara membuat film sablon. Siapkan desain yang ingin dicetak Untuk mendownload gambar tutorial ini, klik disini. Edit gambar di photoshop untuk memisahkan warnanya. 1. 2. Buka file gambar dengan program photoshop Klik menu Select >> Color range

Color range ini berguna untuk menyeleksi bagian gambar dengan parameter sebuah warna yang kita tentukan. Klik dibagian gambar yang berwarna hitam, maka otomatis semua bagian yang berwarna hitam akan terseleksi. Jangan lupa untuk memperhatikan Skala Fuzziness-nya untuk tolerance sesuai keinginan. Lalu klik OK. Maka bagian warna hitam pun akan terseleksi dengan baik. 3. Copy Klik kanan di bagian yang sudah terseleksi pilih Layer via

Perhatikan panel layers anda (untuk memunculkan panel layers klik Windows >> Layers), Maka Layer anda akan bertambah 1 layer dimana layer tersebut hanya terisi bagian yang warna hitam saja. 4. Lakukan langkah ke-3 untuk pemisahan layer warna yang lainnya yaitu putih dan merah sehingga anda memiliki 4 Layer

5.

Layer-layer yang telah dipisahkan tadi selanjutnya diberi warna hitam semua Klik salah satu layer yang ingin diberi warna hitam sambil menekan tombol Ctrl di keyboard, maka layer tersebut akan terseleksi bagian yang ada warnanya. Lalu warnai dengan tool brush berwarna hitam pekat. Lakukan pada ketiga layer tsb.

6.

Print masing2 layer di kertas dengan ukuran yang sama. Sekali lagi, Ukurannya harus sama. Untuk mencetak satu-persatu layer-layer yang telah dipisahkan tadi, anda tinggal menghidupkan atau mematikan icon bergambar mata yang ada di sebelah layer.

Print tiap layer (pemisahan warna) masing2 1 kertas. Ingat, kalo bisa print quality-nya yang bagus agar hasilnya cetakannya berwarna hitam pekat. Jika sudah selesai di cetak, anda harus masuk kedalam pembuatan afdruk di screen atau kain saring. Nantikan terus kelanjutan tutorialnya ya. Kalo ada pertanyaan, silahkan isi form komentar di bawah ini. Cara lengkap sablon kaos (Part 1)

Artikel tutorial sablon kaos kali ini dihadirkan bagi anda yang pemula di bidang bisnis sablon kaos. Karena banyaknya permintaan atas tutorial lengkap proses sablon kaos, maka kami memutuskan untuk menuliskannya untuk anda semua. Tutorial ini kami buat sesederhana mungkin dan dilengkapi dengan gambar agar mudah dimengerti. Langsung aja ya Proses pertama kali ketika anda memutuskan untuk menyablon kaos adalah Memilih dan Mempersiapkan Screen atau kain saring, yaitu memilih sebuah screen dengan mesh atau ukuran lubang tepat untuk pencetakan di kaos anda. Hal vital sekali pertama kali yang perlu Anda ketahui ketika memulai proses sablon kaos adalah pemahaman tentang screen atau kain saring (tentang screen atau kain saring bisa dilihat disini). Selain definisinya, anda juga harus mengerti jenis dan fungsi dari screen itu sendiri. Bingkai atau frame Screen ada yang terbuat dari alumunium dan kayu. Screen dengan bingkai alumunium lebih tahan lama daripada bingkai kayu, apalagi setelah dicuci berulang kali. Screen aluminium biasanya sedikit lebih mahal dari screen kayu dengan ukuran mesh yang sama. Jika kita berencana untuk menggunakan screen lebih dari satu kali, screen alumunium adalah pilihan yang tepat. Dan juga lebih mudah untuk dicuci dari screen kayu. Faktor utama lain untuk dipertimbangkan adalah ukuran mesh atau lubang screen. Ukuran mesh mengacu pada kerapatan dari pori-pori kain di screen. Semakin besar ukuran mesh berarti ukuran lubangnya semakin kecil dan Ukuran mesh yang lebih kecil berarti lebih longgar pori-porinya sehingga tinta lebih mudah tembus melewati screen. Screen yang yang padat mesh-nya akan memungkinkan kita untuk mencetak desain dengan detail yang lebih halus. Untuk mencetak pada media kaos, biasanya menggunakan sebuah screen dengan ukuran mesh 36 atau 48.

Setelah telah memilih screen, hal penting pertama yang harus dilakukan adalah mencucinya dengan air. Juga yang penting adalah mengetahui sisi dari screen. Bagian belakang yang datar pada scrren kita sebut sebagai Sisi cetak atau sisi kertas dan bagian depan screen, yang condong masuk ke dalam bingkai bibir, disebut sebagai Sisi rakel. Perhatikan gambar berikut ini :

sisi kertas atau sisi cetak

Sisi Rakel Nah, tutorial lengkap sablon kaos ini akan saya teruskan pada artikel selanjutnya ya,,, Maklum, agak capek juga nulisnya. See u

Tips2 membuat afdruk sablon Membuat afdruk untuk sablon adalah kegiatan yang cukup vital atau penting dalam proses menyablon, karena afdruk sablon inilah yang akan menentukan hasil dari cetakan sablon ke objek. Kalau memang masih ragu untuk membuatnya sendiri, anda bisa menggunakan jasa toko sablon untuk membuatnya dengan menyerahkan film sablon dan creen-nya saja ke toko tersebut. Biayanya juga murah koq, berkisar antara 15.000 s.d 20.000 untuk film sablon ukuran A4. Tapi alangkah baiknya jika anda mencoba belajar untuk membuat afdruk sablon sendiri, apalagi jika anda memang berniat membuka usaha sablon sendiri. Dengan bisa membuat afdruk sablon sendiri tentunya akan memnekan biaya produksi, kan?. OK, Disini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang harus dipehatikan dalam pembuatan afdruk sablon. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam membuatnya. 1. Screen yang hendak dipakai harus bersih Screen yang akan dipakai tidak boleh mampet oleh sisa2 tinta sablon karena sudah dipakai sebelumnya. Hal ini untuk menghindari tinta yang hendak kita cetak ke objek karena sudah mampet oleh sisa tinta sebelumnya. Memang bisa saja tinta yang mampet tersebut dibersihkan dengan m3 ataupun cairan2 lainnya, tapi yang ditakutkan apabila kita membersihkannya setelah proses afdruk sablon, maka afdruk kita bisa saja rusak karena cairan2 tersebut yang cukup keras sifatnya. Alangkah baiknya jika, screen kita pastikan bersih terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolesan ulano atau obat afdruk. 2. Ulano harus merata di permukaan screen Ulano atau obat afdruk harus merata dioleskan di screen untuk mendapatkan hasil cetakan sazblon yang baik. 3. Ingat sifat ulano yang sensitif dengan cahaya Sifat ulano yang sensitif oleh cahaya mengharuskan kita mengoleskannya di tempat yang agak gelap. Yaaaaah bukan berarti harus gelap banget, tapi kalau bisa tidak kena cahaya langsung. Baik cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Karena obat afdruk akan mati atau mengeras seketika jika terkena cahaya.

4.

Proses penyinaran yang harus sesuai waktunya Proses Penyinaran ini tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu sebentar. Jika terlalu lama, ditakutkan seluruh permukaan akan terlalu matang, sehingga area screen yang harusnya tetap bolong akan susah untuk dirontokkan obat afdruknya. Jika terlalu sebentar hasilnya akan kebalikannya, area screen yang harusnya tetap tertutup obat afdruk malah mudah rontok ketika dilakukan penyemprotan.

Kira2 itu dulu tips dalam membuat afdruk sablon dengan mengacu pada pemasalahan umum yang sring ditemui. Kalau ada pertanyaan silahkan di form komentar. Terima kasih Mengenal Peralatan sablon Kayaknya T-Search Oblong harus mulai nulis artikel tentang tips-tips nyablon ya Selama ini tulisan tentang komunitas band, promo dan berita2 lainnya. yaaaaah mudah-mudahan aja bermanfaat buat teman-teman semua yang ingin tau lebih jauh tentang dunia sablon terutama sablon kaos. Artikel pertama kali ini saya coba bahas mengenai beberapa alat kebutuhan yang diperlukan jika ingin menyablon kaos. Langsung aja ya 1. Screen . adalah media yang dipake untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Bahan dari kain kassa berbentuk persegi empat. Kain kassa ini memiliki pori2 (lubang) yang akan dibentuk sesuai film yang kita buat. Ukuran screen ada 2 macam, ukuran lebarnya screen misalnya 30X40 cm dan ukuran pori2(lubang) screen misalnya 48. 2. Film sablon. adalah cetakan desain gambar diatas kertas untuk membentuk afdrukan diatas screen. boleh dikatakan model gambar/desain/tulisan yang bakal kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb. Film ini biasanya dibuat melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser (pake tinta print biasa sih bisa, tapi hasilnya kurang bagus). Desain sablon kebanyakan dibikin pake Corel ataupun Adobe. 3. Rakel. Gunanya untuk mengkuaskan dan memindahkan tinta sablon yang ada di screen sehingga gambar terbentuk pada obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang. Ada juga pegangan rakel yang terbuat dari alumunium 4. Tinta sablon. Jenis tinta bermacam-macam dan nama tinta pun bergantung objek tempat kita nyablon ataupun hasil yang diinginkan. Tinta yang buat sablon kaos aja ada banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa bikin timbul setelah kita setrika dan ada tinta yang menyala di tempat gelap 5. Cairan-cairan pencampur. gunanya untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan and warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya. 6. Meja sablon. Tentunya kalo kita mau nyablon perlu meja sablon untuk meletakkan obyek sablonannya. Meja sablon ini terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon. Meja sablon ini juga bisa dibuat sendiri koq sesuai keinginan kita. 7. Hair dryer. Berguna untuk mengeringkan tinta sablonan (terutama untuk sablon dengan banyak warna), apalagi pada saat musim hujan yang jarang ada sinar matahari terik. Juga berguna saat mengeringkan ulano ketika pembuatan afdruk di screen 8. Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu. 9. Tempat penjemuran. Bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat. 10. Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak perlatan yng kadang tak terpikirkan malah bisa mmebantuk proses menyablon ini.

Tinta Sablon

Artikel ini adalah artikel lanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas mengenal alat2 sablon. Dimana sebelumnya sudah di bahas mengenai kain saring atau screen, film sablon dan rakel atau squeegee. Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol. JENIS CAT WATERBASE: CAT RUBBER: Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu. CAT TRANSPARAN: Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya. CAT EXTENDER: Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan. CAT SUPER WHITE: Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap. CAT PUFF/TIMBUL: Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul. CAT SOLVENBASE/PLASTISOL: Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan Do not iron on design, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika. JENIS CAT PLASTISOL:

CAT ALL PURPOSE: Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang. CAT HIGH OPACITY: Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density. CAT ATHLETIC PLASTISOL: Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang. CORK BASE: Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika. SHIMMER GOLD & BASE: Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra. HIGH DENSITY CLEAR: Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah. WILFLEX LUNA CLEAR: Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet. NATURAL SUADE: Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut. JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA: YELLOW SPARKLE: Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini. FOIL TRANSFER: Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus. FLOCK: Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya. SUGAR PRINTING: Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir. GLOW IN THE DARK: Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap. REFLECTIVE POWDER: Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari. DISCHARGE AGENT: Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE: Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno. SHATTER BASE: Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing. ROCK BASE: Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu. SUBLIMATION TRANSFER: Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel. HOT PEEL: Gambar yang diprint diatas kertas transfer. COLD PEEL: Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol. RHINESTONES HEAT PRESS: Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik. HIGH FREQUENCY WELDING: Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain. EMBOSS PRINT: Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan. pembuatan film pada screen/afdruk pada proses SABLON Label: dunia-cetak, sablon Proses pengafdrukan : Proses ini biasanya dilakukan sebelum proses pencetakan dilakukan ( pracetak ). Tujuannya adalah menciptakan bentuk yang sesuai dengan yang kita inginkan diatas kain saring ( screen ), sehingga saat kita menyapu tinta cetak yang telah kita tuangkan diatas screen tersebut akan turun sebatas yang telah kita bentuk diatas screen tersebut. Keahlian dalam proses afdruk merupakan salah satu syarat penting untuk menghasilkan hasil cetak sablon yang baik. Dan meskipun kelihatannya mudah, namun banyak / sering sekali bagi mereka yang baru mempelajari teknik menyablon mengalami kegagalan dalam proses ini. Sebenarnya permasalahannya terletak pada waktu penyinaran / eksposing - nya, anda harus banyak bereksperimen untuk menemukan waktu penyinaran yang tepat. Prosesnya cukup mudah, yaitu sebagai berikut ; 1. Bersihkan screen yang ingin kita gunakan, meskipun baru screen berpotensi terkena debu yang dapat mempengaruhi hasil afdrukan. Bersihkan dengan sabun colek/krim+kain perca lalu keringkan dengan matahari dengan posisi screen berdiri, jangan dengan kipas Karena bisa kena debu lagi.ya kan? ;-) kalo mau cepet ya pake hairdryer, tapi tagihan listrik nya naik nanti.hoho 2. Oleskan obat afdruk / stencil / photo emulsion screen secukupnya ke dibagian belakang dan depan screen. Ratakan obat tersebut menggunakan Rakel / penggaris / coater/kuas cat,jangan terlalu tebal/tipis. Keringkan dengan hair dryer saja karena keringnya lama sekali,bisa juga diangin-angin saja namun usahakan berada di tempat yang tidak terlalu terekspos oleh cahaya ( remang remang ngono, tapi hati-hati,ga ketok) 3. Setelah kering, siapkan film sablon yang telah anda buat dan rekatkan pada screen tersebut di posisi yang anda

inginkan ( biasanya di posisi center/tengah ) Ada dua pilihan dalam melakukan penyinaran / exposing, yaitu ; menggunakan cahaya matahari ( bagus tapi kagak stabil, soalnya tergantung sama kemurahan hati sang surya, kalo terang waktunya bisa cepet, klo mendung bisa kagak jadi ), atau dengan cahaya buatan ( bisa lampu neon / lampu UV ). Tahapan ini memerlukan timing yang tepat, karena obat afdruk bersifat peka cahaya, sehingga ia akan bereaksi sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya ( perhatian : tidak semua obat afdruk yang tersedia di pasaran memerlukan waktu penyinaran yang sama, sebaiknya anda tanyakan kepada toko penjual obat tersebut mengenai waktu penyinaran yang tepat untuk obat yang anda beli ).

Urutan untuk penyinaran dengan matahari : kaca,film,screen,bantal kain hitam (tekan bantalan hitam agar tak ada cahaya masuk lewat sela-sela yang mengakibatkan proses afdruk gagal), dengan Lampu neon 2x40watt, urutannya sama tapi ga pake kaca karena sudah menggukanan meja afdruk. 4. Setelah proses penyinaran, maka image / bentuk yang anda inginkan akan terlihat ( agak samar samar ) di atas screen yang telah diberi obat afdruk tersebut, Jangan terkagum kagum dulu melihat gambar tersebut, karena anda harus merontokkan obat afdruk yang masih menutupi image / bentuk yang anda inginkan, segera siram dengan air bertekanan tinggi atau benamkan dalam air untuk merontokkan obat tersebut, Idealnya setelah anda menyiram atau membenamkan screen tersebut dalam air, maka obat afdruk yang telah terekspos cahaya tersebut akan merontokkan diri, sehingga membentuk image / bentuk yang anda inginkan, namun terkadang karena waktu penyinaran yang kurang tepat, maka bisa saja ada obat yang masih tertinggal, bila anda menyiram dengan air bertekanan tinggi, biasanya obat ini akan rontok sendiri pada akhirnya, namun bila masih tetap membandel, mau tidak mau anda perlu mengulang proses ini dari awal ( ouch .. poor you ), Setelah image / bentuk yang anda inginkan bersih sempurna dari gangguan obat yang masih tersisa di screen, anda dapat mengeringkan screen tersebut, atau mengoleskan obat penguat screen.

Belajar Sablon Bagi Pemula Bagian .1 29 Aug 2011 | By admin

Secara garis besar percetakan dibagi menjadi 4 bagian yaitu: Cetak Datar, Cetak Dalam, Cetak Tinggi dan Cetak Saring. Cetak sablon termasuk bagian cetak saring, karena menggunakan alat cetak Screen / Screen Printing. Mengerjakan sablon tidak sulit dan tidak memakan biaya besar, cukup hanya menyediakan peralatan seperti:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon). Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis). Obat Afdruk (cairan kental/emilsion). Mika (alat pemoles obat afdruk). Sinar Matahari/Kotak Lampu (penyinaran saat mengafdruk). Busa (untuk mengepress film pada screen). Semprotan Air (pengembang gambar hasil afdruk). Meja Sablon. Tinta/Cat (khusus sablon).

Ada 3 aspek tehnik sablon: pertama, Tehnik membuat film sablon, kedua, tehnik mengafdruk screen, ketiga, tehnik sablon segala dasar. Dengan memahami ketiga dasar tersebut, maka anda sudah bisa memulai pekerjaan cetak sablon yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan atau pun menjadikan sebagai pekerjaan tetap. Hasil sablon yang baik sangat ditentukan oleh jenis Screen yang digunakan. sebagai contoh: Untuk menyablon kaos/kain maka screen yang cocok digunakan adalah screen yang berpori-pori kasar dengan type screen T48, T54, T61, T77 dan T90. Untuk menyablon kertas, plastik, sticker,PVC dll, screen yang cocok digunakan adalah jenis screen sedang dan halus dengan type screen T120, T150, T165, S180 dan S200. Sedangkan untuk sablon gambar full colour raster halus dan sparasi menggunakan type screen S180 dan S200. Tehnik membuat film. Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting komputer. Film tersebut merupakan master yang akan digunakan dalam keperluan cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan. Ada dua syarat dalam pembuatan film sablon yaitu: Pertama bahan dasar harus berwarna bening atau trasparan, kedua, gambar atau tulisan harus berwarna hitam pekat. Ada 4 jenis film sablon: 1. Film Repro :Film ini banyak digunakan oleh kalangan profesional sablon karena kwalitasnya sangat bagus untuk menghasilkan afdrukan yang sempurna. Pembuatan film ini menggunakan mesin pembuat repro hasilnya lebih trasparan dan lebih hitam pekat. Film Kalkir : Pembuatan film ini cukup praktis, dengan mengeprint dari komputer dengan kertas kalkir atau difotocopy dengan kertas kalkir. Film Minyak :Film ini cukup digemari karena berbiaya murah dan praktis. cukup dengan melumuru kertas dengan minyak goreng kemudian dikeringkan. Film Kertas Potong : Biasanya film ini dipergunakan untuk membuat cetakan sablon spanduk karena media cetaknya cukup besar, bahan filmnya terbuat dari kertas potong. Proses pembuatannya cukup sederhana: kertas yang sudag dibuat tulisan/gambar langsung di potong dengan pisau cutter sehinggan tiap-tiap huruf/gambar berlubang. Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang dikehendaki mengikut pola gambar. Tehnik mengafdruk screen.

2. 3. 4.

Proses pengafdrukan merupakan proses yang sangat penting dan menetukan bagi hasil sebuah pekerjaan sablon. Bila hasil afdrukannya baik maka besar kemungkinan akan bagus hasil sablonannya. Apa itu Afdruk Screen?.. Afdruk adalah sebuah proses penduplikasian dari gambar/tulisan film ke dalam screen. apapun gambar/tulisan yang ada pada film akan terlihat sama pada screen setelah melalui proses pengafdrukan. ada dua cara mengafdruk screen:

1. Dengan Matahari 2. Dengan kotak LAmpu Neon Cara kerja kedua cara tersebut sama saja yaitu mengexpose (menyinari) yang telah dipolesi dengan obat afdruk emulsion untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen melalui pencahayaan. Ada 2 macam emulsion yang digunakan untuk mengafdruk screen, pertama jenis solven untuk jenis non kain dan jenis Water Base untuk sablon kain/kaos. Ada 9 langkah mengafdruk screen: 1. Mencampur Emulsion (obat Afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam kemasan Emulsion. Obat yang sudah dicampur dengan cairan kuning tidak bisa disimpan lama, oleh sebab itu pergunakan secukupnya. Tuangkan Emulsion kedalam wadah kemudian masukan cairan kuning/SR1:9, aduk hingga benar-benar menyatu. Memoles screen secara merata dengan Emulsion yang telah diaduk dengan SR. Pastikan Screen bersih, kering dan bebas abu. oleskan screen dengan menggunakan Mika, lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan Emulsion di screen. Mengeringakan screen diruangan tertutup atau gelap. pengeringan boleh dengan Hair Dryer, kipas angin. Peringatan!!! proses ini hanya dilakukan dalam ruangan tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya pengafdrukan. Jika sudah kering (masih tetap dalam ruangan tertutup), letakkan film diatas screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, dibawah screen diberi busa (sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan jemur di ruangan terbuka (tersinar matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama karena akan berakibat gagal afdruk. Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti diatas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang. Gunakan lampu neon/TL 3-4 batang minimal 20 watt/ batang. penyinaran dilakuakan diatas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lamanya penyinaran berkisar 5-8 menit. Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil penyinaran. Caranya screen yang sudah di sinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dala dan luar screen, untuk menyempurnakan diperlukan semprotan air agar gambar/tulisan lebih jelas terlihat. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras. Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur diterik matahari hingga benarbenar kering. Jika dalam proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar atau tulisan, maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa Emulsion dan dikeringkan kembali. Proses selanjutnya adalah finising, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir screen (kayu didalam) dengan Lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran pada ujung-ujung kayu screen.

2.

3.

4.

5.

6.

7. 8. 9.

Screen yang sudah diafdruk sebaiknya diberi penguat agar tidak mudah rontok, dengan menggunakan HATEMITER/EXTRA FIX (cairan warna merah muda). Poles seluruh permukaan screen dengan penguat tersebut, kemudian keringkan. Rawatlah screen dengan baik karena sangat rentan terhadap kotoran seperti pasir dan debu. Jauhkan screen dari jangkauan anak-anak, karena bukan mainan anak-anak. Apabila selesai digunakan, sebaiknya langsung dibersihkan minimal bagian gambar/tulisan agar tidak tersumbat. Sablon bahan dasar plastic. Pada perinsipnya menyablon apapun adalah sama saja cara pengerjaannya, dari pembuatan film, mengafdruk sampai mencetak dengan screen. Hanya harus diperhatikan adalah perbedaan jenis screen dan catnya, hal ini tidak boleh tertukar !!!

Belajar Seni Sablon Bagi Pemula Bagian 2 29 Aug 2011 | By admin Untuk menyablon berbahan dasar plastik gunakanlah screen type menengah T150 atau T165, sedangkan cat menggunakan jenis POLYTUF atau POLYMATE, tergantung jenis plastik yang digunakan. Sebagai contoh: jenis plastik bening biasanya menggunakan cat jenis POLYTUF dengan pengencer TERPINE. Sedangkan untuk plastik buram/PVC/ember/gayung dll menggunakan jenis POLYMATE dengan pengencer M4. Dari kedua jenis tersebut banyak tukang sablon menggunakan cat jenis POLYMATE dengan pengencer M4, dengan alasan jenis cat tersebut cukup baik digunakan untuk kedua bahan dasar plastik tersebut. Menyablon plastik cukup rumit, harus berlangsung dengan cepat dan stabil. Sering sekali screen yang digunakan cepat kering dan mampet sehingga harus dibersihkan (digosok) berulang-ulang dengan menggunakan kain bersih yang di basahi dengan pengencer. Untuk mengatasi masalah tersebut, anda harus mengatur tempo penyablonan secara konsisten dalam kecepatan menyablon. Menyablon plastik harus cepat dan tidak boleh berlama-lama. Sablon bahan dasar kertas Menyablon berbahan dasar kertas, jenis screen yang digunakan adalah type menengah keatas seperti T150, T165, S180 dan S200 agar hasil sablonanya menjadi halus dan bagus. Cat yang digunakan adalah Vinil Gloss dengan pengencer M3 atau dengan menggunakan pengencer FUJISOL. Untuk pengafdrukan gunakan obat afdruk yang berbasis SOLVEN atau berbasis minyak. Sablon bahan dasar kain. Menyablon berbahan dasar kain cukup dengan menempelkan screen diatas kain/kaos/spanduk, cukup dengan satu atau dua kali gesutan rakel. Gunakan screen dengan type rendah T48, T54 untuk menghasilkan sablonan yang baik. Penggunaan cat untuk dasar kain pada dasarnya berwarna putih kental, lalu menjadi berwarna apa saja dengan ditambahkan bahan pewarna PIGMENT kedalam cat tersebut. Agar hasil sablonan pada kain tahan lama, campurkan sedikit cairan PENGUAT WARNA pada cat yang sudah dicampur dengan pewarna. Untuk penyablonan kaos/kain sebaiknya menggunakan alas papan triplex pada bagian dalamnya agar cat tidak tembus kebelakang. Hasil sablonan dapat diberi efek mengkilap dengan cara menyablon sekali lagi (gambar/tulisan sablon yang sudah ada) dengan screen yang sama menggunakan bahan TOP COUT. Sablon timbul pada kertas. Dengan menggunakan BUBUK TIMBUL, kita dapat menghasilkan sablon timbul pada kertas dengan cara: Kertas yang sudah disablon (masih dalam keadaan basah) ditaburi dengan bubuk timbul secara merata. kemudian dikeringkan dengan menggunakan strika (jangan terlalu panas) dengan membalikan kertas tersebut diatas bantalan busa, kemudian press dengan strika. Pembuatan corak pada screen Pada tulisan kali ini, saya akan menulis cara membuat corak pada Screen. Teknik membuat corak/design pada gasa dari Screen ini ada beberapa cara, yaitu: 1. Cara penggambaran langsung (direct painting methode). 2. Cara pemotongan (cut put methode). 3. Cara PROFILM. 4. Cara Resist. 5. Cara Photo-copy. Sebelumnya, tentu kita kudu bikin corak pada pada kertas. Bisa saja kita membuat design pake Corel lalu kita print (bisa dengan tinta hitam saja, ataupun berwarna). Setelah pekerjaan selesai, baru kita menentukan cara apa yang maw dipakai untuk memindahkan corak/gambar ke Screen. Misalnya, kita memilih cara pemotongan (cut put methode). cara ini adalah yang mudah, dan cara ini bisa dilakukan untuk corak-corak yang besar en gak banyak variasinya. Sebagai bahan digunakan kertas tipis yang tembus cahaya dan silet/pisau/gunting sebagai alatnya. Ambilah sehelai kertas tipis (yang tembus cahaya), yang ukurannya lebih

besar sedikit dari ukuran dalam rangka Screen, lalu dilapisi dengan larutan sirlak dengan spiritus atau larutan Arabische gom dalam air, yang tipis tapi rata, terus dikeringkan. Selanjutnya, kertas tersebut diletakkan di atas gambar corak yang udah kita print, dan corak-corak yang warnanya sama digambar pada kertas tersebut pake pensil. Kemudian kertas yang telah digambari kita potong-potong pake silet, sehinga merupakan gambar yang berlubang. Demikian juga wat warna-warna yang lain dikerjakan, sehingga memperoleh satu gambar berlubang untuk tiap warna. Pekerjaan terakhir ialah melekatkan gambar berlubang tersebut pada gasa Screen dengan menempelkan permukaan gambar yang ada lapisan sirlak atau gom Arabische menghadap ke gasa Screen bagian luar. Selanjutnya untuk gambar yang dilapisi sirlak disetrika dari bagian yang tidak ada lapisan sirlaknya, sambil ditekan sampai gambar melekat betul pada gasa. Setelah selesai pekerjaan tersebut, bagian dalam dari Screen kita lapisi dengan lak yang tahan terhadap obat-obat kimia yang terdapat dalam tinta pencapan dengan memakai kapas atawa kain yang lunak, dibasahi setengah basah dengan pelarut tersebut, kemudian digosok-gosokkan, sampai lubang menjadi bersih. Untuk mencegah Screen bocor, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan Screen-laquer dari bagian luar atau dilapisi dengan kertas kraft keempat sisi dekat pingir rangka. Selanjutnya dikeringkan, dan setelah kering Screen tersebut siap untuk disablonkan.Mudah, tapi rumit SEBUAH printer baru yang kemudian dimodifikasi disertai tinta khusus menjadi modal utama membentuk usaha sablon digital sederhana di Jakarta. Tidak hanya kamera yang masuk era digital, sablon merupakan salah satu produk sampingan era digital. Digitalisasi sablon membuat banyak waktu yang bisa dihemat, dan kualitas produk yang bisa ditingkatkan. Apa yang membedakan sablon digital dengan sablon biasa? Pada sablon biasa, sulit bagi kita membayangkan harga pemesanan 50 buah kaus dengan 50 gambar yang berbeda. Harganya tentu sangat mahal, karena masing-masing gambar membutuhkan screen sablon terpisah. Bagi produk sablon digital, prinsip kerja sablon yang diubah menjadikannya cukup bersaing dengan harga pasar, di samping kualitasnya yang sangat baik. Bagi Anda yang masih berada di bangku SD dan SMP pada tahun 1960-an dan 1970-an, pasti terkenang pemusik yang beken pada saat itu. Wajah Alice Cooper, John Lennon, dan grup Deep Purple tak asing bagi kita. Gambar wajah mereka pun bisa kita cetak di atas T-shirt menggunakan setrika panas. Kualitas sablon setrika pada masa itu masih pas-pasan, tetapi cukup lumayan buat bergaya dengan wajah pemusik idola. Generasi kini Generasi sablon setrika sekarang menggunakan tinta khusus yang didatangkan dari luar negeri. Dengan tinta seharga Rp 450.000,00 kita dapat membuat sebanyak 100 kaus dengan gambar sablon yang berlainan. Proses pembuatannya juga sederhana, yaitu menggunakan tinta khusus, sebuah printer inkjet yang dimodifikasi, serta mesin pres. Hanya dengan tiga alat inilah, sablon digital sudah bisa dicetak pada kaus. Gambar atau foto yang kita ambil dengan kamera digital, kemudian disempurnakan pada layar komputer. Hasil pekerjaan di layar komputer kemudian dicetak pada kertas HVS biasa. Tidak seperti cara konvensional, kita tak lagi menggunakan screen. Hasil gambar yang kita lihat di layar komputer secara utuh tercetak menggunakan printer modifikasi. Dalam hal ini, kertas hanya menjadi media pemindah, karena kualitas tinta yang memegang peranan. Dan pada saat gambar selesai dicetak di atas kertas, kertas tersebut kemudian bisa dipindahkan ke atas kaus dan ditekan menggunakan mesin pres sederhana. Hasilnya menggembirakan, gambar warna yang kita saksikan di kertas pindah secara utuh ke atas kaos dengan resolusi tinggi.Tidak seperti sablon biasa yang membutuhkan waktu lumayan lama untuk proses pengeringan, proses pengeringan pada sablon digital hanya 30 detik.Dengan teknik ini, tentu saja tak hanya kaus yang bisa kita cetak dengan gambar kesukaan kita. Penghematan bisa dilakukan jika media yang digunakan bertekstur, seperti tas anak sekolah. Dengan tekstur seperti itu, penggunaan tinta bisa dihemat, sehingga hasil akhir bisa lebih banyak. Namun hasil gambar tidak terpengaruh, karena tercetak di atas media bertekstur.

Pisah Warna Dengan Channel Posted on October 30, 2010 by admin Pada tulisan yang terdahulu, sudah dijelaskan sedikit mengenai pisah warna dengan indexed color. Kali ini akan dibahas pisah warna dengan photoshop menggunakan metode color channel untuk mode CMYK. Metode ini biasa digunakan untuk sablon separasi pada kaos. Pewarna yang digunakan hanya 4 warna CMYK, tapi perpaduannya akan menghasilkan warna yang mirip dengan warna aslinya. Mari kita mulai : 1. Buka file gambar JPG yang akan dipisah warnanya, misalnya gambar foto. Sebaiknya menggunakan gambar yang besar ukuran pixelnya. 2. Melalui menu image image size, buat resolusinya menjadi minimal 300 dpi. 3. Ubah mode-nya menjadi CYMK melalui menu image mode. 4. Pada menu window, tick mark pilihan channel supaya aktif. Setelah window channel aktif, pilih tab channel. Lalu klik tanda segitiga pada pojok kiri atas, pilih split channel. 5. Akan terbentuk 4 dokumen baru, yang masing-masing mewakili tiap channel CMYK. 6. Ubah mode tiap dokumen tersebut menjadi bitmap melalui menu image mode. Pilih resolusi outputnya 300, methode halftone screen. Kemudian (khusus untuk sablon kaos), isi frequency dengan angka antara 25-45 dan shape pilih diamond atau ellipse untuk semua dokumen. Sedangkan pengisian anglenya untuk C 15, M 45, Y 75, K 75. 7. Contoh hasilnya pada gambar di bawah ini : Proses selesai, tinggal dicetak dengan printer laser atau dibuatkan filmnya untuk pembuatan screen.

imulated process tu proses penghasilan warna dengan dots warna pokok (CMYK/W) pada intensitas dan ukuran tertentu (contoh nyata liat pada hasil printout printer dye base ink) biasa juga disebut halftoning. Untuk sablon biasanya menggunakan tinta yang lebih encer dan transparan, dalam kondisi setengah kering, dan dengan ukuran kerapatan screen sablon (silkscreen) 45 lpi. LPI lho... bukan DPI, karena halftone screen satuan menggunakan Line Per Inch. Banyak yang menyediakan jasa repro untuk film sablon dengan software tertentu, namun sebenarnya kita bisa melakukan semua itu dengan photoshop. Bahan yang perlu disiapkan: 1. Image ukuran yang cukup besar klo image atau graphic merupakan hasil download ubah dulu resolusinya dari 72dpi (screen) menjadi 300dpi. Ini mutlak dilakukan. (menu image>imege size> pada resolution ubah jadi 300) 2. Ubah color mode menjadi CMYK (image>mode> CMYK)

3. pilih menu window> channels maka akan keliatan channel masing2 warna (Cyan, Magenta, Yellow, blacK) 4. Ada tanda panah ke bawah pada window channels di atas scroll bar, click dan pilih split channels Masing masing channel akan terpisah menjadi individual image dengan mode gray. 5. persiapkan warna dasar. untuk warna background putih maka step ini dilewatkan saja. 5.1 Untuk warna dasar hitam atau darkblue maka channels hitam tidak diperlukan, gantinya kita harus membuat warna putih. (makanya ambil image-nya saja klo pake warna hitam atau darkblue terus taruh di canvas baru yang warnanya item atau darkblue). channel black di-invert (menu image> adjustment> invert color). hasil akhirnya film ini akan digunakan untuk warna putih, bukan hitam. 6. Lakukan halftoning dengan sudut tertentu untuk masing-masing channel. Hal ini mutlak karena klo tidak akan terbentuk moire pattern, artinya masing-masing warna menumpuk warna yang lainnya jadi warna yang diinginkan malah tidak akan muncul. halftoning dilakukan pada masing-masing channel, 6.1 pilih menu image> mode> bitmap. 6.2 atur resolution menjadi 300dpi atau lebih besar (misal 600) 6.3 pada method pilih halftone screen lalu OK 6.4 selanjutnya atur frequency menjadi 45lpi untuk sablon kaos dan 65lpi (atau lebih besar) untuk offset 6.5 ubah shape menjadi ellipse atau diamond (untuk sablon kaos) atau round (untuk offset). 6.6 ini aturan untuk angle dari tiap2 channel: -->6.6.1 untuk offset: C: 105 M:75 Y:90 K:45 -->6.6.2 untuk sablon: C:15 M:45 Y:75 K:75 jadi deh... tinggal di-print di atas transparansi pake printer laser atau inkjet (pake transparansi khusus inkjet). Jangan pake kalkir karena hasil expose kurang memadahi pada saat afdruk screen. Dijamin bisa. Klo gak percaya, tu mode diubah lagi jadi CMYK, ubah warna item tiap channel ke warna aslinya. tumpukin tepat ke satu bidang dengan transparency multiply. Tu cuma untuk liat hasil akhirnya. Klo pengen lebih yakin lagi... ya dipraktekin ke silkscreen terus disablon. inget, tinta harus transparan, dan kondisi setengah kering, terus yang disablon warna dominan dulu... misal merah, berarti yang disablon warna putih/hitam (cos ini warna dasar) timpa pake magenta, timpa pake yellow, baru timpa cyan (biasanya tukang sablon dah ngerti). ps: -Untuk image atau graphic yang cuma item putih (grayscale) tinggal ubah mode jadi grayscale n resolusi 300dpi. Terus ubah jadi bitmap halftone screen shape diamond atau ellipse dan angle 45. Untuk warna dasar hitam invert color juga wajib dilakukan. -Warna background yang biasa digunakan untuk proses ini adalah putih, hitam, dan darkblue. Warna coklat tua, ungu tua, abu2 juga bisa masuk. -warna hitam atau putih bisa dihilangkan klo emang gak dibutuhkan

You might also like