Professional Documents
Culture Documents
DRS. MUNAWIR YUSUF, M.PSI. (Forum PPI Prov. Jawa Tengah / Dosen Prodi PLB FKIP UNS)
ORGANIZING (2)
KERANGKA PIKIR
MANAGEMENT
PEMAHAMAN TERHADAP PEND. INKLUSIF (1) Apa itu Pendidikan Inklusif (2) Mengapa Pendidikan Inklusif (3) Siapa sasaran PI (subyek dan obyek) (4) Bagaimana Melaksanakan Pend. Inklusif
CONTROLLING (4)
ACTUITING (3)
PLANNING (1)
(4) BAG. PI? (3) SIAPA SASARAN PI? (2) MENGAPA PI? (1) APA ITU PENDIDIKAN INKLUSIF?
SEKOLAH REGULER
ANAK BERKEBUTUH AN KHUSUS
ADAPTASI Penilaian
Sar. Pras. Sekolah Reguler menerima ABK dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak (ATBK dan ABK) melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian dan sarpras.
KEBIJAKAN
LANDASAN
YURIDIS
PSIKOLOGIS
3. LANDASAN
1. 2.
3.
4.
5.
Filosofis : Pend. Adalah hak dasar manusia Empiris dan pedagogis : Riset membuktikan bahwa pend. Segregatif maupun Inklusif masing-masing memiliki kekuatan dankelemahan. Inklusif memberikan nilai pedagogis yang luas (multikultural). Psikologis : sekolah harus menjadi lingkungan yang nyaman dan aman bagi perkembangan anak. Yuridis : UUD 1945, UUSPN, PP, PERMEN, MDGs. Kebijakan : penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu pendidikan.
6
WELCOMING SCHOOL
ATBK
Menerima perbedaan
ABK OT
Pendekatan humanis
Team Work
MACAM-MACAM ABK
1. Gangguan Penglihatan/Tunanetra
2. Gangguan Pendengaran/Tunarungu 3. Gangguan Wicara dan Bahasa 4. Tunagrahita Ringan 5. Tunagrahita Sedang 6. Tunadaksa Ringan 7. Tunadaksa Sedang 8. Gangguan emosi, sosial dan Perilaku/Tunalaras 9. Tunaganda 10. Lamban Belajar 11. Kesulitan Belajar 12. Autis 13. ADD/ADHD 14. Anak dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa
8
PENGENDALIAN (4)
PERENCANAAN (1)
PELAKSANAAN (3)
PENGORGANISASIAN (2)
MANAJEMEN PI
1. PERENCANAAN Action Plan 2. PENGORGANISASIAN Guru dan TK Lain, Kesiswaan, Sarana Prasarana, Keuangan, Sumber daya lain 3. PELAKSANAAN Identifikasi dan asesmen, adaptasi kurikulum, pembelajaran dan penilaian 4. PENGENDALIAN Monitoring dan Evaluasi, Pelaporan dan Rapat koordinasi.
10
2.
3. 4.
5.
Sekolah reguler menyediakan kondisi kelas yang hangat, ramah, menerima keanekaragaman dan menghargai perbedaan. Sekolah reguler harus siap mengelola kelas yang hiterogen dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran yang bersifat individual. Guru di kelas reguler harus menerapkan pembelajaran yang interaktif. Guru pada sekolah inklusi dituntut melakukan kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Guru pada sekolah inklusi dituntut melibatkan orangtua secara bermakna dalam proses pendidikan.
11
INPUT SISWA
LINGKUNGAN Berbagai komponen Pendidikan yang Perlu Dikelola Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Khusus - Inklusif
13
INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Indikator Kelembagaan
Evaluasi 3. Indikator Ketenagaan 4. Indikator Kesiswaan 5. Indikator Sarana Prasarana 6. Indikator Pembiayaan DENGAN 86 deskriptor (item)
14
1. Kategori A : jumlah skor = 64 - 86 2. Kategori B : jumlah skor = 44 - 63 3. Kategori C : jumlah skor = 24 - 43 4. Kategori Tidak terakreditasi: skor = < 24
KUNCI KEBERHASILAN
1. Political will Pejabat berwenang
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah 3. Perubahan cara pandang/penerimaan 4. Partisipasi warga sekolah 5. Komitmen semua komponen sekolah
16
17