You are on page 1of 9

BAB 1 PENDAHULUAN

Nilai daripada suatu hasil ilmu pengetahuan tergantung daripada cocok tidaknya dengan keadaan dan kenyataan, dibenarkan atau tidaknya oleh keadaan (dapat tidaknya memberikan pengertian atau menjelaskan) yang dikemudian terjadi atau kenyataan yang kemudian menjadi diketahui. Ilmu pengetahuan tentang pancasila adalah termasuk di dalam lingkungan ilmu pengetahuan yang jenis lain, bukan eksakta. Pancasila dalam arti bentuk adalah suatu nama dasar negara Indonesia yang terdiri atas kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila dalam arti substansi adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Latar belakang Sejarah budaya dan peradaban umat manusia menyaksikan bagaimana semua bangsa di semua benua menjadi penganut berbagai sistem filsafat, baik yang dijiwai nilai-nilai moral keagamaan (theisme-religious) maupun nilai non-religious (sekular, atheisme). Tegasnya, umat manusia atau bangsa-bangsa senantiasa menegakkan nilai-nilai peradabannya dijiwai, dilandasi dan dipandu oleh nilai-nilai religious atau non-religious. Sampai abad XXI, peradaban mengakui sistem filsafat (dan atau sistem ideologi) telah berkembang dalam berbagai sistem kenegaraan; terutama : theokratisme, kapitalisme-liberalisme (dari sistem filsafat natural law); zionisme,sosialisme, marxisme-komunisme-atheisme; naziismefascisme ; fundamentalisme, dan Pancasila, Inilah sistem ideologi, yang dijadikan sistem kenegaraan; telah berkembang dalam kehidupan dunia internasional modern yang berpacu merebut supremasi ideologi nasional masing-masing (misal : perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur 1950-1990). NKRI dengan berbagai negara Asia-Afrika bersikap bebas-aktif, dalam makna tidak memihak antar ideologi negara adidaya (antara Amerika Serikat dan Sekutunya berhadapan dengan Uni Soviet dan Sekutunya). Bangkitlah kekuatan ke-3 dalam panggung politik dunia; terkenal sebagai kekuatan negara-negara non-blok (= GNB atau gerakan nonblok).Bagaimana wajah politik negara-negara masa depan, amat ditentukan oleh ideologi mana yang memiliki otoritas dan supremasi atas berbagai ideologi dunia

modern.Berdasarkan analisis normatif filosofis-ideologis diatas, khasanah ilmu politik mengakui adanya sistem kenegaraan dengan predikat berdasarkan sistem ideologi : negara kapitalisme-liberalisme, negara sosialisme, negara zionisme Israel; negara komunisme; dan sebagainya. Wajar apabila NKRI dinamakan sistem kenegaraan Pancasila.

Ada pun pembahasan yang akan kami bahas yaitu 1.Pancasila sebagai filsafat 2.cabang-cabang filsafat 3.pancasila merupakan system filsafat 4.kesatuan sila-sila pancasila sebagai filsafat dan falsafat

BAB 11 PEMBAHASAN
1.P ancasila sebagai filsafat
a. Sebagai produk 1) Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan lain sebagainya. 2) Filsafat sebagai suatu jenis problem yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persolaan yang bersumber pada akal manusia.

b.Sebagai proses Diartikan dalam bentuk aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.

2.Cabang-cabang filsafat:
1. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi di balik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi, dan antropologi 2. Epistemologi, yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan 3. Metodelogi, yang berkaitan dengan persolaan hakekat metode dalam ilmu pengetahuan 4. Logika, yang berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berpikir yang benar 5. Etika, yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia 6. Estetika, yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan

3.Pancasila merupakan sistem filsafat


DEMOKRASI o Demokrasi pancasila baru pada aspek formal, tapi pada aspek subtansi atau budaya masih sedang dimantapkan, dipelajari. o Filsafat Pancasila adalah nilai filosofis bangsa Indonesia yang dianggap paling baik untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. o Falsafah adalah filsafatnya suatu banga

o Ideologi adalah sistem nilai yang dianggap atau diakui oleh suatu bangsa atau negara yang dipertahankan dan diperjuangkan agar terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PANCASILA Filsafat

Falsafah

Nilai luhur Ideologi

Pandangan Hidup Nilai dasar

Dasar Negara

Tujuan Negara

P4 instrumental

Batang Tubuh

GBHN/Pelita

Nilai

Anggaran Dasar praxis

Per-UU-an

APBN/Repelita

Nilai

Anggaran Rumah teknis Tangga Norma moral

Edaran

DIP/DUK

Nilai

Norma hukum

Norma politik pembangunan

Diterjemahkan/ dijabarkan / diterapkan

ditafsirkan

/disederhanakan

/diwujudkan

Melandasi / memberi arah

4.Kesatuan falsafah

sila-sila

Pancasila

sebagai

filsafat

dan

1) Susunan kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis a. suatu kesatuan majemuk tunggal b. tidak dapat berdiri sendiri terlepas c. tidak saling bertentangan d. isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur: susunan kodrat jasmani rohani, sifat kodrat individu-makluk sosial, dan kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri- makluk Tuhan Yang Maha Esa 2) Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal Sebab dan akibat : Hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sebagai sebab) (hakikat sila I dan II) yang membentuk persatuan mendirikan

negara dan persatuan manusia dalam suatu wilayah disebut rakyat (hakikat sila III dan IV), yang ingin mewujudkan suatu tujuan bersama yaitu suatu keadilan dalam suatu persekutuan hidup masyarakat negara (keadilan sosial) (hakikat sila V). Rumusan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal: 1. Sila pertama, Ketuhanan yang meliputi dan menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5 2. Sila kedua, kemanusaiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai oleh sila 1, meliputi dan menjiwai sila 3, 4, dan 5 Sila ketiga, persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijiwai sila 1 dan 2, meliputi dan menjiwai sila 4 dan 5

BAB 111 KESIMPULAN


1. Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis yang membedakan pancasila dengan sistem filsafat lainnya. Dasar ontologis disebut juga sebagai dasar antropologis. Dasar epistimologis dalam arti pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat pancasila. Dasar aksiologis merupakan pandangan tentang nilai dan pandangan pancasila secara hierarki yang merupakan suatu kesatuan. 2. Ya, suatu dasar Negara akan kuat bila unsur-unsurnya berasal dari bangsa itu sendiri. Pancasila yang unsur-unsurnya berasal dari bangsa Indonesia sendiri mempunyai akar yang kuat. Oleh karena itu Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia. Selama kepribadian bangsa itu tidak berubah, pancasila akan tetap berlaku sepanjang masa. Unsurunsur pancasila sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.

3. Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi di sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Lahir bersama terbentuknya negara Indonesia, pancasila mempunyai peranan sebagai pedoman dan acuan hidup bangsa Indonesia. Itulah yang disebut dengan hakikat pancasila.

KATA PENGANTAR
Menyambut perkulliyahan 2011/2012 dengan berbasis kopetensi,kami sepakat untuk menyusun buku PPKN Yang berjenis Makalah.Yang tujuan kami Untuk membahas tentang Dasar-dasar ontologis sila-sila pancasiladgn ini kami nyatakan kepada pihak pembaca kurang dan lebih mohon harap di maklumin.Secara umum penyempurnaan kurikulum dilakukan secara responsif terhadap penerapan hak asasi manusia ,kehidupan berdemokrasi,globalisasi,dan otonomi daerah. Oleh karna itu ,sebagian besar materi yang ada di dalam buku ini di susun agar seirama dengan tujuan tersebut.Kami berharap dengan hadir nya buku ini ,dosen terlebih mahasiswa dapat memperluas imajinasinya akan ilmu PPKN ,Dan bersamasama mencari sumber-sumber lain nya untuk makin memperkaya pengetahuan dan wawasan .

KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
ALFI NURA AYUSUSANTI NOVITA SARI BUSRA FITRA WILJASTI IWAN SAHPUTRA

LUKMAN PITRA IWANDI

You might also like