Professional Documents
Culture Documents
A. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah , Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan pemberantasan korupsi dan peraturan Mentri Sosial RI Nomor 82 Tahun 2004 Tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Departemen Sosial.
Dari beberapa peraturan tersebut diatas bahwa setiap Instansi Pemerintah diwajibkan menginplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( Sistem AKIP ), tujuannya menginplementasikan Sistem AKIP tersebut adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasarat untuk
Sitem AKIP pada dasarnya merupakan sitem manajmen berorentasi pada hasil yang merupakan salah satu intrumen untuk mewujudkan instasi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara epesien , efektip , transparan dan responsif terhadp aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan sitem AKIP tersebut setiap instansi
pemerintah akan membuat Rencana Strategis ( Strategie plan ). Rencana Kerja ( Perpomance Plan ), Penetapan Kinerja
( Perpomance Agreement )
Serta laporan
Pertanggungjawaban
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Biro Perencanaan tahun 2006 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Biro Perencanaan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2006 dan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro Perencanaan di tahun mendatang.
B. KEDUDUKAN Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor : 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial, Biro Perencanaan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen Sosial RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Departemen Sosial RI. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial, penyusunan program dan anggaran,administrasi kerja sama luar negri serta evaluasi dan pelaporan. 3. Fungsi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial; b. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan anggaran; c. Penyiapan adminitrasi kerja sama luar negri; d. Penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan.
B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Mentri Sosial RI. Nomor 82/HUK/2005 tentang organisasi dan tata kerja Departemen Sosial, maka kedudukan , tugas ,fungsi Biro Perencanaan sebagai berikut : 1. Kedudukan. Biro Perencanaan dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan yang berada dibawah Sekretaris Jenderal. 2. Tugas pokok Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial, penyusunan program dan anggaran,administrasi kerja sama luar negri serta evaluasi dan pelaporan. 3. Fungsi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial; b. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan anggaran; c. Penyiapan adminitrasi kerja sama luar negri; d. Penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan. dan bertanggungjawab kepada
C. STRUKTUR ORGANISASI Untuk melaksanakan tugas,fungsi sesuai dengan tersebut diatas dibantu oleh : 1. Bagian Analisis Kebijakan Perencanaan Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas melaksnakan penyiapan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial serta mempunyai fungsi ; a) Penyusunan analisis perencanaan strategis, b) Penyusunan analisis dampak kebijakan, c) Penyusunan analisis perencanaan pusat dan daerah.
Bagian Analisis Kebijakan Perencanaan Kesejahteraan Sosial dibantu oleh; a) Subbagian Analisis Perencanaan Strategis, b) Subbagian Analisis Dampak Kebijakan dan c) Subbagian Analisis Perencanaan Pusat dan Daerah.
2. Bagian Penyusunan Perencanaan Program dan Anggaran, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program dan anggaran serta pengumpulan serta pengumpulan dan pengolahan data, dan mempunyai fungsi a) Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan anggaran, b) Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan wilayah, c) Pelaksanaan koordinasi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bagian Penyusunan Perencanaan Program dan Anggaran dibantu oleh : a) Subbagian Program dan Anggaran b) Subbagian Perencanaan Wilayah, c) Subbagian Pemngumpulan dan Pengolahan Data.
3. Bagian Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan administrasi pelaksanaan kerja sama luar negeri dan mempunyai fungsi : a) Penyiapan administrasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga pemerintah; b) penyiapan administrasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga non pemerintah; c) Penyiapan administrasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga internasional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bagian kerja sama luar negeri dibantu oleh : a) Subbagian Kerja Sama Pemerintah; b) Subbagian Kerja Sama Non Pemerintah; c) Subbagian Kerja Sama Internasional.
4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan evalasi, penyusunan laporan, akuntabilitas kinerja, serta urusan tata usaha dan rumah tangga Biro dan mempunyai fungsi : a) Penyiapan bahan evaluasi
pelaksanaan proram pembangunan kesejahteraan sosial; b) Penyusunan laporan pelaksanaan program kesejahteraan sosial dan laporan akuntabilitas kinerja Departemen; c) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bagian evaluasi dan pelaporan dibantu oleh : a) Subbagian Evaluasi; b) Subbagian Pelaporan dan c) Subbagian Tata Usaha Biro.
Secara rinci struktur organisasi Biro Perencanaan terdapat pada lampiran 1. C. SISTEMATIKA PENYAJIAN. Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah mengkomunikasikan pencapaian kinerja Biro Perencanaan selama satu tahun 2006. Capaian kinerja (performance result) 2006 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2006 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Dengan pola pikir tersebut maka sistimatika penyajian LAKIP Biro Perencanaan adalah sebagai berikut : Bab. I. Bab. II Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang aspek strategis dan struktur organisasi Rencana strategis, menjelaskan mutan rencana strategis Biro Perencanaan tahun 2004-2009 dan Penetapan Kinerja Tahun 2006. Bab III. Indikator makro Bidang Perencanaan, menjelaskan pencapaian kinerja menyeluruh (makro) dari Biro Perencanaan selama tahun 2006 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut. Bab IV Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja (mikro) Biro Perenanaan dikaitkan dengan pertangung jawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2006.
Bab V
Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Perencanaan tahun 2006 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Biro Perencanaan pada tahun 2006, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan memperhitungkan potensi, peluang serta kendala yang mungkin timbul, telah menyusun Rencana Stratejik tahun 2006 yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program. A. RENCANA STRATEJIK Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan yang diselaraskan dengan arah kebijakan, program pembangunan kesejahteraan sosial. Biro Perencanaan mengacu pada Departemen Sosial tahun 2004-2009 sebagai dasar dalam menyusun kebijakan, progam dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Biro dalam pencapaian visi, misi seerta tujuan yang ingin dicapai. Visi
Rumusan visi dan misi Biro Perencanaan mengacu pada visi dan misi Departemen Sosial, dengan fokus pada tupoksi yang telah ditetapkan, yaitu perencanaan program bidang kesejahteraan sosial, maka visi Biro Perencanaan ditetapkan sebagai berikut :
TERWUJUDNYA KOORDINASI ANALISIS KEBIJAKAN PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TEPAT SASARAN DAN TEPAT WAKTU Misi
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Biro Perencanaan yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Meningkatkan koordinasi analisis kebijakan perencanaan program kesejahteraan sosial 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi koordinasi penyusunan program dan anggaran 3. Meningkatnya efektivitas administrasi kerja sama luar negeri 4. Meningkatkan efektivitas evaluasi dan pelaporan kinerja
Tujuan.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima ) tahun. Biro Perencanaan secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu satu tahun sampai dengan lima thun kedepan dengan diformulasikanya tujuan strategis dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Dengan merumuskan tujuan strategis Biro Perencanaan dapat mengukur sejauh mana visi,misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan stategis dirumuskan berdasarkan visi,misi organisasi, agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuan strategisnya, maka setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja ( performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Terwujudnya koordinasi analisis kebijakan kesejahteraan sosial 2. Terwujudnya efektifitas dan efisiensi koordinasi penyusunan program dan anggaran 3. Terwujudnya efektifitas administrasi kerja sama luar negeri 4. Terwujudnya efektifitas evaluasi dan pelaporan kinerja. Sasaran.
Untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya analisis perencanaan strategis 2. Terwujudnya analisis dampak kebijakan perencanaan 3. Terwujudnya analisis perencanaan pusat dan daerah 4. Penyusunan program 5. Perencanaan wilayah 6. Tersedianya data 7. Terciptanya kerja sama pemerintah 8. Terciptanya kerja sama non pemerintah 9. Terciptanya kerja sama internasional 10. Terciptanya evaluasi kinerja 11. Tersedianya pelaporan kinerja
12. Tertibnya administrasi Biro B. Penetapan Kinerja tahun tahun 2006 Dengan telah diterbitkanya Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi, kemudian Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara segera menindaklanjuti dengan diterbitkanya Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor. SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Biro Perencanaan telah membuat Penetapan Kinerja tahun 2006 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2006. Penetapan Kinerja Biro Perencanaan disusun berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2006 yang telah ditetapkan sehingga secara subtansial Penetapan Kinerja tahun 2006 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2006. Subtansi yang ada dalam Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja adalah memuat tentang sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2006yang telah mengacu pada Rencana Strategis Biro Perencanaan tahun 20042009. Ringkasan Penetapan Kinerja Tahun 2006 selengkapnya terdapat pada lampiran 2.
10
11
potensi, peluang serta kendala yang mungkin timbul, telah menyusun Rencana Stratejik tahun 2006 yang
VISI
TERWUJUDNYA KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN PELAYANAN SERTA ADMINISTRASI SECARA CEPAT, TEPAT DAN TERTIB BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL Misi berupa kebijakan yang harus dilaksanakan agar visi organisasi dapat dicapai. Misi diperlukan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan strategik. Mengacu pada visi diatas, Biro Perencanaan menetapkan misi sebagai berikut :
12
MISI
1. 2. 3. 4. MELAKSANAKAN KOORDINASI PERENCANAAN ANALISIS KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELAKSANAKAN KOORDINASI PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN MELAKSANAKAN KOORDINASI PELAYANAN ADMINISTRASI KERJA SAMA LUAR NEGERI MELAKSANAKAN KOORDINASI PELAYANAN ADMINISTRASI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
2. Tujuan. Merupakan penjabaran atau implementasi dari misi, tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam waktu satu sampai lima tahun. Adapun tujuan yang ingin dicapai Biro Perencanaan adalah :
1. TERWUJUDNYA MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM YANG KOORDINATIF DAN EFEKTIF, AGAR PROSES PENYUSUNAN TEPAT WAKTU DAN TEPAT SASARAN. 2. TERWUJUDNYA SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI YANG EFEKTIF, GUNA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM.
13
3. Sasaran. Untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai tujuan penyusunan perencanaan program yang berkualitas adalah : 1. MENGANALISIS PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM DAN PELAKSANAANNYA SERTA KEGIATAN JFP EFISIEN, TEPAT WAKTU DAN TEPAT SASARAN. 2. MENYUSUN PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN PEMBANGUNAN YANG TEPAT WAKTU DAN TEPAT SASARAN. 3. HUBUNGAN DAN TATA KERJA SAMA DENGAN LUAR NEGERI YANG KONDUSIF. 4. EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM YANG EFEKTIF DAN MEMADAI.
4. KEBIJAKAN Dalam rangka mengemban visi, dan misi serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan, langkah-langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan peningkatan kualitas tenaga perencana bidang sosial, penajaman fokus sasaran dan target, disertai dengan pendayagunaan SDM serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan unit teknis dilingkungan Departemen Sosial. Untuk mencapai tujuan/sasaran dalam meningkatkan mutu perencana program pembangunan kesejahteraan sosial dan penyelenggaraan pelayanan administrasi, ditempuh kebijakan dan strategi sebagai berikut : a. Melaksanakan koordinasi analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial. b. Meningkatkan mutu perencanaan program kesejahteraan sosial. c. Meningkatkan mekanisme dan tata kerja sama luar negeri.
14
d. Meningkatkan mutu pelaksana pemantauan dan evaluasi. 5. Program a. Program Penyelenggaraan Pimpinan dan Kenegaraan. b. Program Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial.
15
D. RENCANA KINERJA
Sasaran Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian 3
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
5
Input :
58 orang
Terwujudnya koordinasi perencanaan program dan anggaran serta administrasi yang cepat tertib, tepat dalam bidang kesejahteraan sosial
Rp Orang
194.825.000,58
5 buku
Input : Dana SDM Output : Jumlah buku yang diberikan kepada unit terkait
Rp Orang
78.000.000,23
16
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Tersedianya alat penataan Data Base
3
1 unit
terselenggaranya Input : penataan data Dana base yang baik SDM dan akurat Output : Terinformasika nnya semua data yang akurat dan baik.
Rp Orang
400.000.000,-
2.
30 org
Input : Dana SDM Output : Jumlah RKAKL yang diterima oleh Biro Perencanaan
Rp Orang
51.100.000,30 org
33 usulan daerah/dok
Rp Orang
157.800.000,-
17
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah dokumen usulan program dan anggaran bangkesos tahun 2007
3
1 dok
5
Tersusunnya Usulan Program dan anggaran Bangkesos
6
Input : Dana SDM Output : Jumlah Dok yang dihasilkan
8
80.295.000,-
Rp Orang
1 dok
Terselesaikannya Input : Dana terjemahan SDM Renstra 2005 Output : 2009 Terselenggaranya KPP
Rp Orang
93.600.000,-
Jumlah Dok yang dihasilkan Input : Dana SDM Output : Jumlah Dok yang dihasilkan Rp Orang
Jumlah dok koordinasi arah kebijakan, program antara pusat dan daerah dalam penyusunan anggaran TA. 2007 baik tingkat regional barat dan timur maupun nasional.
5 dok
790.909.000,-
18
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah dokumen rancangan program dan anggaran bidang kessos terutama kegiatan yang dilaksanakan di daerah melalui dana dekon. Jumlah Lap Top
3
1 dok
5
Terlaksananya koordiansi teknis dgn Bina Program pembangunan kessos
Input : Dana SDM
6
Rp
8 24.888.000,-
Orang
Output : Jumlah dok yang dihasilkan Input : Dana SDM Output : Jumlah laptop yang ada Input : Dana SDM Output : Jumlah kendaraan yang tersedia dan digunakan oleh pegawai
dok
4 unit
Rp Orang
100.000.000,-
unit
Rp Orang
4 30.000.000,-
2 unit
unit
19
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
5
Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana dekonsentrasi di daerah dan pengolahannya
Input : Dana SDM
33 lok
Rp Orang
314.000.000,-
Output : Jumlah lokasi yang terdata serta yang menerima dana dekon
Lok
33
1 buku
1
Buku
20
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan
3
3 keg
5
Input : Dana SDM
Rp Orang
45 org
Rp Orang
60.810.000,45 org
21
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah kegiatan koordinasi yang dilakukan.
3
3 keg
5
Terlaksananya Koordinasi pemerintah dengan NGO LN
Input : Dana SDM
Rp Orang
54.720.000,-
19 lokasi
Input : Dana SDM Output : Jumlah lokasi yang dikunjungi oleh NGO
Rp Orang
140.600.000,-
Lokasi
19
22
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah dokumen pengelolaan administrasi Biro Perencanaan selama 1 tahun
3
4 dok
5
Terlaksananya pengelolaan administrasi Biro Perencanaan
Input : Dana SDM
Rp Orang
102.240.000,-
Dok
22 org
Terlaksananya Input : penilaian angka Dana kredit dan terbinanya JFP SDM di lingkungan Output : Depsos RI. Jumlah pejabat
fungsional perencana yang mengikuti penilaian angka kredit dan pembinaan
Rp Orang
38.280.000,22 org
23
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah peserta JFP yang mengikuti diklat
3
43 org
7
Rp Orang
8 133.200.000,43 org
Terlaksananya Input : pengiriman Dana diklat bagi JFP, SDM Tim penilai JFP dan Output : sekretariat tim Jumlah peserta yang mengikuti penilai JFP
diklat
42 UPT 19 lokasi.
Terlaksananya pendataan dalam rangka penyusunan anggaran UPT 2007 dan pengolahan hasil
Input : Dana SDM Output : Jumlah lokasi dan UPT yang diterima. Input : Rp Orang
148.300.000,-
Lokasi
19 lokasi/ 42 UPT
1 dok
Rp Orang
120.000.000,-
Dok
24
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah dokumen bahan laporan Mensos
3
1 dok
5
Input :
7
Rp Orang
Tersusunnya Dana laporan Mensos SDM pada Rakor Kesra, Polkam Output : Jumlah dan Ekonomi
dokumen yang tersusun Input :
108.000.000,-
Dok
1 dok
Tersusunnya Dana laporan bahan SDM Pidato Presiden Didepan DPD Output :
Jumlah dokumen yang tersusun Input :
Rp Orang
4.900.000,-
Dok
1 dok
Rp Orang
14.940.000,-
Dok
25
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
2
Jumlah dokumen LAKIP
3
3 dok
5
Input :
6
Dana SDM Output : Jumlah dokumen yang tersusun Input :
7
Rp Orang
8 74.775.000,-
Dok
1 dok
Rp Orang
24.000.000,-
Dok
1 buku
Rp Orang
38.910.000,-
Dok
26
Sasaran
Uraian Indikator Rencana Tingkat Capaian
Kegiatan Program 4
Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian (Target) Ket
5
Input :
6
Dana SDM Output : Jumlah dokumen hasil monev yang dihasilkan Input :
7
Rp Orang
8 251.900.000,-
Dok
31
1 dok
Dana SDM Output : Jumlah dokumen yang tersusun Input : Dana SDM Output : Jumlah dok laporan yang disusun
Rp Orang
37.800.000,-
Dok
1 dok
Rp Orang
59.995.000,-
Dok
27
Kegiatan
Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Satuan 4 Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
Terwujudnya koordinasi perencanaan program dan anggaran serta administrasi yang cepat tertib, tepat dalam bidang kesejahteraan sosial
Input : Dana SDM Output : Jumlah yang memberikan laporan ke Biro Perencanaan
Rp Orang
194.825.000,58
Input : Dana SDM Output : Jumlah buku yang diberikan kepada unit terkait
Rp Orang
78.000.000,23
28
Kegiatan Program
1 Indikator Kinerja 3 Input : Terselenggaranya Dana penataan data base SDM yang baik dan akurat Output : Terinformasikannya semua data yang akurat dan baik. Uraian 2 Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
400.000.000,-
Input : Terlaksananya Dana pemantapan SDM Aplikasi Dokumen Output : RKAKL dan Jumlah RKA-KL DIPA. yang diterima oleh Biro Perencanaan
Rp Orang
51.100.000,30 org
Rp Orang
157.800.000,-
Rp Orang
80.295.000,-
29
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Dana SDM Output : Jumlah Dok yang dihasilkan Input : Dana SDM Output : Jumlah Dok yang dihasilkan Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
93.600.000,-
Terselenggaranya KPP
Rp Orang
790.909.000,-
Input : Dana SDM Output : Jumlah dok yang dihasilkan Input : Dana SDM Output : Jumlah laptop yang ada Rp Orang
24.888.000,-
dok
Rp Orang
1 100.000.000,-
unit
30
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Dana SDM Output : Jumlah kendaraan yang tersedia dan digunakan oleh pegawai Rp Orang Satuan 4 Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
30.000.000,-
unit
Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana dekonsentrasi di daerah dan pengolahannya
Input : Dana SDM Output : Jumlah lokasi yang terdata serta yang menerima dana dekon
Rp Orang
314.000.000,-
Lok
33
Input :
Rp Orang
buku
31
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Satuan 4 Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
Dana SDM Output : Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam penyusunan data base. Input :
Rp Orang
Dana SDM Output : Jumlah peserta yang menghadiri pertemuan Input : Dana
Rp Orang
60.810.000,45 org
Rp Orang
54.720.000,-
SDM
32
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Dana Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
140.600.000,-
Lokasi
19
Rp Orang
102.240.000,-
4
Dok
Terlaksananya penilaian angka kredit dan terbinanya JFP di lingkungan Depsos RI.
Dana SDM Output : Jumlah pejabat fungsional perencana yang mengikuti penilaian angka kredit dan pembinaan
Rp Orang
38.280.000,22 org
33
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Dana SDM Output : Jumlah peserta yang mengikuti diklat Input : Dana SDM Output : Jumlah lokasi dan UPT yang diterima. Input : Rp Orang Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
Terlaksananya pengiriman diklat bagi JFP, Tim penilai JFP dan sekretariat tim penilai JFP Terlaksananya pendataan dalam rangka penyusunan anggaran UPT 2007 dan pengolahan hasil
133.200.000,43 org
148.300.000,-
Lokasi
Rp Orang
Dok
34
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
Tersusunnya Dana laporan Mensos SDM pada Rakor Kesra, Polkam dan Output : Jumlah dokumen Ekonomi
yang tersusun Input :
108.000.000,-
Dok
Rp Orang
4.900.000,-
Dok
Input :
Rp Orang
14.940.000,-
Dok
35
Pencapaian
Kegiatan Program
Uraian 1 2 Input : Indikator Kinerja 3 Satuan 4 Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Rp Orang
74.775.000,-
Dok
Rp Orang
24.000.000,-
Dok
Rp Orang
38.910.000,-
Dok
36
Kegiatan Program
1 Uraian 2 Indikator Kinerja 3 Input : Dana SDM Output : Jumlah dokumen hasil monev yang dihasilkan Input : Satuan 4 Rp Orang Rencana Tingkat Capaian (Target) 5 Realisasi 6
Ket 8
251.900.000,-
Dok
31
Rp Orang
37.800.000,-
Dok
Rp Orang
59.995.000,-
Dok
37
1
1. Koordinasi Penyusunan analisis kebijakan perencanaan kesejahteraan sosial
2
Jumlah peserta sosialisasi dari pusat dan daerah 58 orang
5 buku
Tersedianya alat penataan Data Base 2. Koordinasi Penyusunan Jumlah peserta Program dan Anggaran pelatihan aplikasi RKA-KL dan DIPA
1 unit
30 org
38
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
REALISASI
KET
2
Jumlah dokumen usulan daerah (RKA-KL) Jumlah dokumen usulan program dan anggaran bangkesos tahun 2007 Jumlah terjemahan renstra 2005 2009. Jumlah dok koordinasi arah kebijakan, program antara pusat dan daerah dalam penyusunan anggaran TA. 2007 baik tingkat regional barat dan timur maupun nasional. Jumlah dokumen rancangan program dan anggaran bidang kessos terutama kegiatan yang dilaksanakan di daerah melalui dana dekon. Jumlah Lap Top Jumlah kendaraan bermotor roda 2
3
33 usulan daerah/dok
1 dok
1 dok 5 dok
1 dok
4 unit 2 unit
39
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
REALISASI
KET
1
3. Koordinasi pelayanan administrasi kerjasama luar negeri
2
Jumlah buku SOTK
3
1 buku
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan Jumlah peserta yang terlibat Jumlah kegiatan koordinasi yang dilakukan. Jumlah daerah yang dikunjungi NGO
3 keg 45 org
3 keg
19 lokasi
4.KoordinasiEvaluasi Jumlah dokumen pengelolaan dan pelaporan administrasi Biro Perencanaan pelaksanaan pro- selama 1 tahun gram
Jumlah pejabat fungsional perencana yang dinilai dan dibina Jumlah peserta JFP yang mengikuti diklat
4 dok
22 org
43 org
40
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
REALISASI
KET
2
Jumlah UPT yang diterima.
3
42 UPT 19 lokasi. 1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
3 dok
1 dok
41
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
REALISASI
KET
2
Jumlah buku laporan semester dan tahunan 1 buku
Jumlah dokumen hasil monev dan 31 dok pengolahan hasil Jumlah Pedoman Pelaporan bangkesos 1 dok
1 dok
42
A. EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja masing-masing sasarn lebih rinci diuraikan sebagai berikut : a. Koordinasi Perencanaan Analisis Kebijakan Kesejahteraan Sosial 1. Terselenggaranya kegiatan Standard Pelayanan Minimum sebagai bahan acuan untuk menyusun kegiatan 2. Tersedianya buku pedoman Pembangunan Kesejahteraan Sosial sebagai bahan pelaporan kegiatan dana Dekonsentrasi. 3. Tersedianya Refitalisasi Data Base yang berbasis WEB untuk memudahkan dalam pencarian data sebagai bahan usulan kegiatan dan program untuk tahun yang akan datang. b. Koordinasi Penyusunan Program dan Anggaran 1. Terselenggarakannya kegiatan Asistensi berdasarkan pada tahapan kegiatan persiapan dan pelaksanaan asistensi maka tersusunnya Perencanaan Daerah. 2. Tahapan kegiatan selanjutnya adalah penjajagan di 33 propinsi serta terolahnya hasil dari penjajagan sebagai usulan program dan anggaran pembangunan kesejahteraan sosial. 3. Koordinasi Pelaksanaan Program di wilayah Timur, Barat dan Nasional dapat terlaksana dengan baik berdasarkan usulan Program dan Anggaran Pembangunan Kesejahteraan Sosial. 4. Tersusunnya Pedoman Pembangunan Kesejahteraan Sosial sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dalam pembahasan.
43
5. Dalam pencapaian tujuan, visi dan misi Departemen Sosial tersusunnya Renstra Pembangunan Kesejahteraan Sosial tahun 2006 menjadi pedoman pembangunan kesejahteraan sosial. 6. Kegiatan pemantapan aplikasi DIPA dan RKA telah terlaksana dengan cukup baik yang akan mendukung SDM. 7. Koordinasi Teknis dengan Bina Program adalah salah satu kegiatan yang mendukung antar instansi pusat dan daerah dan sudah terlaksana cukup baik. 8. Alat pengolah data yang cukup baik sebagai alat dukung telah tersedia dalam analisis kebutuhan untuk mencapai target dan sasaran yang diinginkan. c. Koordinasi Pelayanan Administrasi Kerjasama Luar Negeri 1. Pertemuan kerjasama dengan orsos asing dan antar negara asing sangat diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial sebagai komitmen bersama dan dapat disepakati. 2. Dengan adanya kegiatan penyusunan instrumen Moneva orsos asing yang terdiri dari, penyusunan draft, pembahasan dan finalisasi akan mendukung pelaksanaan kegiatan dasar legalitasnya. 3. Kegiatan penyusunan SOTK sangat mendukung bagi pelayanan administrasi kerjasama dengan Orsos/LSM sebagai mitra kerja dari Departemen Sosial RI. 4. Penyusunan Data Base NGO sangat membantu guna kelancaran pelayanan bagi mitra kerja Depsos dan sebagai bahan untuk kegiatan pelaksanaan yang akan datang. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan orsos asing ke daerah dengan menugaskan perwakilan dari pusat untuk meninjau lokasi yang memiliki
44
d. Terselenggaranya kegiatan evaluasi dan penyusunan bahan-bahan pelaporan. 1. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Biro Perencanaan adalah sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendorong terbentuknya good governance serta berfungsi sebagai media pertanggung jawaban kepada publik dan pimpinan sudah dilaksanakan dengan cukup baik. 2. Terselenggaranya LAKIp Biro (Eselon II) sebagai bahan masukan untuk kegiatan LAKIP pada tk. Eselon I (Sekjen) yang akan dipertanggung jawabkan kepada Menteri. 3. Kegiatan LAKIP Departemen Sosial berdasarkan pada masukan data dari unit Eselon I di lingkungan Departemen Sosial dan sebagai bentuk tanggung jawab Departemen kepada MenPAN, Presiden dan BPK atas kinerja yang telah dilaksanakan selama satu tahun ini. 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Rutin UPT dalam rangka pengumpulan data dan masukan dari daerah serta untuk mengetahui sampai sejauh mana anggaran yang telah diserap dan bagaimana pelaksanaannya. 5. Dari data tersebut ditindak lanjuti dengan peolahan hasil Monev sebagai bahan acuan dan laporan kepada pemerintah. 6. Terselenggaranya pertemuan penyusunan program anggaran dari Departemen Sosial di Jawa Barat dalam rangka penyusunan bahan Nota Keuangan hingga dihasilkan dokumen bahan Nota Keuangan. 7. Data yang terdapat pada bahan Nota Keuangan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan bahan Pidato Presiden RI di depan Sidang Paripurna MPR/DPR.
45
8. Tersusunnya bahan Sidang Kabinet/Khusus yang diselenggarakan secara rutin dan dalam keadaan darurat sudah terlaksana dengan baik. 9. Bahan Rakor Menteri/Khusus yang dilaksanakan baik secara rutin dan darurat telah dapat dilaksanakan secara baik.
3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
46
1.482.985.000
370.746.250
1.112.238.750
1.411.060.228
PENELITIAN
DAN
2.500.000.000
625.000.000
1.875.000.000
2.378.350.000
JUMLAH
3.982.985.000
995.746.250
2.987.238.750
3.789.810.228
47
48