You are on page 1of 15

PEMERIKSAAN PERSEDIAAN

Sifat dan contoh Persediaan 2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Persediaan 3. Prosedur Pemeriksaan Persediaan
1.

Sifat dan contoh Persediaan


Menurut SAK: persediaan adalah aktiva: a. yang tersedia untuk dijual b. dalam proses produksi dan atau dlm perjalanan c. dalam bentuk perlengkapan [supplies] untuk digunakan dlm proses produksi atau pemberian jasa Sifat Persediaan: - biasanya mrpkan aktiva lancar [perputaran < 1 thn] - mrpkn jml yg besar - mempunyai pengaruh yg besar thd Neraca dan Lap. Laba rugi.
2

Sifat dan contoh Persediaan


Contoh Persediaan: - Bahan baku - Bahan dalam proses - Barang jadi - Suku cadang [spare parts] - Bahan pembantu - Barang dalam perjalanan [sudah dikirim supplier ttp belum sampai ke gudang] - Barang konsinyasi [consignment out]: barang perush yg dititip jual kpd perush lain. Sedang consignment in [barang perush lain yg dititip di perush] tidak boleh dicatat sbg persediaan perusahaan.
3

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Persediaan


1. Utk memeriksa apakah terdpt internal control yg baik atas persediaan 2. Utk memeriksa apakah persediaan yg tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki perush. 3. Utk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dg SAK. 4. Utk memeriksa apakah apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dg PABU. 5. Utk memeriksa apakah terhadap barang-barang yg rusak [defective], bergerak lambat [slow moving], dan ketinggalan mode [absolescence] sudah dibuatkan allowance yg cukup
4

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Persediaan


6. Utk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan. 7. Utk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggunan yang cukup. 8. Utk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian / penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh besar thd lap. Keu. 9. Utk mengetahui apakah penyajian persediaan dlm lap. Keu sudah sesuai dg PABU.

1. Utk memeriksa apakah terdpt internal control yg baik atas persediaan. >> Jika Internal controlnya baik, maka luas pemeriksaan dlm substantif tes bisa dipersempit Ciri internal control yg baik atas persediaan:
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab [segregation of duties] antara bag pembelian,penerimaan barang, gudang, akuntansi, dan keuangan. b. Digunakannya formulir-formulir yg prenumbered [bernomor urut tercetak], seperti: PR, PO, DO, RR[LPB], SO, Sales Invoice. c. Untuk pembelian dlm jml besar dilakukan mll tender. d. Adanya sistem otorisasi, baik utk pembelian, penjualan, penerimaan maupun pengeluaran kas / bank.
6

e. Digunakannya sistem anggaran utk pembelian, produksi, penjualan, dan penerimaan serta pengeluaran kas. f. Pemesanan barang dilakukan dg memperhitungkan EOQ dan Safety Stock. g. Digunakannya perpetual inventory system dan stock card, terutama di perusahaan yg nila persediaan per jenisnya cukup material.

>> Utk memahami IC, lakukan tanya jawab dg client menggunakan ICQ. Gambarkan dlm flowchart maupun narasi.

- Evaluasi IC yg ada, lalu tarik kesimpulan sementara, apakah IC atas persediaan BAIK, SEDANG, atau LEMAH. - Jika IC nya BAIK ataupun SEDANG, lakukan tes ketaatan [compliance test] utk membuktikan apakah apakah IC berjalan efektif atau tidak. >> Sampel yg diambil : - utk pembelian: Purchase Order - utk pemakaian: Material Requisition - utk penjualan: Sales Invoice - Jika IC nya LEMAH, tidak perlu mengadakan tes ketaatan, ttp langsung mlkkn substantif tes yg diperluas. >> Lihat contoh ICQ utk persediaan:

2. Utk memeriksa apakah persediaan yg tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki perush.
>> Lakukan observasi atas stock opname

3. Utk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dg SAK.


>> Persediaan dinilai sebesar Harga Perolehan, yg meliputi metode: FIFO, LIFO, Average Cost. - Utk barang yg harga jualnya sudah pasti [logam mulia], atau cepat rusak [hsl pertanian] bisa dinilai berdasarkan harga jual - Utk barang-barang yg usang, rusak, atau bergerak lambat bisa diadakan penyisihan [allowance], shg sesuai dg LOCOM. - Dalam keadaan inflasi penggunaan FIFO mengakibatkan harga pokok penjualan rendah, dan laba kotor tinggi. LIFO mengakibatkan laba kotor rendah. Average menghasilkan laba kotor yg lebih kecil dbandingkan FIFO ttp lebih besar dari LIFO.
9

- Dari segi UU Pajak tidak diperkenankan menggunakan LIFO krn menghasilkan laba kotor yg lebih rendah dibandingkan FIFO dan Average.

4. Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dg PABU.


>> Ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu : sistem perpetual dan sistem phisik. Perbedaan pencatatan antara sistem perpetual dan sistem phisik: Perpetual Pembelian DR Persediaan xxx CR Utang/Kas xxx Penjualan DR Piutang/Kas xxx CR Penjualan xxx DR HPP xxx CR Persediaan xxx Phisik DR Pembelian xxx CR Utang/Kas xxx DR Piutang/Kas xxx CR Penjualan xxx

10

- Sistem perpetual biasanya digunakan pd perush yg jenis persediaannya tidak banyak, ttp nilai persediaan per unitnya besar. Misal: deale mobil, toko emas. - Sistem phisik biasanya digunakan pd perush yg jenis persediaan per unitnya kecil. Misal: toko bahan bangunan.

5. Untuk mengetahui apakah terhadap barang-barang yg rusak, bergerak lambat, dan ketinggalan mode sudah dibuatkan allowance yg cukup.
>> Barang-barang tsb tdk bisa dijual dg harga normal, spy laku hrs dijual dg harga obral. Krn itu hrs dibuatkan allowance yg cukup. Dalam harga tidak terlalu kecil [akibatnya laba terlalu besar], dan tidak terlalu besar [akibatnya laba terlalu kecil].

6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yg dijadikan jaminan.


>> Berdasarkan konfirmasi dai bank, perjanjian kredit, dan notulen rapat. Jika ada persediaan yg dijaminkan, hrs diungkapkan dlm catatan atas laporan keuangan.
11

7. Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dg nilai pertanggungan yg cukup.


>> Untuk menghindari terjadinya kerugian akibat terjadinya musibah, misal: kebakaran. - Nilai pertanggungan [insurance coverage] yg terlalu besar, dlm ekonomi yg lesu, memancing perush membakar persediaannya agar mendapat keuntungan dari ganti rugi perush asuransi.

8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yg mempunyai pengaruh yg besar thd laporan keuangan.
>> Jika hal tsb ditemukan, harus diungkapkan dlm catatan atas laporan keuangan.

9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dlm lap. keu. sesuai dg PABU.
>> Sistem pencatatan yg digunakan, metode penilaian yg digunakan, apakah sudah diterapkan LOCOM atas persed tsb.
12

Prosedur Pemeriksaan Persediaan


Prosedur Compliance Test:
1. Pahami dan evaluasi ICQ atas persediaan. >> Lihat contoh ICQ utk persediaan: - Evaluasi IC yg ada, lalu tarik kesimpulan sementara, apakah IC atas persediaan BAIK, SEDANG, atau LEMAH. - Jika IC nya BAIK ataupun SEDANG, lakukan tes ketaatan [compliance test] utk membuktikan apakah apakah IC berjalan efektif atau tidak. >> Sampel yg diambil : - utk pembelian: Purchase Order - utk pemakaian: Material Requisition - utk penjualan: Sales Invoice 2. Tarik kesimpulan mengenai IC atas persediaan. - Jika dari tes transaksi, tidak ditemukan kesalahan yg berarti, maka dpt disimpulkan IC nya BAIK, shg substantif tes bisa dipersempit. Dan sebaliknya.
13

Prosedur Pemeriksaan Persediaan


Prosedur Substantive Test: Lakukan observasi atas stock opname yg dilakukan klien. Minta Final Inventory List dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut: - check mathematical accuracinya. - cocokkan quantity per book dg stock card. - cocokkan quantity per count dg count sheet kita [auditor] - cocokkan total value dg buku besar persediaan. 3. 4. 5. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out. Periksa unit price dari bahan baku, bahan dlm proses, barang jadi, dan supplies. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal neraca.
14

Prosedur Pemeriksaan Persediaan


6. Periksa cukup tidaknya allowance utk barang-barang yg bergerak lambat, rusak, dan ketinggalan mode. 7. Periksa kejadian sesudah tanggal neraca. 8. Periksa cutt-off penjualan dan cutt-off pembelian. 9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit, dan notulen rapat. 10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca. 11. Seandainya ada brang dalam perjalanan, laukan prosedur berikut: - minta rincian good in transit per tanggal neraca. - periksa mathematical accuracinya. - periksa subsequent clearance. 12. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan dan buat usulan audit adjustment jika diperlukan. 13. Periksa apakah penyajian persediaan di lap. keu. sesuai dg PABU.
15

You might also like