com/2010/04/06/paragraI-persuasi/ di unduh tanggal 21 Oktober 2011
ParagraI persuasiI adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan Iakta. ( DeIinisi ParagraI PersuasiI ) Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh bila Anda akan menulis paragraI persuasiI. A. Menentukan Topik dan Tujuan Dalam ParagraI PersuasiI Dalam paragraI persuasiI, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah 'Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat. B. Membuat kerangka Karangan ParagraI PersuasiI Agar susunan tulisan persuasiI itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya. Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraI persuasiI adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas. Contoh kerangka tulisan persuasiI dengan topik 'Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain ialah sebagai berikut. Kerangka Tulisan PersuasiI 1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang 1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang 1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga 1.3 EIek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh 2. Latar Belakang Pecandu Narkotika 2.1 Frustasi 2.2 Broken home 2.3 Ingin disebut modern 2.4 Sebab-sebab lain 3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika 3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi Iisik dan kejiwaan pecandu 3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu 3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat 4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan 4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika 4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika C. Mengumpulkan Bahan Untuk ParagraI PersuasiI Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti . Contoh. Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45 broken home, 20 Irustasi, 17 ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45) Artinya: Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45. D. Menarik Kesimpulan dari ParagraI PersuasiI Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kitalakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah .. E. Penutup ParagraI PersuasiI Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan Iisik dan jiwa. Contoh paragraI persuasiI: Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta. Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai. Demikian artikel ini saya susun, semoga ParagraI PersuasiI ini dapat berguna bagi saudara saudara semua `` Sumber : BS E Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, Sugiarti, Suroto, Alexander Sosa | Terimakasih Yang Sebesar Besarnya
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak- anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30 materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.