Professional Documents
Culture Documents
Disampikan pada Pertemuan Pembahasan Penanggulangan Masalah Gizi di Propinsi Jawa Timur, Surabaya, 24 Januari 2007
Outline
A. B. C. D. Mengapa Perlu Intervensi Gizi? Apa penyebab masalah gizi? Langkah-Langkah Integrasi dengan Desa Siaga
Menurunkan Kemiskinan
MDG, Tujuan 1:
Menurunkan proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD1 per hari
Income poverty
Banyak negara/ wilayah yang dapat mencapai target
Permasalahan Gizi:
1. Masih cukup besar
<10% 10-19.9% 20-29.9% 30-39.9% >=40% Catatan: Susenas 2005, Untuk Prov. NAD, informasi berasal dari Lap. Survei Depkes-UNICEF, 2005
2. dan mengkhawatirkan!
Ibu hamil dan bayi 0-2 tahun kurang gizi: hambatan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar dan rendahnya produktifitas yang bersifat permanen (irreversible).
Kurang gizi pada usia dini meningkatkan resiko berbagai penyakit degeneratif (jantung, kanker, dll) pada saat dewasa
Posisi Indonesia
Kategori A (Kurus/Pendek)
MALAYSIA
TIMOR
INDONESIA: Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek) Kurang Vitamin A Anemia Gizi Besi Gizi Lebih (Overweight) Kurang Yodium
LOAS
THAILAND
INDONESIA CINA
Kategori C Overweight 3%
Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development
Gizi Buruk
%
Propinsi
Gizi Kurang
%
Gizi Buruk
%
Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Sumsel Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Indonesia Susenas 2004
18,67 28,44 18,54 20,51 31,4 16,71 18,46 29,56 13,36 17,41 19,2
12,76 7,29 3,07 10,28 8,19 6,36 5,56 6,03 4,07 5,95 8,3
31,43 35,73 21,61 30,79 39,59 23,07 24,02 35,59 17,43 23,36 27,5
NTB NTT Kalteng Kalsel Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sultra Gorontalo Maluku Maluku Utara
23,68 26,15 19,51 23,16 17,81 22,02 20,99 16,8 24,56 17,3
10,45 12,65 9,49 9,62 9,16 9,55 9,96 5,74 21,66 9,23
Tapi konsumsinya: 1993 : 1.879 kkal (85.42% AKG*) 1996: 2.019 kkal (91,81% AKG) 1999: 1.849 kkal (84,06% AKG) 2002: 1.985 kkal (90.26% AKG)
Persen Rumah Tangga Defisit Energi Th 1998 Kota: 51.10%, Desa 47.50%
Ket *: AKG : Angka Kecukupan Gizi (jumlah asupan gizi minimal yang dianjurkan)
Penyakit Infeksi
Persediaan Pangan
Pola Asuh
Windows of Opportunity
Kurang gizi paling kritis terjadi pada ibu hamil dan hingga anak berusia 2 tahun. Investasi yang dilakukan di luar periode ini kurang efektif untuk memperbaiki gizi
1.50 1.00
0.50
Age (month)
0.00 0 -0.50 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60
-1.00
-1.50
-2.00
Pola Konsumsi
Pengetahuan, Pendidikan di Sekolah, Posyandu, Ketrampilan Perkembangan Dini Usia Penanganan Infeksi Imunisasi, Penanganan Bumil
Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat Jenis Pelayanan
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita 2. Pemberian Suplemen Gizi
Indikator
% balita ditimbang (D/S) % balita yang naik berat badannya (N/D) % Balita Bawah Garis Merah % cakupan balita mendapat kapsul Vit.A 2 x per tahun % cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe % cakupan WUS yang mendapatkan kapsul Yodium
Jenis Pelayanan
3. Pelayanan Gizi
Indikator
% cakupan pemberian MP-ASI kepada bayi gizi kurang pada keluarga miskin % balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai dengan standar tata laksana gizi buruk % bayi yang mendapat ASI-Eksklusi
% desa dengan garam beryodium baik % cakupan WUS yang mendapatkan kapsul Yodium % kecamatan bebas rawan gizi
R p M ily a r
400 300 200 100 0 97/98 98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 20 23.6 55 60.9 81.2 95.1 144.2 172.9 178.5
Tahun anggaran
Pelayanan oleh Kader Kesehatan dan Petugas Puskesmas Memiliki peralatan dan Obat-Obatan
Target Depkes
Tahun 2006: 12.000 desa yang tidak memiliki Pustu dan Puskesmas Tahun 2007: Desa yang memiliki fasilitas kesehatan yang rusak Akhir 2008: 69.000 desa (seluruh desa) menjadi Desa Siaga
memerlukan
Perlu Perhatian
Desa Siaga hanya salah satu entry point untuk penanggulangan masalah gizi Desa Siaga memerlukan upaya ekstra karena memberdayakan masyarakat, memerlukan tenaga dan dana yang besar, dan target sasaran yang besar dalam waktu singkat Upaya penanggulangan masalah gizi perlu terus dilakukan tanpa harus menunggu desa siaga Others can wait, our children can not
TERIMAKASIH