You are on page 1of 8

Penerapan prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah - Presentation Transcript 1.

Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah Drs. Dadang Solihin, MA Kursus Strengthening Inter-Governmental Relations & Good Local Government Banda Aceh, 2 and 16 Januari 2006 2. Good Governance o suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai dengan cita-cita terbentuknya suatu masyarakat madani. o merupakan suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. Paradigma Baru: Troika o o Masyarakat, Bangsa, dan Negara Pemerintah Masyarakat Dunia Usaha Good Governance V ISI Tujuan Pembangunan Daerah o Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan antar daerah dan antar sub daerah serta antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan). Manfaat Good Governance Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi yang antara lain ditunjukkan hal-hal berikut ini: Tidak adanya manipulasi pajak; Tidak adanya pungutan liar; Tidak adanya manipulasi tanah; Tidak adanya manipulasi kredit ; Tidak adanya penggelapan uang negara; Tidak adanya pemalsuan dokumen; Tidak adanya pembayaran fiktif; Proses pelelangan (tender) berjalan dengan fair ; Tidak adanya penggelembungan nilai kontrak ( mark-up ); Tidak adanya uang komisi; Tidak adanya penundaan pembayaran kepada rekanan;

3.

4.

o o o o

5. o o o o o o o o o o o o

o o 6. o

Tidak adanya kelebihan pembayaran; Tidak adanya ketekoran biaya.

Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel . Sistem kelembagaan lebih efektif, ramping, fleksibel; Kualitas tata laksana dan hubungan kerja antarlembaga di pusat dan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota lebih baik; Sistem administrasi pendukung dan kearsipan lebih efektif dan efisien; Dokumen/arsip negara dapat diselamatkan, dilestarikan, dan terpelihara.

o o

o o 7. o

Terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat. Kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha swasta meningkat; Sumber daya manusia, prasarana dan fasilitas pelayanan menjadi lebih baik; Berkurangnya hambatan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik; Prosedur dan mekanisme serta biaya yang diperlukan dalam pelayanan publik lebih baku dan jelas; Penerapan sistem merit dalam pelayanan; Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik; Penanganan pengaduan masyarakat lebih intensif.

o o o o o o o 8. o o

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik berjalannya mekanisme dialog dan musyawarah terbuka dengan masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik (seperti forum konsultasi publik).

9. o

Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. H ukum menjadi landasan bertindak bagi aparatur pemerintahan dan masyarakat untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik. K alangan dunia usaha swasta akan merasa lebih aman dan terjamin ketika menanamkan modal dan menjalankan usahanya karena ada aturan main ( rule of the game ) yang tegas, jelas, dan mudah dipahami oleh masyarakat. T idak akan ada kebingungan di kalangan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya serta berkurangnya konflik antarpemerintah daerah serta antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

10. PRINSIP-PRINSIP TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK o o o o o o o Wawasan ke Depan ( Visionary ) Keterbukaan & Transparansi ( Openness &Transparency ) Partisipasi Masyarakat ( Participation ) Tanggung Gugat ( Accountability ) Supremasi Hukum ( Rule of Law ) Demokrasi ( Democracy ) Profesionalisme & Kompetensi ( Profesionalism & Competency )

11. PRINSIP-PRINSIP TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK o o o o o o o Daya Tanggap ( Responsiveness ) Keefisienan & Keefektifan ( Efficiency & Effectiveness ) Desentralisasi ( Decentralization ) Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat ( Private Sector & Civil Society Partnership ) Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan ( Commitment to Reduce Inequality ) Komitmen pada Lingkungan Hidup ( Commitment to Environmental Protection ) Komitmen pada Pasar yang Fair ( Commitment to Fair Market )

12. 1 . Wawasan ke Depan ( Visionary ) o o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya visi dan strategi yang jelas dan mapan dengan menjaga kepastian hukum; Adanya kejelasan setiap tujuan kebijakan dan program; Adanya dukungan dari pelaku untuk mewujudkan visi. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan/kebijakan yang memberikan kekuatan hukum pada visi dan strategi; Proses penentuan visi dan strategi secara partisipatif.

13. 2 . Keterbukaan & Transparansi ( Openness &Transparency ) o o o o INDIKATOR MINIMAL: Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik; Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas diperoleh, dan tepat waktu. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR:

o o o o o o

Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi; Pusat/balai informasi; Website ( e-government , e-procurement , dsb); Iklan layanan masyarakat; Media cetak; Papan pengumuman.

14. 3 . Partisipasi Masyarakat ( Participation ) o o o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya pemahaman penyelenggara negara tentang proses/metode partisipatif; Adanya pengambilan keputusan yang didasarkan atas konsensus bersama. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Pedoman pelaksanaan proses partisipatif; Forum konsultasi dan temu publik, termasuk forum stakeholders ; Media massa nasional maupun media lokal sebagai sarana penyaluran aspirasi masyarakat; Mekanisme/peraturan untuk mengakomodasi kepentingan yang beragam.

15. 4 . Tanggung Gugat ( Accountability ) o o o o o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan; Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Mekanisme pertanggungjawaban; Laporan tahunan; Laporan pertanggungjawaban; Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara; Sistem pengawasan; Mekanisme reward and punishment .

16. 5 . Supremasi Hukum ( Rule of Law ) o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya kepastian dan penegakan hukum;

o o o o o o o

Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum; Adanya pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan perundang-undangan; Sistem yuridis yang terpadu/terintegrasi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan); Reward and punishment yang jelas bagi aparat penegak hukum (kepolisian,kehakiman, kejaksaan); Sistem pemantauan lembaga peradilan yang obyektif, independen, dan mudah diakses publik ( ombudsman ); Sosialisasi mengenai kesadaran hukum.

17. 6 . Demokrasi ( Democracy ) o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dan berorganisasi; Adanya kesempatan yang sama bagi anggota masyarakat untuk memilih dan membangun konsensus dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan yang menjamin adanya hak dan kewajiban yang sama bagi anggota masyarakat untuk turut serta dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.

o o

18. 7 . Profesionalisme & Kompetensi ( Profesionalism & Competency ) o o o o o o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Berkinerja tinggi; Taat asas; Kreatif dan inovatif; Memiliki kualifikasi di bidangnya. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Standar kompetensi yang sesuai dengan fungsinya; Kode etik profesi; Sistem reward and punishment yang jelas; Sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM); Standar dan indikator kinerja.

19. 8 . Daya Tanggap ( Responsiveness ) o INDIKATOR MINIMAL:

o o o o o o

Tersedianya layanan pengaduan dengan prosedur yang mudah dipahami oleh masyarakat; Adanya tindak lanjut yang cepat dari laporan dan pengaduan. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Standar pelayanan publik; Prosedur dan layanan pengaduan, hotline ; Fasilitas komunikasi.

20. 9. Keefisienan & Keefektifan ( Efficiency & Effectiveness ) o o INDIKATOR MINIMAL: Terlaksananya administrasi penyelenggaraan negara yang berkualitas dan tepat sasaran dengan penggunaan sumberdaya yang optimal; Adanya perbaikan berkelanjutan; Berkurangnya tumpang tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Standar dan indikator kinerja untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan; Survei-survei kepuasan stakeholders .

o o o o o

21. 10 . Desentralisasi ( Decentralization ) o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya kejelasan pembagian tugas dan wewenang dalam berbagai tingkatan jabatan. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan perundangan mengenai: Struktur organisasi yang tepat dan jelas; Job description (uraian tugas) yang jelas.

22. 11 . Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat ( Private Sector & Civil Society Partnership ) o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya pemahaman aparat pemerintah tentang pola-pola kemitraan; Adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat kurang mampu ( powerless ) untuk berkarya; Terbukanya kesempatan bagi masyarakat/dunia usaha swasta untuk turut berperan dalam penyediaan pelayanan umum; Adanya pemberdayaan institusi ekonomi lokal/Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR:

o o

o o o

Peraturan-peraturan dan pedoman yang mendorong kemitraan pemerintah-dunia usaha swasta-masyarakat; Peraturan-peraturan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu; Program-program pemberdayaan.

23. 12 . Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan ( Commitment to Reduce Inequality ) o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya langkah-langkah atau kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang kurang mampu (subsidi silang, affirmative action , dsb); Tersedianya layanan-layanan/fasilitas-fasilitas khusus bagi masyarakat tidak mampu; Adanya kesataraan dan keadilan gender; Adanya pemberdayaan kawasan tertinggal. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan-peraturan yang berpihak pada pemberdayaan gender, masyarakat kurang mampu, dan kawasan tertinggal; Program-program pemberdayaan gender, masyarakat kurang mampu, dan kawasan tertinggal.

o o o o o

24. 13 . Komitmen pada Lingkungan Hidup ( Commitment to Environmental Protection ) o o o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Adanya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan/konservasinya; Penegakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan; Rendahnya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan; Rendahnya tingkat pelanggaran perusakan lingkungan. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR: Peraturan dan kebijakan yang menjamin perlindungan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup; Forum kegiatan peduli lingkungan; Reward and punishment dalam pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan hidup.

o o

25. 14 . Komitmen pada Pasar yang Fair ( Commitment to Fair Market ) o o o o o INDIKATOR MINIMAL: Tidak ada monopoli; Berkembangnya ekonomi masyarakat; Terjaminnya iklim kompetisi yang sehat. PERANGKAT PENDUKUNG INDIKATOR:

Peraturan-peraturan mengenai persaingan usaha yang menjamin iklim kompetisi yang sehat.

26. Bagaimana Mewujudkan Kepemerintahan y ang Baik? o Membutuhkan komitmen kuat, daya tahan dan waktu yang tidak singkat, diperlukan pembelajaran,pemahaman, serta implementasi nilai-nilai kepemerintahan yang baik pada seluruh stakeholder. Perlu adanya kesepakatan bersama serta rasa optimistik yang tinggi dari seluruh komponen bangsa bahwa kepemerintahan yang baik dapat diwujudkan demi mencapai masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.

27. o TERIMA KASIH 28. Dadang holds a MA degree (Economics), University of Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas). o Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia. He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous. You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile at +62812 932 2202 Dadang Solihins Profile

You might also like