You are on page 1of 4

BATASAN, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP KESEHATAN OLAHRAGA Tejemahan yang tepat dari Sport Medicine (SM) sebenarnya

adalah Kedokteran Olahraga, akan tetapi karena arti Kesehatan tebih luas dan lebih sebagai terjemahan yang dirasakan tepat. Dikenal beberapa batasan atau difinisi Sport Medicine, baik secara urnum maupun khusus. Secara umum Sport Medicine adalah aplikasi ilmu dan seni kedokteran pada praktek olahraga dan aktivitas fisik umumnya, agar mendapat keuntungan pencegahan dan pengobatan dari berolahraga untuk beberapa jenis penyakit, serta untuk memperoleh dan mempertahankan tingkat kesehatan yang tinggi, dengan menghindari pengaruh buruk dari kelebihan atau kekurangan gerak fisik. Bagi olahragawan (atlet) defenisinya adalah aplikasi ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu pendukungnya pada olahraga, dengan tujuan memelihara kesehatan atlet bersama dengan usaha peningkatan prestasinya. Dari kedua defenisi tersebut meliputi semua golongan umur, yaitu manusia sehat dinamis dan aktif secara fisik. Sedangakan tujuan khusus pada atlet disamping memelihara kesehatan dalam arti luas, juga berperan langsung dalam usaha peningkatan prestasinya. Sport medicine dewasa ini berkembang kearah terbentuknya berbagai disiplin Ilmu Kedokteran baru dan mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :
1. Sport medicine sebagai upaya pencegahan (preventif) berbagai jenis

penyakit. Seperti diketahui struktur dan fungsi/ kapasitas organ tubuh kita sangat tergantung dari besarnya rangsangan yang diterima. Kekurangan gerak disertai dengan factor-faktor lain dapat pula menyebabkan

meningkatnya penyakit jantung koroner, diabetes dan tekanan darah, disamping dapat mengganggu pertumbuhan dan kelainan tulang.
2. Sport Medicine sebagai upaya pengobatan (kuratif). Bidang yang terlibat

dalam hal ini terutama kinisioterapi, dengan penyakit yang dapat disembuhkan/ diringankan melalui olahraga seperti : diabeter mellitus, (paska infark) bekas penyakit jantung struk, dan (hipertensi) tekanan darah tinggi.
3. Sport Medicine upaya pemulihan (rehabilitasi). Disini terutama untuk

membantu para penderita cacat tubuh dengan latihan fisik (fisioterapi) yangbiasanya berupa penguatan otot dan organ-organ lainnya.
4. Sport Medicine sebagai upaya prestasi dan peningkatan prestasi

(Performance Medicine).

PEMBINAAN OLAHRAGA ATLIT Adanya tuntunan peningkatan prestasi, khususnya pemecahan rekor yang terus menuerus pada beberapa jenis cabang olaharaga, menjadikan olahraga dewasaini telah merupakan tehnologi yang didasari pada hasil penelitian berbagai cabang ilmu pengetahuan (multidisipliner). Sehubungan dengan itu pada bidang kedokteran khususnya Sport Medicine sebagai ilmu terapan, dalam pembinaan para atlet dikenal sub-sub (multi) disiplin ilmu seperti : (1) Biotipologi Olahraga (Sport Biotipology) yaitu ilmu yang mempelajari karakteristik fisik, fisiologi, dan psikologis atlet dari berbagai jenis cabang olaharag.

(2) Boitipologi Olahraga (Sport Biotipology) yang berusaha menerapkan hasilhasil penelitian ilmu tentang daya adaptasi fisiologi manusia terhadap gerak fisik. Dalam hal ini ahli Faal Olaharaga menelaah masalah-masalah a) Pengaruh olahraga atau gerak fisik terhadapa badan manusia, b) Bagaimana efisiensi kerja tubuh ditingkatkan dengan latihan, c) Mencari parameter fisik dan fisiologi yang praktis dan tepat serta metoda peneliannya. (3) Evaluasi Medis Olahraga (Sport Medical Evaluasi) Evaluasi demikian sebagai screening test pada atlet pemula dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana, misalnya test naik turun bangku HARVARD. Akan tetapi untuk atlet, terutama top atlet atau atlet elit diperlukan alat tes (ergometer) yang khusus untuk setiap cabang olahraga, seperti sepeda NOVAK. Dari evaluasi staf spesialis ini baru dapat ditentukan secara lebih tepat kemampuan atlet dalam hal : a) Adaptasi umum terhadap aktivitas fisik dan batas-batasannya, b) Kondisi atau tingkat adaptasi atlet terhadap latihan, c) Sikap (attitude) khusus terhadap cabang olaharaga tersebut dan penilaian kemungkinan peningkatan prestasi. 4. Cedera Olahraga (Sport Traumatologi). Penanganan kecelakaan atlet atau

cedera olahraga sebenarnya sama saja seperti pada traumatologi umum. 5) Pemeliharaan Kesehatan (Hygiene of Sport). Hal ini meliputi dua aspek, yaitu pribadi atlet dan lingkungannya. Ke dalam aspek pribadi atlet tersebut : a. Perilaku umum atlet selama latihan, sebelum dan sesudah kompetisi (pertandingan), b) kondisi atau keadaan infra struktur seperti kamar mandi, kamar ganti, ruang P3K yang memenuhi kesehatan.

6) Perfomance Medicine, yaitu berbagai upaya peningkatan prestasi atlet secara khusus, seperti penelitian dengan keterkaitan jantung, biopsy otot, latihan dalam keadaan hipaksia dan hiperoksia, pemberian tranfusi darah sendiri, obat blockade betareseptor dan lain-lainnya.

You might also like