You are on page 1of 3

Penegakan hukum merpakan hal yang paling penLing yang harus dijalankan saaL ini

penegakan hukum merupakan awal mula dari membaiknya keaadan lndonesia yang
sudah caruL maruL. Ke-proesionaliLas-an lembaga-lembaga Linggi negara, berhenLinya
prakLek Korupsi, kolusi dan NepoLisme, LercipLanya perdamaian, perekonomian yang
membaik, merupakan hal-hal yang dapaL diwujudkan apabila penegakan hukum yang
ada di lndonesia sudah benar-benar diLerapkan. Adapun penegakan hukum iLu dapaL
diwujudkan apabila para pelaku penegak hukum LersebuL benar-benar berupaya secara
maksimal dalam menegakan hukum. Sebenarnya, dalam wacana yang luas para pelaku
penegak hukum bukan hanya para penegak hukum yang ada di dalam Pengadilan
(hakim, jaksa, pengacara, lembaga pemasyarakLan) LeLapi juga ada pihak-pihak lain yang
dapaL disebuL sebagai penegak hukum eksLernal, yaiLu MasyarakaL, mahasiswa dan
media massa. PenguaLan peran dan parLisipasi LersebuL dapaL dilakukan dengan menjadikan
mahasiswa aLau lembaga kemahasiswaan sebagai miLra resmi aLau bahkan dijadikan sebagai
invesLigaLor lapangan. Namun sebelum sampai pada Lahap LersebuL perlu ada evaluasi inLernal
gerakan mahasiswa (baik secara kelembagaan maupun perorangan) mengenai eekLiviLas gerakan
mahasiswa unLuk memberikan Lekanan ke aLas (pemerinLah) dan juga mengajak yang ada di bawah
(masyarakaL secara umum), selain iLu perlu adanya perbaikan ciLra bahwa mahasiswa bukan hanya
pendemo jalanan yang hanya bisa berLeriak-Leriak, LeLapi juga insan akademis yang mampu
memberikan konLribusi posiLi Lerhadap perbaikan bangsa. Peranan mahasiswa dalam
penegakan hukum terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu peran mahasiswa dalam
lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan kampus,
mahasiswa dapat melakukan, seperti jujur dalam setiap proses perkuliahan, melakukan
kajian kritis terhadap setiap laporan pertanggungjawaban kegiatan, kontrol terhadap
pelaksanaan proyek kegiatan kampus, dan lain sebagainya.
Kemudian bagaimanakah dengan peran mahasiswa dalam lingkungan masyarakat ?
Peran mahasiswa dalam masyarakat, mahasiswa dapat melakukan membantu
masyarakat untuk mewujudkan ketentuan aturanyang diperlukan masyarakat,
membimbing dan membantu masyarakat mengkritisi aturan yang ada dan lain
sebagainya. Peran mahasiswa sangatlah penting, tidak hanya mengemban tanggung jawab untuk
mencari ilmu untuk dirinya sendiri, tapi juga tanggung jawab berperan sebaga Social Control,
mahasiswalah generasi peneruspemimpin bangsa ini. Mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa
masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan
dan perubahan. Dengan sifat sekuat besi yang kokoh dan kuat, diharapkan mahasiswa dapat
membawa bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri, tidak mudah goyah dengan setiap persoalan
yang terjadi, berprinsip dan tentunya menuju ke arah perubahan yang lebih baik mahasiswa
memang harus berperan sebagai pengontrol masyarakat dan pemerintahan. Terlebih-lebih jika nanti
ada sesuatu yang salah di jajaran pemerintahan. Mahasiswalah yang mengoreksi, mahasiswalah
yang mengontrol setiap pergerakan pemerintahan. Namun tidak hanya mengkritik saja, mahasiswa
dituntut ikut memecahkan masalah yang dihadapi bangsa dengan memberikan solusi yang
membangun. Apalagi ketika potret masalah korupsi yang semakin merajalela di ndonesia seperti
ini. Di samping itu, mahasiswa harus menumbuhkan jiwa sosial yang peduli pada keadaan rakyat
yang mengalami penderitaan, ketidakadilan, maupun ketertindasan. Mahasiswa harus punya moral
yang baik agar bisa merubah bangsa ke arah lebih baik. Apalagi seperti kondisi bangsa saat ini
yang selalu dibayangi kasus korupsi. Mahasiswa sebagai generasi penerus diharapkan memiliki
akhlak terpuji dan moral yang baik dengan harapan ketika mereka menempati posisi pemerintahan,
hal yang tidak diinginkan seperti kasus korupsi dan hal-hal yang menyimpang lainnya bisa
dihapuskan. Mereka dituntut untuk memberikan teladan yang baik demi perubahan bangsa. Karena
terlalu banyak aturan terjadi proses pembodohan masyarakat, penindasan, sampai kepada
miskinnya kreativitas dan matinya nurani penegak hukum. Akibatnya muncul
penyelesaian masalah di luar hukum formal, sebut saja penyelesaian masalah hukum
yang marak dilakukan oleh para markus (makelar kasus) saat ini. Kondisi supremasi
hukum seperti ini sangatlah tidak sehat bagi perkembangan dunia hukum kita.
Permasalahan perbedaan argumentasi antara penegak hukum harusnya dapat di
selesaikan dengan mekanisme pembuktian hukum dan melihat sisi materiil dan
formilnya. Dengan menggunakan sisi materiil dan formil kita dapat menilai suatu
argumentasi absah dan benar dari masalah mafia hukum ini. Jangan sampai masalah
maraknya mafia hukum ini menimbulkan konflik politik berdemokrasi.

Kebenaran haruslah dijunjung tinggi. Karena kebenaran adalah sesuainya pernyataan
dengan kenyataan. Kenyataan (realitas) tidaklah mungkin menipu, akan tetapi pahaman
kitalah yang bisa jadi belum sampai pada realitas tersebut. Atau pahaman kita
sebenarnya telah sampai pada realitas (kenyataan), namun egoisme kitalah yang
menyuruh untuk menolaknya. Peran para penegak hukum, baik para pakar maupun
mahasiswa dalam mendorong gerakan reformasi sangat besar. Namun, pada
perkembangan selanjutnya, gerakan pemberantasan makelar kasus di dalam instansi
hukum tidak selalu berada dalam pengendalian yang ketat. Situasi dilematis terhadap
hukum sering diperburuk oleh ketidakmampuan untuk keluar dari dilema itu sendiri. Hal
ini antara lain disebabkan oleh kurang adanya pemaduan antara semangat dalam
memberantas para mafia hukum. Lemahnya standar pengawasan pemerintah dalam
masalah mafia hukum ini sering mengakibatkan terabainya atau bobroknya hukum kita.
Mafia hukum di ndonesia secara umum belum berhasil ditindak lanjuti. Salah satu
pangkal maraknya mafia hukum adalah kelalaian. Kelalaian dari pemerintah belum
mampu memfungsikan hukum sebagai medium artikulasi kepentingan masyarakat
dalam menjalani dan mematuhi peraturan yang berlaku. Varas|sWa da|ar ra| |r| sudar
rerurju||ar d|r| seoaga| sa|ar salu polers| yarg dapal d|arda||ar da|ar upaya reruju lalarar
rasyara|al yarg oer|ead||ar. 0ar d|slr|ous|rya oa|| secara |ua||las raupur |uarl|las da|ar sega|a
aspe| |er|dupar sos|a| sudar seresl|rya d|perr|lurg|ar. perar raras|sWa seoaga| oag|ar dar|
rasyara|al sos|a| d|lurggu. 0|rarap|ar raras|sWa rarpu rera|r|ar perar yarg slraleg|s dar
reroargur dero|ral|sas| d| W||ayar |r|. Kesaluar v|s|, le|ad, dar perjuargar urlu| |eperl|rgar
rasyara|al secara |uas, rerjad| pordas| ulara perar lerseoul saal |r| alau rarl|. Narur, urlu|
reWujud|ar ra| lerseoul, se|a|| |ag|, per|u perelaar, perurusar, dar pere|aarar relode pererapar
lurgs| raras|sWa da|ar |arcar ep|slero|og| |euralar lerseoul. Salah satu indikator yang mempersulit
penegakan hukum di Indonesia adalah maraknya "budaya korupsi yang terjadi hampir disemua birokrasi
dan stratifikasi sosial, sehingga telah menjadikan upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,
baik markus maupun mafia peradilan hanya sebatas retorika yang berisikan sloganitas dari pidato-pidato
kosong belaka. Bahkan secara faktual tidak dapat dipungkiri semakin banyak undang-undang yang lahir
maka hal itu berbanding lurus semakin banyak pula komoditas yang dapat diperdagangkan. Ironisnya tidak
sedikit pula bagian dari masyarakat kita sendiri yang terpaksa harus membelinya. Di sini semakin tanpak
bahwa keadilan dan kepastian hukum tidak bisa diberikan begitu saja secara gratis kepada seseorang jika
disaat yang sama ada pihak lain yang menawarnya. Kenyataan ini memperjelas kepada kita hukum di
negeri ini "tidak akan pernah memihak kepada mereka yang lemah dan miskin. " Sekali lagi tidak akan
pernah. !

You might also like