You are on page 1of 3

TEST PAULI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Test Inventori dibimbing oleh: Unita Werdi Rahajeng, M. Psi. Oleh: Cholifatur Rosidah Afiatun Rizqillah Khoirun Nisak Sheila Putri Ayu E. 08410024 08410027 08410033 08410044

Mukhammad Mundzir 08410042

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Oktober, 2011

Nama Inventori Tes Pauli Penyusun dan Penerbit Tes ini disusun Prof. Dr. Richard Pauli, Dr. Wilhelm Arnold, dan Prof. Dr. Vanmethod pada tahun 1938. Jumlah dan Model Items Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes Pauli ini adalah 60 menit dengan kurun waktu per 3 menit. Dalam pengerjaannya, hampir sama dengan mengerjakan kraepelin yaitu menjumlahkan angka yang berdekatan. Namun berbeda, pauli menjumlahkannya dari angka yang ada di atas menuju ke bawah. Teori yang Mendasari Tes pauli sebenarnya adalah perbaikan dan penyempurnaan dari tes Krapelin yang disusun oleh Emil Kraepelin. Emil Kraepelin seorang psikiater akhir abad 19 menciptakan alat tes kraepelin yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Tes ini sangat sederhana, siapapun yang bisa menghitung dapat mengikuti tes ini. Tes Pauli diciptakan dengan mengacu pada teori konvergensi dari William Stern bahwa kepribadian sesungguhnya terbentuk dari bakat dan lingkungan. Tes ini bisa diciptakan juga sebagai simulasi karena tes merupakan simulasi dari lingkungan. Meskipun tes Pauli banyak mengukur sikap kerja, namun tes Pauli tetap digolongkan tes kepribadian karena unsur yang paling kuat dalam tes Pauli adalah kemauan dari diri sendiri. Kemauan tersebut merupakan unsur dari watak/ karakter/ kepribadian seseorang. Dan masalah kepribadian tidak lain adalah merupakan masalah dinamika motif. Prinsip utama dari tes Pauli adalah tiap manusia itu mampu belajar dan berlatih. Secara umum, tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. Hasil kerja yang dimaksud merupakan fungsi dari motivasi (hasil dari niat dan kemauan) dan kemampuan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan untuk membedakan hal yang penting. Sedangkan secara khusus, tujuan dari tes ini adalah mengumpulkan berbagai data berupa: a) Daya tahan atau keuletan b) Kemauan atau kehendak individu c) Emosionalitas

d) Daya tahan untuk menyesuaikan diri Stabilitas.

Aspek-aspek yang diukur:


1) Energi Psikis (Jml): Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja,

terutama ketika dibawah tekanan


2) Ketelitian dan Tanggungjawab (Be): Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan

adanya kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada
3) Kehati-hatian (Sa): Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati,

konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan


4) Pengendalian Perasaan (Si): Pengendalian perasaan menunjukkan adanya ketenangan,

penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5) Dorongan Berprestasi (Ti): Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan

kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.


6) Vitalitas dan Perencanaan (TP): Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk

mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja. Contoh Bidang Penggunaannya Tes Pauli bisa diterapkan pada proses seleksi calon pegawai bank dan pekerjaan yang berhubungan dengan ketelitian. Referensi-Literatur http://psikometrika.com/tes-pauli/
http://www.theprofessional.biz/article/345/

http://www.psychologymania.com/2011/08/tes-pauli.html

You might also like