Professional Documents
Culture Documents
HUKUM
Menurut JCT. Simorangkir SH. dan Woerjono Sastropranoto SH. yang mendefinisikan hukum sebagai peraturan-peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib CIRI DAN SIFAT HUKUM Adanya Perintah atau larangan Perintah atau larangan itu harus di patuhi oleh setiap orang Ialah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa, yang kalau dilanggar dapat mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata. Politik Sejarah Ekonomi Undang Undang ( Statute ) Kebiasaan ( Custom ) SEGI FORMAL Keputusan keputusan hakim ( Yurisprudensi ) Traktat ( Treaty ) Pendapat sarjana hukum Hukum Undang - Undang
Menurut sumbernya
Hukum Kebiasaan Hukum Traktat Hukum Yurisprudensi Hukum Tertulis yang di kodifikasi Hukum Tertulis Hukum Tertulis yang tidak di kodifikasi Hukum Tidak Tertulis Hukum Nasional
PEMBAGIAN HUKUM
Menurut bentuknya
WARGA NEGARA DAN NEGARA Hukum Constitutum Menurut waktu berlakunya Hukum Constituendum Hukum Asasi
Hukum Yang memaksa PEMBAGIAN HUKUM Menurut sifatnya Hukum Yang mengatur
Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongangolongan ke arah tercapainya tujuan dari masyarakat seluruh atau tujuan sosial
Substansi
SISTEM HUKUM
Struktur
Kultur
Hukum tetap mengabdikan diri untuk menjamin kegiatan masa, sistem dan bentuk pemerintahan
Meskipun mengandung unsur keadilan atau kebaikan tidak selamanya disambut dengan tangan terbuka
Jangan mencampur adukan substansi hukum dengan cara atau proses sampai terbentuk dasar diundangkannya hukum
Jangan mencampur adukan law is activis dengan law in books dari aparat penegak hukum
Mengatur dan menertibkan gejalagejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya; TUGAS UTAMA NEGARA Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara
Sifat Memaksa
SIFAT - SIFAT NEGARA
Sifat Monopoli Sifat Mencakup semua Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi Negara Kesatuan Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi Negara Serikat
BENTUK NEGARA
Asal usulnya
Ada negara kesatuan dahulu baru dibentuk daerah otonom Hanya ada satu pembuat UUD, yaitu pemerintah pusat Pemerintah Pusat yang didistribusikan kepada daerah otonom Ada negara bagian terlebih dahulu, baru membentuk negara serikat Ada 2 pembuatan UUD : Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian sehingga terdapat 2 UUD yang berlaku Pemerintah Negara Bagian yang dikontribusikan pada Pemerintah Federal
Negara Serikat
Sumber Wewenang
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Permanen artinya walau badan yang memegang kedaulatanan itu berganti, kedaulatan negara masih tetap ada Absolut artinya di dalam negara tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi dari kekuasaan negara
SIFAT SIFAT KEDAULATAN
Tidak terbagi-bagi, kekuasaan pemerintah memang terbagibagi, tetapi kekuasaan tertinggi dari negara tetap tidak dapat dibagi-bagi Tidak Terbatas
Hukum sebagai ilmu pengetahuan Hukum sebagai ilmu disiplin Hukum sebagai kaidah Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto mencoba menghimpun berbagai pengertian yang dibenarkan oleh masyarakat terhadap hukum, sebagai berikut : Hukum sebagai tata hukum Hukum sebagai petugas Hukum sebagai keputusan penguasa Hukum sebagai proses pemerintah Hukum sebagai sikap Hukum sebagai jalinan nilai - nilai
Pendapat para sarjana mengenai hubungan antara negara dan hukum dapat disederhanakan dalam tiga pendapat :
Bahwa negara lebih tinggi daripada hukum, ini merupakan pandangan yang bersumber pada teori absolutisme negara. Negara sebenarnya adalah identik atau sama dengan hukum.
Negara hukum dalam arti sempit, yakni negara hukum liberal, ditandai dengan dua ciri :
Adanya perlindungan hak-hak asasi manusia Pemisahan kekuasaan, antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif
Perlindungan terhadap hak asasi manusia. Negara hukum dalam arti formal, lebih luas daripada negara hukum liberal, mengandung empat unsur sebagai berikut : Pemisahan kekuasaan Setiap tindakan pemerintah harus didasarkan pada undang-undang Adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri, untuk aparat pemerintah yang melanggar batas batas kewenangannya Supremasi hukum Menurut sistem Anglo Saxon, di kenal the rule of law yang memiliki tiga unsur : Persamaan kedudukan di depan hukum bagi setiap orang Konstitusi bukan merupakan (satusatunya) sumber bagi hak-hak asasi manusia.
PEMERINTAH
Segala kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan dasar negara Segala tugas, kewenangan, kewajiban negara yang harus dilaksanakan menurut dasar-dasar tertentu (suatu negara) demi tercapainya tujuan negara
Kalau kita mengikuti Montesquieu, maka hanyalah tugas, kewajiban dan kekuasaan negara di bidang eksekutif Kalau kita mengikuti Vollenhoven, kekuasaan negara dibidang bestuur.
Penduduk warga negara Penduduk wilayah suatu negara itu dapat di bedakan menjadi Bukan Penduduk Penduduk bukan warga negara
Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis Asas Kewarganegaraan Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau disebut pula Ius Soli
adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan.
Di Indonesia siapa-siapa yang menjadi warganegara telah disebutkan di dalam Pasal 26 UUD 1945, yaitu
Yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara Syarat-syarat mengenai warganegara ditetapkan dengan undang-undang
Dalam penjelasan umum UU. No. 62 Tahun 1958, dikatakan bahwa kewarganegaran RI diperoleh
a. b. c. d. e. f. g.
Karena kelahiran Karena pengangkatan Karena dikabulkan permohonan Karenapewarganegaraan Karena atau akibat dari perkawinan Karena turunan ayah/ibunya Karena pernyataan
PASAL 26, YANG MENJADI WARGA NEGARA ADALAH ORANG-ORANG BANGSA INDONESIA ASLI. PASAL 27 (2), TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN PASAL 28, KEMERDEKAAN BERSERIKAT BERKUMPUL MENGELUARKAN PENDAPAT DENGAN LISAN DAN TULISAN DITETAPKAN DALAM UNDANG-UNDANG. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA PASAL 29 (2), NEGARA MENJAMIN KEMERDEKAAN TIAP-TIAP PENDUDUK UNTUK MEMELUK AGAMANYA MASING-MASING. PASAL 30 (1), TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA. PASAL 31 (1), TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PASAL 34, FAKIR MISKIN DAN ANAK-ANAK TERLANTAR DIPELIHARA OLEH NEGARA.