Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia
membutuhkan pendidikan. Pendidikan sangat penting artinya , sebab tanpa
pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang member
manIaat moneter ataupun non moneter .
Sebagai generasi muda sangat prihatin dengan keadaan generasi penerus atau
calon generasi penerus bangsa Indonesia saat ini, yang tinggal , hidup dan
dibesarkan didalam bumi republik ini,
Kemajuan dan mundurnya suatu pendidikan salah satu Iaktornya selalu
disebabkan kerena para generasi penerus bangsanya memiliki moral yang sangat
rendah , seperti contohnya di negara Indonesia ini,
Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan banyak hal.
Seharusnya pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi (generasi
penerus) yang bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur, berakhlak mulia,
berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, tahu malu dan tidak arogan serta
mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.
B. #umusan Masalah
1. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan
2. Pendidikan Sebagai Investasi jangka Panjang
3. Pendidikan Nasional yang Bermoral
C. Tujuan Makalah
1. Menambah Pengetahuan
2. Memenuhi salah satu syarat mengikuti mata kuliah pengantar
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENDIDIKAN SEKARANG DAN MASA DEPAN
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia
membutuhkan pendidikan. Pendidikan sangat penting artinya , sebab tanpa
pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan
rohani,kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga Negara agar dapat berperan
aktiI dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktiI, kreatiI, terampil, jujur,
berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis dan toleran.
Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh
UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan Iormal, yaitu :
a. Learning to know ( Belajar untuk mengetahui )
b. Learning to do ( Belajar untuk mengetahui )
c. Learning to be ( Belajar untuk menjadi seseorang )
d. Learning to live together ( Belajar untuk menjalani kehidupan bersama )
Hasil budi daya manusia itu dipengaruhi oleh berbagai Iaktor. Oleh karena itu ada
bermacam- macam budaya. Adanya macma-macam budaya itu dapat menjadi
motivasi persatuan dan perpecahan serta dapat juga dipergunakan sebagai inspirasi
dan motivasi pembangunan bangsa Indonesia.
Oeleh karena itu pendidikan digunakan untuk mentransIormasikan nilai budaya
bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan budaya Indonesia. Pengembangan
kebudayaan harus berorientasi pada Pancasila, UUD 1945 dan GBHN (dahulu
sebelum revormasi, sekarang, "?")
Pengembangan pendidikan dan kebudayaan hanya dapat berjalan dengan baik jika
sekolah dijadikan pusat kebudayaan. Sekolah dapat menjadi pusat kebudayaan jika
dapat meningkatkan mutu pendidikan, dapat menciptakan masyarakat belajar, dapat
menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya dan dapat membentuk manusia Indonesia
seutuhnya. Nah, oleh karena mutu pendidikan di negara kita Indonesia merosot,
apakah kebijakan yang cerdas kiranya memisahkan antara pendidikan dan
kebudayaan ?
2. PE#ANAN GU#U DALAM MENCIPTAKAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT
KEBUDAYAAN
Berbicara tentang perubahan peranan guru berarti berbicara tentang perubahan
batasan Iungsi sekolah. Dalam dunia yang sedang berubah menuntut perubahan-
perubahan pendidikan. Anak-anak yang dipersiapkan untuk memasuki tanggung
jawab dan orang dewasa membutuhkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
jauh berbeda dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki orang
tuanya. Oleh karena itu maka orang tua sendiri dituntut untuk memperluas dan
mempebaharui pengetahuan, sikap dan ketrampilannya agar supaya dapat
menyesuaikan dengan masyarakat yang sedang berubah ini.
bagaimanakah harus dirancang untuk menjamin agar para guru memperoleh dan
memelihara kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan Iungsinya dengan baik.
Berdasarkan laporan dan negara anggota UNESCO yang disampaikan kepada
International Bureu oI Education (IBE), disusunlah kertas kerja yang
mengidenIitikasi kecenderungan, perubahan peranan guru sebagai berikut.
1) Lebih banyak macam Iungsi dalam proses pengajaran dan lebih banyak
tanggungjawab untuk penyusunan isi bahan pelajaran dan mengajar,
(2) Perubahan tekanan dan menyampaikan pengetahuan kepenyusunan
(pengorganisasian) belajar siswa, dengan penggunaan sebanyak mungkin sumber
belajar baru yang ada di masyarakat,
(3) Individualisasi dalam belajar dan perubahan struktur hubungan guru-murld,
(4) Penggunaan secara lebih luas teknologi pendidikan dan penguasaan ketrampilan
dan pengetahuan yang diperlukan,
(5) Penerimaan lebih luas kerja sama dengan guru-guru lain di sekolah dan
perubahan struktur hubungan antar guru,
(6) Perlunya kerjasama yang lebih erat dengan orang tua murid dan orang-orang lain
dalam masyarakat serta lebih banyak keterlibatan dalam kehidupan masyarakat,
(7) Penerimaan partisipasi dalam layanan sekolah dan kegiatan ekstra-kurikuler,
(8) terutama dengan siswa yang lebih besar dan orang tua mereka.
Dalam laporan ini juga dipandang perlu adanya in service training bagi para
guru. Sebab adanya perubahan pengetahuan dan teknologl yang terus meningkat
baik kualitas maupun kuantitasnya. Padahal persiapan dalam pre service training
dalam membekali kompetensi yang diperlukan dalam berkarya sangat terbatas
walaupun diselenggarakan secara baik. Dalam in service training para guru dapat
menilai kemampuan dan ketrampilannya kembali dan menyesuaikan dengan
kebutuhan yang aktual, guru dapat mengernbangkan kemampuan
dalam bidang khusus tertentu.
Perlu adanya kerjasama yang erat antara LPTK dengan sekolah di mana para calon
guru itu dipersiapkan untuk menjadi guru. Hubungan yang erat ini akan
menjembatani jurang antara teori.dan praktek. Pendidikan calon guru merupakan
tanggungjawab bersama antara lembaga penghasil dan lembaga yang akan
menggunakannya. Sehingga keluhan mutu guru rendah dapat dideteksi sedini
mungkin.
Guru sebaiknya dipacu untuk aktiI dalam organisasi proIesional. Sebab organisasi
yang bersiIat proIesional ini merupakan suatu media bagi transIormasi nilai-nilai,
pengetahuan dan teknologi dan seorang ahli dalam bidangnya kepada para guru yang
terbatas waktunya untuk mendalami sendiri. Dengan demikian apabila seocang guru
aktiI dalam organisasi proIessional dapat diharapkan akan selalu mengalami Inovasi
dalam bidang ilinu pengetahuan maupun teknologi maju.
Dalam rangka menciptakan sekolah sebagai pusat kebudayaan itu maka guru mempunyal
empat tugas pokok sebagai berikut:
Pertama : Guru harus mampu membelajarkan anak, menciptakan Suasana belajar yang
bergairah dan merangsang. Oleh karena itu seorang guru harus mengelola proses belajar-
mengajar yang memungkinkan keterlibatan mental siswa secara optimal. Menggunakan
berbagai metode mengajar yang membuat anak aktiI berbuat sesuatu, mengerjakan,
menganalisis, menarik kesimpulan dan menghasilkan sesuatu. Juga memberi kesempatan
kepada anak-anak untuk belajar bekerja sama, belajar mengeluarkan pendapat secara
teratur dan baik, belajar berpikir secara ilmiah dan sebagainya. Bahan pelajaran disusun
sedemikian rupa, sehingga anak-anak menemukan konsep-konsep, dan tidak sekedar
mernperoleh inIormasi mengenai konsep-konsep tersebut. Dalam proses belajar mengajar
guru menggunakan berbagai media sebagai sumber belajar dan sebagal alat untuk
memperjelas keterangan guru.
Kedua ; Guru hendaknya menciptakan suasana demokratis dalam hubungannya dengan
murid-muridnya dalam proses belajar-mengajar, guru bukanlah pemberi inIormasi dan murid
sebagai penerima yang pasiI, melainkan guru itu hanyalah sebagai Iasilitator untuk
membelajarkan murid-muridnya. Guru hendaknya selalu memberi kesempatan kepada murid-
murid untuk berani mengeluarkan pendapatnya, membantah keterangan atau pendapat guru
bila dianggapnya tidak benar, mendorong anak-anak untuk mengadakan penelitian, dan
berani mengakui kebenaran pendapat muridnya, apabila memang benar, serta mengakui
kesalahan pendapatnya. Untuk dapat melaksanakan peranan pertama dan kedua tersebut di
atas, guru hendaknya telah mengembangkan sekurang-kurangnya 10 kemampuan keguruan,
yakni:
(1) Menguasai bahan yang akan diajarkan,
(2) mampu mengelola program belajar-mengajar,
(3) memiliki kemampuan dalam mengelola kelas,
(4) mampu menggunakan media dan sumber belajar- mengajar,
(5) menguasai landasan-landasan pendidikan,
(6) mampu mengelola interaksi belajar-mengajar,
(7) memiliki kemampuan menilai prestasi siswa untuk kepentingan
pendidikan dan pengajaran,
(8) mengenal Iungsi dan program bimbingan dan
. PENDIDIKAN SEBAGAI INVESTASI 1ANGKA PAN1ANG
Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar
pertumbuhan ekonomi . Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu
dari lima Iungsi pendidikan adalah Iungsi teknis-ekonomis baik pada tataran
demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan
sang pejabat.
Selain itu, berita-berita mengenai tindakan pencurian kendaraan baik roda dua
maupun empat, penguna narkoba atau bahkan pengedar, pemerasan dan perampokan
yang hampir setiap hari mewarnai tiap lini kehidupan di negara kita tercinta ini
banyak dilakukan oleh oknum golongan terpelajar. Semua ini jadi tanda tanya besar
kenapa hal tersebut terjadi?. Apakah dunia Pendidikan (dari SD sampai PT) kita
sudah tidak lagi mengajarkan tata susila dan prinsip saling sayang - menyayangi
kepada siswa atau mahasiswanya atau kurikulum pendidikan tinggi sudah melupakan
prinsip kerukunan antar sesama? Atau inikah hasil dari sistim pendidikan kita selama
ini ? atau Inikah akibat perilaku para pejabat kita?
Dilain pihak, tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini
morat-marit dengan segala permasalahanya baik dalam bidang keamanan, politik,
ekonomi, sosial budaya serta pendidikan banyak dilakukan oleh orang orang yang
mempunyai latar belakang pendidikan tinggi baik dalam negri maupun luar negri.
Dan parahnya, era reIormasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga
kapan krisis multidimensi inI akan berakhir belum ada tanda-tandanya.
A. PE#LU PENDIDIKAN YANG BE#MO#AL
Sebagai Generasi Muda sangat perihatin dengan keadaan generasi penerus atau calon
generasi penerus Bangsa Indonesai saat ini, yang tinggal, hidup dan dibesarkan di
dalam bumi republik ini. Untuk menyiapkan generasi penerus yang bermoral,
beretika, sopan, santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu
dilakukan hal-hal yang memungkin hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.
Pertama, Pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Dan sumber daya manusia tersebut
merupakan reIleksi nyata dari apa yang telah pendidikan sumbangankan untuk
kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Apa yang telah terjadi pada Bangsa
Indonesia saat ini adalah sebagai sumbangan pendidikan nasional kita selama ini.
Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan banyak hal. Seharusnya
pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi (generasi penerus) yang
bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur,
berperilaku santun, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan
bangsa bukan pribadi atau kelompok.Tapi kenyataanya bisa kita lihat saat ini. Pejabat
yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme baik di legislative, ekskutiI dan
yudikatiI semuanya orang-orang yang berpendidikan bahkan tidak tanggung-
tanggung, mereka bergelar dari S1 sampai ProI. Dr. Contoh lainnya, dalam bidang
politik lebih parah lagi, ada partai kembar , anggota dewan terlibat narkoba,
bertengkar ketika sidang, gontok-gontokan dalam tubuh partai karena
memperebutkan posisi tertentu (Bagaimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat
kalau dalam diri partai saja belum kompak).
Kembali ke pendidikan nasional yang bermoral (yang dimaksud adalah pendidikan
yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang bermoral. Dimana proses
pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah kedewasaan, kemandirian dan
bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan, jujur, santun, berahklak mulia,
berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada keluarga,
masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan pendidikannya.Tetapi sebaliknya,
mereka bisa membangun bangsa ini dengan kekayaan yang kita miliki dan dihargai
didunia internasional. Kalau perlu bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk
pembangunan. Sehingga negara lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam
berbagai bidang kehidupan.
Dengan kata lain, proses transIormasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik harus
dilakukan dengan gaya dan cara yang bermoral pula. Dimana ketika berlangsung
proses tranIormasi ilmu pengetahuan di SD sampai PT sang pendidik harus memiliki
moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Seorang pendidik harus
jujur, bertakwa, berahklak mulia, tidak curang, tidak memaksakan kehendak,
berperilaku santun, displin, tidak arogan, ada rasa malu, tidak plin plan, berlaku adil
dan ramah di dalam kelas, keluarga dan masyarakat. Kalau pendidik mulai dari guru
SD sampai PT memiliki siIat-siIat seperti diatas. Negara kita belum tentu morat-marit
seperti ini.
Kedua, Perubahan dalam pendidikan nasional jangan hanya terpaku pada perubahan
kurikulum, peningkatan anggaran pendidikan, perbaikan Iasilitas. Misalkan
kurikulum sudah dirubah, anggaran pendidikan sudah ditingkatkan dan Iasilitas sudah
dilengkapi dan gaji guru/dosen sudah dinaikkan, Namun kalau pendidik (guru atau
dosen) dan birokrat pendidikan serta para pembuat kebijakan belum memiliki siIat-
Kalau mau membuat perbedaan, buatlah perbedaan yang bisa menumbuhkan peserta
didik yang mandiri, bermoral. dewasa dan bertanggungjawab. Jangan hanya
mengadopsi sistem bangsa lain yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa kita.
Karena itu, pembukaan kelas unggulan dan akselerasi perlu ditinjau kembali kalau
perlu hilangkan saja.
B. PEJABAT HA#US SEGE#A BE#BENAH DI#I DAN MENGUBAH
PE#ILAKU
Kalau kita menginginkan generasi penerus yang bermoral, jujur, berakhlak mulia,
berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta
mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Maka semua
pejabat yang memegang jabatan baik legislative, ekskutiI maupun yudikatiI harus
berbenah diri dan memberi contoh dulu bagaimana jujur, berakhlak mulia, berbudi
pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta
mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok kepada generasi
muda mulai saat ini.
Karena mereka semua adalah orang-orang yang berpendidikan dan tidak sedikit
pejabat yang bergelar ProI. Dr. (bukan gelar yang dibeli obral). Mereka harus
membuktikan bahwa mereka adalah hasil dari sistim pendidikan nasional selama ini.
Jadi kalau mereka terbukti salah melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, jangan
cari alasan untuk menghindar. Tunjukan bahwa mereka orang yang berpendidikan ,
bermoral dan taat hukum. Jangan bohong dan curang. Apabila tetap mereka lakukan,
sama saja secara tidak langsung mereka (pejabat) sudah memberikan contoh kepada
generasi penerus bahwa pendidikan tinggi bukan jaminan orang untuk jujur,
berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun, bermoral, tahu malu dan
tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.
Jadi jangan salahkan jika generasi mudah saat ini meniru apa yang mereka (pejabat)
telah lakukan . Karena mereka telah merasakan, melihat dan mengalami yang telah
pejabat lakukan terhadap bangsa ini.
Selanjutnya, semua pejabat di negara ini mulai saat ini harus bertanggungjawab dan
konsisten dengan ucapannya kepada rakyat. Karena rakyat menaruh kepercayaan
terhadap mereka mau dibawah kemana negara ini kedepan. Namun perilaku pejabat
kita, lain dulu lain sekarang. Sebelum diangkat jadi pejabat mereka umbar janji
kepada rakyat, nanti begini, nanti begitu. Pokoknya semuanya mendukung
kepentingan rakyat. Dan setelah diangkat, lain lagi perbuatannya. Contoh sederhana,
kita sering melihat di TV ruangan rapat anggota DP# (DP#D) banyak yang kosong
atau ada yang tidur-tiduran. Sedih juga melihatnya. Padahal mereka sudah digaji,
bagaimana mau memperjuangkan kepentingan rakyat. Kalau ke kantor hanya untuk
tidur atau tidak datang sama sekali. Atau ada pengumuman di Koran, radio atau TV
tidak ada kenaikan BBM,. Tapi beberapa minggu atau bulan berikutnya, tiba-tiba naik
dengan alasan tertentu. Jadi jangan salahkan mahasiswa atau rakyat demonstrasi
dengan mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang kurang etis terhadap pejabat.
Karena pejabat itu sendiri tidak konsisten. Padahal pejabat tersebut seorang yang
bergelar S2 atau bahkan ProI. Dr. Inikah orang-orang yang dihasilkan oleh
pendidikan nasional kita selama ini?
Arti Pendidikan dan Batas-batas Pendidikan
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktiI mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Batas-batas pendidikan :
a.Batas-batas pendidikan pada peserta didik :
Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan, dalam kemampuan, bakat,
minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dan sebagainya.
b. Batas-batas pendidikan pada pendidik :
Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan-keterbatasan. Namun yang
menjadi permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat ditolerir atau tidak.
Keterbatasan yang dapat ditolerir ialah apabila keterbatasan itu menyebabkan tidak
dapat terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, misalnya pendidik
yang sangat ditakuti oleh peserta didik sehingga tidak mungkin peserta didik datang
berhadapan dengannya. Pendidik yang tidak tahu apa yang akan menjadi isi interaksi
dengan peserta didik, akan menjadikan kekosongan dan kebingungan dalam interaksi.
Serta pendidik yang bermoral, termasuk yang tidak dapat ditolerir, karena pendidikan
pada dasarnya adalah usaha yang dilandasi moral.
c. Batas-batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan :
Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan
kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan.
BAB III
ANALISIS
1. Tuntutan pendidikan sekarang dan masa Idepan harus diarahkan pada
peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan proIessional serta
sikap,kepribadian dan moral manusia dengan kemampuan dan sikap manusia
yang demikian dapat menundukkan diri secara bermartabat di masyarakat
dunia di era globalisasi.
2. Investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu perkembangan ekonomi.
Selama orde baru kita selalu bangga dengan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, pertumbuhan ekonomi itu hancur karena tidak didukung oleh adanya
sumber daya manusia yang berpendidikan .
Orde baru banyak menghasilkan orang kaya yang tidak memiliki kejujuran
dan keadilan ,tetapi lebih banyak menghasilkan orang miskin.
Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang dan dengan
tingkat ketergantungan yang amat besar.
3. Suatu negara sangat membutuhkan pendidikan yang bermoral terutama negara
Indonesia apabila ingin mencetak generasi penerus yang mandiri, bermoral,
dewasa dan bertanggung jawab .
Konsekwensinya, semua yang terlibat dalam dunia pendidikan harus mampu
memberikan suri tauladan yang bisa jadi panutan generasi muda
DAFTAR PUSTAKA
http : // Artikel. Us
http : // e- pendidikan . net
http : // re- searchenginess .com
http : // nadhirin . blogspot . com/2011/06/ pendidikan-nasional-yang- bermoral.
Html
http://www.kosmaext2010.com/makalah-psikologi-belajar-Iaktor-Iaktor-yang-
mempengaruhi-belajar.phpScribd