You are on page 1of 6

ABSTRAKSI

Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat
mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iafu yang semakin pesat
sesuai dengan kemafuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan
komunikasi sangat penting, yang dapat menyebabkan terfadinya penipisan batas-
batas antar negara ataupun antar daerah di suatu wilayah.
ra globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi
pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk
sangat tinggi, live cycle product relatif pendek mengikuti trend pasar, dan
kemampuan inovasi produk relatif cepat. Ditinfau dari sisi ekspor, liberalisasi
berdampak positif terhadap produk tekstil/pakaian fadi , akan tetapi kurang
menguntungkan sektor pertanian khususnya produk makanan.
Mengingat ketatnya persaingan yang dihadapi produk ekspor Indonesia termasuk
UKM, maka Indonesia mengambil langkah-langkah strategis, baik fangka panfang
maupun fangka pendek. Langkah-langkah strategis fangka panfang diantaranya
diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia, teknologi dan faringan
bisnis secara global. Sedangkan langkah-langkah strategis fangka pendek
diantaranya, melakukan diversifikasi produk, menfalin kerfasama dengan pemerintah
dan perusahaan besar, produksi, memperkuat akses ke sumber-sumber informasi dan
perbaikan mutu.

BAB I
GLOBALITAS

Globalitas Berasal dari kata global yang berarti universal. Dari beberapa deIinisi dari
segi kewirausahaan, globalitas dapat diartikan sebagai perilaku universal seseorang
terhadap keadaan sekitarnya dalam membangun usaha. Hal ini merupakan aspek dasar
untuk mengetahui isi diri, sehingga dapat dijadikan modal utama dalam meraih sukses
secara cepat.
si Diri merupakan Modal Utama dalam Mencapai suatu kesuksesan,
Kesuksesan dapat dicapai dengan 3 hal penting yaitu 3M:
1. Modal
Modal berkaitan dengan apa yang dapat di manIaatkan untuk mendirikan
suatu usaha dapat pula berkaitan dengan sisi keuangan atau pun sumber
pembiayaan sebab usaha yang akan dirintis harus memiliki modal awal
terlebih dahulu untuk menunjang biaya dasar yang harus di tanggung bila
ingin mendirikan suatu Badan Usaha
2. Model
Model berkaitan dengan bagaimana bentuk badan usaha yang akan dijalankan,
Produk yang akan di produksi dan di pasarkan, serta bentuk badan
kepeilikannya.
3. Modul
Modul berkaitan dengan Langkah-langkah apa yang harus di capai, serta
Iaktor-Iaktor apa yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai suatu
keuntungan maksimum.

Untuk memiliki modal sesungguhnya lebih mudah daripada mencapai sukses
itu sendiri. Jika dalam meraih sukses harus bekerja keras dan melakukan berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan kesuksesan, sedangkan untuk memiliki modal
seseorang hanya dituntut untuk menggali potensi dirinya sendiri dan memanIaatkan
potensi tadi. Besarnya modal yang didapat oleh seseorang akan sangat tergantung
pada kedalaman penggaliannya. Dan dalam penggalian akan sangat tergantung pada
ketekunan seseorang dalam merasakan serta memanIaatkan berbagai hal yang ada
pada dirinya. Dengan demikian, maka model akan terbentuk dengan sendirinya dan
modul pun akan tersusun secara otomatis. Semakin banyaknya di dirikan berbagai
jenis usaha maka perdagangan akan semakin lancar dan terbuka sehingga
memungkinkan adanya transaksi perdagangan secara bebas dan mendunia. Hal ini
menunjukkan masuknya Era Globalisasi yang semakin nyata.

BAB II
MEMBENTUK 1IWA KEWIRAUSAHAAN

Membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Jiwa enterpreneur akan lebih mudah dibentuk malalui pribadi masing-masing dari
dalam. Namun akan lebih eIektiI bila dilengkapi dengan kegiatan berinteraksi dengan
berbagai Iaktor dari luar. Adapun cara membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan
melalui tiga langkah, yakni:
1. Mengetahui siIat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
2. Memahami sikap dan perilaku yang wajib dimiliki dan dilakukan bila menjadi
enterpreneur.
3. Mengerti apa yang harus dilaksanakan untuk menjadi sukses.

A. MAKNA KEW#AUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata 'wira yang artinya utama, gagah, berani atau
teladan, dan 'usaha yang secara umum berarti proses kegiatan untuk memperoleh
keadaan yang lebih baik. Dalam konteks bisnis, usaha mengandung arti kegiatan
untuk membuat sesuatu dan atau menambah manIaat dari sesuatu tadi guna dijual
untuk mendapat keuntungan.
Dengan demikian kewirausahaan dapat dideIenisikan sebagai siIat keutamaan
atau keteladanan dalam melakukan kegiatan untuk mendapatkan sesuatu yang
lebih baik melalui pembuatan atau penambahan manIaat dari sesuatu guna dijual
dengan tujuan memperoleh keuntungan.

B. KA#AKTE#STK W#AUSAHA
Dalam hal proIesi, ada ciri-ciri tertentu yang khas yang dapat membedakan antara
satu proIesi dengan proIesi lainnya. Sebagai satu proIesi, wirausahawan tentunya
mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang proIesional, biasanya kita akan langsung mengetahui apakah ia seorang
proIesional di bidang tertentu atau bukan.
DaItar ciri-ciri dan siIat-siIat sekaligus sebagai proIil wirausaha sebagaimana
tersusun pada tabel berikut ini.
Ciri-ciri Watak
1. Percaya diri

2. berorientasikan
tugas dan hasil

3. Pengambilan
resiko
4. kepemimpinan

5. keorisinilan

6. Orientasi Masa
depan
1. Keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas,
optimisme
2. kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan,
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energetic, dan inisiatiI.
3. kemampuan mangambil resiko, suka pada tantangan

4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain, mampu menanggapi saran-saran dan kritik
5. novatiI dan kreatiI, Ileksibel, punya banyak sumber,
serba bias, mengetahui banyak hal.
6. Pandangan jauh ke depan, perseptiI.


C. KA#AKTE#STK W#AUSAHAAN
Karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yang
berdasarkan kajian dari berbagai sumber terdiri atas:
1. Mandiri dan jujur
2. Mempunyai proIesionalisme bisnis
3. Disiplin, inisiatiI, kreatiI, dan inovatiI
4. Berorientasi pada orientasi dan masa depan
5. Ulet, optimis, dan bertanggung jawab
6. Enerjik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial
7. Terampil dalam pengorganisasian
8. Mempunyai perencanaan yang realistik dan objektiI
. Berani mengambil resiko melalui integritas pribadi yang antisipatiI
10.Senang dan mampu menghadapi tantangan
11.Memiliki Teknik Produksi

D. PA#ADGMA BE#W#AUSAHA
Apabila jiwa wirausaha sudah terbentuk, maka dibutuhkan pembiasaan. Untuk
melakukan pembiasaan dibutuhkan paradigma.
Paradigma adalah pondasi sebuah bangunan. Besar atau tingginya suatu
bangunan ditentukan oleh seberapa kuat, lebar dan dalam pondasinya. Dalam
konteks ini, sikap adalah kerangka dari bangunan itu yang bertumpu di atas
pondasi tersebut. Perilaku adalah bangunan itu sebagaimana nampak oleh mata
Iisik. Baik paradigma maupun sikap, kedua-duanya tedak terlihat oleh mata Iisik
(tersembunyi). Perilakulah yang terbaca oleh orang lain.
Jika akan menjadi seorang wirausaha, frame (kerangka) pertama dan utama
yang harus dilaksanakan setelah terbentuknya jiwa wirausaha yaitu kegiatan-
kegiatan yang terangkum dalam paradigma wirausaha berikut.

E. SKEMA BE#W#AUSAHA

Dari skema di atas dapat dilihat bahwa suatu produksi sangat ditunjang dengan
adanya modal usaha. Produksi hanya dapat dilakukan jika tersedia berbagai sumber
yang dapat di Olah dan dimanIaatkan seperti penyediaan bahan baku yang berkualitas
guna menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi, menggunakan
Sumber Daya manusia yang Terampil dan ahli dalam bidangnya agar Proses produksi
Semakin Cepat dan EIisien, Penyediaan Perlengkapan dan Alat-alat penunjang yang
dapat mendukung dalam melakukan Suatu proses Produksi. Jika semua bahan baku,
SDM, dan Peralatan telah tersedia maka suatu Usaha siap berproduksi / beroperasi.
Hasil dari proses produksi tersebut menghasilkan suatu produk yang dapat
dimanIaatkan dan digunakan oleh masyarakat. Hasil Produk itu dapat berupa Jasa,
Barang ataupun de yang jelas dapat membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Selanjutnya dari hasil Produksi yang ada, Produk tersebut mulai
dipasarkan. Ada beberapa hal yang terkait dengan pemasaran ialah penentuan harga
jual produk, melakukan promosi-promosi atau pengenalan produk agar produk dapat
dikenal dan dipercayai oleh masyarakat, selanjutnya melakukan distribusi produk ke
tempat lain, baik itu ke kota-kota maupun desa-desa.
Produk yang telah memiliki harga, telah di promosikan, dan telah
didistribusikan selanjutnya akan dilakukan penjualan produk. Produk-produk yang
telah di pasarkan dan dijual akan memberikan ncome atau keuntungan bagi suatu
badan Usaha. Sebagian keuntungan akan digunakan untuk melakukan maintenance
alat serta digunakan sebagai modal untuk melakukan produksi selanjutnya.

You might also like