You are on page 1of 1

1udul Buku: To Bee or Not to Bee, Lebah yang Bosan Mencari Madu

Penulis: 1ohn Penberthy



Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama,
1l. Palmerah Barat 29-37 Blok 1, lantai 4-5 1akarta 10270

Harga:Rp40.000,-

Tebal : 158 Halaman

Ukuran : 13.5 x 20 Cm

Tahun terbit : 1982

Edisi : Soft Cover

ISBN-13 : 9789792249606

Tgl Penerbitan : 2009-09-00

Bahasa : Indonesia

Cetakan ketiga : 1anuari 2010

Alih Bahasa : Agus Setiadi

Dihiasi ilustrasi 2 warna yang indah, dan dibumbui humor cerdas, serta beberapa aIorisme yang
provokatiI, To Bee or Not to Bee adalah kisah pencarian si lebah muda Buzz akan Tuhan. Apa
yang pada akhirnya ia temukan adalah dirinya sendiri. Ini sebuah perjalanan yang---dengan
bantuan sahabat barunya, si lebah tua Bert---memberi Buzz beberapa pelajaran terpenting dalam
kehidupan. Ia ditarik melewatinya, dalam keadaan terseret-seret dan meronta-ronta, sering kali
sebelum ia merasa siap. Tapi, ketika berhasil melalui semua itu---termasuk pengalaman dengan
Boris, si beruang pemakan madu---ia mendapati pemahamannya akan kehidupan menjadi
semakin berkembang dan semakin dalam. Buzz pun mengetahui bahwa, di tahap tertentu,
semuanya akan terungkap persis sebagaimana mestinya. Akhirnya, hampir tanpa memedulikan
diri sendiri, Buzz berhasil mencapai penerimaan diri yang baru dan jadi bisa menghargai rutinitas
"membosankan" dalam koloni lebah-madunya. To Bee or Not to Bee mengajarkan bahwa
kehidupan terlalu penting untuk ditanggapi terlalu serius. Apa pun keyakinan spiritual pembaca,
kisah Buzz Bee akan menghadirkan senyuman di wajah mereka dan cahaya dalam hati mereka.

Memang pantas bahwa buku ini telah diterjemahkan dalam 13 bahasa. Isinya benar-benar dalam
dan menyentuh. Penberthy dengan jeniusnya mampu menterjemahkan` kehidupan dan
keinginan seorang individu manusia ke dalam kehidupan seekor lebah dan koloninya, membuat
kita merasa mereka tidak ada bedanya dengan kita. Apalagi ditambah dengan ilustrasi menawan
dari Laurie Barrows yang mampu menambah pendalaman tentang isi buku.
Banyak kalimat-kalimat IilosoIis yang saya rasa dapat membuat siapa saja yang membacanya
meluangkan waktu sejenak untuk merenung dan memahami artinya.

1. Adalah sempurna untuk berpikir bahwa kehidupan itu tidak sempurna.
2. Pikiran adalah pelayan yang hebat, tapi merupakan majikan yang payah.
3. Kebahagiaan tidak dapat dikejar, melainkan harus mengikuti.
4. Kehidupan adalah sebuah perjalanan dari aku menjadi kita.

Pada awalnya, saya mengira buku ini adalah tentang orang kaya` yang sudah bosan menumpuk
kekayaan dan berharap mencari kedamaian spiritual. Ternyata saya salah. Buku ini justru
mengenai orang biasa` yang jenuh bekerja siang malam untuk mencari naIkah dan menjalani
hidupnya, yang kemudian mencoba mencari jawaban dengan melakukan pemikiran dan
perjalanan spiritual. Dan pada akhirnya, perlu disadari bahwa keadaan kita saat ini dan apa
yang kita lakukan saat ini, seberapa pun membosankannya, adalah sebuah karunia besar
dari Tuhan yang patut kita syukuri.

ASTALITHA LOREL TANIA
IX - A / 09

You might also like