You are on page 1of 7

d) Kompetisi Semangat kompetisi telah tampak dalam ajaran Adam Smith dan Jean Baptiste Say tentang pasar.

Melalui kompetisi inilah tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja secara efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier). e) Harga Harga merupakan indikator kelangkaan. Barang dan jasa yang semakin mahal, berarti semakin langka. Bagi produsen gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat. Bagi konsumen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menahan diri, menyusun ulang rencana pengeluarannya agar kehidupannya dapat berlanjut.

4) Kekuatan Dan Keterbatasan Perekonomian Kapitalis


Umumnya perekonomian kapitalis merupakan mekanisme pasar sebagai alat koordinasi. Akibatnya, kekuatan dan keterbatasan mekanisme pasar sekaligus juga merupakan kelemahan sistem kapitalis. Dilihat dari sisi historis harus diakui, mekanisme pasar yang sangat mengandalkan kebebasan individu, rasionalitas dan semangat mencari keuntungan telah berhasil menigkatkan motivasi kerja, inovasi dan produktivitas. Bukankah data-data menunjukan bahwa sebagian besar orang kaya karena inovasi dan produktivitasnya umumnya berasal dari negaranegara kapitalis? Sebut saja, perubahan mobil Ford, Bertz Honda. Atau pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bisnis komunikasi / informasi modern seperti Bill Gates dan Murdock. Tetapi karena pasar dalam dunia nyata tidak sama dengan pasar dengan dunia yang digambarkan kaum kapitalis, maka pasar tidak sepenuhnya memenuhi harapan mereka. Beberapa kelemahan dalam mekanisme pasar yang paling mendasar antara lain adalah:
a)

Persaingan bebas ( free competition atau free fight) telah menyebabkan makin

memburuknya distribusi pendapatan maupun kekayaan. Bahkan, sampai saat ini buruknya distribusi pendapatan dan kekayaan merupakan ancaman serius bagi perekonomian kapitalis.

b)

Dalam kenyataan ada saling mengorbankan (trade off) antara tujuan efisiensi dengan

keadilan. Masyarakat kapitalis sangat mengagungkan efisiensi, sehingga tidak ada larangan bagi pengusaha untuk meningkatkan efisiensinya. Jika peningkatan efisiensi dilakukan dengan memilih teknologi padat modal (capital intensive), maka jumlah kesempatan kerja akan dikorbankan. Dalam jangka panjang, hal ini akan menghancurkan perekonomian kapitalis, karena hancurnya daya beli.
c)

Prinsip mekaniisme pasar jika diterapkan dalam kebijakan politik dapat mendorang

kebijakan imperialis, yaitu jika kebijakan yang bertujuan memperluas wilayah kekuasaan ekonomi/politik. Ditinjau dari sudut ekonomi,tujuan perluasan wilayah itu adalah memperbesar skala produksi karena meluasnya pasar, sehingga tercapainya efisiensi (large scale economies). Peningkatan efeisiensi ini diharapkan meningkatkan kemampuan mencetak keuntungan. Dalam dunia kuno, kebijakan imperialis dilakukan dengan menggunakan kekuatan senjata. Dalam dunia modern sekarang ini, hal itu dilakukan melalui kebijakan ekonomi bermata dua. Di satu sisi sangat menolong, di sisi lain sangat menjerat, karena memperbesar tingkat ketergantungan. Dilihat dari teori ini dapat dimengerti megapa bantuan-bantuan yang diberikan negara-negara kaya sering dianggap sebagai bentuk imperialisme gaya baru.

e.

Sistem Sosialis ( Socialist Economy)


Jika sistem kapitalis sangat percaya bahwa kemakmuran bersama harus dibangun di atas

fondasi kemakmuran individu, sistem sosialis berpandangan sebaliknya. Kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor ekonomi harus ditekan sesedikit mungkin. Itulah sebabnya,dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan social (social property). Sistem sosialis sering disamakan dengan sistem ekonomi Marxis atau komunis. Hal itu salah besar! Sabab sosialisme adalah ajaran ekonmomi yang mementingkan kemakmuran bersama. Sedangakan Marxisme dan komunisme adalah ajaran politik yang dicoba diterapkan

dalam masyarakt sosialis. Negara-negara yang menganut ajaran marxisme dan komunisme pastilah perekonomiannya adalah sosialis. Tetapi tidak semua perekonomian sosialis didasarkan ideologi marxisme dan komunisme. Kendatipun demikian, baik sosialisme, marxisme, maupun komunisme memilikisatu persamaan, yakni sangat tidak percaya kepada mekanisme pasar. Setidak-tidaknya dalam ketiga sistem ekonomi tersebut peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi ditekan seminimal mungkin. Sebagai gantinya, peranan perencanaan ekonomi (economic planning) sangat diandalkan. Konsekuensinya, peranan pemerintah dalam ketiga perekonomian tersebut sangat besar. Karena itu sistem ekonomi sosialis merupakan sistem yang etatis (peranan Negara sangat besar) Variasi ideologi sosialisme sangat beragam. Ada yang berlandaskan agama (sosialisme religious), atau yang berlandaskan asas demokrasi (Sosialisme Demokratis). Tetapi yang paling banyak dibicarakan, karena pengaryhnya sangat besar, adalah sosialisme yang berlandaskan ajaran Marxisme dan Komunisme. 1) Sosialisme-Marxisme Ajaran marxisme merupakan ajaran tentang evolusi perkembangan sistem masyarakat (ekonomi), dari tahap terendah hingga tertinggi. Menurut karl marx, perkembagan masyarakat (social) ekonomi dibagi menjadi 6 tahap :

a)

Tahap komunisme awal (tribal communism) : Suatu kondisi awal yang sangat sederhana.

Masyarakat masih sangat komunal (kekeluargaan), dimana semua asset yang ada adalah milik bersama.
b)

Tahap perbudakan (slavery) : Perkembangan awal yang buruk. Sekelompok kecil

manusia memperbudak masyarakat lainnya.


c)

Tahap feodal (feodalisme) : Perkembangan yang lebih buruk lagi. Segelintir manusia

(bangsawan) berkuasa dan bertindak seolah-olah wakil Allah di bumi ini.

d)

Tahap kapitalis (capitalism) : Puncak perkembanngan yangpalung uruk dalam sejarah

ekonomi. Kekuasaan pemilik modal lebih besar dari kaum bangsawan. Lagipula tindakan kaum pemulik modal terhadap kaum miskin sangat kejam. Mereka tega hidup makmur diatas penghisapan darah sesama manusia. Tahap kedua sampai ke empat merupaan tahap transisi, bercirikan dikuasainya sebagian besar kekuatan ekonomi oleh segelintir manusia. Tahap kapitalis adalah tahap terakhir dari transisi. Kekejaman yang begitu memuncak akhirnya mengahncurkan sistem kapitalis itu sendiri. Rakyatt miskin (kaum proletar) bangkit berjuang melawan kaum pemilik modal (borjuis). Kemenangan kaum miskin ini menyebabkan seluruh asat ekonomi menjad milik bersama kembali, seperti pada tahap komunisme awal. Tercapailah tahap akhir evolusi sistem ekonomi yang penuh keadilan dan kemakmuran. Tahap terakhir ini terdiri atas dua tahap, yang merupakan tahap kelima dan keenam proses evolusi sistem ekonomi.
e)

Tahap sosialisme (socialism) : Pada tahap ini, asset ekonomi telah menjadi milik

bersama. Namun demikian,peranan pemerintah masih sangat diperlukan sebagai pengatur.


f)

Tahap komunisme (communism) : Inilah tahap kematangan sistem sosial ekonomi. Tahap

ini pada dasarnya sama dengan tahap sosialisme, tettapi pemerintahan sudah tidak ada lagi. Sebab manusia sudah dewasa dan lepas dari penderitaan. Mereke bekerja bukan karena kelaparan, tetapi lebih Karena ekspresi diri.

Dari uraian diatas, sebenarnya ajaran asli marxisme bukanlah ajaran yang revolusioner,. Kendatipun demikan, kita harus berhati-hati dengan jaran ini. Sebab visi Karl Marx yang sangat mesianis (memberikan arah dan janji pembaruan/keselamatan/kemerdekaan) dapat mempesona orang-orang yang beragama. Padahal pada dasarnya ajaran marxisme adalah ateisme. 2) Sosialisme-Komunisme Dalam analisis marx, istilah komunis mengacu pada kondisi masyarakat ideal, yang kelak akan dicapai oleh manusia, setelah melalui tahap-tahap evolusi social ekonomi. Namun dalam pandangan para pemimpin marxisme rusia di awal abad ke 20, terutama lenin dan penggantinya (stalin), jika masih menuggu seperti tahap evolusi karl marx mengenai masyarakat komunis

ideal, masih teralu lama terwujud. Mereka (lenin dan stalin) tidak sabar lagi menunggu. Karena itu mereka mempercepat proses evolusi social tersebut dengan melekukan tindakan-tindakan kongkret. Tindakan pertam adalah merebut kekuasaan dari tangan kaum borjuis. Dalam hal ini adalah kaisar rusia saat itu, Tsar Nicholas II. Mereka melakukannya lewat revolusi sosial 1917 (dikenal dengan revolusi Bolsevik), yang berhasil meruntuhkan kekuasaan Negara. Langkah selanjutnya adalah mempercepat proses terbentuknya masyarakat komunis yang diimpikan. Menurut Lennin, percepatan itu hanya mungkin jika:
a) Mereka memegang kekuasaan mutlak (dictator). Dalam pandangan mereka, kekuasaan

itu henyalah untuk mempercepat tercapainya masyarakat komunis. Agar stabilitas terjaga, maka kekuasaan tidak boleh jatuh ke tangan pihak-pihak yang prokapitalis. Untuk itulah para pemimpin komunis rusia membentuk partai mayoritas tunggal, yaitu partai komunis rusia.di dalam parI Itulah dilakukan penyaringan dan pembinaan kader-kader pemimpin yang dipercaya untuk mengelola kekuasaan. Kemudian Stalin melenkapi kekuasaan paa pemimpin rusia, dengan mendirikan lembaga Polisi rahasia dan agen-agen rahasia, yang tugasnya mendeteksi dan menangani musuh-musuh partai/Negara b) Mereka harus mengahncurkan pusat-pusat kekuatan kapitalis, yaitu erpa barat dan amerika serikat. Dengan kata lain, mereka mempersiapkan perang terhadap Negaranegara kapitalis. Untuk keperluan tersebut mereka membangun militer yang amat besar dan kuat. Akibatnya sebagian besar anggaran Negara terserap untuk anggaran militer.
c) Agar dapat terbentuk militer yang kuat, maka maka industry juga harus kuat. Berdasarkan

alasan inilah rusia mempercepat industrialisasinya. Percepatan pmbangunanhanya dapat dilakukan bila ekonomi dikelola dengan sistem komando yang mengandalkan perencanaan terpusat. Harus diakui, pada awalnya hasilnya sangat mengagumkan. Sebab hanya dalam tempo lima puluh tahun, rusia berhasil mengubah dirinya menjadi Negara adidaya. Sayangnya industrialisasi tersebut tidak mempunyai dampak positif bagi rakyat, karena sebagian besar merupakan industri militer.
d) Untuk memperbesar basis kekuatan, mereka harus menyebarkan ajaran komunis ke

seluruh dunia, sekaligus mengubah Negara-negara di dunia ini menjadi Negara komunis. Langkah pertma yang dilakukan adalah merebut eropa timur. Selanjutnya seperti yang

kita ketahui, rusia sangat ekspansif dalam menancapkan ideologi komunis, yang saat ini masih terasa di Kuba dan China. Empat alasan diatas yang membawa separuh, waktu dunia abad ke 20 dicekam perang dingin (cold war) Barat dengan timur. Runtuhnya Uni Soviet dan eropa timur di era 1990 an telah mengurangi tekanan perang dingin, sekaligus membuktikan kegagalan sistem komunis.

f. Sistem campuran (mixed economy) Telah kita ketahui bahwa baik sistem kapitalis maupun sosialis mempunyai kelemahan masing-masing. Kelemahan sistem kapitalis terutama diakibatkan oleh kelemahan mekanisme pasar yang menjadi andalannya. Sederhananya dapat dikatakan bahwa dengan sistem kapitalis yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin! Sementara itu, sistem sosialis yang etatis juga tidak mendorong manusia untuk hdup rajin dan produktif. Sebab tanpa kebebasan memilih, tidak mungkin ada kegairahan kerja dan produktivitas. Berdasarkan alas an diatas, banyak Negara yang saat ini tidak terikat fanatik pada salah satu sistem tersebut. Bisa saja Negara yang sosialis dan atau komunis sampai batas-batas tertentu, menggunakan mekanisme pasar. Misalnya Yugoslavia sebelum pecah adlah Negara komunisyang mengizinkan mekanisme pasar. Demikian halnya dengan china dewasa ini. Sejak Deng Xioping menggantikan Mao Zedong, mekanisme pasar secara bertahap mulai diberlakukan. Sedangkan hak-hak kepemillikan pribadi makin diperlonggar batas-batasnya. Demikian halnya dengan Indonesia. Sebagai Negara nonkapitalis, kita mengandalkan perencanaan ekonomi dalam upaya pencapaian cita-cita masyarakat adil dan makmur. Tetapi mekanisme pasarjuga digunakan sebagai alat alokasi sumber daya, terutama untuk barang-barang privat. Negara-negara yang mengambil sikap seperti diatas membangun sistem ekonomi campuran (mixed economy). Pemilihan sistem ini adalah untuk mengkombinasikan kekuatansistem sosialis dan sistem kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi kedua

kelemahan-kelemahan kedua sistem tersebut. Tampaknya sistem ekonomi campuran akan menjadi alternatif yang paling baik diantara dua sistem yang ekstrem: kapitalis dan sosialis. Tetapi sejarah masih menuggu pembuktiannya.

You might also like