You are on page 1of 6

METODE ILMIAH DALAM PSIKOLOGI SOSIAL

Metode metode penelitian yang digunakan dalam psikologi sosial pada dasarnya tidak
jauh menyimpang dari metode-metode yang digunakan dalam psikologi pada umumnya.Di
samping metode-metodeyang digunakan dalam lapangan psikologi pada umumnya, dalam
psikologi sosial masih juga digunakan metode dari sosiologi. Walaupun ada metode yang
digunakan dalam sosiologi juga digunakan dalam psikologi sosial ,tidakla berarti bahwa antara
psikologi sosial dengan sosiologi adanya kesamaan metode yang digunakan. Justru salah satu
perbedaan antara psikologi sosial dengan sosiologi terletak pada metode yang digunakan (Myers,
1983).
Berbicara mengenai metode dalam psikologi sosial, sebenarnya menyangkut beberapa
segi,yaitu mengenai metode dalam penentuan objek,metode dalam pengumpulan data,dan
metode dalam menganalisis data. Dalam rangkain ini akan dikemukakan metode yang
menyangkut pengumpulan data,sedangkan yang pertama, yaitu yang menyangkut penentuan
objek,serta yang ketiga yaitu yang menyangkut analisis data biasanya dibicarakan dalam
metodologi penelitian, dan khusus mengenai analisis data juga dibicarakan dalam statistika bila
analisis datanya digunaka analisis kuantitatiI.







I. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen yaitu peneliti dengan sengaja menimbulkan situasi
atau keadaan yang akan diteliti.
Misalnya : Ingin mengadakan penelitian mengenai sejauh mana pengaruh tekanan
kelompok terhadap keadaan seseorang, maka peneliti dengan sengaja
menimbulkan situasi yang menggambarkan adanya situasi tekanan kelompok
tersebut.
Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu situasi yang ddibuat,situasi
yang tidak alami.Mengenai metode eksperimen ini menurut Myers(1983) salah
satu perbedaan antara psikologi sosial dengan sosiologi selain mengenai subject
mater-nya adalah mengenai segi metodenya, yaitu psikologi sosial lebih banyak
menggunakan metode eksperimen, sedangkan pada sosiologi lebih banyak
menggunakan metode survey.
Ekssperimen yang baik bila eksperimen itu dilakukan dalam
laboratorium.Hal ini dilakukan karena peneliti dapat ddengan baik mengendalikan
variable eksperimental, dan pengaruh-pengaruh dari luar dapat dikontrol dengan
secara baik pula. Misalnya eksperimen Asch mengenai peran sugesti mayoritas.


II. OBSERVASI
Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang diinginkan
dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung. Dalam hal ini penyelidik
melaksanakan penyelidikannya dengan panca indera secara aktiI, terutama
penglihatan dan pendengarannya.
Adapun macam-macam jenis observasi :
1. Observasi yang berpartisipasi (participant observation)
Dalam observasi bentuk ini observer turut mengambil bagian didalam
perikehidupan atau situasi dari orang-orang yang diobservasinya.
Umumnya bentuk ini digunakan untuk mengadakan penyelidikan yang
bersiIat eksploratiI dan untuk satuan atau unit-unit sosial yang besar tapi

ini tidak berarti bahwa satuan-satuan sosial yang kecil tidak dapat
digunakan bentuk ini.
Misalnya akan menyelidiki kehidupan orang di desa, maka observer harus
ikut pula dalam kehidupan desa itu sehari-hari. Jadi observer turut serta
dalam kehidupan sasaran yang diselidiki.
2. Observasi Non partisipasi (non participant-observation)
Observasi ini merupakan kebalikan dari yang berpartisipasi. Dalam
observasi ini observer tidak ikut ambil bagian secara langsung didalam
situasi kehidupan yang diobservasinya. Karenanya dapat dikatakan hanya
sebagai penonoton saja, tidak sebagai pemain.
Misalnya : kalau kita mengadakan penyelidikan sebuah desa, maka kita
dating didesa itu dan menyelidikinya, kemudian kembali lagi. Keesokan
harinya kita datang lagi ketempat penyelidikan, dan begitu seterusnya.
Pokoknya kita tidak ikut dalam kehidupan di desa itu.
3. Quasi Partisipasi
Yaitu apabila dalam observasi, seolah-seolah observasi turut
berpartisipasi. Jadi sebenarnya hanya pura-pura saja turut andil bagian
dalam situasi kehidupan observes.

Observasi dilihat dari situasinya :

a) Free situation observation : observasi ini dijalankan dalam situasi bebas,
dalam situasi yang alami, situasinya tidak dibuat atau ditimbulkan. Observasi
ini dilaksanakan dalam situasi yang non eksperimental.
Misalnya : seorang peneliti mengadakan observasi dalam kehidupan pedesaan
yang alami.
b) Manipulated situation observation : merupakan observasi pada situasi yang
dibuat atau ditimbulkan, bukan situasi yang alami. Observasi ini dilaksanakan
dalam situasi eksperimental, situasinya dibuat, dengan sengaja situasi tersebut
ditimbulkan. Peneliti atau observer dengan sengaja memasukkan variabel-
variabel untuk menimbulkan situasi yang dikehendaki.

c) Partially controlled situation observation : observasi ini merupakan campuran


dari observasi yang terdahulu, yaitu campuran dari observasi dalam situasi
yang alami, dalam situasi yang wajar dengan observasi dalam situasi yang
dibuat atau yang ditimbulkan.
Misalnya observasi dengan menggunakan one way vision screen.


III. WAWANCARA
Merupakan metode yang mendasarkan diri kepada laporan verbal dimana terdapat
hubungan langsung antara si penyelidik dengan subyek yang diselidiki
JENIS WAWANCARA

1). Wawancara tak terstruktur :
O Arah pembicaraan bebas, tidak berpatok pada tema tertentu
O Pertanyaan terbuka
O Jawaban luas
O Tidak jaga jarak
2). Wawancara terstruktur :
O Perencanaan tema yang akan dibicarakan
O Menyiapkan daItar atau guide interview
O Kecepatan wawancara terkendali
O Tidak ada Ileksibilitas
3). Wawancara terarah :
O Kombinasi wawancara tidak terstuktur dan wawancara terstruktur.

Wawancara dalam pendekatannya dibagi menjadi :
1) Pendekatan KuantitatiI :
Menentukan masalah, merumuskan masalah, menentukan konsep dan teori
dari para ahli yang relevan, pengajuan hipotesis, menemukan asumsi
terhadap hubungan antar variabel, menyusun instrument penelitian dan

menentukan metode atau strategi pendekatan. Setelah ditentukan


strateginya, lalu penemuan yang berupa data dikumpulkan kemudian
dibuat kesimpulan.

O Desain Pendekatan KuantitatiI :
Desainnya ditentukan secara mantab sejak awal, spesiIik, jelas dan rinci,
serta menjadi pegangan tahap selanjutnya.

O Tujuan Pendekatan KuantitatiI :
Bertujuan untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori dan
melakukan generialisasi yang mempunyai nilai prediktiI.

O Teknik Pengumpulan Data Pendekatan KuantitatiI :
Melalui kuisioner, observasi dan wawacara terstruktur.

O Instrumen Penelitian Pendekatan KuantitatiI
Melalui angket, tes dan wawancara terstruktur.

O Sumber Data Pendekatan KuantitatiI :
BersiIat kuantitatiI dari hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrument.

2) Pendekatan KualitatiI
Terdapat tiga tahap dalam proses penelitian kualitatiI yaitu tahap pertama
adalah tahap deskriptiI, dalam tahap ini penelitianmulai memasuki situasi
sosial terdapat komponen tempat,responden,dan aktivitas. Tahap ke dua
adalah tahap reduksi, dalam hal ini peneliti menentukan Iocus penelitian yaitu
memilihdi antara hal yang telah dideskripsikan.Selanjutnya tahap ketiga
adalah tahap seleksi,dalam tahap ini, penelitian mengurai Iocus yang telah
dipilih menjadi komponen-komponen yang lebih rinci dan mendalam.

O Desain Pendekatan KualitatiI:


Desainnya lebih Ileksibel, dapat berkembang dan muncul dalam proses
penelitian,serta bersiIat umum.
O Tujuan Pendekatan KualitatiI:
Bertujuan untuk menemukan pola hubungan yang bersiIat
interaktiI,menemukan teori baru, menggambarkan realitas yang
kompleks,dan memperoleh pemahaman makna.
O Teknik Pengumpulan Data Pendekatan KualitatiI:
Melalui wawancara mendalam, dokumentasi,triangulasi,dan pengamaatan
partisipan
O Instrumen Penelitian Pendekatan KualitatiI:
Peneliti sebagai instrument, buku catatan,rekaman,kamera.
O Sumber Data Pendekatan KualitatiI:
BersiIat deskripsiI kualitatiI dari dokumen pribadi,cacatan
lapangan,ucapan dan tindakan,responden,dll.

You might also like