You are on page 1of 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hal penting untuk menunjang aktiIitas. Tapi
belakangan ini, justru aktiIitas menjadi penyebab kebanyakan orang
mengabaikan kesehatannya. Hal itu memicu timbulnya bermacam-macam
penyakit dan mengharuskan orang untuk berobat di berbagai lembaga
pelayanan kesehatan termasuk puskesmas. Setiap berobat, biodata pasien
dicatat oleh petugas, begitu juga diagnosa penyakit, obat yang diberikan,
dokter yang melayani, dan pelayanan lain yang diterima pasien sampai
pasien pulang. Berkas dari kegiatan pencatatan tersebut dinamakan rekam
medis.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis menjelaskan bahwa
'rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan,
2008:2). Sementara menurut Murdani(2007:8) :
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan
yang dimulai pada saat diterimanya pasien, kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien mendapatkan pelayanan, penanganan
berkas rekam medis yang meliputi penyimpanan, pengeluaran berkas
untuk melayani permintaan untuk keperluan pasien dan keperkuan
lainnya, serta pengolahan rekam medis untuk keperluan manajemen
dan pelaporan.

InIormasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem rekam medis sangat
dibutuhkan untuk pengobatan pasien, peningkatan kualitas pelayanan,
2

pendidikan, dan penelitian. Selain itu pemerintah juga mewajibkan setiap
tenaga kesehatan membuat rekam medis dan akan dikenakan sanksi jika
tidak membuatnya. Menurut Gondodiputro (2007:5) '...InIormasi-inIormasi
tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk merencanakan
kebutuhan sumber daya seperti tenaga kesehatan, Iasilitas, bahan habis
pakai, peralatan medis dan nonmedis.... Menurut Christopher (2009:3) :
Dilihat dari aspek hukum (PP No.32 tahun 1996), dalam
melaksanakan tugas proIesinya, tenaga kesehatan berkewajiban untuk
membuat dan memelihara rekam medis. Bagi para tenaga kesehatan
yang tidak membuat rekam medis yang baik akan diberikan sanksi
hukum, disiplin dan etik.

Rekam medis pasien harus siap apabila pasien berobat kembali.
Tenaga kesehatan akan sulit melakukan tindakan sebelum mengetahui
sejarah penyakit dan tindakan yang pernah diberikan kepada pasien
sebelumnya. Hal penting dalam berkas rekam medis adalah ketersediaannya
saat dibutuhkan dan kelengkapan pengisiannya. Kelengkapan pengisian
berkas rekam medis oleh tenaga kesehatan akan memudahkan dalam
memberikan tindakan kepada pasien. Berkas rekam medis kemudian akan
menjadi inIormasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam menentukan
langkah-langkah strategis untuk pengembangan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Simpang Timbangan Indralaya terletak di Jl. Lintas Timur
Simpang Timbangan Indralaya Sumatera Selatan. Kegiatan pelayanan yang
diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, dan
pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD). Berdasarkan pengamatan penulis
dan jawaban atas kuisioner yang diberikan kepada pegawai, diketahui
bahwa selama ini Puskesmas Simpang Timbangan Indralaya menggunakan
3

komputer dengan memanIaatkan program Microsoft Office Word dan
Microsoft Office Excel terbatas pada pembuatan laporan, sedangkan
kegiatan rekam medis lainnya mulai dari pendaItaran pasien, pencatatan
pemeriksaan, pemberian obat, sampai pasien pulang masih berupa
lembaran-lembaran kertas. Hal tersebut terkadang menimbulkan masalah
dalam penyajian data pasien, pembuatan laporan, dan memberikan
pelayanan terhadap pasien.
Contoh kasus yang sering terjadi dalam pendataan pasien adalah
ketika pasien kehilangan atau lupa membawa kartu pasien. Petugas harus
mencari kembali data pasien tersebut dan jika tidak ditemukan akan
dilakukan pendataan ulang sehingga terjadi duplikasi data tanpa mengetahui
riwayat medis pasien sebelumnya. Hal tersebut merugikan puskesmas
karena membutuhkan waktu yang lama untuk penyajian data, tidak
akuratnya laporan tentang rekam medis di puskesmas tersebut sehingga
menyulitkan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, dan
mengurangi kualitas pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, perlu
digunakan komputer dan sistem basis data yang baik sebagai alat bantu
dalam mengelola data rekam medis menjadi suatu sistem inIormasi yang
berguna bagi perkembangan puskesmas di masa yang akan datang.
PemanIaatan teknologi bebasis komputer dalam suatu instansi
kesehatan, akan sangat membantu dalam pengelolaan data yang lebih cepat,
eIisien dan akurat dengan tingkat kesalahan minimal dibandingkan saat
pekerjaan masih dilakukan secara manual (Iwan Tarmuji, 2010:1). Dengan
adanya program berbasis komputer di tempat pendaItaran, loket pencatatan


rekam medis, dan tempat pemeriksaan pasien maka kinerja suatu puskesmas
dapat ditingkatkan, sehingga kualitas dan mutu pelayanan menjadi
meningkat (Rahma Siti, 2010:3). Berdasarkan uraian di atas maka penulis
mengambil judul 'Pengembangan Sistem InIormasi Rekam Medis pada
Puskesmas Simpang Timbangan Indralaya.
1.2 %::an dan Manfaat
1.2.1 %::an
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. MengidentiIikasi masalah pencatatan dan penyimpanan rekam medis
di puskesmas Simpang Timbangan Indralaya;
2. Menganalisa masalah pencatatan dan penyimpanan rekam medis di
puskesmas Simpang Timbangan Indralaya;
3. Merancang proses bisnis baru untuk sistem inIormasi rekam medis
pada puskesmas Simpang Timbangan Indralaya;
. Membangun sistem inIormasi rekam medis yang terintegrasi pada
puskesmas Simpang Timbangan Indralaya sehingga dapat
memperbaiki sistem yang lama.
1.2.2 Manfaat
ManIaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah penyajian inIormasi rekam medis;
2. Meningkatkan konsistensi data rekam medis, sehingga laporan yang
dihasilkan lebih akurat dan mempermudah pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen;
5

3. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Simpang Timbangan
Indralaya.
1.3 Batasan Masalah
Pembahasan masalah pada tugas akhir ini dibatasi pada
mengembangkan sistem inIormasi rekam medis pada Puskesmas Simpang
Timbangan Indralaya yang terdiri dari proses pendataan pasien, proses
pendataan bagian pelayanan (Poli), proses pendataan pemeriksaan, proses
pendataan obat, proses pendataan dokter, laporan kunjungan pasien, laporan
penyakit, laporan pemakaian obat, dan laporan pemeriksaan. Sedangkan dari
segi teknologi, sistem yang akan dibangun membutuhkan jaringan ocal
Area Networking (LAN) dan memungkinkan digunakan beberapa pengguna
(multi user).

You might also like