You are on page 1of 14

EKONOMI ISLAM

A. Pengertian Ekonomi Islam


Dalam ajaran Islam ekonomi adalah suatu dimensi social manusia
yang dirangkum dalam muamalah. yaitu aturan-aturan dasar hubungan antar
manusia. Muamalah mendapat perhatian yang sangat besar dalam ajaran
islam hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat al-qur`an yang memuat
prinsip-prinsip dasar hubungan social, bila dibandingkan dengan ayat yang
memuat tentang hubungan individu dengan Allah
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan
didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun
Islam
. Prinsip Ekonomi Islam
%homas Khun menyatakan bahsa setiap sistem ekonomi mempunyai
inti paradigma. Inti paradigma ekonomi Islam bersumber dari Al-Quran dan
Sunnah. Ekonomi Islam mempunyai siIat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan
Insani. Disebut Ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai
Ilahiyah. Sedangkan ekonomi Insani karena ekonomi ini dilaksanakan dan
ditujukan untuk kemakmuran manusia. (Qardhawi).
Menurut YusuI Qardhawi (2004), ilmu ekonomi Islam memiliki tiga
prinsip dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Dua prinsip yang
pertama kita sama-sama tahu pasti tidak ada dalam landasan dasar ekonomi

konvensional. Prinsip keseimbangan pun, dalam praktiknya, justru yang


membuat ekonomi konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan orang.
Islam menetapkan prinsip ekonomi Islam berdasarkan kepada kaidah
pokok dalam muamalah, yaitu semuanya dibolehkan kecuali yang dilarang.
Namun secara umum ada beberapa prinsip ekonomi islam antara lain sebagai
berikut :
1. arang dan jasa yang diproduksi adalah barang dan jasa yang halal.
Dasarnya adalah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh %habrany, yang
artinya:
'Barang siapa yang membiarkan anggurya pada masa petikan untuk dia
fual kepada orang yang akan menfadikan arak, maka sesungguhnya ia
menempuh api neraka dengan sengafa`.
2. Sistem organisasi produk Islam mengisyaratkan pengadministrasian yang
teratur (Q.S 2:282),:
3. Dalam pendistribusian barang dan jasa harus mengandung unsure
keadilan. Islam melarang usaha-usaha yang dapat merugikan konsumen,
akibat dri permainan harga atau distribusi yang tidak lancar. Nabi SAW
menjelaskan tentang hal ini, sebagai brikut:
'Jangan kalian menghadang barang yang dibawa (dari luar kota).
Barang siapa yang menghadang dan membeli dari padanya, maka apabila
penfual sampai ke pasar baginya ada hak khiyar`.
4. Perekonomian Islam menganut paham eIisiensi. Konsep eIisiensi
dijelaskan dalam QS. 17:29 yang terjemahannya sebagai berikut:
N, V Aq) 0_1
P[Lf f1 N, BPV VH

PBb )fJ Bq_1


b;_
'Dan fanganlah kamu fadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
fanganlah kamu terlalu mengulurkannya (terlalu kikir atau terlalu
pemurah), karena itu kamu menfadi tercela dan menyesal.
. Tujuan Ekonomi Islam
Ekonomi Islam memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dan
selalu dalam tarap yang lebih maju, dengan jalan melaksanakan produksi
barang dan jasa dalam kualitas dan kuantitas yang cukup, guna memenuhi
kebutuhan spiritual, dalam rangka menumbuhkan taraI kesejahteraan
duniawi maupun ukhrowi secara serasi dan seimbang.
2. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang adil dan merata,
dengan jalan melaksanakan distribusi barang, jasa, kesempatan,
kekuasaan dan pendapatan masyarakat secara jujur dan terarah dan selalu
meningkatkan taraI keadilan dan pmerataannya.
3. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang stabil dengan
jalan menghindari gangguan-gangguan inIlansi dan depresi ataupun
stagnasi, namun tidak menghambat laju pertumbuhan ekonomi
masyarakat, dengan jalan mengendalikan tingkah laku masyarakat yang
membawa kearah kegoncangan ekonomi .
4. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang serasi, bersatu,
damai dan maju, dalam suasana kekeluargaan sesame umat, dengan jalan
menghilangkan nasu untuk menguasai, menumpuk harta, ataupun sikap-
sikap lemah terhadap gejala-gejala yang negative.

. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang relative


menjamin kemerdekaan dalam memilih jenis barang dan jasa, memilih
system dan organisasi produksi, maupun memilih system distribusi,
sehingga tingkat partisipasi masyarakat dapat dikerahkan secara
maksimal, dengan mengadakan enguasaan berlebih dari klompok
masyarakat ekonomi, serta menumbuhkan sikap-sikap kebersamaan
(solidaritas).
6. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang tidak
menimbulkan kerusakan di bumi, kelestarian alam dapat di jaga sebaik-
baiknya, baik alam Iisik, kultural, sosial maupun spiritual keagamaan.
7. Mewujudkan perikehidupan ekonomi umat manusia yang relative
mandiri, tanpa ketergantungan yang berlebihan kepada masyarakat lain.
. entuk-bentuk Transaksi
1. Perdagangan atau jual beli
Perdagangan dalam Islam merupakan bagian dari muamalah yang
dapat menjadi amal saleh bagi kedua belah pihak baik pedagang maupun
pembeli, jika dilakukan dengan niat karena Allah dan apa yang dilakukan
bukan hal yang terlarang.
Kegiatan perdagangan akan sangat terpuji bila dilakukan dengan
tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang dalam ajaran Islam, karena
kegiatan perdagangan akan menyerap banyak tenaga kerja, seperti tenaga
kerja dalam pengadaan dan pengolahan barang diberbagai sector dasar,
tenaga transportasi, tenaga di pabrik/ pengolahan dan perdagangan itu
sendiri.

Dalam perdagangan Islam terdapat hal-hal yang harus


diperhatikan:
a. Didasari atas suka sama suka
b. Member peluang untuk meneruskan dan membatalkan transaksi
c. Menyempurnakan takaran dan timbangan
d. %idak boleh menyembunyikan cacat barang
e. Dilarang jual beli tipuan
I. Dilarang menimbun barang
g. Dilarang menjual barang yang haram
h. Dilarang menjual barang dengan dua akad
i. Dilarang menjual barang dengan manipulasi kualitas/ harga
j. Dilarang jual beli barang yang sedang proses akad
k. Dianjurkan perikatan itu secara tertulis dan pakai saksi.
`Al-Ghazali seerti yang dikutip Muslim Nurdin, dkk (199:177),
menjelaskan beberapa perilaku terpuji dalam perdagangan menurut
Islam, yaitu:
l. %idak mengambil laba lebih banyak
m. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin.
n. Memurahkan harga atau member korting kepada pembeli yang
miskin
o. Membayar hutang dipercepat dari waktu yang telah ditentukan
p. Menggunakan prinsip khiyar, yaitu adanya peluang untuk
melangsungkan atau membatalkan aqad jual beli.

2. ual eli Kredit


Ada dua bentuk jual beli kredit, antara lain:
a. ual beli kredit dengan ketentuan bahwa penjual (kreditur) tidak
mengambil keuntungan tambahan harga dari penangguhan
pembayaran.
b. ual beli kredit dengan ketentuan bahwa penjual (kreditur) mengambil
keuntungan penambahan harga dari pembeli sebagai akibat dari
penangguhan pembayarannya.
ual beli secara kredit dibolehkan dalam ajaran Islam dengan dasar
Iirman Allah SW% dalam QS. 2:282.
Meskipun Islam mentolelir jual beli kredit dengan penambahan
harga, namun penjual tidak boleh menetapkan harga secara semena-mena
tanpa mempedulikan aspek sosial masyarakat, karena dengan kepentingan
bisnis semata dengan harga kredit yang tinggi menimbulkan kesan adanya
kezaliman. Kebanyakan ulama menyatakan bahwa menetapkan harga
secara bebas tersebut hukumnya haram.
3. Sewa menyewa
Sewa-menyewa adalah terjemahan dari bahasa Arab 'al-ifarah`.
rang yang menyewakan disebut 'muaafir`, penyewa atau orang yang
menyewa disebut ustafir dan barang yang diambil manIaatnya
dinamakan dengan 'mafur`, (sewaan). Menurut pengertian syara`, al-
ijarah adalah : suatu jenis akad untuk mengambil manIaat dengan jalan
penggantian.
Dasar hukum ijarah (sewa menyewa) antara lain adalah dalam
QS. 43:32, QS. 2:233, QS. 28:26-27 dan banyak riwayat yang
membicarakan tentang sewa menyewa ini, karena memang manusia
membutuhkannya.

Sewa menyewa bias batal karena beberapa hal:


a. acat barang sewaan oleh penyewa atau kelihatan cacat lama yang
sudah ada
b. Rusaknya barang yang diupahkan seperti rusaknya baju oleh penjahit
c. %erpenuhinya manIaat atau selesainya pekerjaan
d. Ada uzur, sekalipun dari salah satu pihak seperti kebakaran, pailit atau
lainnya.
4. Gadai
Dalam bahasa Arab gadai adalah 'Rahn` artinya tetap atau lestari.
Dalam pengertian syara` berarti : menjadikan barang yang secara hukum
mempunyai nilai harta sebagai jaminan hutang. rang yang berhutang
(yang menggadaikan) disebut :`rahin` orang yang menerima barang
(menyimpan barang) disebut 'murtahin`,. Dan barang yang digadaikan
itu namanyanya 'rahn`.
Selanjutnya sunnah Nabi yang diriwayatkan oleh ukhari dari
Aisyah ummulmukminin, ia berkata : Rasulullah pernah membeli
makanan dari orang Yhudi dan beliau menggadaikan kepadanya baju besi
beliau.
Pada mazhab HanaIi ditemukan pembahasan mengenai dua bentuk
muamalah tersebut yang dikenal denga istilah ba`il waIa`. a`il waIa`
adalah jual beli yang dilakukan oleh dua orang yang dalam akadnya
bahwa penjual berhak atas barang yang dijualnyaapabila harga penjualan
tersebut dikembalikan kepada pembeli dalam waktu yang disepakati
bersama.

. Mudharabah
Mudharabah atau qiradh adalah persetujuan antara pemilik modal
yang menyerahkan modalnya kepada pedagang atau pekerja untuk
diperdagangkan, keuntungan dari dagang tersebut dibagi sesuai dengan
kesepakatan bersama apabila terjadi kerugian dari perdagangan tersebut
ditanggung oleh pemilik modal.
Syarat-syarat mudharabah adalah sebagai berikut:
a. rang yang melakukan transaksi adalah orang yang cakap bertindak
hukum dan cakap sebagai wakil.
b. Modal yang diserahkan sepenuhnya berbentuk uang, diserahkan secara
tunai dan jelas jumlahnya.
c. Pembagian keuntungan harus jelas. Kalau pembagian keuntungan tidak
jelas menurut mazhab HanaIi akad itu Iasid (rusak). Demikian juga
kalau pemodal menyatakan bahwa kerugian ditanggung bersama
persyaratan ini batal. leh karena itu menurut HanaIiyah,
mudaharabah ada dua macam, yaitu : mudharabah yang sah dan
mudharabah yang Iasid.
6. ank Islam
ank Islam yaitu suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
syari`at Islam.
Komoditas bank antara lain:
a. Memindahkan uang

b. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam dalam uang dalam


rekening Koran
c. Mendiskonto surat wesel maupun wsurat berharga lainnya
d. Membeli dan menjual surat-surat berharga
e. Membeli dan menjual cek, surat wesel dan surat dagang
I. Member kredit
g. Member jaminan bank.
Dalam melaksanakan Iungsinya bank pada umumnya membeli
'uang dari masyarakat pemilik dana dengan suatu harga tertentu yang
lazim disebut bunga kredit dan bank akan menjual uang dalam bentuk
pemberian pinjaman dengan suatu harga tertentu yang lazim disebut
dengan debet, dengan demikian pemilik bank akan mendapat sebagian
keuntungan yang merupakan selisih antarab harga jual dan harga beli dana
uang. Dalam syari`at Islam, ulama berpendapat bunga seperti itu adalah
haram karena tergolong riba.
Prinsip mu`amalah dalam syari`at Islam adalah sebagai berikut:
a. Al-wadi`ah, yaitu perjanjian simpan menyimpanatau penitipan barang
berharga antara pihak yang mempunyai barang dan pihak yang diberi
kepercayaan, dengan tujuan untuk keamanan barang tersebut.
b. Al mudharabah atau al-qiradh, yaitu perjanjian kesepakatan bersama
antara pemilik modal dan pengusaha dengan ketentuan pihak pemilik
modl menyediakan dana dan pihak pengusaha memutar modal dengan
dasar bagi hasil (keuntungan) jika beruntung, dan kedua belah pihak

juga sama menanggung resiko jika terjadi kerugian. Persyaratan


pelaksanaan mudharabah adalah:
1) Pihak bank membiayai proyek yang disetujui sepenuhnya (100)
2) Pengusaha sebagai pemegang amanah berkusa penuh untuk
mengelola usaha/ proyek
3) ank dan pengusaha bersepakat menghitung porsi pembagian
laba sebelum pelaksanaan proyek, biasanya untuk pihak bank
40 dan untuk pengusaha 60.
4) ika terjadi kerugian, pihak bank Islam menanggung seluruh
kerugian dan menarik kembali modal yang diberikan.
c. Al-musyarakah, yaitu perjanjian kesepakatanbersama antara beberapa
pemilik modal untuk menyatakan modal sahamnya pada suatu proyek,
yang biasanya berjangka waktu panjang. Persyaratan musyarakah pada
bank Islam antara lain:
1) Pembiayaan suatu proyek investasi yang telah disetujui dilakukan
secara bersama sesuai dengan bagian masing-masing yang telah
ditetapkan.
2) Semua pihak termasuk bank Islam berhak ikut serta dalam
manajemen proyek tersebut.
3) Semua pihak scara bersama menentukan porsi keuntungan.
4) ika proyek ternyata rugi semua pihak ikut menanggung kerugian
sebanding dengan penyertaan modal.
d. Al-murabahah yaitu, menjual harga barang dengan harga pokok
ditambah dengan keuntungan untuk dibayar pada waktu yang

ditentukan untuk dibayar secara cicilan. Persyaratan murabahah


adalah:
1) Harga jual pada nasabah adalah harga pokok ditambah
keuntungan yang disetujui penerima kredit.
2) Selama hutang belum lunas, maka barang tersebut masih menjadi
milik bank. Pihak pembeli bias langsung memanIaatkan barng
tersebut, namun surat buktitanda kepemilikan dipegang pihak
banksampai semua hutang lunas.
3) icilan hutang dimulai pada saat jatuh tempo dan atau usaha/
proyek sudah menunjukkan hasil.
e. Ansuransi
1) Asuransi tolong menolong yaitu, kesepakatan sejumlah orang
untuk membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi ketika salah
seorang diantara mereka mendapat kemudharatan, seperti
kecelakaan, kematian, kebakaran, kebanjiran, berlaku juga untuk
orang pension atau sudah tua.
2) Asuransi dengan pembagian etap yaitu, akad yang mewajibkan
seseorang untuk membayar sejumlah uang kepada pihak asuransi
yang terdiri atas beberapa pemegang saham dengan perjanjian
jika peserta asuransi mendapat kecelakaan ia diberi ganti rugi.


E. Manajemen Pengelolaan Ekonomi Islam ( Zakat, Infak, Sedekah dan


Wakaf)
1. Zakat, inIak, sedekah dan wakaI
a. Zakat
Menurut YusuI Qardawi, zakat adalah sejumlah harta tertentu
yang diwajibkan Allah SW%, diserahkan kepada orang-orang yang
berhak, sedangkan menurut aziz DKI akarta zakat adalah salah satu
rukun Islam yang merupakan ibadah kepadsa Allah sekaligus
merupakan amal social kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam wujud
mengkhususkan jumlah harta atau nilainya milik perorangan atau
badan hukum untuk diberikan kepada yang berhak dengan syarat-
syarat tertentu.
b. InIak
InIak adalah membelanjakan, menggunakan atau mengeluarkan
harta. Menurut Daud Ali, inIak adalah pengeluaran suka rela yang
dilakukan oleh seseorang setiap kali ia memperoleh rizki dari Allah
sebanyak dikehendakinya sendiri.
c. Sedekah
Menurut Hamzah Yakub(1979:299), sedekah adalah derma
atau pemberian yang dilakukan dengan harapan memperoleh ridha
Allah. Sedangkan menurut M. Daud Ali (1988:23), sedekah adalah
pemberian suka rela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain,
terutama kepada orang-orang miskin, setiap kesempatan terbuka yang
tidak ditentukan baik jenis, jumlah, maupun waktunya.

d. WakaI
WakaI adalah memberikan harta yang tahan lama serta dapat
memberikan manIaat untuk kepentingan umum. Harta wakaI itu tidak
boleh dijual,hanya diambil manIaatnya, karena lazimnya harta wakaI
itu dalam bentuk tanah, kebun, mesjid, mushalla, lembaga pendidikan,
rumah, kenderaan, dll.
2. Pengelolaan zakat, inIak, sedekah dan wakaI
Zakat, inIak, sedekah dan wakaImerupakan ibadah yang bernilai
sosial dan juga mampu mengembangkan serta meningkatkan
perekonomian umat Islam. leh karena itu harus dikelola dengan
manajemen yang baik, secara terstruktur dan proIessional baik dari segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengumpulan dan pendistribusia serta pendayagunaannya.
. Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis dan Sosial dengan Ekonomi Islam
Ekonomi kapitalis merupakan system ekonomi yang memberikan
keleluasaan dan kebebasan yang tidak terbatas kepada individu dan swasta
untuk melaksanakan dan mengelola sumber, kegiatan dan hasil produksi
ekonomi.
Sedangkan system ekonomi Islam berada ditengah ekonomi kapitalis
dan sosialis. Ekonomi Isla bertujuan mencapai capital, akan tetapi tidak
kapitalis. Dan ekonomi Islam berIuynsi social tapi bukan sosialis.
Keistimewaan ekonomi Islam ini didasarkan atas sumber rujukannyan
yaitu wahyu Allah dan hadist Rasul yang sejalan dengan kebutuhan Iitrah
manusia.

ATAR PUSTAKA

Departemen Agama. 200. l Quran dan Terfemehannya. Surabaya: '. Ramsa
Nasrul, dkk, Pendidikan gama Islam Bernuansa Sodft Skill Untuk Perguruan
Tinggi, UNP Press, Padang : 2001
YusuI Qardhawi.1998. l Quran Berbicara tentang akal dan Ilmu Pengetahuan.
%erj. akarta: Gema Insani Pres

You might also like