Professional Documents
Culture Documents
pemeriksaan neurologis
PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN VERTEBRA
Sistem sensorik menempatkan manusia berhubungan dengan sekitarnya. Sensorik
(sensibilitas/ sensasi) dapat dibagi 4 jenis, yaitu superIisisal, dalam, visceral (interoseptiI), dan
khusus. Disini hanya akan dibahas sensasi superIicial dan dalam.
sensasi superIisial : disebut juga sensasi eksteroseptiI atau protektiI, mengurus rasa raba,
rasa nyeri dan rasa suhu.
sensasi dalam, disebut juga sebagai sensasi proprioseptiI mencakup rasa gerak (kinetik),
rasa sikap (statognesia) dari otot persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan dalam,
rasa nyeri dalam otot
Agar didapatkan hasil pemeriksaan yang baik perlu diperhatikan hal berikut: selama
pemeriksaan diupayakan agar pasien berada dalam keadaan tenang dan perhatiannya dapat
dipusatkan pada pemeriksaan. Bila pasien merasa lelah sebaiknya pemeriksaan ditunda, namun
demikian kadang kita terpaksa melakukan pemeriksaan dalam keadaan pasien yang tidak tenang,
sehingga nilainya adi kurang teliti.
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
Sebelum melakukan pemeriksaan, tanyakan dulu apakah ada keluhan sensibilitas, jika
ada, suruh ia menunkukkan tempatnya (lokasinya).
aktu melakukan pemeriksaan perhatikan daerah kulit yang kurang merasa, sama sekali
tidak merasa atau daerah yang bertambah perasaannya.
Disestesia digunakan untuk menyatakan perasaan yang berlainan dari rangsang yang
diberikan.
Parastesia merupakan perasaan abnormal yang timbul spontan, biasanya ini berbentuk
rasa dingin, panas, kesemutan, ditusuk-tusuk, rasa berat, rada ditekan atau gatal.
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS EKSTEROSEPTIF
Pemeriksaan rasa raba
Alat : kapas
Periksa seluruh tubuh dan bandingkan bagian-bagian yang simetris dengan cara menggoreskan
kapas ke tubuh
%208908, berarti rasa raba halus. %2,308908, berarti kehilangan rasa raba halus
Pemeriksaan rasa nyeri
Memakai benda yang runcing
Tusukkan hendaknya cukup kuat hingga betul-betul dirasakan rasa nyeri dan bukan rasa sentuh
atau rasa raba.
Periksa seluruh tubuh dan bagian yang simetris dan bandingkan
Pemeriksaan rasa suhu
Ada dua macam rasa suhu; panas dan dingin
Rangsangan rasa suhu yang berlebihan akan mengakibatkan rasa nyeri
Diperiksa menggunakan tabung reaksi berisi air panas dan dingin secara bergantian ke tubuh
penderita
Tanyakan pada penderita apa yang dirasakannya
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS PROPRIOSEPTIF
Pemeriksaan rasa gerak dan rasa sikap/ posisi
Gerakkan salah satu jari pasien secara pasiI, dengan cara memegang jarinya pada bagian lateral
dan usahakan tidak menyentuh jari yang lainnya.
Tanyakan apakah pasien dapat merasakan gerakan tersebut serta mengetahui arahnya
Pemeriksaan rasa getar
Getarkan garpu tala (128 Hz)
Tempatkan pada ibu jari, maleolus lateral dan medial kaki, tibia, spina iliaka anterior superior,
sakrum, prosesus spinosus vertebra, sternum, kalvikula, prosesus stiloideus radius, ulna dan jari-
jari
Tanyakan apakah pasien merasa getarannya dan ia disuruh memberitahukan apabila ia mulai
tidak merasakan getaranya lagi
Bila getaran mulai tidak dirasakan, garpu tala kita pindahkan ke pergelangan atau sternum atau
kalvikula atau bandingkan dengan jari pemeriksa
Pemeriksaan rasa tekan dalam
Menekan kulit pasien dengan jari atau dengan benda tumpul
Tanyakan padapasien apakah ia merasakan tekanan tersebut dan suruh pasien untuk menetukan
lokasinya.
Pemeriksaan ras nyeri dalam
Menekan otot atau tendon pasien dengan jari atau dengan benda tumpul
Tanyakan pada pasein apakah ia merasakannya
Pemeriksaan vertebra
1. inspeksi; lihat ada/ tidaknya abnormalitas, deIormitas, gangguan postur atau
perkembangan, keterbatasan pergerakan otot-oto spinal, misalnya Ileksi, ekstensi,
gerakan ke lateral, asimetris, kiIosis, lordosis dan skoliosis.
2. palpasi; nilai ada/ tidaknya abnormalitas strutural, arthropathies serta lokasi nyeri tekan
dan nyeri, rigiditas ataupun spasme
3. perkusi; nila ada/ tidaknya nneri yang terlokalisir ataupun myeri tekan