You are on page 1of 10

Keutamaan 10 hari Pertama Bulan Dzulhijah, Idul Adha dan Hukum Qurban

Jan 3, '06 8:08 PM


Ior everyone
Email dari temanku, bagus juga untuk di share semoga kita bisa melaksanakannya, amiin...


Keutamaan 10 hari Awal Dzulhijjah
Segala puji bagi Allah T uhan segenap alam, shalawat dan salam atas nabi dan
rasul termulia, Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam serta seluruh shahabatnya.
Termasuk karunia Allah dan pertolonganNya adalah menjadikan muslim kebaikan
bagi hambaNya yang shalih dan memperpanjang umur mereka untuk menyongsong
kebahagiaan dan kesejahteraan di hari kemudian. Waktu-waktu yang agung dan
termulia itu diantaranya adalah sepuluh hari (awal) bulan Dzulhijjah. Dalil-dalilnya
adalah:
Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala :
emi fajar, dan malam yang sepuluh. (Al-Fajar: 1-2) Ibnu Katsir Rahimahullah
menerangkan, bahwa yang di maksud ada-lah 10 hari pertama pada bulan
ulhijjah.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala :
!ada hari-hari yang telah ditentukan. (Al-Hajj: 28)
bnu Abbas Radhiallaahu 'anhu berkata yaitu: hari-hari sepuluh (Dzulhijjah).

bnu Abbas Radhiallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam
bersabd a: "Tiada amaI ibadah di hari apapun yang Iebih utama dari 10 hari ini"
mereka bertanya, "tidak puIa jihad? RasuIuIIah bersabda: "Tidak puIa jihad,
kecuaIi seseorang yang keIuar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, kemudian
tidak kembaIi dengan sesuatu apapun." (HR. Al-Bukhari)

bnu Umar Radhiallaahu 'anhu berkata: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Tiada hari-hari yang paIing agung di sisi AIIah dan dicintaiNya
untuk beramaI di daIamnya dari pada 10 hari (DzuIhijjah) ini, maka
perbanyakIah tahIiI, takbir, dan tahmid pada saat ini." (HR. At-Thabrani)
badah Yang Dianjurkan Pada Hari-Hari Tersebut

ShaIat
Disunnahkan berangkat lebih awal menuju (jamaah) shalat fardhu. Memperbanyak
shalat sunnah, karena hal itu merupakan sarana pendekatan yang paling utama.
Sahabat Tsauban Radhiallaahu 'anhu berkata: saya mendengar Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda "HendakIah kaIian memperbanyak sujud
kepada AIIah. Kerena sesungguhnya tidakIah kaIian sujud sekaIi saja, kecuaIi
AIIah akan mengangkat kaIian semua kepadaNya dengan sujud itu satu derajat
dan menggugurkan dengannya dari kaIian satu dosa" (HR. MusIim) dan ini
umumnya bagi setiap waktu.

!uasa
Diriwayatkan dari sahabat Hunaidhan bin Khalid dari istrinya dari sebagian istri Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata: "AdaIah RasuIuIIah ShaIIaIIaahu 'aIaihi wa
saIIam berpuasa pada 9 DzuIhijjah, sepuIuh Muharram dan tiga hari setiap
buIan" (HR. Ahmad, Abu Daud dan An-Nasa'i)
mam An-Nawawi berkata tentang puasa di hari-hari sepuluh (awal) Dzulhijjah:
"Sesungguhnya ia amat dianjurkan"

Takbir, tahlil dan tahmid; sebagaimana telah di nukil dari hadits bnu Umar
Radhiallaahu 'anhu di atas: "Maka perba-nyaklah tahlil, takbir dan tahmid"
mam Al-Bukhari rahimahullah berkata : "bnu Umar Radhiallaahu 'anhu dan Abu
Hurairah Radhiallaahu 'anhu keluar ke pasar sambil mengumandang-kan takbir dan
orang-orang membaca takbir karena takbir beliau berdua." Al-Bukhari juga
mengatakan, "Umar Radhiallaahu 'anhu bertakbir di kubah beliau di Mina sehingga
jamaah masjid bertakbir mengumandangkannya dan bertakbir semua, penghuni
pasar-pasar bertakbir sehingga Mina merata dengan gema takbir".
bnu Umar Radhiallaahu 'anhu juga bertakbir di Mina di hari-hari itu, usai shalat
fardhu, di atas kudanya, dalam tenda, di waktu duduk dan berjalannya, di hari itu
seluruhnya disunnahkan mengeraskan takbir karena Umar, putranya dan Abi
Hurairah melakukan demikian.

!uasa pada hari Arafah
Bagi seIain yang meIaksanakan ibadah haji sangat dianjurkan berpuasa hari
Arafah karena RasuIuIIah ShaIIaIIaahu 'aIaihi wa saIIam bersabda tentang
puasa Arafah ini, "Yaitu menjadi jaminan AIIah untuk menghapus (dosa-dosa
hamba) setahun seb eIumnya dan setahun sesudahnya" (HR. MusIim)

Keutamaan Hari Qurban
Banyak kaum muslimin yang lupa akan keagungan hari ini padahal para ulama
berpendapat bahwa hari ini adalah hari yang paling utama dalam satu tahun secara
mutlak bahkan melebihi hari Arafah.
bnu Qoyim berkata: " Sebaik-baik hari disisi Allah adalah hari Raya Qurban, yaitu
hari raya Haji yang agung". Sebagaimana dijelaskan dalam Sunan Abu Dawud dari
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya seagung-agung hari di sisi
Allah adalah hari raya Qurban, kemudian hari menetap" (hari menetap yaitu hari
menetap di Mina, yaitu tanggal sebelas). Demikian pula hari Arafah, yang juga
sama-sama mulia dan agung.
Dengan Apa Menyambut Saat-Saat Kebajikan
Seyogyanya seluruh kaum Muslimin menyambut musim-musim kabajikan ini dengan
bertaubat yang benar dan bersungguh-sungguh setulus hati meninggalkan dosa dan
kemaksiatan, karena dosa menjadi sebab terhalanginya manusia dari fadhilah
Tuhan dan menjadikan hatinya tertutup dari perlindunganNya.
Seyogyanya pula menyongsong dengan tekad dan kemauan yang kuat dan benar
untuk merebut amalan-amalan yang diridhai Allah Subhaanahu wa Ta'ala sebab
orang yang bersungguh-sungguh menu-ju Allah, maka Allah pasti bersungguh-
sungguh kepadanya.
Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala , artinya: "Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-
jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik". (Al-Ankabut: 69)
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang,
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa"
(Al-mran:133)
Maka marilah senantiasa bersemangat merebut kesempatan yang akan segera
lewat, sebelum benar-benar terlewatkan hingga kita menyesal padahal penyesalan
begini tidak berguna. Dan masuklah dalam golongan orang-orang yang dipuji Allah
dalam firman-Nya, artinya: "Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a
kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang
khusyu' kepada Kami.". (Al-Anbiya: 90)

HUKUM HARI RAYA QURBAN
Hari raya ini adalah keistimewaan khusus buat umat kita, perayaan agama yang
meriah, termasuk syiar dienul slam, maka marilah kita berpartisipasi dan
mengagungkannya. Allah berfirman, artinya: "Demikianlah (perintah Allah). Dan
barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketaqwaan hati". (QS: Al-Hajj: 32)
Adab-adab dan hukum dul Adha:
Takbir
Disyariatkan bertakbir mulai Shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai pada waktu
Ashar di akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah). Disunnahkan bagi kaum pria
meninggikan suaranya di masjid-masjid pasar, rumah, juga setiap usai shalat wajib
sebagai bukti mengagungkan Allah dan menampakkan ibadah dan syukur
kepadaNya.

MenyembeIih Qur'ban
Dilaksanakan setelah shalat hari raya, karena Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Siapa yang menyembelih sebelum shalat maka hendaklah mengulangi
berikutnya dan siapa belum menyembelih hendaklah menyembelih." (HR. Al-
Bukhari).
Waktu menyembelih adalah 4 hari, yaitu hari dul Adha dan 3 hari Tasyrik (tanggal:
11, 12 dan 13) sebagaimana sabda Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Seluruh
hari Tasyrik adalah hari-hari menyembelih" (Silsilah hadits shahih No. 2476)

Mandi dan menggunakan minyak wangi bagi kaum IeIaki
Berpakaian yang paling bagus tanpa berlebihan maupun terlalu panjang, tidak
mencukur jenggot, karena hukumnya haram. Sedangkan bagi kaum perempuan disy
ariatkan keluar ke tempat shalat tanpa pakaian mewah dan tanpa minyak wangi.
Jangan sampai dalam shalat yang tujuannya berbuat ketaatan kepada Allah, mereka
malah memakai pakaian yang menentangNya, seperti pakaian mewah, membuka
aurat dan wewangian di depan lelaki.

Makan daging Qurban
"Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak makan sampai kembali dari shalat
kemudian makan dari daging Qurban".

!ergi ke tempat shaIat Ied dengan berjaIan kaki seIagi tidak menyusahkan.
Menurut sunnah, shalat hari Raya adalah dilaksanakan di tanah lapang kecuali ada
halangan, seperti hujan maka dilaksanakan di dalam masjid seperti yang dilakukan
Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam .

ShaIat bersama kaum musIimin
Lalu mendengarkan khutbah. Berdasar-kan firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala ,
yang artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah" (QS.
108:2)
ShaIat Ied tidak boIeh ditinggaI kecuaIi karena udzur
Menurut syariat, kaum wanita diperintahkan mendatangi juga, termasuk wanita yang
sedang haidh, juga orang tua, namun posisi wanita yang haidh menjauh dari tempat
shalat.

MeIewati jaIan yang berbeda
Di sunnahkan bagi Anda berangkat ke mushalla (tempat shalat di lapangan) hari
raya ini melewati satu jalan dan pulang lewat jalan yang lain, karena Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam melaksanakan demikian.

Mengucapkan selamat berhari raya dibolehkan seperti ucapan semoga Allah
menerima amal ibadah kami dan Anda sekalian.

isarikan dari Nasrah arul Qasim, Fadhlu 'Arsy ilhijjah
iambil dari situs alsofwah.or.id

!rev: Phobia dictionary ...which one are you?
Next: South park icon generator
reply

hAKNA I0UL A0HA ACI KEHI0UPAN


Ceneral category
Sesunyyuhnyc Kcm telch memberkcn kepcdcmu n'mct yy bcnyck. Mckc drkcnlch sclct krn Tuhcnmu
dcn sembelhlch hewcn . Sesunyyuhnyc orcnyorcny yy membenc kcmu dclch yy terputus
PemberIan nI'mat oleh Allah kepada manusIa tak terhIngga. Anak IsterI dan harta kekayaan adl sebagIan
nI'mat darI Allah. Kesehatan dan kesempatan juga nI'mat yg sangat pentIng. |anusIa juga dIberI nI'mat
pangkat kedudukan jabatan dan kekuasaan. Segala yg dImIlIkI manusIa adl nI'mat darI Allah baIk berupa
materI maupun non materI. Namun bersanmaan Itu pula semua nI'mat tersebut sekalIgus menjadI cobaan
atau ujIan fItnah atau bala: bagI manusIa dalam kehIdupannya. Allah berfIrman :0cn ketchulch
bchwcscnyc hcrtc kekcyccnmu dcn cncknckmu cdl ]tnch . 0cn sesunyyuhnyc Allch mempunyc pchclc
yy bescr:.
|eskIpun Allah memberIkan nI'matNya yg tak terhIngga kepada manusIa tetapI dalam kenyataan Allah
melebIhkan apa yang dIberIkan kepada seseorang darIpada yg laIn. SehIngga ada yg kaya raya cukup kaya
mIskIn bahkan ada yang menjadI seorang papa gelandangan berteduh dI kolong langIt. 0emIkIan juga ada
yg menjadI penguasa ada yg rakyat jelata. Ada pImpInan/ kepala dan ada bawahan / anak buah. nI
semua juga dalam rangka cobaan bagI sIapa yang benarbenar mukmIn dan sIapa yg hanya mukmIn dI
bIbIr saja.
Salah satu buktI bahwa seorang mukmIn telah lulus cobaan dalam nI'mat harta kekayaan adl Ia dgn Ikhlas
mengunakannya utk Ibadah hajI. SehIngga bagI orang demIkIan akan memperoleh hajI yg mabrur. Sedang
hajI mabrur pahalanya hanyalah surga sebagaImana sabda NabI SAW :Drcny yy dcpct menccpc hc] yy
mcbrur tcdc pchclc yy pcntcs bcynyc selcn suryc:. .
8etapa gembIra dan bahagIanya orang kaya yg dapat mencapaI hajI mabrur demIkIan. 8elum lagI jIka Ia
sempat salat berjamaah dI |asjIdIl Haram dan |asjId NabawI maka tIada terkIra lagI pahalanya. Namun
InI konteksnya adl orang yang kaya. Sedang orang yg tIdak mampu / mIskIn tIdak perlu berkecIl hatI. 8agI
kIta yg tIdak mampu maka konteksnya terkandung dalam hadIs NabI SAW berIkut "Hc]nyc orcny yy tdck
mcmpu cdclch berpucsc pcdc hcr Arc]ch .:
tulah maka sangat dIsayangkan bIla dI antara kIta ada yg menyIasIakan kesempatan darI Allah yaknI
tIdak mau berpuasa pada tanggal 9 Zul HIjjah yg dIsebut puasa Arafah Itu.
Cobaan tentang harta kekayaan juga berkaItan dgn pelaksanaan Ibadah udhIyah yaknI menyembelIh
hewan yang terkenal dgn hewan qurban dI harI raya. Karena pada harI InI Allah mensyarIatkan utk ber
udhIyah [menyembelIh hewan] maka harI raya InI dIsebut dgn harI raya Adha wa bIha sumIya yaumal
adha. 0emIkIan juga penjelasan Fasulullah SAW :Hcr rcyc ]trch cdl pcdc hcr mcnusc berbukc
menyudch pucsc Rcmcdcn. Sedcnykcn hcr rcyc Adhc cdl pcdc hcr mcnusc berudhych : .
|aka salah satu buktI lagI bahwa seseorang lulus darI cobaan harta adl Ia dgn Ikhlas mau mengunakannya
untuk berudhIyah baIk Itu berupa sapI kerbau maupun kambIng. nI tergantung pada kemampuan
masIngmasIng. Seekor kambIng boleh dIgunakan utk satu orang beserta keluarga seIsI rumahnya. Sedang
sapI / kerbau boleh utk tujuh orang beserta keluarga seIsI rumah mereka masIngmasIng. 0agIng
sembelIhan InI termasuk syIar agama yaknI utk dImakan menjamu tamu dIberIkan kepada yg memInta
atau yg tIdak memInta [orang mampu]. 0agIng InI juga boleh dIsImpan utk dImakan hIngga harI tasyrIk .
Allah berfIrman :Mckcnlch sebcycnnyc dcn utk member mckcn orcny yy tdck memntc dcn orcny yy
memntc:. [QS. AlHajj J6].
Sementara NabI bersabda :Mckcnlch utk member mckcn dcn smpcnlch !:
Sementara Itu cobaan besar terhadap sesuatu yg dImIlIkI manusIa pernah dIalamI Abul AnbIya:
KhalIlurrahman brahIm AS. 8elIau telah lulus ujIan atau cobaan darI Allah. Hal InI dIdokumentasIkan
dalam AlQur:an :0cn ketkc lbrchm dber ccbccn oleh Tuhcnnyc dyn bebercpc kclmct lclu lbrchm
lulus dclcm cobccn tu. Allch ber]rmcn Sesunyyuhnyc Aku men]cdkcn kcmu hc lbrchm lmcm semuc
mcnusc ..:. :
Kelulusan brahIm tIdak hanya dalam melaksanakan perIntah Allah tetapI juga dalam kebIjaksanaannya
menyampaIkan perIntah Itu kepada anaknya yg sangat dIcIntaInya. 8elIau tIdak langsung mengambIlnya
tIbatIba dan tIdak pula mencarI kelengahan atau dgn taktIk menculIk teror dan IntImIdasI. |eskIpun
brahIm memIlIkI massa yg banyak tetapI belIau tIdak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut dI
hadapannya. PerIntah Allah dIsampaIkannya dgn transparan penuh argumentasI lahIah.
Sedangkan smaIl anak yg patuh dan mengertI kedudukan orang tuanya dan posIsInya sebagaI anak Ia
tIdak membangkang dan tIdak bImbang. smaIl memberIkan jawaban yg memancarkan keImanan
tawaddu: dan tawakkal kepada Allah bukan utk menonjolkan kepahlawanan atau kegagahan mencarI
popularItas. a tIdak melakukan unjuk rasa yang konfrontatIf tanpa mengIndahkan akhlakul karImah atau
dgn kekerasan utk memprotes kehendak bapaknya.
Sungguh dua tokoh bapak dan anak InI merupakan uswah hasanah bagI umat manusIa. 8ahkan syarIat
NabI |uhammad SAW merupakan syarIat yg dulunya telah dIwahyukan Allah kepada brahIm . |aka kIta
menyembelIh hewan qurban dI harI :dul Adha InI termasuk meneladanI sunnah brahIm sebagaImana
sabda NabI SAW :Sunnctu cbkum lbrchm.: .
:dul Adha memIlIkI makna yg pentIng dalam kehIdupan. |akna InI perlu kIta renungkan dalamdalam dan
selalu kIta kajI ulang agar kIta lulus darI berbagaI cobaan Allah. |akna :dul Adha tersebut
|enyadarI kembalI bahwa makhluk yg namanya manusIa InI adl kecIl belaka betapapun berbagaI
kebesaran dIsandangnya. nIlah makna kIta mengumandangkan takbIr Allahu akbar !
|enyadarI kembalI bahwa tIada yg boleh dITuhankan selaIn Allah. |enuhankan selaIn Allah
bukanlah sematamata menyembah berhala sepertI dI zaman jahIlIah. 0I zaman globalIsasI InI
orang dapat menuhankan tokoh lebIhlebIh lagI sI Tokoh Itu sempat menjadI pucuk pImpInan
partaInya menjadI presIden/wakIl presIden atau ketua lembaga perwakIlan rakyat. Drang
sekarang juga cenderung menuhankan polItIk dan ekonomI. PolItIk adalah segalagalanya dan
ekonomI adl tujuan hIdupnya yg sejatI. 8ahkan HA| menjadI acuan utama segala gerak
kehIdupan sementara HAT dIabaIkan. nIlah makna kIta kumandangkan kalImah tauhId La Ilaha
Illallah !
|enyadarI kembalI bahwa pada hakIkatnya yg memIlIkI puja dan pujI Itu hanyalah Allah. |aka
alangkah celakanya orang yg gIla puja dan pujI sehIngga kepalanya cepat membesar dadanya
melebar dan hIdungnya bengah bIla dIpujI orang laIn. Namun segera naIk pItam wajah merah dan
jantung berdetak melambung bIla ada orang yang mencela mengkrItIk dan mengoreksInya. nIlah
makna kIta kumandangkan tahmId Wa lIllahIlhamd !
|enyadarI kembalI bahwa manusIa InI Ibarat sedang melancong atau bepergIan yg suatu saat
rIndu utk pulang ke tempat tInggal asal yaknI tempat yg mulamula dIbangun rumah Ibadah bagI
manusIa Ka:bah 8aItullah. nIlah salah satu makna bagI yg IstIta:ah tIdak menundanunda lagI
berhajI ke 8aItullah. 0I sInI pula manusIa dIsadarkan kembalI bahwa pada hakIkatnya manusIa Itu
satu keluarga dalam Ikatan satu keImanan. SIaopa pun dIa darI bangsa apapun adl saudara bIla Ia
mukmIn atau muslIm. TetapI bIla seseorang Itu kafIr adl bukan saudara kIta meskIpun dIa lahIr
darI rahIm Ibu yg sama. |aka orang yg pulang darI hajI hendaknya menjadI uswah hasanah bagI
warga sekItarnya tIdak membesarbesarkan perbedaan yg dImIlIkI sesama muslIm terutama
dalam hal yg dIsebut furu:Iyah.
|enyadarI kembalI bahwa segala nI'mat yg dIberIkan Allah pada hakIkatnaya adl sebagaI cobaan
atau ujIan. ApabIla nI'mat Itu dImInta kembalI oleh yg memberI maka manusIa tIdak dapat
berbuat apaapa. HarI InI jadI konglomerat esok bIsa jadI melarat dgn hutang bertumpuk jadI
karat. Sekarang berkuasa lusa bIsa jadI hIna tersIasIa oleh massa. Kemaren jadI kepala kantor
dgn mobIl TImor entah kapan mungkIn bIsa jadI bahan humor krn naIk sepeda bocor. Sedang
nI'mat yg berupa harta hendaknya kIta Ikhlas utk berInfaq dI jalan Allah sepertI utk berudhIyah
.
Percayalah dalam hal harta apabIla kIta Ikhlas dI jalan Allah nIscaya Allah akan membalasnya
dgn berlIpat ganda. TetapI jIka kIta justru kIkIr pelIt tamak bahkan rakus tunggulah kekurangan
kemIskInan dan kegelIsahan hatI selalu menghImpItnya.
AkhIrnya semoga :dul Adha dgn berbagaI Ibadah yg kIta laksanakan sekarang InI dapat
membangunkan kembalI tIdur kIta . KemudIan kIta berIhtIar lagI sekuat tenaga utk
memperbanyak amal saleh sebagaI pelebur amalamal buruk selama InI. AmIn !
Dleh 0rs. SyafI'I SalIm Allslcm Pusct ln]ormcs dcn Komunkcs lslcm lndonesc ( ) (
sumber fIle al_Islam.chm

Jenjang Kesempurnaan Hidup dengan Keindahan Kemakmuran Bersahaja 2
Jeritan Ruh kepada Rabbnya . 2
Jenjung Kesempurnuun HIdup dengun KeInduIun Kemukmurun BersuIuju 1
December 24, 2007 by Alkaf Mabruri
-' ' 3 - ~~= '
Saat fajar meniyingsing naik di ufuk Timur, benang-benang putih di kaki langit seakan menyambut iring-
iringan gema takbir, tahlil dan tahmid yang sedang berkumandang. Tertangkaplah suatu isyarat halus
yang dipancarkan oleh cahaya fajar dari ufuk Timur seakan menghimbau kehidupan bersemesta untuk
bangkit serempak mengusir kegelapan panjang yang lama membelenggu kehidupan bersemesta.
Laksana seseorang yang tersentak dari lamunan panjang. Demikianlah kehidupan bersemesta tergugah
bangkit oleh adanya belaian lembut cahaya fajar dan sapaan merdu dari alunan gema takbir, tahlil dan
tahmid. Sujud tersungkur jiwa semesta menyambut uluran kasih Ilaahi yang telah melepaskan ruh-ruh
semesta dari belenggu kegelapan yang panjang. Ke-Agungan-Nya, ke-Esaan-Nya nyata terpapar dalam
perbuatan-Nya yang disifati rasa kasih. Semakin dalam terserap dan terasa sifat rasa kasih yang telah
diulurkan-Nya, tercetuslah dari dalam jiwa yang paling dalam ungkapan rasa syukur di balik sikap yang
tersungkur sujud.
Namun tidak lanjut dari rasa syukur tidak hanya terbatas pada sikap diri yang tersungkur sujud, tetapi
berkelanjutan pada sikap perbuatan yang didorong oleh kebulatan tekad untuk mewujudkan
kebangkitan hidup terpadu. Nyatalah dalam kehidupan bersemesta, syukur yang diwujud-nyatakan
adalah bersikap terus menerus hidup tumbuh-berkembang memberikan hasil yang bermanfaat-guna,
meskipun berada dalam penekanan dan pemaksaan yang tidak henti-hentinya oleh tangan-tangan
serakah yang hanya mencari keuntungan pribadi. Bagaimana rasa syukur tidak akan mendorong diri
untuk mewujudkan pada sikap, sementara diri dari saat ke saat terus menerus didorong dan didesak-
Nya agar jatuh ke dalam lautan ke-Maha-Besaran-Nya dan ke-Maha-Muliaan-Nya.
Sirna diri yang hina dalam lautan ke-Maha-Besaran-Nya dan ke-Maha-Muliaan-Nya. Sepintas kilas mata
memandang akan tampak sebagai orang mendapat kedudukan termulia di sisi-Nya. Padahal kemuliaan
yang terpandang itu adalah laksana orang yang mengenakan pakaian pada badannya. Di balik pakaian
terdapat unsur-unsur yang sangat memalukan.

' _ = ' ~ ~' ` ' - ` =' .-' ' + -' '-` _ ` ' - '`
"Sesungguhnya dalam pernciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang yang berakal cerdik, (QS. Ali `Imran (3) : 190)
- ~' ~ - -' ' ~' - ' ~ _ = + - = - _ = ' ~ ~' `' ' - ' ~ - = ' ~- ` = = -'= ~ ' - - -' ~ = ' -'
"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan (bertafakkur) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka. (QS. Ali `Imran (3) : 191)
Demikianlah itulah semesta khususnya tanaman, saat demi saat senantiasa memancarkan keindahan
Asma Allah. Meskipun ada tangan-tangan serakah yang hendak menodai keindahan yang sedang
dipancarkan oleh tanaman, bagi tanaman tidak dipedulikan. Di balik keindahan Asma Allah yang
ditampilkan oleh tanaman sebenarnya sedang berlangsung proses lenyapnya tanaman. Bagi manusia
yang melihat dengan mata kepala, keindahan yang sedang ditampilkan oleh alam akan terpandang
sebagai keindahan alam itu sendiri.
Padahal di balik keindahan-keindahan yang dipancarkan oleh semesta khususnya tanaman, di sanalah
terwujudnya aktivitas kebangkitan demi kebangkitan yang dilakukan oleh semesta, khususnya tanaman
adalah setiap terjadi kelayuan dan kekeringan pada daun, lebih baik memilih mencampakkan semua
kelayuan atau kekeringan yang tersandang. Meskipun sesaat tampak tidak ada keaktifan yang sedang
dilangsungkan oleh tanaman, namun setelah kelayuan atau kekeringan daun berhasil digugurkan,
barulah kemudian secara bertahap sang tanaman bangkit mengeluarkan daun-daun baru memberikan
kesegaran dalam arti lebih muda.
Di balik proses alam, khususnya tanaman yang bersikap meninggalkan kehidupan tua layu dan kering,
kemudian memproses diri mempersiapkan daun muda yang segar, merupakan suatu isyarat tajam yang
diarahkan kepada manusia: "bahwasanya pola lama yang tidak bisa menghidupkan suatu kesegaran
baru dalam suatu kehidupan, lebih baik dikorbankan dalam arti dibiarkan. Proses selanjutnya
mempersiapkan tunas-tunas baru untuk kebangkitan yang lebih segar. Hal demikian ini telah
digambarkan Ibrahim A.S. dalam serentetan peristiwa. Pengorbanan Ismail A.S. sebenarnya terkandung
maksud bahwa untuk mewujudkan kebangkitan ada di pundak pemuda-pemuda selaku tunas bangsa.
Pemuda tidak asal pemuda (dalam arti hanya usianya saja yang terpandang muda).
Tetapi pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang telah bersedia sejak usia dini membuang atau
melepas habis seluruh sifat kebinatangan. Karena untuk mewujudkan suasana kebangkitan hidup
terpadu harus bersih dari sifat kebinatangan. Sebagai bahan renungan untuk dijawab dalam diri masing-
masing ialah bila seseorang sedang menabur benih dalam suatu ladang, kemudian benih itu tampak
mulai bersemi, "dapatkah benih yang mulai bersemi itu tumbuh dengan baik sementara di dalam ladang
masih banyak terdapat hewan pemakan daun, seperti kambing dan sapi? sedangkan yang namanya
hewan kambing dan sapi paling suka dengan tanaman yang baru saja mulai bersemi. Berarti agar benih
tanaman dapat tumbuh dengan baik menciptakan suasana segar, hewan-hewan seperti kambing dan
sapi harus dikorbankan dalam arti harus dikeluarkan dari kebun tersebut. Demikian itulah maksud
dikorbankannya sifat kebinatangan pada jiwa seorang pemuda yang akan mengadakan kebangkitan
hidup terpadu.
Dengan demikian terjawablah sudah, mengapa `Iedul Adha dikatakan sebagai hari raya besar bagi
ummat Islam? Karena di dalam `Iedul Adha mengandung suatu himbauan khususnya terarah pada kaum
pemuda untuk senantiasa mengadakan gerakan kebangkitan yang bersifat terpadu. Jika kebangkitan
terpadu dapat terwujud dalam suatu kehidupan ummat manusia, maka itulah kemenangan muthlaq.
Dengan kebangkitan akan membawa KEHIDUPAN MENUJU JENJANG KESEMPURNAAN HIDUP DENGAN
KEINDAHAN KEMAKMURAN YANG BERSAHAJA. Gambaran kehidupan demikian ini sungguh menjadi
harapan dan cita-cita bagi segenap kehidupan bersemesta yang ulet mempertahankan keindahan Asma
Allah. Bagaimanakah pendangan orang-orang yang melihat dengan mata hati di balik keindahan yang
sedang ditampilkan oleh alam? Sebenarnya alam itu sendiri tidak "ada.
Adapun dia (alam) terpandang "ada dengan bukti keindahan yang sedang ditampilkan, namun
keberadaannya sedang berada di balik keindahan Asma Allah. Dengan adanya kenyataan justru alam
terus menerus mengadakan gerakan kebangkitan hidup terpadu, tampak-tampaknya nilai-nilai pelajaran
yang terkandung di dalam Al Quran banyak disikapi oleh alam. Sementara manusia yang dicipta dengan
kesempurnaan potensi diri, justru dari saat ke saat hanya kerusakan demi kerusakan yang
dilangsungkan.
+ = ~' ~ -' _ ' =' '~ ~ ,~- ' -' + -- ~- , ~' '~ = + = -
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). (QS. Ar Ruum (30) : 41)
Sudah demikian rupa sikap alam melestarikan kebangkitan hidup. tetapi masih juga menjadi korban
kebodohan manusia berfikir. Dengan kenyataan banyak kehidupan bersemesta menjadi korban
kebodohan berfikir manusia akan memberikan suatu kesan mendalam bahwa manusia berbuat tidak
menggunakan perhitungan tepat berguna.
Bagaimana perhitungan tepat berguna dapat dilakukan jika rasa syukur tidak mewarnai setiap langkah
perbuatan manusia ... ' `' ' ~- = ' - Jika semesta mampu menyerap banyak akan keindahan Asma
Allah seharusnya manusia selaku makhluq yang paling sempurna dicipta Allah akan lebih banyak
menyerap sifat keindahan Asma Allah daripada kehidupan alam semesta, karena dirinya adalah selaku
makhluq yang termulia di sisi Allah.
~ - ' -~ _ - ~' - +- ~ = _ ' =' +- ~ - =' +- - _ = ,- ` ~ ~ ' -- = `- --
"dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluq yang telah Kami ciptakan. (QS. Al Israa (17) : 70).
bersambung ke Jenjang kesempurnaan . 2
0

You might also like