You are on page 1of 4

NAMA NIM JURUSAN

: KUKOH ANGGUN PRASETIA : 101020700025 : TEKNIK INDUSTRI

A. Diagram alir untuk merancang poros dengan beban puntir, berikut: Start (mulai proses) 1. Menetapkan daya yang akan ditranmisikan, P (kW), dan besar putaran poros, n1 (rpm). 2. Menetapkan faktor koreksi, fc 3. Menghitung daya yang direncanakan, Pd (kW) 4. Mengihutng momen puntir yang direncanakan, T (kg mm)
2 5. Memilih bahan poros, perlakukan panas, kekuatan tarik, B (kg / mm )

Apakah poros bertangga atau beralur pasak Menetapkan faktor keamanan Sf1, dan Sf2 6. Menentukan tegangan geser yang diijinkan,

a (kg / mm2 )

7. Menetapkan faktor koreksi untuk momen punter, Kt Menetapkan faktor lenturan poros, Cb 8. Menghitung diameter poros, ds (mm) 9. Menetapkan jari-jari filet dari poros tangga, r (mm) Menghitung ukuran pasak dan alur pasak 10. Menetapkan factor konsentrasi tegangan pada poros tangga, , dan pada pasak, 11. Menghitung tegangan geser, (kg/mm2) 12. Beberapa pilihan:

a S f2 : cb K t atau Bila harga lebih kecil ( ), maka proses kembali ke No.5,


No.8 atau ke No.9 Bila harga ini lebih besar atau sama dengan ( ), maka proses lanjut ke No. 13

13. Memutuskan besar diameter poros, ds (mm) Menetapkan material poros, Menetapkan perlakuan panas untuk poros, Menetapkan hasil jari-jari filet dari poros bertangga, dan Menetapkan ukuran pasak dan alur pasak 14. S t o p 15. E n d ( selesai proses)

B. Diagram alir untuk merencanakan poros dengan beban lentur murni, berikut: S t a r t (mulai proses) 1. Diketahui beban statis pada satu gander, W (kg) Jarak telapak roda, g (mm) Jarak bantalan radial, j (mm) Tinggi titik berat, h (mm) Kecepatan kerja maks. V (km/h) Jari-jari telapak roda, r (mm) 2. Momen pada tumpuan roda karena beban statis, M1 (kg mm) 3. Beban tambahan karena getaran vertical/ Beban statis = v Beban horizontal/ Beban statis pada satu gander = L 3. Momen pada tumpuan roda karena gaya vertical tambahan, M2 (kg mm) 4. Jarak dari tengah bantalan ke ujung luar naf roda, a (mm) Panjang naf roda, l (mm) 5. Beban horizontal, P (kg) Beban pada bantalan karena bebaan horizontal, Qo (kg) Beban pada telapak roda karena beban horizontal, Ro (kg) 6. Momen puntir pada naf tumpuan roda sebelah dalam karena beban horizontal, M3 (kg mm) 7. Macam, pemakaian, bahan, perlakuan panas dari roda. Tegangan lentur yang diizinkan menurut macam roda,

Wb (kg / mm2 )

Faktor tambahan untuk tegangan menurut pemakaian roda, m 8. Diameter tumpuan roda, ds (mm) 9. Tegangan lentur pada tumpuan roda di sebelah dalam naf roda b (kg/mm2) 10. Faktor keamanan kelelahan, n 11. Pilihan: Bila n : l , lebih kecil ( < ), maka proses kembali ke No. 8, dan Bila n : l , lebih besar atau sama dengan, maka proses langsung ke No. 13 12. Diameter tumpuan roda, ds (mm) Bahan poros Perlakuan panas 13. S t o p 14. E n d (selesai proses).

C. Diagram alir untuk merancang poros dengan beban puntir dan lentur, berikut: Start (mulai proses) 1. Menetapkan daya yang akan ditranmisikan, P (kW), dan besar putaran poros, n1 (rpm). 2. Menetapkan faktor koreksi, fc 3. Menghitung daya yang direncanakan, Pd (kW) 4. Mengihutng momen yang direncanakan, T (kg mm) 5. Keadaan beban yang digambarkan 6. Perhitungan beban horizontal Perhitungan beban vertikal 7. Gaya reaksi engsel 8. Gambar bidang momen lentur 9. Momen lentur gabungan MR (kg mm) 10. Memilih bahan poros, Perlakukan panas,
2 Kekuatan tarik, B (kg / mm )

Apakah poros bertangga atau beralur pasak Menetapkan faktor keamanan Sf1, dan Sf2 11. Menentukan tegangan lentur yang diijinkan,

ba (kg / mm2 )

12. Menetapkan faktor koreksi untuk momen lenturan, Km Menetapkan faktor puntiran poros, Kt 13. Menghitung diameter poros, ds (mm)
o 14. Menghitung defleksi puntiran,

15. Pilihan: Bila : m a ks. , lebih besar maka proses kembali ke No. 10 atau No. 13 Bila berharga lebih kecil sama dengan ( ) proses langsung ke No. 16 16. Perhitungan defleksi maksimum 17. Pilihan: Bila Y : Y maks. Lebih besar ( > ), maka proses kembali ke No.10 dan No.13 Bila berharga lebih kecil atau sama dengan ( ), maka proses langsung ke No. 18 18. Berat masing-masing benda/komponen yang berputar, Wt (kg) 19. Putaran kritis untuk masing-masing benda/komponen yang berputar, Ncl (rpm) 20. Putaran kritis system, Nco (rpm) 21. Pilihan N1/Nco : (0,6 0,7) Bila berharga lebih besar ( > ), maka proses kembali ke No. 10 dan No. 13 Bila berharga lebih kecil atau sama dengan ( ), maka proses langsung ke No. 22

22. Diameter poros, ds (mm) Bahan poros Perlakuan panas 23. S t o p 24. E n d ( selesai proses)

You might also like