You are on page 1of 3

Keberadaan elektron tak berikatan dan elektron valensi suatu atom menentukan bentuk molekul ketika dia membentuk

ikatan. Teori itu disebut dengan teori domain elektron, yang merupakan pengembangan dari teori VSEPR (Valence Shell Elektron Pair Repulsion). Untuk memahaminya kita gunakan balon, ketika diikat antara dua balon maka balon tersebut akan membentuk linier, jika tiga atau empat balon, maka bentuk yang akan kita peroleh adalah menyusun dan bentuk yang mengatasi halangan strerik seminimal mungkin (lihat Gambar 2.5).

Pada teori domain elektron terdapat dua jenis domain, yaitu domain elektron bebas untuk pasangan elektron bebas dan domain elektron ikatan untuk elektron dalam ikatan. Satu pasang elektron bebas dianggap sebagai satu domain elektron. Satu ikatan tunggal satu domain elektron ikatan, satu ikatan rangkap satu domain elektron ikatan, sebuah ikatan rangkap tiga juga dianggap satu domain elektron (lihat Gambar 2.6).

Bentuk molekul dapat diperkirakan dengan menggunakan struktur Lewis. Misalnya struktur Lewis amoniak:

Dengan tiga pasangan elektron yang berikatan dan sepasang elektron bebas, maka menurut domain elektron, akan tersusun dalam bentuk tetrahedral, tapi itu kurang tepat karena besarnya tolakan antar atom H, dengan tolakan antara atom H dan pasangan elektron ternyata tidak sama besar, maka pasangan elektron bebas diperhitungkan dengan cara terpisah, sehingga bentuk yang tepat adalah piramida trigonal.

Langkah yang diambil dalam menentukan model domain elektron adalah: 1. Tentukan jumlah elektron valensi dari masing-masing atom yang berikatan 2. Gambarkan struktur Lewisnya 3. Hitung berapa jumlah total pasangan elektron yang berada pada atom pusat. 4. Gambarkan geometri molekulnya, dengan mengambil bentuk paling dekat dari lima bentuk dasar, linier, segitiga datar, tetrahedral, trigonal bipiramida atau oktahedral. 5. Ubah sudut ikatan akibat pengaruh pasangan elektron bebas. Bentuk geometri molekul yang akan terbentuk akibat pengaruh pasangan elektron bebas dapat dilihat pada Gambar 2.8. Senyawa yang memiliki bentuk trigonal bipiramid dan oktahedral biasanya terbentuk dari atom pusat yang memiliki orbital d, yaitu untuk unsur-unsur yang memiliki kulit pada n=3 atau lebih

besar, sehingga memiliki kemungkinan untuk memiliki elektron valensi lebih dari 4 pasang elektron.

Adanya pasangan elektron bebas menimbulkan perubahan sudut ikatan, karena tolakan antar pasangan elektron bebas lebih besar dari tolakan pasangan elektron yang dipergunakan dalam ikatan. Bentuk-bentuk yang akan terjadi akibat pengaruh pasangan elektron bebas tersebut dapat kamu lihat dalam Gambar 2.9: Sumber : Fauziah, Nenden, 2009, Kimia 2 : SMA dan MA Kelas XI IPA, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 22 25.

You might also like